OLEH :
DALAM TAHUN 2020 AKAN DILAKSANAKAN PEMILUKADA SERENTAK DI 270 WILAYAH SELURUH
INDONESIA YANG TERDIRI DARI :
9 PROVINSI
37 KOTA
224 KABUPATEN
MENGUBAH : PASAL 180 (1), 180 (2), 193 (1), 193 (2), 193 (3), 193 (4), 193 (5), 193 (6), 193 (7) (9
PASAL DIUBAH)
MENGHAPUS : PASAL 196 (1 PASAL DIHAPUS)
TINDAK PIDANA PILKADA
SESUAI TAHAPAN
DI SEMUA TAHAPAN : PASAL 179, 181, 187 D, 193 A (2), 193 A (2), 193 B (1),
193 B (2), 198 A
PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH : PASAL 177, 177 A, 177 B, 182
PENDAFTARAN PASLON & PERSEORANGAN : PASAL 180 (1), 180 (2), 184, 186 A (1),
185, 185 A (1), 185 A (2), 185 B, 186 (1), 186 (2), 187 B, 187 C,
KAMPANYE : PASAL 187 (1), 187 (2), 187 (3), 187 (4), 187 (5), 187 (6), 187 (7), 187
(8), 187 A (1), 188, 189,
PENCETAKAN SURAT SUARA : PASAL 190 A
PEMUNGUTAN SUARA : PASAL 178, 178 A, 178 B, 178 C (1), 190, 178 C (3), 178 D, 178
G, 178 H, 182 A, 182 B, 195
PASCA PEMUNGUTAN SUARA & PENETAPAN HASIL PERHITUNGAN SUARA : PASAL 178
E (1), 178 E (2), 178 F, 183, 193 (2), 193 (5), 193 (6), 193 (7), 194, 197 (1)
TINDAK PIDANA PILKADA
SESUAI TAHAPAN
PEMUNGUTAN SUARA ULANG : PASAL 193 (1), 193 (2), 193 (4)
Kampanye di luar 187 ayat (1) Subyek : Delik tersebut diatur dalam UU No. 1 Thn 2015 Penjara
jadwal yang Setiap orang Jadwal kampanye diatur pada Pasal 69 huruf K UU No. 8 Thn Minimal 15 hari
ditetapkan KPU Perbuatan : 2015 Maksimal 3 bulan
Dengan sengaja Wajib harus ada terlebih dahulu Surat Ketetapan dari KPU Dan/atau denda
Melakukan kampanye di luar jadwal waktu yang terkait jadwal masing-masing paslon Minimal 100 ribu
telah ditetapkan oleh KPU provinsi dan KPU Maksimal 1 juta
kab/kota untuk masing-masing calon
Pelanggaran larangan 187 ayat (2) Subyek : Delik tersebut diatur dalam UU No. 1 Thn 2015 Penjara
kampanye Setiap orang Larangan diubah dengan UU No.8 Thn 2015 : Minimal 3 bulan
Perbuatan : Pasal 69 huruf a : mempersoalkan dasar negara Pancasila dan Maksimal 18 bulan
Dengan sengaja Pembukaan UUD RI Tahun 1945. Dan/atau denda
Melanggar ketentuan larangan pelaksanaan Pasal 69 huruf b : menghina seseorang, agama, suku, ras, Minimal 600 ribu
kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 golongan, calon gubernur, calon wakil gubernur, calon bupati, Maksimal 6 juta
huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f calon wakil bupati, calon walikota, calon wakil walikota,
dan/atau parpol.
Pasal 69 huruf c : melakukan kampanye berupa menghasut,
memfitnah, mengadu domba parpol, perseorangan, dan/atau
Kelompok masyarakat
Pasal 69 huruf d : menggunakan kekerasan, ancaman
kekerasan, atau menganjurkan penggunaan kekerasan atau
menganjurkan penggunaan kekerasan kepada perseorangan,
kelompok masyarakat dan/atau parpol.
Pasal 69 huruf e : mengganggu keamanan, ketentraman, dan
ketertiban umum.
Pasal 69 huruf f : mengancam dan menganjurkan penggunaan
kekerasan untuk mengambil alih kekuasaan dari Pemerintah
yang sah.
Pelanggaran larangan 187 ayat (3) Subyek : Delik tersebut diatur dalam UU No. 1 Thn 2015 Penjara
kampanye khusus Setiap orang Larangan diubah dalam UU No.8 Thn 2015 : Minimal 1 bulan
pemilihan Perbuatan : Pasal 69 huruf g : merusak dan/atau menghilangkan alat Maksimal 6 bulan
bupati/walikota Melanggar ketentuan larangan pelaksanaan peraga kampanye. Dan/atau denda
kampanye pemilihan bupati/walikota sebagaimana Huruf h : menggunakan fasilitas dan anggaran Pemerintah dan Minimal 100 ribu
dimaksud dalam Pasal 69 huruf g, huruf h, huruf i Pemerintah Daerah. Maksimal 1 juta
atau huruf j Huruf i : menggunakan tempat ibadah dan tempat pendidikan.
Huruf j : melakukan pawai yang dilakukan dengan berjalan
kaki dan/atau dengan kendaraan di jalan raya .
URAIAN UNSUR BEBERAPA DELIK PILKADA
Pelanggaran terhadap 188 Subyek : Delik dalam UU No.1 Thn 2015 Penjara
ketentuan Pasal 71 Pejabat negara, Pejabat ASN, dan Kepala Desa atau Rujukan Pasal 71 yang diubah dalam UU No. 10 Tahun 2010 : Minimal 1 bulan
sebutan lain / Lurah (1). Pejabat Negara, Pejabat Daerah, Pejabat ASN, Aggota Maksimal 6 bulan
Perbuatan : TNI/Polri dan Kepala Desa atau sebutan lain / Lurah Dan/atau denda
Dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang Minimal 600 ribu
dimaksud dalam Pasal 71 menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon Maksimal 6 juta
(2). Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati,
dan Walikota atau Wakil Walikota dilarang melakukan
penggantian pejabat 6(enam) bulan sebelum tanggal
penetapan pasangan calon sampai dengan akhir masa
jabatan kecuali mendapat persetujuan tertulis dari
Menteri.
(3). Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati,
dan Walikota atau Wakil Walikota dilarang menggunakan
kewenangan, program, dan kegiatan yang menguntungkan
atau merugikan salah satu pasangan calon baik di daerah
sendiri maupun di daerah lain dalam waktu 6(enam) bulan
sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai dengan
penetapan pasangan calon terpilih
Kampanye yang 189 Subyek : Perubahan delik pasal dalam UU No.8 Thn 2015 Penjara
melibatkan BUMN, Calon gubernur, calon wakil gubernur, calon bupati, Larangan diatur dalam Pasal 70 ayat (1) UU No. 10 Thn 2016 : Minimal 1 bulan
Pejabat BUMD, ASN, calon wakil bupati, calon walikota dan calon a. pejabat BUMN/BUMD Maksimal 6 bulan
anggota Polri, anggota walikota b. ASN, anggota POLRI, anggota TNI Dan/atau denda
TNI, dan kepala desa Perbuatan : c. Kepala desa atau sebutan lain/Lurah dan perangkat desa Minimal 600 ribu
atau sebutan Dengan sengaja atau sebutan lain/perangkat kelurahan Maksimal 6 juta
lain/Lurah serta Melibatkan pejabat BUMN, pejabat BUMD, ASN,
perangkat desa atau anggota Polri, anggota TNI, dan kepala desa atau
sebutan lain / sebutan lain / lurah serta perangkat desa atau
perangkat kelurahan sebutan lain / perangkat kelurahan sebagaimana
dimaksud Pasal 70 ayat (1)
URAIAN UNSUR BEBERAPA DELIK PILKADA
Pemberian janji atau 187 A ayat (1) Subyek : Larangan diatur pada Pasal 73 UU No. 10 Thn 2016 Penjara
uang atau materi Setiap orang (1). Calon dan/atau tim kampanye dilarang menjanjikan Minimal 3 tahun
lainnya untuk Perbuatan : dan/atau memberikan uang atau materi lainnya untuk Maksimal 6 tahun
mempengaruhi Dengan sengaja dan melawan hukum mempengaruhi penyelenggara pemilihan dan/atau pemilih Dan denda
pemilih Menjanjikan atau memberikan uang atau materi (4). Selain calon atau pasangan calon, partai politik, tim Minimal 200 juta
lainnya sebagai imbalan kepada warga negara kampanye, dan relawan atau pihak lain juga dilarang Maksimal 1 miliyar
Indonesia baik secara langsung ataupun tidak dengan sengaja melakukan perbuatan melawan hukum
langsung untuk mempengaruhi pemilih agar tidak menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya
menggunakan hak pilih, menggunakan hak pilih sebagai imbalan kepada WNI baik secara langsung atau
dengan cara tertentu, sehingga suara menjadi tidak tidak langsung untuk :
sah, memilih calon tertentu, atau tidak memilih calon a. mempengaruhi pemilih untuk tidak menggunakan
tertentu sebagaimana dimaksud pada Pasal 73 ayat hak pilih.
(4) b. menggunakan hak pilih dengan cara tertentu
sehingga mengakibatkan suara tidak sah; dan
c. mempengaruhi untuk memilih calon tertentu atau
tidak memilih calon tertentu
Penerimaan janji atau 187 A ayat (2) Subyek : Pemilih sda Penjara
uang atau materi Perbuatan : Minimal 3 tahun
lainnya untuk Dengan sengaja dan Maksimal 6 tahun
mempengaruhi Melawan hukum Dan denda
pemilih Menerima pemberian atau janji sebagaimana Minimal 200 juta
dimaksud ayat (1) Maksimal 1 miliyar
CATATAN KRITIS TERKAIT PENERAPAN UNSUR
DELIK PILKADA
Pelanggaran terhadap 188 Subyek : Delik dalam UU No.1 Thn 2015 Catatan kritis :
ketentuan Pasal 71 Pejabat negara, Pejabat ASN, dan Kepala Desa Rujukan Pasal 71 yang diubah dalam UU No. 10 Tahun 2010 : Parameter Apa yang bisa dijadikan
atau sebutan lain / Lurah (1). Pejabat Negara, Pejabat Daerah, Pejabat ASN, Aggota dasar untuk menentukan suatu
Perbuatan : TNI/Polri dan Kepala Desa atau sebutan lain / Lurah tindakan telah memenuhi kualifikasi
Dengan sengaja melanggar ketentuan dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon
perbuatan menguntungkan atau
(2). Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, merugikan salah satu paslon
dan Walikota atau Wakil Walikota dilarang melakukan Dualisme pendapat apakah delik
penggantian pejabat 6(enam) bulan sebelum tanggal tersebut delik formil atau dellik materill
penetapan pasangan calon sampai dengan akhir masa Jikalu delik materiil maka
jabatan kecuali mendapat persetujuan tertulis dari Menteri. konsekuensinya wajib dibuktikan
(3). Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, keuntungan atau kerugian secara riil
dan Walikota atau Wakil Walikota dilarang menggunakan dari salah satu paslon
kewenangan, program, dan kegiatan yang menguntungkan Pejabat daerah tidak menjadi subyek
atau merugikan salah satu pasangan calon baik di daerah
yang dapat dipertanggung jawabkan
sendiri maupun di daerah lain dalam waktu 6(enam) bulan
sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai dengan
secara pidana, sehingga bagaimana
penetapan pasangan calon terpilih penerapan sanksinya ?
UNSUR UTAMA PILKADA YANG
BERINTEGRITAS
SEKIAN
&
TERIMA KASIH