Anda di halaman 1dari 131

RESUSITASI DAN LONGDARLAP

DIKCABPAKES 2020
PUSDIKKES KODIKLAT ANGKATAN
DARAT

SELAMAT DATANG

PASIS DIKCABPAKES ABIT


DIKTUKPA TA 2020 2 2

Jakarta, Agustus 2020


PUSDIKKES KODIKLAT ANGKATAN
DARAT

NAMA :Dr. WIGANDA,SpB

PKT : letkol ckm


TTL : ciamis,7 - 6 - 1969

JABATAN : WADAN

SATUAN : PUSDIKKES
KODIKLATAD
STATUS : K-3
AGAMA : ISLAM
SUMBER : DIKPASUK ABRI VI
: TH.1992/1993

3
Umum

SDN TH 1982
SMAN
1988

SMP N TH FK UNPAD TH
1985 1997
SPES BEDAH
UNPAD 2008
4
PUSDIKKES KODIKLAT ANGKATAN
DARAT
MILITER

DIKPASUK DIKLAPA II
ABRI VI TH 2012
TH 1993

SESARCABKES

TH 2003

5
PUSDIKKES KODIKLAT ANGKATAN
DARAT
PENUGASAN

1. OPS TIM-TIM TH. 1997 2. OPS ACEH TH. 2000


PUSDIKKES KODIKLAT ANGKATAN
DARAT

DOKTER DOKTER YONIF


YONIF 310/KK 315/GRD TH 1997-
TH 1997 1998
TH 2012-2015

7
BP BRIGIF 15 7
KUJANG
TH 2000-2001
PUSDIKKES KODIKLAT ANGKATAN
DARAT
MILITER

KARUMKIT KARUMKIT
PLK CIJANTUNG
TH 2008- TH 2012-2015
2012

SMF RS. M
DANDENKES
RIDWAN
BOGOR 8
TH 2015-2016
TH 2017-
PUSAT PENDIDIKAN KESEHATAN KODIKLATAD

PERTOLONGAN DARURAT DI
LAPANGAN
(LONGDARLAP)
RUANG LINGKUP & TATA URUT
1. Pendahuluan
2. Pengertian
3. Ketentuan Umum Longdarlap dan
Resusitasi
I
4. Tujuan Longdarlap dan Resusitasi
5. Sikap dan Tindakan Penolong
6. Evaluasi 10
RUANG LINGKUP & TATA URUT
1. Perdarahan
2. Luka
3. Patah Tulang
4. Keracunan
5. Tenggelam II
6. Pelaksanaan Resusitasi Jantung Paru
7. Evaluasi 11
8. Penutup
7 JP  TEORI, 22 JP PRAKTEK

1 JP  EVALUASI

AGAR PASIS MEMAHAMI DAN MAMPU


MELAKSANAKAN LONGDARLAP DAN RESUSITASI
PERTOLONGAN DARURAT DI LAPANGAN
(LONGDARLAP)

TUJUAN : Agar pasis memeahami dan mampu melaksanakan


Longdarlap dan Resusitasi
LONG DAR LAP

PERTOLONGAN DARURAT yang


diLAKUKAN oleh setiap PERSONEL
terhadap KORBAN di LAPANGAN dengan
menggunakan PERANGKAT KESEHATAN
yang TERSEDIA 14
TUAN UMUM LONGDARLAP
KEMATIAN
1. MENCEGAH
a. Jangan memindahkan korban/penderita sebelum diketahui dengan
jelas penyebab cedera atau sakitnya

2. MENCEGAH KECACATAN
 b. Cari informasi dari saksi kejadian penyebab, tentang apa yang
terlihat pada korban dan apa yang dikatakan oleh korban.

3.MENCEGAHINFEKSI
Pemeriksaan fisik dengan cepat dan benar.

 
TUJUAN LONGDARLAP
1. MENCEGAH KEMATIAN
2. MENCEGAH KECACATAN

3.MENCEGAHINFEKSI

16
TUJUAN LONGDARLAP

4.MEMPERMUDAH PERTOLONGAN LANJUTAN


5. MEMPERCEPAT PROSES PENYEMBUHAN

6. MENGURANGI RASA SAKIT


17
SIKAP & TINDAKAN PENOLONG
3A TINDAKAN KEAMANAN
A.
PENDAHULUA
N PEMERIKSAAN KESADARAN

TENANG
PEMERIKSAAN ABC (Airway,
& Breathing, Circulation )
PERCAYA
18
SIKAP & TINDAKAN PENOLONG

A.
EVALUASI
RE

PENDAHULUA
N ISI KARTU LUKA

TENANG EVAKUASI
&
19
SUS-KASUS LONGDARLAP
1. PERDARAHAN
2. LUKA
3. PATAH TULANG
4. KERACUNAN
5. KECELAKAAN LISTRIK
6. TENGGELAM

20
1. PERDARAHAN
PERDARAHAN
SISTEM PEREDERAN DARAH : MACAM PERDARAHAN :
JANTUNG, ARTERI, KAPILER & VENA  EXTERNAL
 INTERNAL
NADI / ARTERI
* Memancar sesuai denyut jantung
* Warna Merah Muda (O2)

KAPILER / RAMBUT
* Sedikit/Merembes
* Tdk berbahaya

VENA
* Mengalir/tdk Memancar
* Warna Merah Tua
Perdarahan ???
LUKA
Terputusnya jaringan Tubuh yang disebabkan oleh Trauma ( benda
tajam, benda tumpul, cairan dll ) atau Penyakit
LUKA LUKA LUKA LUKA
IRIS MEMAR TUSUK TEMBAK
PEDOMAN DASAR PERTOLONGAN LUKA
   
1. JANGAN sentuh luka dgn
tangan/alat kotor
2. Bersihkan dengan air yang
steril/bersih
3. Bersihkan dengan Antiseptik
4. Bebaskan dari pakaian
5. Tutup & Balut dengan kain kasa
steril
Bledsoe et al., Paramedic Care Principles & Practice Volume 4: Trauma
© 2006 by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, NJ
DERAJAT. I DERAJAT. II
(mengenai lap Epidermis dan
(mengenai lap Epidermis)
Dermis sebagian)

LUKA BAKAR

DERAJAT. III
(mengenai seluruh lap kulit Dermis sampai dengan
lap Subcutan)
LUASNYA LUKA BAKAR

Rms “RULE OF NINE”


Kepala dan leher =9%
Dada =9%
Perut =9%
Punggung =9%
Pinggang =9%
Lengan Kiri =9%
Lengan Kanan =9%
Tungkai kiri depan =9%
Tungkai kiri belakang =9%
Tungkai kanan depan =9%
Tungkai kanan belakang = 9 %
Kemaluan / Perineum =1%
PERTOLONGAN

 Siram / rendam air.


 Bersihkan luka
 Jangan pecahkan bulae
 Tutup luka bakar.
 Balut luka bakar.
 Berikan banyak minum.
 Jaga jgn sampai kedinginan
 Bila Syok berikan Infus.
 Evakuasi
PATAH TULANG
FRAKTUR
FRAKTUR
FRAKTUR
TERTUTUP
TERBUKA
1) ABC telah ditangani.
2) Korban sadar, jelaskan yang akan dilakukan.
3) Buka daerah cedera yang akan dibidai.
4) Bila ada luka tutup dengan kain/ kasa.
5) Melewati sendi atas dan bawah luka
6) Bidai mulai proximal dan distal tulang yg patah.
7) Gunakan bidai yang kaku, pada bagian tubuh Yang berlekuk berikan bantalan lunak.
8) Periksa PMS ( pulsasi, motorik, sensorik ) setelah membidai.
b. Tujuan pembidaian.
1) Mengistirahatkan luka.
2) Mencegah pergeseran tulang yang patah.
3) Mengurangi rasa sakit.
4) Mencegah trauma akibat robekan ujung
tulang yang patah.
5) Mempermudah pertolongan selanjutnya.
1) Baringkan korban.
2) Rawat Luka bila terdpt luka.
3) Lakukan pembidaian dgn alat : 2 buah
bidai & 5 kain mitella.
4) Reevaluasi
5) Isi kartu luka
6) Evakuasi
d. Pembidaian lengan bawah.
1) Baringkan korban.
2) Letakkan lengan bawah kedepan dada.
3) Alat yang dibutuhkan :
a) 1 buah bidai.
b) 4 buah mitella.
4) Lengan bawah yang patah
setelah dibidai di gendong.
5) Reevaluasi
6) Isi kartu luka dan evakuasi.
E. Pembidaian patah tulang tungkai atas ( Paha )

1) Korban di bawa ke tempat yang aman.


2) Nilai kesadaran dan ABC.
3) Bila pendarahan hentikan dengan pembalut cepat.
4) Lakukan pembidaian dgn alat : 2 atau 3 buah bidai. & Kain mitella ± 7 buah.
5) Reevaluasi.
6) Isi kartu luka
7) Evakuasi
KERACUNAN
masuknya racunberupa benda padat, benda cair/gas ke
dalam tubuh dengan jalan :
a. Jalan pernapasan
b. Kulit atau luka pada kulit
c. Makanan.

 
Racun Masuk Melalui Jalan Pernapasan.
 
a. Macam-macam Gas Racun
 
1) Gas perang
2) Gas industri, antara lain :
 
a) Gas lampu
b) Gas tambang
c) Gas belerang
d) Gas asam arang
Racun Masuk Melalui luka pada Kulit.
 a. Macam-macam Racun yang Masuk
Melalui Kulit.
 1) Analine
2) Bensol
3) Nicotine
 
b. Pertolongan: Siram air dingin sebanyak-
banyaknya agar racun terbuang serta
pembuluh darah mengalir, sehingga
penyerapan racun jadi berkurang.
KERACUNAN OGANOFOSFAT
 
- Insektisida
- Neurotoksin
Inhibitor kholinesteraseasetilkholin dalam
sinapsi meningkatberpengaruh terhadap
sistem saraf autonom

Asetilkholin neurotransmiter
simpatis/parasimpatis
KERACUNAN OGANOFOSFAT
 
-Inhibisi pada gangglia simpatis
- midriasis, takhikardia, dan hipertensi

Inhibisi pada ganglia parasimpatis


- efek miosis, bradikardia dan salivasi

 
Penegakan diagnosis KERACUNAN
OGANOFOSFAT
 
- bau pestisida
- mual, muntah , diare, pusing, nyeri kepala,
hipersalivasi, fasikulasi otot, agitasi, berkeringat
banyak, MIOSIS, gangguan penapasan

EKG: Prolong QT interval

Inhibisi pada ganglia parasimpatis


PENATALAKSANAAN KERACUNAN
OGANOFOSFAT
 
1. Stabilisasi pasien
- evaluasi tanda dan simptom
- pertimbangkan intubasi : perubahan
mental dan kelemahan neuromuskular bila
antidotum tidak berefek
 oksigenasi, pasang monitor
 
PENATALAKSANAAN KERACUNAN
OGANOFOSFAT
 
2. Dekontaminasi
- baju pasien dilepas, badan dicuci dengan air
sabun
- Dekontaminasi saluran cerna: bilas lambung
- arang aktif 1 gr/kgBB setelah pengosongan
lambung
 
PENATALAKSANAAN KERACUNAN
OGANOFOSFAT
 
3. Antidotum
a. Pemberian agen antimuskarinik:
atropin,ipratopium, glikopirolat dan skopolamin

Atropin Sulfas melawan 3 efek keracunan


organofosfat pada reseptor muskarinik
bradikardia, brokhospasme dan bronkhorea 
PENATALAKSANAAN KERACUNAN
OGANOFOSFAT
 
- Dosis awal : dewasa 1-2 mg , setiap 10-30
menit
- Dosis anak: dosis awal 0,002 mg/kg BB
setiap 5-10 menit

b. Oxime melawan efek neuromuskular


PENATALAKSANAAN KERACUNAN
OGANOFOSFAT
 
b. Oxime melawan efek neuromuskular

 Sediaan : Pralidoxime
Dosis; minimal 30 mg/kgBB iv bolus, diikuti
>8mg/kgBB/jam dengan infus.
TENGGELAM
 
SEBAB :
TDK DAPAT BERENANG
KEJANG / KRAM
PINGSAN AKIBAT BENTURAN
EPILEPSI
ASMA
JANTUNG
P @ LEMPAR TALI / BAMBU
E @ KORBAN TDK MUNCUL,
R PENOLONG MASUK AIR
T @ TARIK LEHER BAJU, RAMBUT
O KE TEPI
L @ BERSIHKAN, HIDUNG MULUT,
O KERONGKONGAN
N @ KELUARKAN AIR DARI PARU
G @ PERNAFASAN BUATAN
A @ RJP
N
40
?
n s
ti o
es
Q u
PROSEDUR RESUSITASI
BANTUAN HIDUP DASAR(BLS)
Konsep Dasar Bantuan Hidup Dasar
pengembalian fungsi dari sistem sirkulasi dan pernafasan
agar oksigenasi sel-sel tubuh dapat berjalan dengan normal

Bantuan Hidup Dasar


segala upaya untuk perbaiki :
 jalan nafas (AIRWAY CONTROL)
 pernafasan (BREATHING SUPPORT)
 peredaran darah (CIRCULATION SUPPORT)

YANG
Mengancam Hidup
KORBAN

Penilaian
Korban

Prioritas
Tindakan

sistematis
Tentukan korban tidak
sadar

Tentukan nadi tidak


SISTEMATIS teraba

Tentukan korban tidak


bernapas

Siapkan posisi korban


dan penolong
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
CPR
?
n s
ti o
es
Q u
SEKIAN dan
TERIMAKASIH
129
A. Pasien Gawat Darurat
Pasien yang tiba-tiba dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat
dan
Terancam nyawanya atau anggota badannya(akan menjadi cacat) bila
tidak segera ditolong

Contoh: Trauma berat, AMI, sumbatan jalan nafas, dll

B. Pasien Gawat tidak darurat


Pasien gawat tp tidak memerlukan tindakan darurat(c/kanker stadium
lanjut)

C. Pasien Darurat Tidak gawat


Pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba tapi tidak mengancam
nyawa dan anggota badannya, c/ luka sayat dangkal
9
D. Pasien tidak gawat tidak darurat, c/ tbc kulit,dll
DARURAT
GAWAT TAK GAWAT
DARURAT

LABEL TAK GAWAT


TAK DARURAT
MATI

AT
TAK DARURAT
GAWAT TAK
DARURAT

10

Anda mungkin juga menyukai