Anda di halaman 1dari 33

ETIKA DAN PROFESI KEGURUAN

Dosen pengampu:
Drs. Abdul karim M. pd


KELOMPOK 1
1.SARLOTA YEWI
2.PASEBA PAULINCE SEMBAI
3.MARIA KAROLINA SUKAN
4.DEBRI IREN INGGAMER
5.YUSTINA KOCU
1. KONSEP DASAR GURU

A. Pengertian Guru
Guru adalah tenaga pendidik profesiolan yang
mendidik,mengajarkan suatu
ilmu,membimbing,melatih,memberikan penilaian,serta
melakukan evaluasi kepada peserta didik.

B. Tugas Dan Tanggung Jawab Seorang Guru


seorang guru memiliki tanggung jawab terhadap
muridnya,seorang pendidik atau guru memiliki tugas dan
tanggung jawab untuk mengajar ,mendidik,melatih para
peserta didik agar menjadi individu yang berkualitas,baik
dari sisi intelektual maupun ahlaknya.
Adapun beberapa tugas utama guru adalah sebagai berikut!
1. Mengajar peserta didik

2. Mendidik para murid

3. Melatih peserta didik

4. Membimbing dan
mengarahkan

5. Memberikan dorongan pada murid


2. KODE ETIK GURU

A. Pengertian Kode Etik Guru


Kode etik dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda
pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau
pekerjaan.
Kode etik merupakan pola aturan atautata cara sebagai
pedoman
B. Isi berprilaku
kode etik guru
Adapun rumusan kode etik guru yang
merupakan kerangka pedoman guru dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
itu sesuai dengan hasil kongres PGRI XIII,
yang terdiri dari Sembilan item berikut:
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya
untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-
Pancasila.
2. Guru memiliki kejujuran professional dalam
menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan
anak didik masing-masing.
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam
memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi
menghindarkan diri dari segala bentuk
penyalahgunaan
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan
memelihara hubungan dengan orang tua murid
dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan
masyarakat disekitar sekolahnya maupun
masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan
pendidikan
6. Guru secara sendiri dan/atau bersama-sama berusaha
meningkatkan dan mengembangkan mutu profesinya.

7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antarsesama guru


baik berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan
keseluruhan

8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan


meningkatkan mutu organisasi guru professional sebagai sarana
pengabdian

9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan


kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan
C. Tujuan Kode Etik Guru

1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi

2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota

3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi

4. Untuk meningkatkan mutu organisasi


D. Fungsi Kode Etik Guru

Secara umum fungsi kode etik guru adalah sebagai berikut:

 Agar memiliki pedoman dan arah yang jelas


dalam melaksanakan tugasnya.Sehingga
terhindar dari penyimpangan profesi.
 Agar guru bertanggung jawab atas profesinya.
 Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan
pertentangan internal.
 Agarguru dapat meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelayanan
 Agar profesi ini membantu memecahkan masalah
dan mengembangkan diri
 Agar profesi terhindar dari campur tangan profesi
lain dan pemerintah
E. Kode etik guru Indonesia

 Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk


manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
 Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
 Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik
sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.
 Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang
menunjang berhasilnya proses belajar-mengajar.
 Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid
dan masyarakat di sekitarnya untuk membina peran serta dan
rasa tanggungjawab bersama terhadap pendidikan
 Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
 Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat
kekeluargaan, dan kesetiakawana sosial
 Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan
mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan
pengabdian.
 Guru melaksanakan segala kebijakan Pemerintah dalam
bidang pendidikan.(Sumber: Kongres Guru ke XVI, 1989 di
Jakarta).
3. PROFESI GURU

1. Pengertian guru
Guru adalah tenaga pendidikan yang berasal dari anggota masyarakat
yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
pengyelenggarakan pendidikan

2. Pengertian profesi
profesi merupakan suatu pekerjaan/jabatan yang menuntut suatu
keahian,memiliki persyaratan yang khusus di penuhi,kode
etik,tanggung jawab, yang di perole melalui
pendidikan,latihan,pembinaan,danpengalam pada bidang tertentu.
3. Guru professional
guru professional adalah orang yang memiliki kemampuan dan
keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu
melakukan tugas dan fungsi sebagai guru dengan kemampuan
maksimal.

menurut Hamalik(2006) guru professional harus memiliki


persyaratan yang meliputi:
1) memiliki bakat sebagai guru
2) memiliki keahlian sebagai guru
3) memiliki kaehlian yang baik dan integrita
4) memiliki mental yang sehat
5) berbadan sehat
6) memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas
7) guru adalah manusia berjiwa pancasila
8) guru adalah seorang warga Negara yang baik
4 Kompentensi guru

A. Pengertian kopentensi guru


.Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan
personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang
secara kaffah membentuk kompetensi dasar profesi guru yang
mencangkup penguasaan materi, pemahaman terhadap
perserta didik,pengembangan pribadi dan profesionalitas.

Berdasarkan UU ada 4 kompetensi yang wajib dimiliki


seorang guru yaitu:
1. Kompetensi pedagogik

Kompetensi Pedagogik Guru adalah kemampuan atau keterampilan


guru yang bisa mengelola suatu proses pembelajaran atau interaksi
belajar mengajar dengan peserta didik.

Setidaknya ada 7 aspek dalam kompetensi


Pedagogik yang harus dikuasai, yaitu:
1. Karakteristik para peserta didik

2. Teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik.


3. Pengembangan kurikulum

4. Pembelajaran yang mendidik.

5. Pengembangan potensi para peserta didik.

6. Cara berkomunikasi.

7. Penilaian dan evaluasi belajar.


2. Kompetensi kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan


personal yang mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia.

Secara rinci subkompetensi tersebut dapat dijabarkan


sebagai berikut:
1. Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial

2. Kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial:

3. Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial

4. Kepribadian yang berwibawa memiliki indikator


esensial
5. Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator
esensial
3. Kompetensi profesional

Kompetensi Profesional Guru adalah kemampuan atau


keterampilan yang wajib dimiliki supaya tugas-tugas
keguruan bisa diselesaikan dengan baik.

Adapun indikator Kompetensi Profesional Guru


diantaranya adalah:
1. Menguasai materi pelajaran yang diampu, berikut struktur,
konsep, dan pola pikir keilmuannya.
2. Menguasai Standar Kompetensi (SK) pelajaran,
Kompetensi Dasar (KD) pelajaran, dan tujuan
pembelajaran dari suatu pelajaran yang diampu.
3. Mampu mengembangkan materi pelajaran dengan kreatif
sehingga bisa memberi pengetahuan dengan lebih luas dan
mendalam bagi peserta didik.
4. Mampu bertindak reflektif demi mengembangkan
keprofesionalan secara kontinu.
5. Mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam proses pembelajaran dan juga
pengembangan diri.
4. Kompetensi sosial

Kompetensi Sosial berkaitan dengan keterampilan komunikasi,


bersikap dan berinteraksi secara umum, baik itu dengan peserta
didik, sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua siswa,
hingga masyarakat secara luas.

Indikator dari Kompetensi Sosial Guru diantaranya:


1. Mampu bersikap inklusif, objektif, dan tidak melakukan
diskriminasi terkait latar belakang seseorang, baik itu
berkaitan dengan kondisi fisik, status sosial, jenis kelamin,
ras, latar belakang keluarga, dll.
2. Mampu berkomunikasi dengan efektif, menggunakan bahasa
yang santun dan empatik.
3. Mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
4. Mampu beradaptasi dan menjalankan tugas sebagai guru di
berbagai lingkungan dengan bermacam-macam ciri sosial
budaya masing-masing.
 
5. SERTIFIKAT PENDIDIKAN

A. Pengertian

Sertifikat pendidikan adalah proses memberikan sertifikat


kepada para pengajar untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran baik di sekolah maupun di perguruan tinggi

B. Pendidkan profesi guru( PPG)

Pendidikan profesi guru merupakan program pendidkan yang


diselenggarakan oleh lembaga pendidik tenaga kependidikan
yang ditunjuknpemerintah untuk bisa diikut oleh guru yang
telah merampungkan program sarjana.
C. Tujuan diadakan program PPG
Tujuan diadakan adalah memmfasitas para guru dan calon guru
untuk meningkatkan kompentensi. selain itu,program ini juga
bertunjukan untuk mendorong kesejahteraan guru.

Ada dua macam PPG

1. PPG dalam jabatan

2. PPG prajabatan (luar jabatan)


1. PPG dalam jabatan
Program PPG dalam jabatan (daljab)menyasar para guru
yang suda mengajar dalam jangka waktu tertentu.
Program ini tidak hanya untuk guru PNS tetapi juga
honorer.

2. PPG prajabatan (luar jabatan)


PPG prajabatan adalah program pendidikan profesi guru
bagi orang-orang yang berminat untuk berprofesi sebagai
guru. Program ini menyasar lulusan S1 atau D4 baik di
bidang pendidikan maupun non pendidikan.
D. Manfaat sertifikat guru

• Melindungi profesi guru dari praktik yang tidak


berkompentensi, yang bisa merusak citra profesi
• Melindungi masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak
profesional dan tidak berkualitas
• Meningkatkan kesejahteraan guru
6. EVALUASI PEMBELAJARAN
 
A. Pengertian
Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk mendapatkan data dan
informasi yang diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan
bagaimana pembelajaran yang telah berjalan agar dapat membuat
penilaian (judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan untuk
memaksimalkan hasilnya.

B. Tujuan Evaluasi Pembelajaran


Tujuan evaluasi dalam pembelajaran menurut Nana Sudjana
(2017, hlm. 4) adalah sebagai berikut.
 
1. Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga
dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai
bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.
2. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran
di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam
mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan
yang diharapkan.
3. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan
perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan
dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya.
4. Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
C. Fungsi evaluasi

Menurut Arifin (2017, hlm. 15)fungsi evaluasi yaitu:


1. Fungsi formatif
Yaitu untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai
dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan
mengadakan program remedial jika diperlukan bagi peserta
didik.

2. Fungsi sumatif,
yaitu menentukan nilai kemajuan atau hasil belajar
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu, sebagai
bahan untuk memberikan laporan kepada berbagai
pihak, penentuan kenaikan kelas, dan penentuan lulus
tidaknya peserta didik
3. Fungsi diagnostik,
yakni untuk memahami latar belakang meliputi latar
psikologis, fisik, dan lingkungan peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar, yang hasilnya dapat
digunakan sebagai dasar dalam memecahkan
kesulitan-kesulitan tersebut.

4. Fungsi penempatan,
yaitu menempatkan peserta didik dalam situasi
pembelajaran yang tepat (misalnya dalam menentukan
program spesialisasi) sesuai dengan tingkat kemampuan
peserta didik.
Sementara itu menurut sudjana fungsi evaluasi di kelompokan
menjadi 3 kelompok yaitu:

1. Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan instruksional.


2. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar.
3. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada
para orang tuanya
D. Prinsip evaluasi

Dalam Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian


Pendidikan pasal 5, dijelaskan bahwa prinsip evaluasi atau penilaian
hasil belajar antara lain adalah sebagai berikut.

1. Sahih, 6. Menyeluruh dan berkesinambungan


2. Objektif 7. Sistematis

3. Adil 8. Beracuan kriteria


9. Akuntabel
4. Terpadu

5. Terpadu
E. Jenis evaluasi
1. Evaluasi Tes
2. Evaluasi Non tes

Anda mungkin juga menyukai