Anda di halaman 1dari 24

Perilaku Konsumen,

Pendekatan Kardinal,
Ordinal dan Atribute.
Fitri Rahmawati (200432619317)
Galuh Ayu Fernanda Lestari (200432619279)
Perilaku Konsumen
Teori perilaku konsumen : Menjelaskan tentang, bagaimana konsumen megalokasikan
pendapatan mereka untuk barang dan jasa yang memaksimumkan kepuasan mereka.

Perilaku konsumen dapat dipahami melalui 3 tahapan, berikut :

Preferensi Konsumen Kendala Anggaran


Langkah pertama adalah menemukan cara yang Konsumen juga mempertimbangkan harga, kita
praktis untuk menggambarkan alasan-alasan harus menyadarinya adanya kenyataan bahwa
mengapa orang lebih suka satu barang dari pada konsumen mempunyai keterbatasan pendapatan
barang yang lain yang membahas jumlah barang yang mereka beli.

Pilihan Konsumen
Dengan mengetahui preferensi dan keterbatasan
pendapatan mereka, konsumen memilih untuk membeli
kombinasi barang-barang yang memaksimalkan kepuasan
mereka. Kombinasi ini akan bergantung pada harga
berbagai barang tersebut.
Pendekatan
Kardinal

Pendekatan kardinal memberikan penilaian


bersifat subyektif akan pemuasan kebutuhan dari Contoh : Sebuah raket akan lebih berguna
suatu barang, artinya tinggi rendahnya suatu bagi pemain tenis daripada pemain sepak
barang tergantung sudut pandang subyek yang bola. Namun, bagi pemain sepakbola,
memberikan penilaian tersebut, yang biasanya sepatu bola lebih berguna daripada raket.
berbeda penilain dengan orang lain.
Konsep Dasar

Utilitas Marjinal

Utilitas Total adalah perubahan kepuasan


konsumen yang diperoleh dari
adalah total kepuasan konsumen setiap tambahan satu unit barang
dalam mengonsumsi sejumlah atau jasa yang dikonsumsi.
barang atau jasa tertentu secara
keseluruhan.
Utilitas total meningkat, namun tambahan (utilitas) yang
diterima dari mengonsumsi tiap unit tambahan komoditas
tersebut biasanya semakin menurun. Hal tersebut yang
mendasari hukum utilitas marjinal yang semakin berkurang
(the law of diminishing marginal utility).

Rumus Marginal Utility :


MU = ∆TU/∆Q
MU = (TUn-TUn-1) / (Qn-Qn-1)
Dimana :
● MU = Marginal Utility
● ∆ TU = Perubahan nilai guna / Total Utility
● ∆Q = Perubahan unit barang dikonsumsi
Hukum Gossen I
menyatakan bahwa jika kebutuhan seseorang dipenuhi terus
menerus maka kepuasanya akan semakin menurun.

Contoh : Ketika seseorang memimum 1 gelas air maka tingkat


kepuasannya akan sangat tinggi. Namun, tingkat kepuasan
tersebut semakin lama semakin berkurang seiring bertambahnya
jumlah air yang diminum.
Hukum Gossen II
menyatakan bahwa orang akan memenuhi berbagai kebutuhanya sampai mencapai
intensitas yang sama. Intensitas yang sama itu ditunjukkan oleh rasio antara marginal
utility dengan harga dari barang yang satu dengan rasio marginal utility dengan harga
barang yang lain.

Contoh : Ketika kita seharian berpuasa maka akan merasakan lapar dan haus, maka saat
berbuka nanti kita akan butuh makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan yang
kita inginkan,  kemudian kita akan membeli makanan dan minuman sampai ke batas
kekenyangannya,  seandainya uang dari sisa pembelian makanan dan minuman tadi
masih ada akan dia gunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
Pendekatan
Ordinal

Pendekatan ordinal : mengukur kepuasan konsumen dengan angka relatif atau


ordinal. Maksimasi kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran (budget line).
Tingkat kepuasan konsumen ditunjukkan dengan menggunakan kurva indiferens.
Kurva Indeferen
(kurva yang menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang
dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama)

Ciri-ciri :
1. Mempunyai kemiringan yang negatif
2. Cembung ke arah titik origin
3. Tidak saling berpotongan

Sifat –sifat :
1. Kurva indeferen yang lebih tinggi lebih disukai
daripada yang lebih rendah
2. Kurva indeferen melengkung ke bawah
3. Kurva indeferen tidak saling berpotongan (prinsip
transivitas)
4. More is better, banyak lebih disukai dari sedikit
Kombinasi Y X
Contoh :
A 30 30

B 20 50

C 50 20

D 40 40

E 30 20 Pada garis IC diatas, Titik A, B, dan C


menunjukkan kombinasi dengan tingkat
kepuasan yang sama
F 20 40
Marginal Rate of Substitution

Marginal Rate of Substitution (MRS) menunjukkan kemiringan dari kurva


indiferens. MRS selalu negatif dan mengukur pertukaran (trade-off) dua
komoditas ada kondisi utilitas konsumen yang tidak berubah. Karena prinsip ini
maka kurva indiferens mempunyai kecenderungan cembung terhadap titik asal
(convex to origin)
MRS menunjukan jumlah barang Y yang rela dikurangi disebabkan
konsumen menambah jumlah barang X
Contoh :
Titik X Y

A 1 9

-3
B 2 6

-2
C 3 4

-1
D 4 3

-1
E 5 2
Garis Anggaran
Semua kombinasi dari barang-barang dengan jumlah total uang yang
dibelanjakan sama dengan pendapatan

Nilai konsumsi harus lebih kurang atau sama dengan jumlah


pendapatan konsumen.
Pendapatan konsumen merupakan batasan (constrain)
kemampuan konsumen secara umum satuan uang (M).
Px(Qx) + Py(Qy) ≤ M
Jika konsumen ingin menggunakan semua anggaran yang tersedia
maka :
Px (Qx) + Py(QY) = M
Daerah feasibel bagi konsumen dalam mengkonsumsi suatu
barang (Gambar 2.13)
Garis anggaran mempunyai kemiringan (slope) sama dengan
rasio harga.
dy/dx = - Px/Py
Keseimbangan Konsumen
Dengan menggunakan kedua Keseimbangan konsumen adalah kondisi
kurva, yaitu kurva indiferens dan yang dicapai bila pembelian terhadap
budget line maka dapat ditunjukkan kombinasi barang oleh konsumen yang
dimana konsumen akan mencapai memaksimumkan utility-nya subject
kepuasan yang maksimum. Kepuasan to/kendala budget constraint (kendala
maksimum apabila garis anggaran anggaran), dan ini akan tercapai bila konsumsi
pengeluaran disinggung oleh kurva disesuaikan dengan MRSxy = Px / Py untuk
kepuasan yang paling tinggi setiap dua barang.
Pengaruh perubahan pendapatan konsumen terhadap
keseimbangan konsumen
Income Consumption Curve (ICC), yang merupakan tempat titik-titik
keseimbangan (equilibrium) sebagai kombinasi produk yang dikonsumsi untuk
memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai
tingkat pendapatan. Asumsi pada kondisi ini adalah bila hanya pendapatan
konsumen yang berubah, bukan oleh sebab lain.
Pengaruh perubahan harga terhadap keseimbangan konsumen
Price Consumption Curve (PCC), merupakan kombinasi barang atau jasa yang
dikonsumsi oleh konsumen yang memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada
konsumen pada berbagai tingkat harga. Asumsi pada kondisi ini adalah bila hanya
terjadi penurunan harga salah satu barang, bukan oleh sebab lain.
Pendekatan
Atribute

Pendekatan atribut, menjelaskan prilaku konsumen


dalam memilih suatu barang tidak hanya karena daya
gunanya yang diberikan barang tersebut. Namun juga
karena karakteristik atau atribut-atribut yang disediakan
oleh produk tersebut.
Tabel Harga dan Atribut Makanan di 5 Restoran

Hour Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday


Harga Rasio Makanan
Tingkat Tingkat
Restoran
8:00 / 9:00 Makanan
Lesson (per
1 Lesson 3 Nyaman/Leza yang dapat
Lesson 5
Kenyamanan Kelezatan
porsi) t dibeli
9:00 / 10:00 Lesson 1 Lesson 2 Lesson 3 Lesson 5
A 22.22 89 22 4.05 4.50
10:00 / 11:00 Activities Lesson 3 Lesson 4 Review
B 25.00 94 50 1.88 4.00
11:00 / 12:00 Activities Activities Activities
C 27.30 76 86 0.88 3.66
12:00 / 13:00 Activities Exam
D 26.47 57 90 0.63 3.78
13:00 / 14:00
E 18.95 18 72 0.25 5.28

F
Notes 19,74
Make a quiz game as a 10
review activity 77 0.13 5.07
Atribut dari 6 restoran
tersebut digambarkan pada
gambar 4.2 dengan garis yang
berasal dari titik O.

Dari tabel harga dan atribut, dengan anggaran


$100 konsumen tersebut mendapatkan dari
restoran A sebanyak (4,5 x 89) 400,5 satuan
atribut kenyamanan lingkungan restoran dan (4,5
x 22) 99 satuan dari atribut kelezatan makanan.
Hasil perhitungannya digambarkan pada gambar
4.2. Dengan menghubungkan titik-titik A,B,C,D,E,F
kita mendapatkan garis batas efisiensi (efficiency
frontier).
Jadi, garis batas efisiensi didefinisikan sebagai
batas luar dan merupakan kombinasi dua atribut
yang dapat dicapai konsumen dengan batas
anggaran tertentu. Setiap titik pada garis itu
dapat dicapai dengan mengkonsumsi kombinasi
barang-barang yang berdekatan satu sama lain.
Atribut makan di restoran diasumsikan hanya
dua macam, yaitu lezatnya makanan yang
disajikan diukur dengan menggunakan sumbu
horizontal dan suasana nyaman diukur dengan
sumbu vertikal
Jadi, mengenai panjangnya garis kombinasi hasil kepuasan atribut itu tergantung pada :
1. Besarnya anggaran yang disediakan oleh konsumen untuk makan di restoran
2. Harga setiap kali makan di restoran
3. Kombinasi hasil kepuasan atribut (yaitu penjumlahan kelezatan makanan dan
kenyamanan suasana) yang diperoleh konsumen setiap kali makan di restoran tersebut

Dengan memperhatikan kendala anggaran, dan garis kombinasi kepuasan atribut untuk
masing-masing restoran, maka berarti kita telah siap menggambarkan garis batas
efisiensi (efficiency frontier). Adapun cara ialah dengan menghubungkan ujung masin-
masing garis kombinasi kepuasan tersebut.
Sumber :
● Robert S. Pindyck and Daniel L. Rubinfeld, Mikroekonomi, Jilid 1 dan Jilid 2, Edisi Keenam,
PT.Indeks, Jakarta 2009.

● http://repository.uki.ac.id/1398/1/8.MODUL%20Teori%20Perilaku%20Konsumen_Kardinal5
.pdf

● http://repository.uki.ac.id/1399/1/8.MODUL%20Teori%20Perilaku%20Konsumen_Ordinal5.
pdf

● https://dosenpintar.com/hukum-gossen-1-2/

● https://elisa67blog.wordpress.com/perilaku-konsumen/
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai