Oleh Kelompok 6
Nama – Nama Anggota Kelompok :
01 03
Kemampuan ArcView Struktur Tampilan
Arcview
02 04
Spesifikasi Hardware Menyusun Peta
~01~
Kemampu
an
ArcView
Kemampuan ArcView
ArcView merupakan salah
satu perangkat lunak
(software) desktop Sistem
Informasi Geografis (SIG)
dan pemetaan yang
dikembangkan oleh ESRI.
ArcView memiliki
kemampuan - kemampuan
untuk melakukan visualisasi,
meng-explore, menjawab
query (baik basisdata spasial
maupun non-spasial),
menganalisis data secara
geografis, dan sebagainya.
Kemampuan ArcView
Secara umum kemampuan ArcView dapat dilihat melalui uraian berikut :
Pertukaran data, membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam format perangkat lunak SIG lainnya.
Menghubungkan informasi spasial dengan atribut-atributnya yang terdapat (disimpan) dalam basisdata atribut
Meng-customize aplikasi dengan menggunakan bahasa skrip atau bahasa pemrograman sederhana
Melakukan fungsi-fungsi SIG khusus lainnya (dengan menggunakan extension yang ditujukan untuk mendukung
penggunaan perangkat lunak SIG ArcView)
~02~
Spesifikas
i
Hardware
Spesifikasi Hardware
Wyoming Geographic Information Advisory Council (WGIAC) telah membuat standar untuk perangkat keras
(hardware) SIG sebagai berikut :
Storage : Harddisk dengan kapasitas 1 Gb untuk workstation yang tersambung dengan jaringan, dan
harddisk dengan kapasitas 2 Gb untuk workstation yang berdiri sendiri.
Input Device : Keyboard 101-key, digitizer dengan dimensi minimum 24x36 (D size) dengan akurasi 0.005
inchi, scanner hitam-putih dengan ukuran minimum 24x36 (D size) dengan resolusi 400 dpi,
scanner berwarna dengan ukuran 11x17 (B size) dengan resolusi 400 dpi.
Spesifikasi Hardware
Output Device : Monitor dengan resolusi 1280x1024 dengan 256 warna dan VRAM 4 Mb, printer dengan
teknologi laser atau inkjet dengan minimum ukuran kertas 11x17 (B size) dan resolusi minimum
300 dpi, plotter dengan teknologi inkjet resolusi minimum 300 dpi untuk ukuran kertas minimum
36x48 (E size).
Peripheral lainnya : Receiver GPS dengan spesifikasi yang harus diperhatikan untuk pemetaan (akurasi horizontal 5
meter), untuk survey (akurasi horizontal dibawah 1 cm), jumlah channel yang dapat diterima 6,
8, atau 12, antena internal atau eksternal, kapsitas penyimpanan data (sementara), kemampuan
post processing dan konversi file ke perangkat lunak standar SIG.
~03~
Struktur Tampilan
ArcView
Struktur Tampilan ArcView
ArcView mengorganisasikan project beserta tools yang tersedia kedalam bentuk sistem windows, menu, button,
dan icon. Setiap tipe dokumen (view, table, chart, layout, dan script) ArcView memiliki tampilan yang berbeda. Struktur
tampilan pada ArcView terdiri dari :
Menu project
Project button
Nama project
Command pada
tipe dokumen
ButtonView
Tool bar
Posisi kursor
dalam View
Window
View
Window Layer/
Project Theme
Tampilan pada View
Isi menu pada dokumen View:
Keterangan:
1. menyimpan project 11. zoom to selected 21. select feature
2. menambah theme 12. zoom in 22. zoom in
3. theme properties 13. zoom out 23. zoom out
4. edit legend 14. zoom to previous extent 24. pan
5. open tabel theme 15. feature dengan grafik 25. measure
6. find 16. clear selection feature 26. hotlink
7. location adress 17. help 27. area of
interest
8. query 18. indentify 28. label
9. zoom to full extent 19. pointer 29. create text
10. zoom to active theme 20. edit vertex 30. draw point
Tampilan pada Table
Dokumen Tabel dilengkapi dengan fasilitas menu, button, dan toolbar. Sebuah tabel merupakan representasi data
ArcView. Tabel berisi informasi deskriptif mengenai layer tertentu yang terdiri dari baris data (record) dan kolom (field).
Baris data (record) mendefinisikan sebuah entry, sedangkan kolom (field) mendefinisikan atribut atau karakteristik dari
entry.
Tampilan pada Table
Isi menu pada dokumen Tables:
Membuka ArcView
1. Pilih Start, program, ESRI, kemudian pilih ArcView 3.3 atau double klik pada ikon ArcView pada Desktop.
2. Kemudian akan muncul kotak dialog Welcome to ArcView Gis yang memberikan pilihan pada kita yakni membuat
project baru (Create a new project) yang terdiri dari with a new project dan as a blank project atau membuka project
yang telah ada (Open an existing project).
3. Jika kita memilih Create new project sebagai with a new View kemudian pilih OK pada kotak Welcome to ArcView GIS,
maka selanjutnya view akan meminta kita untuk menampilkan data/file (add data). Jika kita memilih Yes, maka kita
mencari (browse) data/file yang akan digunakan, sedangkan jika memilih No, maka ArcView akan tampil sebagai kotak
View1.
Menyusun Peta
4. Jika kita memilih Create a new project sebagai blank project kemudian pilih OK pada kotak Welcome to ArcView GIS,
maka ArcView akan muncul sebagai project yang kosong.
5. Namun jika tidak muncul kotak dialog Welcome to ArcView GIS, atau langsung muncul Project Window, maka ArcView
siap digunakan sebagai new project.
Menyusun Peta
Mencari dan membuka data shapefile
1. Buka ArcView, kemudian pilih Create a new project sebagai as a blank project. Kemudian double klik View pada tabel of
content, maka akan muncul jendela View1.
2. Mencari data shapefile dalam ArcView yakni dengan cara klik add theme , kemudian akan muncul jendela Add theme.
3. Browse data shapefile yang diinginkan. Pada Pilihan Data Source Types, pilih Feature Data Source, hal ini dimaksudkan
untuk mencari file/data yang berformat shapefile saja.
4. Theme dari penggunaan lahan pada gambar di atas tampil dalam single simbol, artinya belum terklasifikasi menjadi
jenis-jenis penggunaan lahan yang spesifik. Oleh karena itu, layer/theme penggunaan lahan tersebut harus diubah
kedalam unique value untuk memunculkan klasifikasi/jenis penggunaan lahannya.
5. Sebelum itu, perlu diingat bahwa layer/shapefile harus memiliki data atribut terlebih dahulu agar bisa diklasifikasikan.
Data theme penggunaan lahan Kota Bekasi (Landuse_Kota_Bekasi.shp) yang digunakan telah diolah sedemikian
Menyusun Peta
6. Data atribut tersebut dapat dilihat pada tabel di theme tersebut, caranya adalah aktifkan theme
(Landuse_Kota_Bekasi.shp) dengan cara meng-klik theme/layer (Landuse_Kota_Bekasi.shp), Kemudian jika sudah
diaktifkan, maka pilih menu Theme, kemudian pilih Table.
7. Maka, akan muncul tabel dari theme (Landuse_Kota_Bekasi.shp). Tabel tersebut berisikan data atribut dari theme
tersebut seperti nama kecamatan, penggunaan tanah, jenis penggunaan tanah, luas area, dll.
8. Cara untuk memunculkan klasifikasi jenis penggunaan lahan yakni aktifkan theme (Landuse_Kota_Bekasi.shp),
kemudian pilih Theme pada menu, pilih Edit Legend. Maka akan muncul kotak Legend Editor. Kemudian, pada Legend
Type, rubah single symbol menjadi unique value. Kemudian pada Values Field, pilih jenis data atribut/field apa yang
ingin dimunculkan. Values Field ini berisikan field-field yang terdapat dalam tabel suatu theme/layer. Dalam hal ini,
karena ingin menampilkan penggunaan tanah, maka field yang dipilih adalah Pt_baru. Setelah itu, klik Apply.
9. Sesuaikan warna poligon pada masing-masing klasifikasi, misalnya pemukiman berwarna merah, kebun berwarna
coklat, dll.
Menyusun Peta
Setting view pada peta.
1. Pilih menu View, kemudian pilih Properties, Maka akan muncul kotak View Properties.
2. Kemudian berikan nama view pada kolom name. Berikan tanggal dan nama pembuat jika diperlukan pada kolom
Creation Date dan Creator.
3. Pada Map Unit, pilih decimal degrees (karena berkoordinat decimal degrees) dan pada kolom distance units pilih
kilometers.