Stroke Iskemik
PRESENTAN
PRESEPTOR
dr. Reno Sari Chaniago Sp.S M.Biomed
Stroke iskemik adalah gangguan peredaran darah di otak yang berupa aliran
darah berkurang atau terhenti pada sebagian daerah di otak. Ganggguan
perdarahan darah ini mengakibatkan fungsi otak terganggu, dan bila berat
dapat mengakibatkan kematian sebagian sel-sel otak disebut infark
BAB II
Tinjauan Pustaka
1. Neuroanatomi
6. Hiper-agregasi trombosit
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Hereditas
Walaupun faktor ini tidak dapat diubah, namun tetap berperan sebagai
pengidentifikasi yang penting pada pasien yang berisiko terjadinya stroke.
4. Klasifikasi
Berdasarkan Penyebab KLASIFIKASI STROKE BERDASARKAN WAKTU
1. Stroke Trombosis
1. Serangan iskemia atau Transient Ischemic Attack
2. Stroke embolik (TIA)
2. Defisit Neurologik Iskemik Sepintas atau
Reversible Ischemic Neurological Defisit (RIND).
3. Stroke Progresif (Progresive Stroke atau Stroke
in evolution)
4. Stroke Komplet (Completed Stroke atau
Permanent Stroke)
5. MANIFESTASI KLINIS
Gejala Fokal
1. Hemiparesis/hemiplegia
2. Hemianestesia
3. Hemianopia, diplopia
4. Disarti afasia
5. Ataxia, vertigo, nistagmus
Berdasarkan Anamnesis
Berdasarkan tanda neurologis
6. Diagnosis
A. Anamnesis
1. Terutama terjadinya keluhan / gejala defisit neurologi yang
mendadak
2. Tanpa trauma kepala
3. Adanya faktor resiko
B. Pemeriksaan Fisik
4. Adanya defisit neurologi fokal
5. Ditemukan faktor resiko (hipertensi, kelainan jantung)
6. Bising pada auskultasi atau kelainan pembuluh darah
lainnya
Skor Stroke: Algoritma Gajah Mada
7.Pemeriksaan Penunjang
1. CT Scan dan MRI
Untuk menetapkan secara pasti letak dan kausa dari stroke. CT scan
menunjukkan gambaran hipodens.
2. Ekokardiografi
Pada dugaan adanya tromboemboli kardiak (transtorakal, atau
transesofageal)
a. Breathing : Jalan nafas harus terbuka lega, hisap lendir dan slem untuk
mencegah kekurang oksigen dengan segala akibat buruknya
b. Blood : Tekanan darah pada tahap awal tidak boleh segera diturunkan, karena
dapat memperburuk keadaan, kecuali pada tekanan darah sistolik > 220
mmHg dan atau diastolik > 120 mmHg (stroke iskemik), sistolik > 180
mmHg dan atau diastolik > 100 mmHg (stroke hemoragik). Penurunan
tekanan darah maksimal 20 %. Obat-obat yang dapat dipergunakan
Nicardipin (0,5 – 6 mcg/kg/menit infus kontinyu), labetolol 20 –80 mg
IV bolus tiap 10 menit, kaptopril 6,25 – 25 mg oral / sub lingual
c. Brain : Bila didapatkan kenaikan tekanan intra kranial dengan tanda nyeri
kepala muntah proyektil dan bradikardi relatif harus di berantas, obat
yang biasa di pakai adalah manitol 20% 1 - 1,5 gr/kgBB dilanjutkan
dengan 6 x 100 cc (0,5 gr/Kg BB),
d. Bladder : Hindari infeksi saluran kemih bila terjadi retensio urine sebaiknya
dipasang kateter intermitten. Bila terjadi inkontinensia urine, pada
laki-laki pasang kondom kateter, pada wanita pasang kateter.
e. Bowel : Kebutuhan cairan dan kalori perlu diperhatikan, hindari obstipasi, Jaga
supaya defekasi teratur, pasang NGT bila didapatkan kesulitan menelan
makanan
Pengelolaan berdasarkan penyebabnya
3. Proteksi neuronal/sitoproteksi
• CDP-Choline : dosis 500 – 2.000 mg sehari selama 14 hari
• Piracetam : Dosis bolus 12 gr IV dilanjutkan 4 x 3 gr iv sampai hari ke empat,
hari ke lima dilanjutkan 3 x 4 gr peroral sampai minggu ke empat, minggu ke
lima sampai minggu ke 12 diberikan 2 x 2,4 gr per oral
• Statin
• Cerebrolisin : dosis 30 – 50 cc selama 21 hari
Pencegahan Serangan Ulang
Rehabilitasi
No.RM : 210553
Keluhan Utama :
Lemah Pada Ekstremitas Inferior
Paru
Inspeksi : Bentuk dan pergerakan dada simetris kiri dan kanan dalam
keadaan statis dan dinamis
Palpasi : Fremitus taktil normal kanan=kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru.
Auskultasi : ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : irama murni, reguler, bising (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak membuncit
Palpasi : Supel, NT (-), NL (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal
Status Neurologis
GCS = 15 (E4 V5 M6)
Tanda Rangsangan Meningeal :
Kaku kuduk : (-) Brudzinsky II : (-)
Brudzinsky I : (-) Kernig : (-)
Pupil : isokor 3mm/3mm
Reflek Cahaya kanan (+), kiri (+)
Pemeriksaan Nervus Kranial
Penciuman Kanan Kiri
Nervus I Olfaktorius
Subjektif normal normal
• Reflek Cahaya + +
Kanan Kiri
Nervus VI Abdusen
Kanan Kiri
Suara Berbisik + +
• Memanjang
• Memendek
• Pendular
• Vertikal
• Siklikal
Reflek Muntah + +
Nervus X Vagus
Kanan Kiri
Fasikulasi - -
Atrofi - -
Pem. Koordinasi
Sensibilitas Normal
• Atas Tidak dilakukan Tidak dilakukan Cremaster Tidak dilakukan Tidak dilakukan
• Tengah Tidak dilakukan Tidak dilakukan Sfingter Tidak dilakukan Tidak dilakukan
• Bawah Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
2. Patologis
Lengan Tungkai - -
Hoffmen- - Babinski - -
Tromner
Chaddoks - -
Oppenhiem - -
Gordon - -
Schaeffer - -
Klonus paha Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Klonus kaki Tidak dilakukan Tidak dilakukan
3. Fungsi Otonom
• Miksi Normal
• Defekasi Normal
4. Fungsi Luhur
Kimia Klinis
•Trigliserida : 251 mg/dl
•Kolesterol Total : 263 mg/dl
•Asam Urat : 7,07 mg/dl
Pemeriksaan penunjang
CT SCAN
Diagnosis
Candesartan 1 x 8 mg po
Asam folat 2 x 1 po
Acetilcolin 2 x 500 iv
Betahistin 2 x 6 mg po
Aptor 1 x 100 mg po
Clopidogrel 1 x 75 mg po
Amlodipin 1 x 5 mg po
FOLLOW UP
Follow Up Hari ke-I
Selasa, 10 November 2020 , Rawatan hari V, onset hari ke….
Subjektif : Objektif :
- Lemah sebelah kiri kaki > tangan- KU : TSS
•Bicara pelo (+) • Kes : CMC
•Badan terasa letih (+) • TD : 200/90 mmHg
•Lidah terasa berat (+) • HR : 103 x/menit
•Sesak (+) • RR : 25 x/menit
•BAK (+) • T : 36,4 C
•BAB (-) • GCS E3M4V3 : 10
• System motorik : 444/333
BAB III
Kesimpulan
Kesimpulan
Stroke adalah salah satu penyakit penyebab kematian kedua dan
penyebab kecacatan ketiga didunia yang termasuk dalam cerebrovascular
disease, yaitu gangguan fungsi otak yang berhubungan dengan penyakit
pembuluh darah yang mensuplai ke otak.
Penyebab dari stroke iskemik yaitu thrombosis serebri dan emboli
serebri. Adapun faktor resiko dari stroke iskemik ada yang dapat
dimodifikasi dan ada tidak dapat dimodifikasi.
Gejala klinis stroke iskemik itu dapat timbul mendadak, Seperti
sakit kepala, mual, muntah, Menunjukkan gejala neurologis kontraleteral
terhadap pembuluh yang tersumbat. Penatalaksanaan stroke iskemik ini
sendiri dapat dilakukan dengan terapi umum,terapi khusus,terapi
intervensi/operatif maupun fisioterapi.