Anda di halaman 1dari 12

BUDAYA DAN SASTRA

JAWA
Kewajiban Orang Tua dalam Mengasuh Anak

a. Memberikan nama yang baik kepada anaknya


b. Memberikan kebutuhan si anak (sandang, pangan,
papan)
c. Memberikan pengajaran atau menyekolahkan untuk
menuntut ilmu
d. Memberikan tiga pelatihan kpd anak-anaknya
(memanah, berenang, menunggang kuda) → sesuai
anjuran Rasulullah SAW
e. Menyembelih kambing untuk aqiqah
f. Pd usia 7-12 th anak laki-laki dikhitankan → dlm
perspektif kejawen khitan seb mengislamkan si anak
g. Memberikan kasih sayang kepada anak-anak
(melindungi, menjaga, merawat)
h. Mendidik anak-anak secara baik dg konsep
pengajaran Jawa: mulat (mengetahui), milolo
(membombong), miluta (membimbing),
palidarma (memberikan contoh), dan
palimarma (memaafkan)
2. Sinom: pucuk daun (masa SMA)
Suatu fase ketika masih remaja (nom-noman)
→ fase untuk meniti cita-cita
Pada masa remaja → masa menuntut ilmu
Dlm perspektif religius-spiritual → fase pencarian
identitas atau pencarian jati diri
3. Asmarandana atau asmaradahana (api asmara). Usia
17 – 25 th
Fase di mana seseorang mulai jatuh cinta terhadap
lawan jenis. Tahapan perkembangan mental spiritual
yang labil dan berbahaya
Purwadi menyatakan: masalah percintaan (asmara)
harus sesuai dengan moral agama → menyelamatkan,
kehormatan, kemuliaan, kebahagiaan
Seseorang diharapkan menjalani masa asmarandana
ini secara proporsional → diperlukan sikap hati-hati,
teliti, dan waspada
4. Kinanthi
Fase stlh seseorang melakukan perkawinan
→ menjalani kehidupan berumah tangga
Nabi SAW memberikan alternatif seb rambu-
rambu perkawinan, yaitu menikah karena (1)
kecantikan/ketampanan, (2) harta, (3)
memiliki keturunan yang baik, (4) agamanya
Pada usia ini suami harus bertanggung jawab
menafkahi istri dan keluarganya
Rambu-rambu perkawinan dari pujangga Jawa:
Gegarane wong akrami (rambu-rambu dalam
perkawinan)
Dudu bandha dudu rupa (bukan krn harta, bukan
karena wajah)
Amung ati pawitane (hanya hati modalnya)
Luput pisan kena pisan (gagal sekali, tepat sekali)
Yen angel, angel kelangkung (jika sulit, sulit sekali)
Tan kena tinumbas arta (tidak bisa dibeli dengan
harta)
Empat tingkatan dalam dunia kerja:
a. Technique: tingkatan paling rendah. Kegiatannya hanya
berkisar pd pragmatis tanpa membutuhkan keahlian
(kuli, tukang linting rokok, mengepak mie)
b. Lebih tinggi drpd technique, tetapi kegiatannya bersifat
rutin (karyawan, guru, wartawan)→ skill tetapi terbatas
c. Ilmuwan: mau menggali potensi diri. Mampu membuat
proposal. Dalam setiap kegiatan selalu menerapkan:
planning (perencanaan), organizing (pelaksanaan),
controlling (mengontrol), reporting (pelaporan), dan
evaluating (penilaian)
d. Profesional: mampu menangani berbagai bidang usaha
secara proporsional dengan hasil yang baik
5. Dhandhanggula: gambaran suka duka dalam
kehidupan setelah seseorang berumah tangga
Dhandhang: pait dan gula: manis
Fase yg paling manis dlm kehidupan manusia,
ttp kalau tdk hati-hati dan waspada, kemanisan
itu dpt menggelincirkan manusia pd kehinaan
dan kesengsaraan
Mnrt Purwadi dhandhanggula: rasa optimis
thd masa depan yg lebih manis, lebih cerah dan
lebih gemilang hrs melewati masa pahit lebih
dulu
6. Maskumambang: emas yang mengapung →
usia 28 -35 th
Kehidupan dunia bukanlah kehidupan yg sejati
Kehidupan dunia hanyalah kehidupan yg palsu
dan menipu
Fase seseorang setelah pernikahan ibaratnya
berada pd fase puncak dlm meniti karir. Dalam
fase ini ada dua pilihan: kesuksesan atau
kegagalan
7. Durma: maju mundur atau mengalami
keraguan dalam kehidupannya
Dari kata dur: mundur dan ma: maju
Semakin berat tanggung jawab yg hrs dihadapi
Fase dimana kehidupan harus lebih banyak
didermakan untuk orang lain
Fase ini: fase bertindak sosial
8. Pangkur: sudah mungkur dari kemewahan
yang bersifat keduniaan. Pd fase ini seseorang
akan menjalani hidup yang qana’ah (nrima ing
pandum). Menghindari 3 ta (harta, tahta,
wanita)
Fase menyepi, mendekatkan diri kepada Allah
menjauhkan diri dari gemerlapnya hidup
9. Gambuh = jumbuh (tidak bisa dibedakan)
Pada fase ini seseorang sdh mengenal dirinya
dan Tuhannya
10. Megatruh: megat (memutuskan), ruh (roh)
yaitu: terlepasnya roh seorang manusia
Ini merup fase terakhir manusia
(menghadapi kematian) → mencapai akhir
hidup yang husnul khatimah
11. Pucung: sudah menjadi pocongan → fase
ketika seorang manusia tlh menjadi jenasah

Anda mungkin juga menyukai