Anda di halaman 1dari 35

Laporan Kasus

Otitis Media Efusi


Pembimbing :
dr. Vera Melyani, MMRS, Sp.THT-KL, FICS

Hari Ilman Toni


102120029

KEPANITERAAN KLINIK THT-KL FK UNIBA


Periode
13 Desember - 16 Januari 2022
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Ny. AL
 Jenis kelamin : Perempuan
 TTL : Tanjungpinang, 06 Agustus 1987
 Agama : Islam
 Umur : 34 tahun
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Suku Bangsa : Melayu
 Alamat : Senggarang RT01/RW04, Tanjungpinang
ANAMNESIS
• Diambil dari : Autoanamnesis
• Tanggal : 30 Desember 2021
• Pukul : 09.00 WIB
KELUHAN UTAMA
Telinga kiri berdenging sejak 5 hari
yang lalu
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Pasien Ny. Al dengan G3P2A0H2 usia kehamilan 36 minggu
datang ke Poli THT RSUD Propinsi Raja Ahmad Tabib
Tanjungpinang dengan keluhan telinga kiri berdenging sejak 5
hari yang lalu. Keluhan disertai penurunan pendengaran, telinga
kiri terasa penuh, dan suara sendiri terdengar lebih nyaring.
Pada awalnya pasien merasakan telinga berdenging tiba-tiba
saat bangun tidur, awalnya pasien merasakan sakit pada dalam
telinga. Sebelum keluhan di telinga muncul, pasien tidak
memiliki keluhan batuk berdahak ataupun pilek. Pasien juga
mengatakan tidak terdapat alergi apapun. Pasien biasa
membersihkan telinga dengan cottonbud. Pada saat
pemeriksaan pasien mengaku tidak ada keluhan lain seperti
demam, pusing berputar, dan sakit tenggorokan.
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
• Keluhan serupa : tidak ada
• Alergi : tidak ada alergi makanan, obat,
debu, dan dingin
• Asma : tidak ada
• Rhinitis : tidak ada
• Diabetes Melitus : tidak ada
• Hipertensi : tidak ada
• Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang memiliki keluhan serupa.
• Riwayat Pengobatan
Pasien hanya mengkonsumsi vitamin hamil berupa zinc
dan asam folat.
• Riwayat Kebiasaan Sosial Ekonomi
Riwayat merokok, konsumsi minuman alkohol, dan
narkoba di sangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
• Keadaan umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)
• Tekanan Darah : 110/80mmHg
• Nadi : 70x/menit
• Pernapasan : 21x/menit
• Suhu : 36,4°C
• SpO2 : 99%
• Tinggi Badan : 152 cm
• Berat Badan : 69 kg
STATUS LOKALIS
    Dextra Gambar Sinistra

Telinga Pinna Auricula Dbn Dbn

Planummastoidium Dbn Dbn

Gld. Lymphatica Dbn Dbn

Meatus Acusticus Lapang Lapang


Externus

Membrane Intak Retraksi


Tympani

Hidung Discharge -   -

Concha Eutrofi Eutrofi

Septum Dbn Dbn

Tumor - -
  Sinus paranasalis Dbn   Dbn
 

Tenggorokan Palatum Dbn   Dbn

Uvula Dbn Dbn

Tonsilo Palatinal T1 T1

Tonsilo Lingualis Dbn Dbn

Dinding belakang Dbn Dbn


PEMERIKSAAN
TELINGA
Bagian Kelainan Auris
Dextra Sinistra
Preaurikula Kelainan - -
kongenital
Radang dan tumor - -
Nyeri tekan tragus - -
Aurikula Kelainan - -
kongenital
Radang dan tumor - -
Nyeri penarikan - -
Telinga
Krusta - -
Kelainan - -
Meatus Acusticus
kongenital
Eksternus
Secret debris - -
Serumen - -
Edema - -
Jaringan granulasi - -
  Massa - -

Kolesteatoma - -

Bentuk Konkaf Retraksi, tampak


Membran Timpani
permukaan cairan

Warna Abu-abu Keruh

Intak Intak Intak

Reflek cahaya Arah jam 7 Tidak tampak

Gambar  - -
RESUME
• Pasien dengan G3P2A0H2 usia kehamilan 36 minggu datang ke Poli
THT RSUD Propinsi Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang dengan keluhan
telinga kiri berdenging sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai penurunan
pendengaran, telinga kiri terasa penuh, dan suara sendiri terdengar lebih
nyaring. Pada awalnya pasien merasakan telinga berdenging tiba-tiba saat
bangun tidur, awalnya pasien mersakan sakit pada dalam telinga. Pasien
tidak memiliki keluhan batuk berdahak ataupun pilek. Pasien juga
mengatakan tidak terdapat alergi apapun. Pada pemeriksaan otoskopi di
telinga kiri didapatkan gambaran membran timpani retraksi, tampak
permukaan cairan, berwana keruh, dan tidak tampak reflek cahaya.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
YANG DIANJURKAN
• Audiometri
• Timpanometri
DAFTAR MASALAH SEMENTARA
1. Telinga kiri berdenging sejak 5 hari yang lalu
2. Penurunan pendengaran
3. Telinga kiri terasa penuh
4. Suara sendiri terdengar lebih nyaring (diplacusis binauralis)
5. Pada pemeriksaan otoskopi di telinga kiri didapatkan
gambaran membran timpani retraksi, tampak permukaan
cairan, berwana keruh, dan tidak tampak reflek cahaya
ANALISIS MASALAH
• OME (Otitis Media Efusi) : 1,2,3,4,5
• OMA (Otitis Media Akut) : 1,2,3
DIAGNOSIS KERJA
• OME ( Otitis Media Efusi)
PENATALAKSANAAN
• Medikamentosa
Antihistamin
Dekongestan
Antibiotik
• Non-Medikamentosa
Edukasi pasien menjaga kebersihan telinga
Edukasi pasien tentang cara penggunaan obat
Edukasi pasien latihan manuver valsava
Edukasi pasien untuk menghindari air masuk telinga
Edukasi pasien untuk kembali datang berobat jika keluhan kembali
• Bedah
Rencana Miringotomi serta pemasangan pipa ventilasi
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : ad Bonam
• Quo ad functionam : ad Bonam
• Quo ad sanationam : ad Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN
• Otitis Media Efusi merupakan penyakit yang sering di derita oleh bayi dan
anak-anak. Diluar negeri, khususnya di Negara yang mempunyai 4 musim
penyakit ini di temukan dengan angka insiden dan prevalensi yang tinggi.
Dari beberapa kepustakaan dapat disimpulkan insiden OME umumnya
terjadi pada anak-anak 85% dan 15% pada dewasa. Lebih kurang 80% anak
pernah mengalami episode OME sampai umur 10 tahun dan pada umumnya
mengalami resolusi spontan. OME adalah peradangan telinga tengah yang
di tandai dengan adanya cairan efusi di rongga telinga tengah dengan
membran timpani utuh tanpa disertai dengan tanda-tanda infeksi akut.
• Adanya cairan di dalam telinga tengah mengakibatkan terjadinya gangguan
pendengaran.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
• Anatomi dan fungsi tuba
Eustachius memegang peranan
penting. Tuba Eustachius
merupakan bagian dari sistem
yang paling berhubungan
termasuk hidung, nasofaring,
telinga tengah, dan rongga
mastoid. 
ETIOLOGI
• Infeksi
• Alergi
• Status Imunologi
• Gangguan fungsi tuba
GEJALA KLINIS
• Penurunan pendengaran
• Rasa penuh dan tersumbat dalam telinga
• Terdengar bunyi berdenging.
• Suara sendiri terdengar lebih nyaring pada telinga sakit (diplacusis
binauralis)
• Dizziness juga dirasakan penderita-penderita OME
• Jarang terdapat gejala pada anak-anak sehingga sering terlambat diketahui.

• Anak dengan OME juga kadang sering terlihat menarik-narik telinga


mereka atau merasa seperti telinganya tersumbat.
• Pada kasus yang lanjut sering ditemukan adanya gangguan bicara dan
perkembangan berbahasa.
PATOFISIOLOGI
Sembuh/normal

Tekanan Fungsi tuba tetap


negatif di terganggu
Gangguan tuba Efusi OME
telinga Infeksi (-)
tengah
Tuba tetap terganggu
Etiologi: Infeksi (+)
Perubahan tekanan udara tiba-tiba
Alergi
OMA
Infeksi
Sumbatan

OME
Sembuh OMSK
ANAMNESIS
Anamnesa yang lengkap dan teliti mengenai keluhan
yang dirasakan dan riwayat penyakit pasien
misalnya:
• Telinga seperti tertutup/ rasa penuh?
• Tinitus frekuensi rendah?
• Pendengaran berkurang?
• Otofoni?
• Nyeri ?
• Riwayat alergi?
• Riwayat infeksi saluran napas atas?
• Riwayat keluarga?
PEMERIKSAAN FISIK
Otoskopi
Pada pemeriksaan otoskopi menunjuk kecurigaan OME apabila ditemukan tanda-tanda  :

1. Tidak didapatkan tanda-tanda radang akut.


2. Terdapat perubahan warna membran
timpani akibat refleksi dari adanya cairan
didalam kavum timpani.
3. Membran timpani tampak lebih menonjol.
4. Membran timpani retraksi atau atelektasis.
5. Didapatkan air fluid levels atau buble, atau
6. Mobilitas membran berkurang atau fikasi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Audiometri Nada Murni

Tabel Derajat Gangguan Pendengaran1


Derajat Gangguan Pendengaran ISO ASA
Normal 10-25 dB 10-15 dB
Ringan 26-40 dB 16-29 dB
Sedang 41-55 dB 30-44 dB
Sedang Berat 56-70 dB 45-59 dB
Berat 71-90 dB 60-79 dB
Timpanometri
• Grafik hasil pengukuran
timpanometeri atau
timpanogram dapat untuk
mengetahui gambaran kelainan
di telinga tengah. Meskipun
ditemukan banyak variasi
bentuk timpanogram akan
tetapi pada prinsipnya hanya
ada tiga tipe, yakni tipe A, tipe
B, dan tipe C.
• Pada penderita OME
gambaran timpanogram yang
sering didapati adalah tipe B
PENATALAKSANAAN
• Pengobatan konservatif secara lokal (obat tetes hidung
atau spray) dan sistemik antara lain antibiotika spektrum
luas, antihistamin, dekongestan, dengan atau tanpa
kortikosteroid.
• Penatalaksanaan secara operatif meliputi miringotomi
dengan atau tanpa pemasangan pipa ventilasi.
KOMPLIKASI
• Hilangnya fungsi pendengaran sehingga akan
mempengaruhi perkembangan bicara dan intelektual.
• Penyakit berlanjut menjadi otitis media adesiva dan otitis
media kronis maligna.
KESIMPULAN
• OME sering terjadi pada bayi dan anak-anak sehingga cukup
sulit dalam melakukan diagnosis penyakitnya. OME pada
umur dewasa yang merupakan kasus yang jarang ditemui
• Pengobatan konservatif meliputi pemberian antibiotika,
antihistamin, dekogestan, dengan atau tanpa kortikosteroid.
Penatalaksanaan secara operatif meliputi mirigotomi dengan
atau tanpa pemasangan pipa ventilasi.
• Penatalaksanaan yang cepat, tepat dan adekuat sangat
berperan dalam menghambat terjadinya proses gangguan
pendengaran dan komplikasi lainnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai