Anda di halaman 1dari 27

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

RUKUN IMAN TERBAGI DALAM 6 BAGIAN

Beriman kepada Allah SWT


Beriman Kepada Malaikat
Beriman kepada Kitab Allah
Beriman Kepada Rasul Allah
Beriman Kepada Hari Akhir
Beriman Kepada Qada dan Qadar
A. Pengertian Iman Kepada Kitab-kitab Allah Divine Book

Meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-


Nya kepada para rasul-Nya agar kitab-kitab-Nya itu dijadikan
sebagai pedoman hidup umat manusia agar mereka
memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat
PENGERTIAN KITAB DAN SUHUF
Kitab yaitu kumpulan wahyu Allah yang disampaikan kepada
para rasul untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk
dan pedoman hidup.
Suhuf yaitu wahyu Allah yang disampaikan kepada rasul, tetapi
masih berupa lembaran-lembaran yang terpisah.
SUHUF ALLAH SWT
• a. Nabi Idris menerima sebanyak 30 suhuf.
• b. Nabi Syits menerima sejumlah 50 suhuf.
• c. Nabi Ibrahim menerima 10 suhuf.
• d. Nabi Musa menerima 10 suhuf.

:“Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang


dahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (Q.S.
al-A’lā [87]: 18 – 19 ).
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
Persamaan :
Kitab dan suhuf sama-sama wahyu dari Allah.
Perbedaan :
1. Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf
2. Kitab dibukukan sedangkan suhuf tidak dibukukan.
Allah

Taurat Nabi Musa

Zabur Nabi Daud

Injil Nabi Isa

Al-Qur’an Nabi Muhammad


PERIODISASI KITAB-KITAB

• Kitab Taurat (diturunkan pada abad ke-12 SM)


• Kitab Zabur (diturunkan pada abad ke-10 SM)
• Kitab Injil (diturunkan pada abad ke-1 M)
• Kitab al-Qur’ān (diturunkan pada Abad ke-7 M, kurun waktu tahun 611-632 M)
DASAR DITURUNKAN AYAT AL-QUR’AN

“Dan Kami telah menurunkan Kitab (al-Qur’ān) kepadamu


(Muhammad)
dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang
diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara
mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau
mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang
telah datang kepadamu...” (Q.S. al-Māidah/5: 48)
KITAB TAURAT

Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurāt) dan Kami jadikannya
petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), “Janganlah kamu mengambil
(pelindung) selain Aku.” (Q.S. al-Isrā’/17: 2)
Kitab taurat secara Bahasa berasal
dari kata thora yang artinya instruksi.
Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi
Musa AS di Bukit Sinai, kitab taurat
menjadi pedoman serta petunjuk bagi
Nabi Musa AS dan kaum Bani Israel.
Berbahasa Ibrani.
Semenanjung Sinai, adalah sebuah
wilayah yang berada di negara Mesir,
terletak antara benua Afrika dan Asia,
sekitar 450 km dari ibukota Cairo
KITAB TAURAT yang disebut The Ten
Commandements atau 10 Firman
Tuhan.
10 PERINTAH DALAM KITAB
TAURAT
1. Mengesakan Allah
2. Jangan menyembah berhala
3. Jangan mempersekutukan Allah Swt
4. Sucikan hari sabtu
5. Hormati Orang tua,
6. Jangan membunuh,
7. Jangan berbuat zina
8.Jangan mencuri
9. Jangan berdusta
10. Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal.
KITAB ZABUR
• Kata zabur (bentuk jamaknya zubūr) berasal dari zabara-
yazburu-zabr yang berarti menulis, makna aslinya adalah kitab
yang tertulis Zabūr dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan
mazmūr (jamaknya mazāmir) yaitu nyanyian rohani yang
dianggap suci.

Kitab Zabur berisi 150 surah yang disenandungkan Nabi Daud


As. Diturunkan di Yerusalem. Berbahasa Qibtiyah.
DASAR KITAB ZABUR DITURUNKAN

Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana


Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya, dan Kami
telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak
cucunya; Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami telah
memberikan Kitab Zabūr kepada Daud.”
• (Q.S. an-Nisā'/4: 163)
ISI KITAB ZABUR
Kitab Zabūr berisi kumpulan ayat-ayat yang dianggap suci. Ada 150 surah
dalam Kitab Zabūr yang tidak mengandung hukum-hukum, tetapi hanya berisi
nasihat-nasihat, hikmah, pujian, dan sanjungan kepada Allah Swt.

Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as.
dalam Kitab Zabūr terdiri atas lima macam:
• 1. nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi),
• 2. nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur,
• 3. ratapan-ratapan jamaah,
• 4. ratapan dan doa individu, dan
• 5. nyanyian untuk raja.
KITAB INJIL
Secara bahasa Injil artinya pengabaran yang baik, atau sebagai kabar
gembira datangnya juru selamat.
Kitab injil diturunkan kepada Nabi Isa As di Yerusalem dengan bahasa
Ibrani, untuk mengajak Bani Israel menyembah Allah dan tidak
menyekutukannya

Kitab Injil yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan


nyata, yaitu perintah-perintah Allah Swt. agar manusia meng-esa-
kan dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Ada pula
penjelasan, bahwa di dalam Kitab Injil terdapat keterangan bahwa
di akhir zaman akan lahir nabi yang terakhir dan penutup para
nabi dan rasul, yaitu bernama Ahmad atau Muhammad saw.
.
DASAR DITURUNKAN KITAB INJIL

Artinya: “Kemudian Kami susulkan rasul-rasul Kami mengikuti


jejak mereka dan Kami susulkan (pula) Isa putra Maryam; Dan
Kami berikan Injil kepadanya dan Kami jadikan rasa santun dan
kasih sayang dalam hati orang-orang yang mengikutinya....” (Q.S.
al-Ḥadid/57: 27)
SECARA UMUM KITAB INJIL
BERISI TENTANG:
1. Perintah untuk kembali mengesakan Allah Swt.
2. Membenarkan keberadaan Kitab Taurat.
3. Menghapus beberapa hukum dalam Kitab Taurat yang tidak
lagi sesuai dengan perkembangan zaman.
4. Menjelaskan bahwa kelak akan datang kembali rasul setelah
Nabi Isa a.s., yaitu Nabi Muhammad saw. (di samping ada di
Kitab Injil, penjelasan ini juga terdapat dalam Kitab Taurat)
Kitab injil sekarang berbeda dengan injil yang diberikan
kepada Nabi Isa dahulu
Injil yang sekarang disusun oleh MATIUS, MARKUS,
LUKAS DAN YAHYA. Kemudian injil tersebut dinamakan
menurut pengarangnya, yaitu: INJIL MATIUS, INJIL
MARKUS, INJIL LUKAS DAN INJIL YAHYA
AL-QUR’AN

Al-Qur’ān yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw.


menghapus sebagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab
terdahulu dan melengkapinya dengan tuntunan yang sesuai
dengan perkembangan zaman. Al-Qur’ān merupakan kitab suci
terlengkap dan berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir
zaman.

Kitab (al-Qur’ān) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi


mereka yang bertakwa.” (Q.S. al-Baqarah/2: 2)
PROSES DI TURUNKANNYA
AL-QUR’AN KEPADA NABI MUHAMMAD SAW
o Malaikat memasukkan wahyu itu ke
dalam hati Nabi Muhammad Saw
o Malaikat menampakkan sebagai
seorang laki laki yang megucapkan
kata kata kepada Nabi Muhammad
Saw
o Wahyu datang kepada Nabi
Muhammad Saw. seperti suara
lonceng
o Malaikat menampakkan dirinya
kepada Nabi Muhammad
Saw.dalam wujud yang asli
NAMA-NAMA LAIN DARI AL-QUR’ĀN , YAITU:

Al-Hudā, artinya al-Qur’ān sebagai petunjuk seluruh umat manusia.


Al-Furqān, artinya al-Qur’ān sebagai pembeda antara yang baik dan
buruk.
Asy-Syifā', artinya al-Qur’ān sebagai penawar (obat penenang hati)
Aż-Żikr, artinya al-Qur’ān sebagai peringatan adanya ancaman dan
balasan.
Al-Kitāb, artinya al-Qur’ān adalah firman Allah Swt. yang dibukukan.
ISI POKOK AL-QUR’AN

Aqidah atau keimanan.


Ibādah, baik 'ibādah maḥḍah maupun gairu maḥḍah.
Akhlaq seorang hamba kepada Khāliq, kepada sesama manusia dan alam
sekitarnya.
Mu’āmalah, yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia.
Qiṡṡah, yaitu cerita nabi dan rasul, orang-orang saleh, dan orang-orang
yang ingkar.
Semangat mengembangkan ilmu pengetahuan.
KEISTIMEWAAN AL-QUR’AN

• Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan


bertakwa
• Sebagai informasi kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu
• Mempunyai syariat (aturan) dan caranya masing-masing dalam
menyembah Allah Swt.
• Al-Qur’ān sebagai kitab suci terakhir dan terjamin keasliannya.
• Al-Qur’ān tidak dapat tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin
menyimpangkannya.
• Membaca dan mempelajari isi al-Qur’ān merupakan ibadah.
CARA BERIMAN TERHADAP KITAB ALLAH

• Meyakini bahwa kitab-kitab suci sebelum al-Qur’ān datang dari


Allah Swt.,
• menjaga al-Qur’ān adalah dengan berusaha menghormati,
memuliakan, dan menjunjung tinggi kitab suci al- Qur’ān.
• Menjadikan al-Qur’ān sebagai petunjuk dan pedoman hidup, dan
tidak sekali kali berpedoman kepada selain al-Qur’ān.
• Berusaha untuk membaca al-Qur’ān dalam segala kesempatan di
kala suka maupun duka, kemudian belajar memahami arti dan isinya.
• Berusaha untuk mengamalkan isi al-Qur’ān di dalam kehidupan
sehari-hari, baik di waktu sempit maupun di waktu lapang.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai