Anda di halaman 1dari 20

STATISTIKA INDUSTRI I

RTI - 1210

Dosen Pengampu Matakuliah:


Ir. Khawarita Siregar, M.T.
D E PA RT E M E N T E K N I K I N D U S T R I
F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
STATISTIKA INDUSTRI I
METODE SAMPLING
Materi Pembelajaran:
1. Pendahuluan
2. Teknik Sampling
3. Ukuran Sampel

Lampiran – Tabel Bilangan Random

Ir. Khawarita Siregar, M.T.


PENDAHULUAN
DEFINISI POPULASI DAN SAMPEL

• Populasi dapat didefinisikan sebagai jumlah • Sampel dapat didefinisikan sebagai sebagian
keseluruhan dari satuan-satuan atau individu- dari populasi yang karakteristiknya hendak
individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan diteliti. Sampel yang baik adalah sampel yang
satuan-satuan tersebut dinamakan unit analisis, bersifat representatif atau yang dapat
dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, menggambarkan karakteristik populasi.
benda-benda, dll. • Karakteristik sampel disebut statistik
• Karakteristik populasi disebut parameter

Statistika Industri I – Ir. Khawarita Siregar, M.T.


PENDAHULUAN
DEFINISI TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah


teknik pengambilan sampel dari populasi. Sampel yang
merupakan sebagian dari populasi yang akan diteliti
hingga didapatkan hasil penelitian (kesimpulan) yang
merepresentasikan atau generalisasi dari populasi
tersebut.

Statistika Industri I – Ir. Khawarita Siregar, M.T.


PENDAHULUAN
ALASAN DAN RESIKO PENGAMBILAN SAMPEL
Alasan dilakukannya pengambilan sampel:
1. Ukuran populasi yang besar sehingga tidak memungkinkan penelitian seluruh elemen populasi
2. Keterbatasan waktu dan sumber daya (dana, fasilitas, tenaga)
3. Beberapa penelitian bersifat deskruktif (merusak)
4. Penelitian terhadap sampel bisa lebih reliabel daripada terhadap populasi, misalnya, karena elemen
sedemikian banyaknya maka akan memunculkan kelelahan fisik dan mental para pencacahnya
sehingga banyak terjadikekeliruan

Resiko pengambilan sampel >> sampel tidak secara tepat merepresentasikan populasi.
Oleh karena itu penentuan teknik pengambilan sampel dan ukuran sampel menjadi penting dan perlu
diberikan perhatian secara khusus.

Statistika Industri I – Ir. Khawarita Siregar, M.T.


PENDAHULUAN
SYARAT SAMPEL
• Akurasi atau ketepatan, yaitu tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam
sampel. Dengan kata lain makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam
sampel, makin akurat sampel tersebut. Tolak ukur adanya“bias” atau kekeliruan
didasarkan pada populasi. Agar sampel dapat memprediksi dengan baik
populasi, sampel harus mempunyai selengkap mungkin karakteristik populasi
• Presisi, mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan
karakteristik populasi. Presisi diukur oleh simpangan baku (standard error). Makin
kecil perbedaan di antara simpangan baku yang diperoleh dari sampel (S)
dengan simpangan baku dari populasi (s), makin tinggi pula tingkat presisinya.

Statistika Industri I – Ir. Khawarita Siregar, M.T.


PENDAHULUAN
SIFAT METODE PENGAMBILAN SAMPEL YANG IDEAL

1. Mampu menghasilkan gambaran yang dapat


dipercaya mengenai keseluruhan populasi
2. Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan
3. Efisien, sehingga mampu memberikan keterangan
sebanyak mungkin dengan biaya yang rendah
4. Mampu memberikan gambaran tentang tingkat
ketelitian suatu penelitian

Statistika Industri I – Ir. Khawarita Siregar, M.T.


PENDAHULUAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN METODE
PENGAMBILAN SAMPEL

1. Tingkat presisi yang diinginkan (level of precisions)


2. Derajat keseragaman (degree of homogenity).
3. Banyaknya variabel yang diteliti dan rancangan analisis
4. Biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia .

Statistika Industri I – Ir. Khawarita Siregar, M.T.


TEKNIK SAMPLING
PROBABILITY SAMPLING VS NON PROBABILITY SAMPLING
PROBABILITY SAMPLING NON PROBABILITY SAMPLING

• Probability Sampling adalah teknik pengambilan • Non Probability Sampling adalah teknik


sampel yang memberikan peluang yang sama pengambilan sampel yang tidak memberikan
bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
menjadi anggota sampel populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel
• Probability Sampling umumnya digunakan sebagai • Non Probability sampling digunakan pada
dasar penelitian yang bertujuan mengeneralisasi penelitian yang tidak bertujuan mengeneralisasi
populasi populasi. Pemilihan sampel didasarkan pada
penilaian subjektif dari peneliti

Statistika Industri I – Ir. Khawarita Siregar, M.T.


TEKNIK SAMPLING
PROBABILITY SAMPLING – SIMPLE RANDOM SAMPLING

Simple Random Sampling merupakan suatu cara pengambilan sample sebanyak n yang dipilih dari populasi dengan N elemen
secara acak sedemikian rupa sehingga setiap elemen populasi mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih.

Apabila N = ukuran populasi, dan n = ukuran sampel, maka setiap elemen populasi memiliki kesempatan (probabilitas) terpilih
sebagai anggota sampel sebesar n/N.

Syarat pengambilan sampel dengan simple random sampling adalah


 Populasi bersifat homogen
 Jumlah populasi diketahui
 Menggunakan tabel bilangan random

Statistika Industri I – Ir. Khawarita Siregar, M.T.


TEKNIK SAMPLING
PROBABILITY SAMPLING – STRATIFIED RANDOM
SAMPLING

Stratified Random Sampling merupakan suatu cara pengambilan sampel dari suatu populasi dimana populasinya dibagi-bagi
menjadi kelompok-kelompok yang relatif homogen (stratum), kemudian dari masing-masing kelompok (stratum) diambil sampel
secara acak
.
• Stratified random sampling digunakan untuk mengurangi pengaruh faktor heterogen
dan melakukan pembagian elemen-elemen populasi ke dalam strata. Selanjutnya
dari masing-masing strata dipilih sampelnya secara random sesuai proporsinya.
• Keadaan populasi yang heterogen tidak akan terwakili, bila menggunakan teknik
random. Karena hasilnya mungkin satu kelompok terlalu banyak yang terpilih
menjadi sampel.

Statistika Industri I – Ir. Khawarita Siregar, M.T.


TEKNIK SAMPLING
PROBABILITY SAMPLING – STRATIFIED RANDOM
SAMPLING
Adakalanya populasi yang ada memiliki strata atau tingkatan dan
setiap tingkatan memiliki karakteristik sendiri
Proposionate Stratified
Sampel Random Sampling
Anggota
Strata Persentase (%) (Persentase x Total
Populasi
Sampel)
Stratified
(1) (2) (3) (4)
Random
SD 150 37,50 19 Sampling
SMP 125 31,25 16
Disproposionate Stratified
SMU 75 18,75 9
Random Sampling
S-1 50 12,50 6
Jumlah 400 100,00 50

Statistika Industri I – Ir. Khawarita Siregar, M.T.


TEKNIK SAMPLING
PROBABILITY SAMPLING – SYSTEMATIC RANDOM
SAMPLING

Systematic Random Sampling merupakan suatu cara pengambilan sampel dimana setiap elemen populasi dipilih dengan suatu
jarak interval (tiap ke n elemen) dan dimulai secara random dan selanjutnya dipilih sampelnya pada setiap jarak interval tertentu
.

• Syarat untuk dilakukannya systematic random sampling adalah adanya daftar


seluruh anggota populasi. Sampling ini bisa dilakukan dengan cepat dan
menghemat biaya, tapi bisa menimbulkan bias
• Sebagai contoh, apabila ada 100 guru, semuanya diberi nomor urut no. 1 s/d 100.
Pengambilan sampel dapat dilakukan berdasarkan urutan nomor genap saja atau
urutan nomor ganjil saja

Statistika Industri I – Ir. Khawarita Siregar, M.T.


TEKNIK SAMPLING
PROBABILITY SAMPLING – CLUSTER SAMPLING

Cluster Sampling merupakan suatu cara pengambilan sampel pabila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas
dimana setiap elemen dalam populasi dibagi ke dalam cluster atau kelompok, jika ada beberapa kelompok dengan heterogenitas
dalam kelompoknya dan homogenitas antar kelompok.
.
• Cluster sampling umumnya digunakan pada populasi yang berbentuk gugus atau kelompok-kelompok
tertentu. Anggota gugus/kelompok mungkin tidak homogen.
• Penggunaan sampling ini dapat menghemat waktu dan biaya namun dapat menimbulkan bias
• Sebagai contoh, akan dilakukan penelitian terhadap populasi seluruh guru SD di Kota Bogor.
Pengambilan sampelnya dengan cara membagi wilayah Kota Bogor ke dalam enam wilayah, kemudian
dari masing-masing kecamatan diambil perwakilannya. Jumlah sampel tiap kecamatan diambil secara
proporsional.

Statistika Industri I – Ir. Khawarita Siregar, M.T.


TEKNIK SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLING
Accidental / Convience Purposive / Judgement
Quota Sampling Snowball Sampling
Sampling Sampling

Memilih sampel yang mempunyai


Memilih sampel yang didasarkan Pengambilan sampel yang
ciri-ciri tertentu dalam jumlah
Memilih sampel dari orang atau atas pertimbangan yang tidak dilakukan secara berantai, mulai
tertentu (quota). Prosedur
unit yang paling mudah dijumpai acak dari ukuran sampel yang kecil,
pencarian berdasarkan accidental
atau diakses makin lama makin besar.
sampling.
Note:
Note: Tidak semua elemen masyarakat Note:
Note:
Tidak representatif, bias dan tidak mendapat kesempatan Biaya yang dibutuhkan kecil
Mudah, murah, cepat, tetapi
bisa digeneralisasi, mudah, memberikan pendapat, mudah, namun membutuhkan waktu yang
hasilnya hanyalah kesan-kesan
murah, dan cepat murah, cepat, namun hasilnya cukup lama.
umum yang masih kasar dan
tidak bisa digeneralisasi
tidak bisa digenelarisasi

Statistika Industri I – Ir. Khawarita Siregar, M.T.


TEKNIK SAMPLING
APLIKASI NON PROBABILITY SAMPLING
Accidental / Convience Purposive / Judgement
Quota Sampling Snowball Sampling
Sampling Sampling

Apabila penelitian ingin dilakukan


Sebuah penelitian yang terhadap 100 mahasiswa, maka
Sebuah penelitian pengukuran
melibatkan mahasiswa di sampel penelitian dapat dibatasi
kepuasan terhadap produk Suatu penelitian dilakukan
Universitas Sumatera Utara, dengan beberapa kriteria seperti
Toyota Avanza, maka peneliti terhadap 5 manajer kontraktor
maka peneliti dapat mengunjungi 50 mahasiswa laki-laki dan 50
memilih sampel responden kemudian dilakukan penelitian
kampus USU, dan melakukan mahasiswa perempuan.
kepada masyarakat yang pernah terhadap pekerja dibawah
penelitian dengan mahasiswa Kemudian 20% diantaranya
membeli atau menggunakan naungan 5 manajer kontraktor.
yang dia jumpai pada saat merupakan mahasiswa hukum,
produk Toyota Avanza
penelitian. 50% mahasiswa teknik, dan 30%
mahasiswa kedokteran

Statistika Industri I – Ir. Khawarita Siregar, M.T.


UKURAN SAMPEL
1. Pendapat Gay 2. Pendapat Slovin

Ukuran sampel minimum yang dapat diterima berdasarkan


pada desain penelitian yang digunakan :
• Metode deskriptif, minimal 10 % populasi. Untuk populasi
relatif kecil min. 20 %
Asumsi populasi berdistribusi normal
• Metode deskriptif – korelasi, min 30 subyek
Dimana:
• Metode ex post facto, min 15 subyek per kelompok
n = Ukuran sampel
• Metode eksperimental, min 15 subyek per kelompok
N = Ukuran populasi
e = Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena
kesalahan pengambilan sampel (misalnya 2%)

Statistika Industri I – Ir. Khawarita Siregar, M.T.


UKURAN SAMPEL
N S N S N S
10 10 220 140 1.200 291
15 14 230 143 1.300 297
20 19 240 147 1.400 302
3. Pendapat Krecjie 25
30
24
28
250
260
151
155
1.500
1.600
306
310
35 32 270 159 1.700 313
40 36 280 162 1.800 317
45 40 290 165 1.900 320
50 44 300 169 2.000 322
Krecjie menentukan jumlah sampel berdasarkan anggapan 55 48 320 175 2.200 327
60 52 340 181 2.400 331
65 56 360 187 2.600 335
bahwa distribusi populasi ialah normal (tingkat ketelitian 5 % 70 59 380 191 2.800 338
75 63 400 196 3.000 341
dan taraf kepercayaan 95%). 80
85
66
70
420
440
201
205
3.500
4.000
346
351
90 73 460 210 4.500 354
95 76 480 214 5.000 357
100 80 500 217 6.000 361
110 86 550 226 7.000 364
Tabel penentuan jumlah sampel Krecjie dapat dilihat pada 120 92 600 234 8.000 367
130 97 650 242 9.000 368
tabel berikut. 140
150
103
108
700
750
248
254
10.000
15.000
370
375
160 113 800 260 20.000 377
170 118 850 265 30.000 379
180 123 900 269 40.000 380
190 127 950 274 50.000 381
200 132 1.000 278 75.000 382
210 136 1.100 285 100.000 384

Statistika Industri I – Ir. Khawarita Siregar, M.T.


LAMPIRAN
CONTOH TABEL
BILANGAN
RANDOM

Statistika Industri I – Ir. Khawarita Siregar, M.T.


THANK YOU!!!
Ir. Khawarita Siregar,
M.T.

Anda mungkin juga menyukai