Anda di halaman 1dari 35

Kebutuhan

Dasar Manusia

PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

KASYAFIYA JAYANTI
Tujuan pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan :


1. Menjelaskan sistem tubuh yang berperan dalam
kebutuhan nutrisi
2. Menjelaskan zat gizi
3. Menjelaskan gangguan / masalah yang ebrhubungan
dengan nutrisi
4. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi pemenuhan
kebutuhan nutrisi
5. Melakukan tindakan untuk mnegatasi masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi
Saluran Pencernan
Saluran Pencernaan

1. Mulut
Makanan dicerna secara mekanis (lidah, gigi otot mulut)
dan kimiawi (dengan bantuan enzim amilase yang
memecah amilum menjadi maltosa)

2. Faring dan esofagus


Faring  saluran pencernaan dibelakang hidung, mulut
dan laring
Esofagus  bagian yang mengahantarkan makanan dari
faring menuju lambung. Bentunya silinder yang berongga
dengan panjang 2 cm
Pencernaan dilakukan dengan kerja peristaltik

3. Lambung
Terletak dibawah diafragma dan di depan pankreas
Fungsi : motoris (menampung makanan, memecah
makanan emnjadi partikel kecil, dan mencampur dengan
asam lambung)
Sekresi dan pencernaan  mensekresi pepsinogen renin
dan lipase.
4. Usus halus
Tertelat di daerah umbilikus dan dikelilingi usus
besar. Usus halus panjang ± 2,5 m dalam
keadaan hidup. Akan bertambah panjang
menjadi ± 6m pada orang yang telah
meninggal akibat relaksasi otot yang
kehilangan tonusnya.
Terdiri dari 3 bagian
a. Duodenum ± 25 cm
b. Jejunum ± 2 m
c. Ileum ± 1 m atau 3,5 akhir dari usus
Fungsi usus halu  mencerna dan mengabsorpsi
chyme dari lambung. Zat makanan yang
telah halus diarbsorpsi duodenum .

5. Usus besar (colon)


Panjang ± 1,5 m
Fungsi  mengarbsorpsi air, elektrolit, vitamin, dan
sedikit glukosa.
Zat Gizi
Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Nutrisi
1. Obesitas
2. Malnutrisi
Gangguan masalah pemenuhan kebutuhan
nutrisi

1. Obesitas
Peningkatan BB lebih dari 20% batas normal berat badan.
Status nutrisi melebihi kebutuhan metabolisme.adanya kelebihan
asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori
2. Malnutrisi

kekurangan gizi ditingkat


seluler/ asupan (protein
dan karbohidrat) tidak
sesuai kebutuhan tubuh

Gejala : BB rendah, lemah otot,


penurunan energi, kulit
pucat, konjuntiva pucat.
Jenis malnutrisi

1. Defisiensi nutrien
2. Marasmus
3. Kwashiorkor
Jenis malnutrisi

Defisiensi nutrien  kurang makan buah, sayur shg


menyebabkan kekurangan vit C  dapat menyebabkan
perdarahan pada gusi

Kwashiorkor 
defisiensi protein
Gejala klinis : gagal tumbuh, garis pertumbuhan anak
tidak naik,penyusutan otot, edema muka, tungkai, kaki,
kelihatan murung, tidak peka thdp fenomena sekitar,
nafsu makan hilang
Jenis malnutrisi

Marasmus 
Kekurangan protein dan kalori sekaligus sehingga
terjadi pembongkaran lemak tubuh dan otot.
Gejalaklinis  atrofi otot, menghilangnya lapisan lemak
subkutan, keterlambatan pertumbuhan, kulit kering
tipis dan mudah berkrut, rambut tipis dan mudah
dicabut tanpa rasa sakit, perut buncit, sangat kurus,
nafsu makan hilang, wajah seperti orang tua, anak akan
menjadi apatis,
Marasmus
Kwashiorkor
Efek malnutrisi

Efek malnutrisi pada tubuh


 Neurologis
 Menurunkan metabolisme dan
suhu basal tubuh
 Status mental  apatis, depresi,
mudah terangsang, penurunan
fungsi kognitif, kesulitan
pengambilan keputusan
 Sistem imun
 Muskoloskleletal  penurunan
massa otot, terganggunya
koordinasi dan ketangkasan
 Kardiovaskuler  gangguan
irama jantung, atropi jantung,
pompa jantung turun
Tindakan untuk mengatasi masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi
 1. pemberian nutrisi melalui oral
 Tindakan pada pasien yang tdk mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara mandiri
 Persiapan alat
 Peralatan makan (piring, sendok garpu, gelas, serebet,
mankok cuci tangan, penglas, jenis diet)
 Prosedur kerja
 Cuci tangan
 Jelaskan prosedur kerja pada pasien
 Atur posisi pasien pasang pengalas
 Anjurkan pasien berdoa sebelum makan
 Bantu menyuapi pasien
 Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien
 Catat hasil atau respons pemenuhan terhadap makan
 Cuci tangan
2. Pemberian nutrisi melalui pipa lambung
(NGT/ Nasogastric Tube)
. Pemberian nutrisi melalui pipa lambung
(NGT/ Nasogastric Tube)

Pemberian nutrisi melalui pipa lambung untuk pasien yang tidak


mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral
Persiapan alat dan bahan
1. Slang NGT
2.  Klem
3.  Spuit 10 cc
4.  Stetoskop atau gelas berisi air matang
5.  Plester & gunting
6.  Kain kassa
7.  Pelumas (jelly)
8.  Perlak atau pengalas
9.  Bengkok
10. Sarung tangan
Langkah-langkah pemasangan NGT

1. Melakukan pengecekan program terapi


2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien
4. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
5. Menjelaskan tujuan  dan prosedur pelaksanaan
6. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
7. Menjaga privacy
8. Mengatur posisi pasien dalam posisi semi fowler atau fowler (jika
tidak ada kontra indikasi
9. Memakai sarung tangan streril
10. Membersihkan lubang hidung pasien
11. Memasang pengalas diatas dada
12. Mengukur panjang NGT dan memberi tanda (dari prosessus
xipoideus ke hidung dan belok ke daun telinga)
13. Mengolesi ujung NGT dengan jelly sesuai panjang NGT yang
akan di pasang
Una imagen
vale más que
mil palabras
Referensi
HIPERCCI. (2018). Modul Pelatihan Keperawatan Intensif Dasar.
iN Media: Jakarta
Ardhiyanti, Yulrina dkk. (2014). Panduan Lengkap Ketrampilan
Dasar Kebidanan 1. Yogyakarta: Deepublish
Rajab, Wahyudin. (2018). Ketrampilan Dasar Keterampilan
Kebidanan. Wineka Media
Hidayat Aziz. (2004). Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakart: EGC

Anda mungkin juga menyukai