EKONOMI TANAH
Riyadi Hari Prasetya
1. Konsep Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah kajian mengenai bagaimana masyarakat memilih
untuk menggunakan sumber daya produksi yang langka di antara
berbagai alternatif kegunaan, untuk memproduksi berbagai jenis
komoditi dan mendistribusikannya di berbagai kelompok.
Permintaan Penawaran
Konsumen
Pasar adalah suatu mekanisme yang melaluinya para pembeli dan penjual
berinteraksi untuk menentukan harga dan melakukan pertukaran barang
dan jasa.
Po
Harga
Do
0 Qo
Jumlah yg diminta
Penawaran
Po So
Harga
0 Qo
Jumlah yg ditawarkan
Keseimbangan pasar
Po
So
Harga
E
P1
Do
0
Q1 Qo
Jumlah
2. Tanah
Undang-Undang Pokok Agraria Yang dimaksud dengan "tanah" ialah
permukaan bumi yang memiliki hak.
LAND: Earth’s surface to the center of the earth and air space above the
land, including the trees and water
Leonard A., Salter (1942):”Land economics is a social science that deals with those
problems in which social conduct is strategically affected by the physical, locational
or property attributes of whole surface units” (ekonomi tanah adalah ilmu sosial
yang berkaitan dengan masalah-masalah dimana perlakuan sosial yang secara
strategis dipengaruhi oleh atribut fisik, lokasi atau property dari satuan-satuan
permukaan tanah secara keseluruhan)
Yunus, dkk. (1992), Aspek-aspek Ekonomi Tanah: aplikasi teori ekonomi kepada
masalah-masalah yang berkaitan dengan penggunaan tanah.
DEMAND
KESESUAIAN KEMAMPUAN
SUPPLY LAHAN LAHAN
(manfaat) (daya dukung)
pendekatan kelembagaan
menerapkan perangkat peraturan pertanahan, birokrasi, dan konsep-
konsep praktis yang berkaitan dengan kebijakan pertanahan.
Faktor kelembagaan
Faktor ekonomi
5. Konsep ekonomi atas tanah
Konsep ruang
Konsep alam
Konsep situasi
Konsep property
Konsep modal
6. Perkembangan Ekonomi Tanah
Masalah
homogenitas
Pasar Tanah
Informasi yang
tidak simetri
Persaingan
antara penjual dan
pembeli tidak sempurna
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
Semua informasi yang sama tentang produk dapat dimiliki oleh pembeli
dan penjual.
Secara ekonomi tanah di perkotaan memiliki nilai moneter
lebih tinggi dari daerah pedesaan:
kota memiliki ketersediaan barang & sarana prasarana publik yang lebih
tinggi dari daerah pedesaan;
panjang jalan per penduduk atau per satuan luas lebih tinggi dari daerah
pedesaan;