Anda di halaman 1dari 6

nc h

Lau

Alat Ukur
Evaluasi
Pembelajaran BIPA (Bahasa
Indonesia bagi Penutur Asing)
Kegiatan evaluasi merupakan proses sistematis yang
terdapat dalam dunia pendidikan dan pengajaran, termasuk
pengajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa asing (BIPA).
Hanya saja, dalam perkembangan BIPA di Indonesia belum
didukung oleh tersedianya alat evaluasi yang memadai. Di
samping itu, belum diketahui dengan pasti aspek-aspek
bahasa Indonesia apa saja yang akan diukur dan bagaimana
proporsi yang edial, serta komposisi yang tepat terhadap
aspek-aspek tersebut.

Widodo (1995:6) mengatakan bahwa pengajaran BIPA


seringkali dihadapkan pada permasalahan evaluasi
pembelajaran, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil.
Dalam evaluasi proses pembelajaran, banyak hal yang
berpengaruh terhadap kelangsungan proses belajar mengajar.
Berkaitan dengan evaluasi hasil pembelajaran, permasalahan
yang sering dihadapi oleh pengajar, antara lain: bentuk, jenis
dan kualifikasi alat ukur yang digunakan. Kondisi seperti ini
akan selalu dialami pengajar ketika melaksanakan tes
penentuan level, baik untuk kepentingan placement tes, pre
tes, maupun tes akhir program

Jens Martensson 2
Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi dalam pengertian luas dapat diartikan sebagai suatu proses merencanakan, memperoleh, dan
menyediakan informasi atau data yang diperlukan sebagai dasar untuk membuat alternatif keputusan

Melalui evaluasi, seorang pengajar dapat (1) mengetahui


apakah pembelajar mampu menguasai materi yang telah
diajarkan, (2) apakah mereka bersikap sebagaimana yang
diharapkan, (3) apakah mereka telah memiliki keterampilan
berbahasa, (4) mengetahui keberhasilan proses belajar
mengajar yang telah dilaksanakan, dan (5) menentukan
kebijakan selanjutnya.
Bentuk alat ukur evaluasi dapat berupa tes dan nontes.

Jens Martensson 3
Perbandingan Evaluasi Test dan Non Test

Evaluasi Test Evaluasi Non Test


Bentuk alat ukur yang berupa tes dapat Non tes digunakan untuk menguji
digunakan untuk menguji kompetensi kompetensi
(1) Struktur dan ekspresi tulis, (1) Berbicara
(2) Kosakata dan membaca
(3) Menyimak.
VS. (2) Menulis dengan bentuk penugasan.
Melalui pengamatan, pengukuran
kompetensi berbicara dan menulis
Ujian menyimak biasanya merupakan dilakukan.
ujian yang berat bagi pembelajar. Mereka
sering cemas dan tegang sebelum atau Untuk melakukan penskoran digunakan
pada waktu ujian dilaksanakan. Untuk lembar pengamatan yang dilengkapi
mengurangi ketegangan dan kecemasan skala berjenjang.
itu dapat dimaksudkan selingan musik
instrumentalia di sela-sela naskah ujian.

Jens Martensson 4
Kesimpulan
Proses pembelajaran BIPA dipengaruhi oleh bahan ajar, pengajar, peserta didik.
Dalam pembelajaran, pengajar harus memahami tujuan yang hendak dicapai.
Berhasil tidaknya pembelajaran dapat dilihat dari bagaimana pengajar
mempersiapkan perencanaan pembelajaran, memilih materi ajar pelaksanaan
pembelajaran, melakukan penilaian serta kemampuan pengajar untuk mengetahui
kendala dan bagaimana usaha yang dilakukan pengajar untuk mengatasi kendala
yang dihadapi.
Pengelolaan dan Perencanaan kelas memiliki andil yang sangat besar dalam
keberhasilan kelas BIPA. Terutama pada kelas BIPA yang heterogen seperti
program Darmasiswa yang menerima pelajar dari berbagai negara dengan latar
belakang pendidikan dan profesi yang berbeda. Dengan demikian pengelolaan
kelas sangat berpengaruh pada keberhasilan kelas BIPA. Evaluasi, menjadi
sesuatu yang mutlak dilakukan untuk mengetahui kemajuan belajar dan kompetensi
penutur asing. Terutama pada evaluasi kemampuan empat keterampilan
berbahasa. Pengajar BIPA harus menguasai kompetensi menyusun perangkat
evaluasi yang baik dan tepat.
Data A Data B Data C

Jens Martensson 5
ES
KY TUN
FUN
IN Launch
BOFF

Thank
You
Septi, Alkamillah, Fitra
& E-jhon

Anda mungkin juga menyukai