Anda di halaman 1dari 33

AKHMAD RISKY

XII AKL B
DEFINISI METODE HARGA POKOK PROSES

 Metode harga pokok proses merupakan metode pengumpulan


biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan yang
mengolah produknya secara massal (bukan berdasarkan
pesanan).
 Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama
jangka waktu tertentu, dan biaya produksi per satuan dihitung
dengan cara membagi total biaya produksi dalam periode
tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dari
proses tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan.
KARAKTERISTIK METODE
HARGA POKOK PROSES

1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.


2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama.
3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya Perintah
produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk
jangka waktu tertentu.
PERBEDAAN METODE HP.PROSES
DENGAN METODE HP.PESANAN
No. Pembeda Harga Pokok Proses Harga Pokok Pesanan

1. Pengumpulan Biaya Produksi Menurut per departemen per Menurut pesanan


periode akuntansi

2. Perhitungan Harga Pokok Total biaya periode waktu Total biaya pesanan
Persatuan tertentu dibagi jumlah produk dibagi jumlah produk
berdasarkan periode tertentu yang dipesan

3. Pengolongan Biaya Produksi Tidak perlu biaya langsung Biaya produksi


dan tak langsung BOP langsung, Biaya
ditetapkan BOP/jumlah produksi tidak langsung
produk satu periode akuntansi

4. Biaya Overhead Pabrik (BOP) BOP terdiri dari : Biaya bahan BOP selain Biaya bahan
penolong baku, BTK.
BTK tidak langsung Dibebankan
Biaya produksi lainnya sesungguhnya terjadi
Biaya ditetapkan dimuka pada periode akuntansi
MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK
PROSES

Menentukan harga jual produk


Memantau realisasi biaya produksi
Menghitung laba atau rugi periodik
Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk
dalam proses yang disajikan dalam neraca
MENETUKAN HARGA JUAL PRODUK
Taksiran biaya produksi untuk jangka waktu tertentu Rp XX
Taksiran biaya nonproduksi untuk jangka waktu tertentu XX +

Taksiran total biaya untuk jangka waktu tertentu Rp XX


Jumlah produk yang dihasilkan untuk jangka waktu tertentu XX :

Taksiran harga pokok produk per satuan RP XX


Laba per unit yang diinginkan XX +

Taksiran harga jual per unit yang dibebankan


kepada pembeli Rp XX

Taksiran Biaya BB Rp XX
Taksitan Biaya TKL XX
Taksiran Biaya FOH XX +
Taksiran Biaya Produksi Rp XX
MEMANTAU REALISASI BIAYA

Manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang


sesungguhnya dikeluarkan dalam pelaksanaan rencana
produksi ketika rencana untuk jangka waktu tertentu tersebut
telah diputuskan.
Akuntansi biaya digunakan untuk mengumpulkan informasi
tersebut (apakah total biaya produksi sesuai dengan yang telah
diperhitungkan (sesuai rencana) atau tidak.
Metode yang dilakukan adalah harga pokok proses.
RUMUS

Biaya Produksi Sesungguhnya Bulan……..


Biaya BB Sesunguhnya Rp XX
Biaya TK Sesunguhnya XX
Biaya FOH Sesunguhnya XX +

Total biaya produksi Sesunguhnya bulan…….. Rp XX


MENHITUNG LABA ATAU RUGI
PERIODIK
Untuk mengetahui apakah kegiatan produksi perusahaan
dalam periode tertentu menghasilkan laba atau rugi.
Untuk mengetahui kontribusi produk dalam menutup biaya
non produksi dan menghasilkan laba atau rugi.
Metode harga pokok proses digunakan oleh manajemen untuk
mengumpulkan informasi biaya produksi yang sesungguhnya
dikeluarkan pada periode tertentu guna menghasilkan
informasi laba atau rugi pada tiap periode.
MENENTUKAN HP. PERSEDIAAN PRODUK JADI DAN
PRODUK DALAM PROSES YANG AKAN DISAJIKAN
DALAM NERACA

Laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban manajemen


(salah satunya adalah neraca).
Dalam neraca harus ada informasi HP.Persediaaan Produk Jadi
dan HP.Produk yang ada tanggal neraca masih dalam proses,
Sehingga perlu catatan biaya produksi tiap periode.
Catatan biaya produksi tiap periode berguna bagi manajemen
untuk menentukan biaya produksi yang melekat pada produk
jadi yang belum laku dijual (HP.Persediaan Produk Jadi) dan
produk yang masih dalam proses pengerjaan
(HP.Persedia.Produk dalam Proses) pada tanggal neraca
LAPORAN BIAYA PRODUKSI

Pengertian laporan biaya produksi


Merupakan media untuk menyajikan informasi mengenai
jumlah biaya yang harus dipertanggungjawabkan oleh sebuah
departemen dan pertanggungjawabannya, juga menjadi
dokumen sumber untuk menjurnal biaya yang ditransfer dari
suatu departemen ke departemen lainnya atau ke persediaan
barang jadi.
ISI LAPORAN BIAYA PRODUKSI

Menyajikan :
Biaya total dan per unit produk yang diterima dari satu atau
lebih departemen.
Biaya bahan baku, tenaga kerjadan overhead pabrik yang
ditambahkan oleh departemen yang bersangkutan.
Biaya persediaan produk dalam proses (BDP) awal dan akhir
Biaya transfer ke departemen berikutnya atau ke persediaan
barang selasai.
ISI LAPORAN BIAYA PRODUKSI

Laporan biaya produksi dibagi dalam 3 bagian :


A. Memuat data kuantitas
B. Memuat jumlah biaya total per unit yang harus
dipertanggungjawabkan
C. Memuat pertanggungjawaban biaya
METODE HP.PROSES TANPA
MEMPERHITUNGKAN PERSEDIAAN
PRODUK DALAM PROSES AWAL
 Perusahaan yang produknya diolah melalui satu departemen
 Perusahaan yang produknya diolah melaui lebih dari satu
departemen.
 Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses
terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan dengan
anggapan :
a) Produk yang hilang pada awal proses
b) Produk yang hilang pada akhir proses
METODE HARGA POKOK PROSES PRODUK
MELALUI SATU DEPARTEMEN

PT. Risa Rimendi mengolah produknya secara massal melalui satu


departemen produksi. Biaya yang dikeluarkan selama bulan jan 19x1 adalah:
 Biaya bahan baku 5.000.000
 Biaya bahan penolong 7.500.000
 Biaya tenaga kerja 11.250.000
 Biaya overhead pabrik 16.125.000
 Total 39.875.000
Jumlah produk yang dihasilkan adalah:
Barang jadi 2.000 kg
Barang dalam proses (100% BBB dan BB, Penolong, 50% BTK, 30%
BOP) 500 kg
PT. RISA RIMENDI
LAPORAN BIAYA PRODUKSI BULAN JAN
• Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 2.500 kg
Produk jadi ditransfer ke gudang 2.000 kg
Produk dalam proses akhir 500 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 2.500 kg
• Biaya dibebankan bln januari
Bi. produksi Total biaya Unit ekuvalen Hp/unit
BBB 5.000.000 2.500 2.000
BB Penolong 7.500.000 2.500 3.000
BTK 11.250.000 2.500 5.000
BOP 16.125.000 2.500 7.000
Jumlah 39.875.000 17.500
Perhitungan biaya
HP produk jadi yang ditansfer ke gudang
2.000 kg x 17.500 = 35.000.000
HP produk dalam proses akhir
BBB (100% x 500 x Rp 2.000) = 1.000.000
BBP (100% x 500 x Rp 3.000) = 1.500.000
BTK (50% x 500 x Rp 5.000) = 1.250.000
BOP (30% x 500 x Rp 7.500) = 1.125.000
Total 4.875.000
Jumlah biaya produksi jan 39.875.000
PERHITUNGAN UNIT EKUVALEN

Unit produk selasai + (Unit dalam proses x % Penyelesaian)


BBB = 2.000 + (500 X 100%) = 2.500
BBP = 2.000 + (500 X 100%) = 2.500
BTK = 2.000 + ( 500 X 50% ) = 2.500
BOP = 2.000 + ( 500 X 30% ) = 2.500
PT RISA RIMEDI
Laporan Biaya Produksi Bulan Januari 2013

Data produksi
Dimasukkan dalam proses 2.500
Produk jadi yang ditransfer ke gudang 2.500
Produk dalam proses akhir 500
Jumlah produk yang dihasilkan 2.500
Biaya yang dibebankan dalam dalam bulan januari 2013
Total Per kg
Biaya BB Rp 5.000.000 Rp 2.000
Biaya B.Penolong 7.500.000 3.000
Biaya TK 11.250.000 5.000
Biaya FOH 16.125.000 7.000
Jumlah Rp 39.875.000 Rp 17.500

Perhitungan Biaya

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang


2.000 kg x Rp 17.500 = Rp 35.000.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :
Biaya BB Rp 1.000.000
Biaya BP 1.500.000
Biaya TK 1.250.000
Biaya FOH 1.125.000
Jumlah Rp 4.875.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan bulan Januari 2013 Rp 39 .875.000
JURNAL YANG DIBUTUKAN
1. Pencatatan pemakaian bahan baku
BDP-BBB 5.000.000
Persediaan Bahan Baku 5.000.000
2. Pencatatan pemakaian bahan penolong
BDP-Biaya Bahan Penolong 7.500.000
Persediaan Bahan Penolong 7.500.000
3. Pencatatan BTK
BDP-BTK 11.250.000
Gaji dan Upah 11.250.000
4. Pencatatan BOP
BDP-BOP 16.125.000
Berbagai rek yang dikeredit 16.125.000
METODE HP.PROSES PRODUK MELALUI LEBIH
DARI SATU DEPARTEMEN

 Untuk departemen I, perhitungan biaya produksinya sama


dengan untuk satu departemen.
Untuk departemen berikutnya perhitunganya bersifat
kumulatif.
Hp. Produk departemen setelah departemen I meliputi :
a). Biaya produksi yang dibawa dari departemen
b). Biaya produksi yang ditambah departemen
setelah departemen I.
Metode Harga Pokok Proses Melalui 2 Departemen
PT. Eliona Sari memiliki dua departemen produksi : departemen A dan
departemen B untuk menghasilkan produknya. Data produksi dan biaya
kedua departemen tersebut dalam bulan januari 2012 adalah sebagai beikut :

Dept. A Dept. B
Dimasukkan ke dalam proses 35.000 kg
Produk selasai ditransfer ke dept. B 30.000 kg
Produk selasai ditransfer ke gudang 24.000 kg
Produk dalam proses akhir bulan 5.000 kg 6.000 kg
Biaya yang dikeluarkan bln jan.
BBB 70.000
BTK 155.000 270.000
BOP 248.000 405.000
Tingkat penyelesaian PDP akhir
BBB 100%
Biaya konversi 20% 50%
PERHITUNGAN UNIT EKUIVALEN

Unit produk selasai + (unit dalam proses x % penyelesaian


 Dept A
BBB = 30.000 + (5.000 X 100% ) = 35.000
BTK = 30.000 + ( 5.000 X 20% ) = 31.000
BOP = 30.000 + ( 5.000 X 20% ) = 31.000

 Dept B
BTK = 24.000 + ( 6.000 X 50% ) = 27.000
BOP = 24.000 + ( 6.000 X 50% ) = 27.000
PERHITUNGAN HP. PRODUKSI
PER SATUAN DEPARTEMEN A

Unsur Bi. Total Biaya Unit Ekuvalensi Biaya produksi


Produksi Per Satuan

BBB Rp 70.000 35.000 Rp 2

BTK Rp 155.000 31.000 Rp 5

BOP Rp 48.000 31.000 Rp 8

Total Rp 473.000 Rp 15
PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI

HP. Produk selasai yang ditansfer Ke dept. B


30.000 kg x Rp 15 = 450.000
HP. Produk dalam proses akhir
BBB (100% x 5.000 x Rp 2) = 10.000
BTK ( 20% x 5.000 x Rp 5 ) = 5.000
BOP ( 20% x 5.000 x Rp 8 ) = 8.000
Total 23.000
Jumlah biaya produksi dept. A Jan. 473.000
PT . Eliona Sari
Laporan Biaya Produksi Departemen A
Bulan Januari 2013
Data Produksi
Dimasukan dalam proses 35.000 kg
Produk jadi yang ditransfer ke dept. B 30.000 kg
Produk dalam proses akhir 5.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 35.000 kg

Biaya Yang Dibebankan dept. A Dalam Bulan Januari 2013


Total Per Kg
Biaya bahan baku Rp 70.000 Rp 2

Biaya tenaga kerja 155.000 5


Biaya overhead pabrik 248.000 + 8+
Jumlah Rp 473.000 Rp 15

Perhitungan Biaya
HP. Produk jadi yang ditransfer ke dept. B
30.000 x Rp 15 = Rp 450.000
HP. Persediaan produk dalam proses akhir :
Biaya bahan baku Rp 10.000
Biaya tenaga kerja 5.000
Biaya overhead pabrik 8.000
Jumlah Rp 23.000 +
Jumlah biaya produksi yang dibebankan dept. A dalam bl. Jan. 1013
473.000
JURNAL PENCATAAN BIAYA
PRODUKSI DEPARTEMEN A

1. Pencataan pemakaian bahan baku


BDP-BBB Departemen A Rp 70.000
Persedian bahan baku Rp 70.000
2. Pencatatan biaya tenaga kerja
BDP-BTK Rp 155.000
Gaji dan upah Rp 155.000
3. Pencatatan biaya overhead pabrik
BDP-BOP departemen A Rp 248.000
Berbagai rekening yang dikredit Rp 248.000
4. Mencatat produk selasai ditransfer ke dept. B
BDP-BBB Departemen B Rp 450.000
BDP-BBB Departemen A Rp 60.000
BDP-BTK Departemen A Rp 150.000
BDP-BOP Departemen A Rp 240.000

5. Mencatat barang dalam proses akhir


Persed. PDP Akhir Dept A Rp 23.000
BDP-BBB Dept. A Rp 10.000
BDP-BTK Dept. A Rp 5.000
BDP-BOP Dept. A Rp 8.000
BIAYA KOMULATIF YANG
DIBEBANKAN DI DEPARTEMEN B

Unsur Biaya Produksi total Biaya Unit Biaya Produksi


Ekuvalensi Per Satuan

HP. Dari dept. A Rp 450.000 30.000 Rp 15


Biaya yang ditambahkan
dept. B
BTK Rp 270.000 27.000 Rp 10
BOP Rp 405.000 27.000 Rp 15
Jumlah tambahan Rp 675.000 Rp 25
Total biaya komulatif dept. B Rp 1.125.000 Rp 40
Perhitungan Biaya Produksi
HP. Produk jadi yang ditransfer ke dept. B
24.000 kg x Rp 40 Rp 960.000
HP. Produk dalam proses akhir
HP. Dari departemen A (6.000 x 15) = 90.000
Biaya tambahan di dept. B
BTK (50% x 6.000 x Rp 10) = 30.000
BOP (50% x 6.000 x Rp 15) = 45.000
= 75.000
Total HP. Produk dalam proses dept. B Rp 165.000
Jumlah biaya produksi dept. B Januari Rp 1.125.000
PT. Eliona Sari
Laporan Biaya Produksi Departemen B

Data Produksi
Diterima dari departemen A 30.000 kg
Produk jadi yang ditransfer ke gudang 24.000 kg
Produk dalam proses akhir 6.000 kg +
Jumlah produk yang dihasilkan 30.000 kg
Biaya Yang Dibebankan Dept. B dalam bulan februari 2013
Total Per Kg
Harga pokok dari departemen B 30.000 kg Rp 450.000 Rp 15
Biaya yang ditambahkan departemen b
BTK 270.000 10
BOP 405.000 15
Jumlah biaya yang ditambahkan departemen b Rp 675.000 Rp 25
Total biaya kumulatif departemen B Rp 1.125.000 Rp 40
Perhitungan Biaya
HP. Produk jadi yang ditransfer ke gudang :
24.000 kg x Rp 40 = Rp 960.000
HP. Persediaan produk dalam proses akhir
HP. Dari departemen A 15 x 6.000 = Rp 90.000
Biaya yang ditambahkan dept. A
BTK 30.000
BOP 45.000
Rp 165.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan dept. B bln Februari Rp 1.125.000
JURNAL PENCATATAN BIAYA
PRODUKSI DEPARTEMEN B
1. Mencatat penerimaan produk dari dept. A
BDP-BBB dept B Rp 450.000
BDP-BBB dept. A Rp 60.000
BDP-BTK dept. A Rp 150.000
BDP-BOP dept. A Rp 240.000
2. Pencatatan BTK
BDP-BTK dept. B Rp 270.000
Gaji dan upah Rp 270.000
3. Pencatatan BOP
BDP-BOP dept. B Rp 405.000
Berbagai rekening dikredit Rp 405.000
4. Mencatat produk selesai ditransfer ke gudang
Persediaan produk jadi Rp 960.000
BDP-BBB dept. B Rp 360.000
BDP-BTK dept. B Rp 240.000
BDP-BOP dept. B Rp 360.000
5. Mencatat barang dalam proses akhir
Persed. PDP akhir dept. B Rp 165.000
BDP-BBB dept. B Rp 90.000

BDP-BTK dept. B Rp 30.000


BDP-BOP dept. B Rp 45.000

Anda mungkin juga menyukai