Anda di halaman 1dari 22

KEPERAWATAN

MEDIKAL BEDAH II
“ DERMATITIS “

KELOMPOK 4
TINGKAT 2 PROFESI NERS
ANGGOTA KELOMPOK :
1. NENG ADINDA BELLA A ( P20620520026 )
2. NOORGITA ARSYI ( P20620520027 )
3. PUPUT ADE PURTI ( P20620520027 )
DEFINISI DERMATITIS
Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang menimbulkan gejala mengganggu, seperti
ruam kemerahan serta kulit yang terasa gatal, kering, dan bersisik.
Dermatitis juga terbagi menjadi 3, yaitu :
1. Dermatitis Atopik
2. Dermatitis Kontak ( Kontak Iritan dan Alergi )
3. Dermatitis seboroik
ETIOLOGI :
Diketahui ada beberapa etiologi, yaitu :
1. Etiologi Dermatitis Atopik di duga terkait dengan mutasi genetik dan pengaruh lingkungan
2. Etiologi Dermatitis kontak terjadi karena kulit berkontak dengan bahan iritan misalnya bahan
pelarut, deterjen, minyak pelumas, asam alkali, serbuk kayu, bahan abrasif, larutan garam,
konsentrat, plastik berat molekul atau bahan kimia higroskopik. Etiologi Dermatitis Alergi di
sebabkan oleh beberapa faktor termasuk genetik, usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan komorbiditas
lainnya.
3. Etiologi dermatitis seboroik masih belum jelas. Dermatitis seboroik diketahui sebagai penyakit
kulit multifaktorial yang membutuhkan faktor predisposisi endogen dan eksogen. Patogenik faktor
yang penting pada penyakit ini salah satunya adalah infeksi Malassezia. Selain itu, dermatitis
seboroik juga ditemukan lebih banyak pada populasi yang mengalami supresi sistem imun.
Misalnya pada pasien dengan AIDS, keganasan, ataupun mengonsumsi steroid.
TANDA DAN GEJALA
Setiap jenis dermatitis memiliki gejala dan tanda yang berbeda, yaitu :
1. Dermatitis atopik tanda dan gejalanya rasa gatal yang parah terutama di kulit yang
tertekuk, seperti di siku, lutut, leher. Ada rasa ruam, bercak merah, kasar, pecah, atau kulit
bersisik.
2. Dermatitis kontak tanda dan gejalanya ruam merah, atau benjolan, lepuhan berisi air,
sensasi terbakar, panas, kulit gatal, serta kulit membengkak.
3. Dermatitis Seboroik, sisik putih ketombe, sisik kekuningan atau kerak pada kulit kepala,
telinga, wajah dan bagian tubuh lain, serta kulit merah.
PATOFISIOLOGI
a) Dermatitis Kontak iritan
Dermatitis Kontak Iritan merupakan reaksi inflamasi lokal pada kulit yang bersifat non imunogolik,
ditandai dengan adanya eritema dan edema setelah terjadi pajanan bahan kontaktan dari luar. Bahan ini
dapat berupa bahan kimia maupun fisika yang dapat menimbulkan reaksi kulit secara langsung. Bahan iritan
merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk dan mengubah daya ikat air
kulit, sehingga akan merusak lapisan epidermis.
b) Dermatitis Kontak alergik
Dermatitis Kontak Alergik didasari oleh reaksi imunologis berupa reaksi hipersensitivitas tipe lambat
dengan perantara sel limfosit. Terdapat dua tahap pada reaksi Dermatitis Kontak alergik yaitu tahap induksi
(sensitivitasi) dimana masuknya antigen berupa bahan kimia melalui epidermis kemudian sel langerhans
yang terdapat di epidermis menangkap antigen selanjutnya akan diproses dan interprestasikan pada sel
limfosit T. Limfosit T mengalami proliferasi dan diferensiasi pada kelenjar getah bening sehingga terbentuk
limfosit T yang terinterprestasikan, sedangkan pada tahap selanjutnya yaitu tahap elisitasi akan terjadi jika
terdapat pajanan ulang dari antigen.
DAMPAK TERHADAP KDM

1. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis penderita dermatitis terganggu berupa istirahat dan tidur, dan kebutuhan
seksual menurun dikarenakan gejala-gejala yang dialami penderita yang berupa gatal, nyeri, udema,
lesi.
2. Kebutuhan rasa aman
Seorang individu menginginkan terpenuhinya rasa keamanan. Rasa aman mengarah pada dua
bentuk yakni keamanan jiwa dan keamanan harta. Pada pasien dermatitis keamanan jiwa seorang
akan terganggu disebabkan oleh penyakit yang dialaminya.
.
LANJUTAN DAMPAK TERHADAP KDM
3. Kebutuhan kasih sayang
Pasien penderita dermatitis organisasi sosialnya akan terganggu dikarenakan terdapat
perasaan takut dijauhi, diasingkan karena gejala dari penyakitnya. Pada pasien penderita dermatitis
juga tidak mudah nengungkapkan rasa kasih sayang karena kurang percaya diri dan perasaan takut
tidak diterima.
4. Kebutuhan aktualisasi diri
Pasien penderita dermatitis akan terhambat proses mencari potensi diri dan ketika sudah
menemukan potensi diri dalam pencapainnya akan terhambat diakibatkan oleh penyakit yang
diderita.
5. Kebutuhan harga diri
Kebutuhan harga diri pasien penderita dermatitis akan terganggu dikarenakan kurang nya
percaya diri akibat dari gejala yang timbul.
PENATALAKSANAAN UMUM
Pada prinsipnya penatalaksaanaan yang baik adalah mengidentifikasi penyebab dan menyarankan
pasien untuk menghindarinya.
1. Pencegahan
Merupakan hal yang sangat penting pada penatalaksaanaan dermatitis kontak iritan dan kontak
alergik. Di lingkngan rumah, beberapa hal dapat dilaksanakan misalnya penggunaan sarung tangan karet di
ganti dengan sarung tangan plastik, menggunakan mesin cuci, sikat bergagang panjang, dan mengurangi
penggunaan detergen.
2. Pengobatan
Pengobatan untuk dermatitis terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Pengobatan nonfarmakologis
• Mengompres dingin
• Mandi air hangat
• Jangan menggaruk kulit
• Gunakan pakaian berbahan katun
• Lakukan kegiatan menyenangkan
• Minum suplemen minyak ikan
LANJUTAN PENATALAKSANAAN UMUM
b. Pengobatan farmakologis
• Mengoleskan salep kortikosteroid untuk menghilangkan gatal dan peradangan
• Mengoleskan krim atau lotion tertentu
• Minum antihistamin
• Minum antibiotik
• Melakukan foto terapi atau terapi cahaya
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
Tahap pengkajian keperawatan merupakan awal dari proses keperawatan. Tujuan dari pengkajian
keperawatan ini yaitu sebagai upaya untuk mengumpulkan data secara lengkap dan sistemis. Hal-hal yang
perlu dikaji yaitu :
a) Identifikasi Klien
b) Keluhan utama
c) Riwayat kesehatan
 Riwayat kesehatan sekarang
 Riwayat kesehatan dahulu
 Riwayat kesehatan keluarga
 Riwayat psikososial
 Aktifitas sehari-hari
 Pola nutrisi dan cairan
 Pola eliminsi
pola istirahat dan tidur
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
 Pola aktivitas
 Pola seksualitas dan reproduksi
 Persepsi diri dan konsep diri
 Sirkulasi
 Nyeri atau kenyamanan
 Pemeriksaan fisik
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan terhadap pasien dermatitis terdapat beberapa permasalahan yang mungkin
akan terjadi, diantaranya:
(Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, tim pokja SDKI DPP PPNI, 2017).
1. Gangguan integritas kulit yang b/d kekeringan pada kulit
2. Nyeri b/d agen cedera fisik : adanya vesikel atau bula, erosi, papula, garukan berulang
3. Gangguan pola tidur yang b/d pruritus, nyeri
4. Gangguan citra tubuh yang b/d penyakit pruritus
5. Kurang pengetahuan b/d penyakit
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
c. Intervensi Keperawatan

 Diagnosa Keperawatan :

Gangguan integritas kulit b/d kekeringan pada kulit


Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan kondisi kulit klien menunjukan perbaikan
dengan kriteria hasil :
klien dapat mempertahankan kulit agar mempunyai hidrasi yang baik dan turunnya peradangan, ditandai
dengan :
1) Mengungkapkan peningkaktan kenyamanan kulit
2) Berkurangnya derajat pengelupasan kulit, berkurangnya kemerahan, berkurangnya lecet karena
garukan, penyembuhan area kulit yang telah rusak
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Intervensi Keperawatan
• Mandi paling tidak sehari sekali
• Gunakan air hangar jangan panas
• Gunakan sabun yang mengandung pelembab
• Oleskan/berikan salep yang telah di resepkan 2-3 kali/hari

  Diagnosa keperawatan :
Nyeri b/d agen cidera fisik : adanya vesikel atau bula, erosi papulaa, garukan berulang.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan nyeri pasien dapat berkuranng. Dengan kriteria hasil :

1) Melaporkan nyeri berkurang/terkontrol


2) Menunjukkan ekspresi wajah/postur tubuh rileks
3) Berpartisipasi dalam aktivitas dan tidur atau istirahat dengan tepat
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Intervensi Keperawatan :
  1) Observasi keluhan nyeri, perhatikan lokasi atau karakter nyeri dan intensitas skala nyeri (0-10)
2) Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam dan guided imagery
3) Kolaborasi : Berikan obat sesuai indikasi

 Diagnosa Keperawatan :

Gangguan pola tidur akibat pruritus, nyeri

Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan klien bisa istirahat secara optimal. Dengan
kriteria hasil :
1) Mencapai tidur yang nyenyak
2) Mempertahankan kondisi lingkungan yang tepat
3) menghindari konsumsi kafein
4) Mengenali tindakan untuk meningkatkan tdur
5) Mengenali pola istirahat/tidur yang memuaskan
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

  Intervensi keperawatan :

1) Nasihati klien untuk menjaga kamar tidur agar tetap memiliki ventilasi dan
kelembapan yang baik
2) Menjaga agar kulit selalu lembab
3) Menghindari minuman yang mengandung kafein menjelang tidur
4) Melaksanakan gerak badan secara teratur
5) Mengerjakan hal ritual menjelang tidur
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

 Diagnosa keperawatan :

Gangguan citra tubuh b/d penyakit dermatitis

Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan pengembangan peningkatan penerimaan diri pada
klien tercapai. Dengan kriteria hasil:

1) Mengembangkan peningkatan, kemauan untuk menerima keadaan diri


2) Mengikuti dan turut berpartisipasi dalam tindakan keperawatan mandiri
3) Melaporkan perasaan dalam pengendalian situasi
4) Menguatkan kembali dukungan positif dari diri sendiri
5) Mengutarakan perhatian terhadap diri sendiri yang lebih sehat
6) Menggunakan teknik penyembunyian kekurangan dan menekankan teknik untuk meningkatkan
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Intervensi keperawatan :

 Kaji adanya gangguan citra diri (menghindari kontak mata, ucapan merendahkan diri sendiri)

 Identifikasi stadium psikososial terhadap perkembangan

 Berikan kesempatan pengungkapan perasaan

 Nilai rassa keprihatinan dan ketakutan klien, bantu klien yang cemas mengembangkan kemampuan untuk menilai
diri dan mengenali masalahnya

 Dukung upaya klien untuk memperbaiki citra diri, seperti merias, merapikan.

 Mendorong sosialisasi dengan orang lain


KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
 Diagnosa keperawatan :
Kurang pengetahuan b/d penyakit
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan diharapkan terapi dapat dipahami dan dijalankan
dengan kriteria hasil :
1) Memiliki pemahaman terhadap perawatan kulit
2) Mengikuti terapi dan dapat menjelaskan alasan terapi
3) Menggunakan obat topikal dengan tepat

Intervensi keperawatan :

 Kaji apakah klien memahami dan mengerti tentang penyakitnya

 Jaga agar klien mendapatkan informasi yang benar, memperbaiki kesalahan konsepsi/informasi
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Implementasi

Menurut (Potter & Perry, 2011) dalam buku Konsep & Penulisan Asuhan Keperawatan,
implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah
disusun pada tahap perencanaan. OIeh karena itu, jika intenvensi keperawatan yang telah dibuat dalam
perencanaan dilaksanakan atau diaplikasikan pada pasien, maka tindakan tersebut disebut
implementasi keperawatan.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap penilian atau evaluasi. Komponen dari evaluasi antara lain sebagai berikut:
S (Subjektif) : Data subjektif yang diambil dari keluhan klien
O (Objektif) : Data yang diperoleh dari hasil observasi perawat
A (Analisa) : Berdasarkan data yang terkumpul kemudian dibuat kesimpulan
P (Perencanaan) : Perencanaan kembali tentang pengembangan tindakan keperawatan
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai