Perkembangan
z
Lorem Ipsum dolor sit amet. Maecenas porttitor congue Lorem Ipsum dolor sit amet. Proin pharetra nonummy
massa. Proin pharetra nonummy pede. Mauris et orci. pede. Mauris et orci.
Disebabkan oleh pandangan masyarakat yang menganggap bahwa bisnis adalah usaha
yang kotor.
Itulah sebabnya bisnis selalu mendapatkan konotasi jelek, sebagai kerjanya orang-orang
kotor yang disimbolkan lintah darat yaitu orang yang mengeruk keuntungan secara tidak
halal menghisap darah orang lain.
Banyak pebisnis yang menawarkan barang tidak bermutu dengan harga tinggi,
mengakibatkan citra bisnis menjadi jelek.
Selain itu juga banyak pebisnis yang melakukan kolusi dan nepotisme dalam
memenangkan lelang, penyuapan kepada para pejabat, pengurangan mutu untuk
medapatkan laba maksimal, yang semuanya itu merupakan bisnis a-moral dan tidak etis
dan menjatuhkan citra bisnis di Indonesia.
z
Rusaknya citra bisnis di Indonesia tersebut juga diakibatkan adanya pandangan
tentang bisnis di masyarakat kita, yaitu pandangan praktis-realistis dan bukan
pandangan ideal.
Pandangan ini melihat bisnis sebagai suatu kegiatan di antara manusia untuk
memproduksi, menjual dan membeli barang dan jasa untuk memperoleh
keuntungan.
Lain halnya dengan pandangan ideal, yaitu melakukan kegiatan bisnis karena
dilatarbelakangi oleh idealisme yang luhur.
Menurut pandangan ini bisnis adalah suatu kegiatan di antara manusia yang
menyangkut memproduksi, menjual dan membeli barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat
z
Perkembangan Terakhir dalam Etika
bisnis dan profesi
Dalam perkembangan kedua, sistem etika itu lama kelamaan juga dijadikan oleh
para filosof dan agamawan sebagai objek kajian ilmiah.
Dimulai pada permulaan abad ke 20, orang mulai berpikir bahwa sistem etika itu
tidak cukup hanya dikaji dan dikhutbahkan secara abstrak dan bersifat umum,
tetapi diidealkan agar ditulis secara konkrit dan bersifat operasional.
Untuk itu, diperlukan infra-struktur yang mencakup instrumen aturan kode etik
dan perangkat kelembagaan penegaknya, sehingga sistem etika itu dapat
diharapkan benar-benar bersifat fungsional.