Anda di halaman 1dari 11

Pertemuan 12

Etika Dalam Kantor Akuntan


Publik

1
Hubungan yang Lemah antara: Kecakapan Profesi
dan Sifat tidak dapat Mempercayai
1. Sifat Tidak Dapat Mempercayai Yang Melekat
Pada Keahlian : akuntan profesional selalu
mempunyai dasar teoritis/ilmiah dan skeptisme
profesional. Jangan dikacaukan dengan gejala-
gejala keahlian yang relatif baru
2. Kekacauan Praktek : ini dapat terjadi antara
lain karena rekomendasinya keliru, sehingga:
 Menimbulkan Konflik pada manajemen klien

 Klien tidak mengikuti sispro,dapat berakibat

pengendalian intern-nya lemah


2
 Klien-nya Lenyap : manajemen sudah
percaya mutu jasa akuntan profesional; jika
suatu kali memberikan rekomendasi yang
tidak dapat dipercaya klien dengan segera
akan berpindah ke KAP lain.
 Penghancuran Peran-peran Profesional Yang
Khas : kredibilitas dan integritas akuntan
profesional dalam kondisi apapun haruslah
dipertahankan. Benar, akuntan profesional
harus tanggap terhadap para stakesholder,
tetapi sampai batas tertentu haruslah ia
dapat mengambil sikap.
3
PRINSIP ETIKA
Mengandung ATURAN ETIKA AP dari IAI-KAP yang
proses penyusunannya terdiri :
1. Indepedensi, Integritas dan Objektivitas
2. Standar Umum Prinsip Akuntansi
3. Tanggung-Jawab kepada Klien
4. Tanggung-Jawab kepada Rekan
5. Tanggung-Jawab pada Praktik Lain

Prinsip dan penjelasan secara keseluruhan akan


hal tersebut dinyatakan sebagai Interpretasi Aturan
Etika 4
PERSYARATAN PROFESIONAL

Yang dituntut dari auditor independen adalah :


 Orang yang memiliki pendidikan akuntan
 Berpengalaman berpraktik sebagai auditor independen
*)

Pertimbangan dalam menentukan prosedur audit, menjadi


basis informasi dari seorang profesional yang ahli
Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan
seksama dalam pelaksanaan pekerjaan pemeriksa,
menuntut auditor untuk melaksanakan Skeptisme
Profesional (adalah sikap, yang mencakup pikiran yang
selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara
kritis dari Bukti-bukti Audit yang ditemukan) dengan
menggunakan pengetahuan, ketrampilan dan
kemampuannya, secara cermat dan seksama; dengan
maksud baik dan integritas, pengumpulan dan penilaian
5
bukti audit secara obyektif
TANGGUNG-JAWAB DAN FUNGSI PROFESI AP
terhadap (vs) TANGGUNG-JAWAB MANAJEMEN

Manajemen
Auditor Bertanggung-jawab untuk
Bertanggung-jawab untuk menerapkan kebijakan
merencanakan dan
melaksanakan audit untuk
akuntansi yang sehat,
memperoleh keyakinan membangun memelihara
memadai tentang apakah pengendalian intern secara
laporan keuangan bebas
dari salah saji materiil (baik
rinci pada setiap aktivitas
yang disebabkan oleh dan melaporkan transaksi
kekeliruan ataupun kepada BOD secara
kecurangan). *)
konsisten. *)

6
KOMPETENSI DAN KEHATI-HATIAN

 Kompetensi merupakan kewenangan auditor independen dalam


bertindak menentukan / memutuskan sesuatu disaat pekerjaan
lapangan. Untuk dapat melakukan hal tersebut ia perlu
mempunyai kesadaran untuk secara terus-menerus mengikuti
perkembangan yang terjadi dalam bisnis dan profesinya melalui
pelatihan teknis, baik yang diselenggarakan oleh IAI maupun oleh
badan yang berwenang sehubungan dengan profesi ini.
 Kehati-hatian adalah sikap mental dalam bertindak cermat dan
seksama. Bekerja pada satu profesi ada jenjang karirnya dan
Perikatan suatu pekerjaan dialokasikan dalam satu kelompok,
artinya asisten harus disupervisi dengan semestinya, dengan
tujuan mengurangi kesalahan kerja. Membangun pemahaman
dengan klien dengan membentuk Steering Committee merupakan
salah satu dari unsur bekerja dalam kehati-hatian.

7
PROFESIONAL

AUDITOR INDEPENDEN dianggap oleh masyarakat


sebagai seseorang yang sudah mahir (mempunyai
keahlian & sudah mendapatkan pelatihan khusus)
dalam memberikan jasa memeriksa laporan
keuangan (auditing), atetasi, jasa akuntansi &
review maupun jasa konsultasi.
Melalui pengalamannya, ia menjadi orang yang ahli
dalam bidang akuntansi dan auditing, serta
memiliki kemampuan untuk menilai secara obyektif
dan menggunakan pertimbangan tidak memihak
kepada informasi yang ada diperusahaan klien.
Pekerjaan lapangan dilaksanakan selain secara
cermat dan seksama (due profesional care)

8
K E RA HA S IAAN
Sebagai seorang profesional, tentu seorang Akuntan
Independen harus bermasyarakat. Untuk kegiatan diluar
pekerjaan harus memberikan dampak positif pada
profesinya. Apabila dia ditunjuk untuk menduduki jabatan
dalam organisasi lain, maka pertama-tama yang harus
diingat adalah menjaga kerahasiaan klien.
Selain itu juga, Anggota KAP yang terlibat dalam
penyidikan dan review, tidak boleh memanfaatkan untuk
kepentingan diri pribadi atau mengungkapkan informasi
klien yang diketahuinya dalam pelaksanaan tugasnya

9
PERILAKU PROFESIONAL

Sebagai wujud dari perilaku profesional, maka


Akuntan Publik bertanggung-jawab mematuhi :
Standar/ketentuan yang ditetapkan IAI
Contoh: Akuntan harus berlatar-belakang SE.Ak,
dan pendiri KAP harus beregister
Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum
Contoh : Dalam mengaudit harus sejalan dengan
kebijakan PSAK
Mematuhi Kode Etik
Contoh : Akuntan Publik harus Independen

10
BAHAN REFLEKSI PRIBADI

Sylvia, seorang Akuntan Pajak, pada tahun 1996 menyiapkan Laporan Pajak
untuk kliennya, sebuah perusahaan penjualan mobil, PT PELANGI yang
menggunakan estimasi pajaknya karena catatan perusahaan pada saat itu
hilang. Pada bulan Februari tiga tahun kemudian, pada saat menyiapkan
laporan pajaknya; data yang hilang dapat ditemukan.
Status tiga tahun untuk perhitungan pajaknya akan jatuh tempo bulan depan,
Sylvia memperhitungkan bahwa hutang pajak kliennya didasarkan atas
estimasi penilaian inventory yang seharusnya dinilai secara aktual.
Untuk pengurangan pajak pendapatannya diperlukan formulir tertentu untuk
setiap tahun sejak tahun 1996. Penggunaan nilai aktual menghasilkan biaya
pajak yang lebih tinggi.
Sylvia memeriksa kembali masalah pajak dan ia berkonsultasi dengan partner-
nya S.Silaen yang berpendapat bahwa pemakaian estimasi pajak dibolehkan
sesuai dengan Internal Revenue Code (IRC). Meskipun dari segi hukum salah,
tetai untuk para akuntan dibolehkan menggunakan pada situasi yang
menguntungkan.
1. Bagaimana secara norma moral Sylvia dapat melindungi kliennya
2. Jelaskan unsur kecakapan profesional apakah yang digunakan Sylvia
dalam menyelesaikan pekerjaannya.
11

Anda mungkin juga menyukai