Anda di halaman 1dari 17

BAB 6 & 7

METODE PENELITIAN
Nama: Sonia Yolanda Br Sembiring
Kelas : AK-5H
NIM : 1805082040
BAB 6

VARIABEL DAN SKALA UKUR


VARIABEL PENELITIAN

Berdasarkan fungsinya, variabel dibedakan menjadi:


1. Variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent variabel)
2. Variabel moderator (moderating Variable)
3. Variabel antara (intervening variable)
4. Extraneous Variable
5. Variabel laten dan manifest
6. Variabel indogen dan eksogen
VARIABEL TERIKAT (DEPENDENT VARIABLE)
Variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain

VARIABEL BEBAS (INDEPENDENT VARIABLE)


Variabel yang memengaruhi variabel lain

VARIABEL MODERATOR (MODERATING VARIABLE)


Variabel yang fungsinya memengaruhi hubungan langsung
antara variabel bebas dan variabel terikat

VARIABEL ANTARA (INTERVENING VARIABLE)


 Variabel yang fungsinya bertindak sebagai perantara dalam
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
EXTRANEOUS VARIABLE
 Variabel yang tidak diketahui dan tidak dapat dikontrol oleh
peneliti, tetapi secara sistem berpengaruh terhadap variabel.

VARIABEL LATEN
 Variabel yang tidak dapat diukur secara langsung dan memerlukan
beberapa indikator sebagai proksinya.

VARIABEL MANIFEST
 Variabel yang dapat diukur secara langsung oleh peneliti.
VARIABEL ENDOGEN DAN VARIABEL EKSOGEN
 Sama dengan variabel terikat dan bebas.
TIPE SKALA UKUR VARIABEL
Skala ukur dibedakan menjadi:

1. Skala ukur ordinal

2. Skala interval

3. Skala rasio
SKALA UKUR ORDINAL
 Skala pengukuran yang menyatakan sesuatu lebih dari
(hal) yang lain.

SKALA INTERVAL
 Skala pengukuran yang menyatakan peringkat dan
jarak konstruk dari yang diukur.

SKALA RASIO
 Skala pengukuran yang menunjukkan peringkat, jarak,
dan perbandingan construct yang diukur.
TIPE SKALA SIKAP
Terdapat banyak rancangan skala sikapyang dapat digunakan untuk
membuat skala, antara lain:

1. Skala arbitrer

2. Skala thurstone

3. Skala likert

4. Skala komulatif

5. Skala perbedaan semantik


SKALA ARBITRER
 Skala yang dibuat dengan mengumpulkan butir pertanyaan sedemikian rupa
sehingga jumlah butir pertanyaan tersebut meliputi semua komponen penyusun
konstruk atau konsep yang sedang diukur.

SKALA THURSTONE
 Dikembangkan untuk menciptakan suatu penilaian interval bagi pengukuran sikap.

SKALA LIKERT
 Skala yang didasarkan pada penjumlahan sikap responden dalam merespons
pernyataan berkaitan indikator-indikator suatu konsep atau variabel yang sedang
diukur.

SKALA KOMULATIF
 Tujuan dari penyusunan skala ini adalah memperoleh ukuran gabungan yang
bersifat undimensional (suatu skala sebaiknya hanya mengukur satu dimensi dari
suatu variabel yang mempunyai beberapa dimensi).

SKALA PERBEDAAN SEMANTIK


 Membagi antara dua ujung yang paling ekstrem yang berlawanan dalam suatu
kontinum ke dalam beberapa bagian.
CHECKLIST
Jika tingkatan skala hendak digunakan untuk mengukur
karakteristik tingkah laku yang telah terjadi maka dapat digunakan
checklist judgement yang sederhana: “ya-tidak”.

SKALA NOMINASI
Sering digunakan untuk menjawab nama-nama seseorang atau
sekumpulan orang, ataupun situasi dengan respons dalam bentuk
kategori.

PEMBERIAN SKOR BERDASARKAN KRITERIA


INDIKATOR
hal ini dilakukan agar dalam analisis data akan lebih mudah
dikategorikan dan dimanfaatkan sebagai input untuk perangkat lunak
tertentu. Dengan demikian, interpretasi terhadap hasil analisi itu juga
mudah dilakukan.
BAB 7

INSTRUMEN PENELITIAN
MENENTUKAN INSTRUMEN
PENELITIAN

Dari variabel, carilah dimensinya, kemudian


tentukan indikator-indikatornya sehingga pertanyaan
yang berfungsi sebagai alat atau instrumen
pengumpul data dapat disusun.
VALIDITAS INSTRUMEN
Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut
mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas instrumen
penelitian dapat digolongkan menjadi beberapa jenis:
1. Validitas Konstruk adalah validitas yang mengacu pada
konsistensi dari semua komponen kerangka konsep
2. Validitas Isi suatu alat pengukur ditentukan oleh sejauh
mana alat pengukur tersebut mewakili semua aspek yang
dianggap sebagai aspek kerangka konsep.
3. Validitas Eksternal adalah validitas yang diperoleh
dengan mengorelasikan alat pengukur baru dengan alat
pengukur yang sudah valid.
4. Validitas Rupa adalah menunjukkan dari segi rupanya
bahwa alat pengukur tampaknya dapat mengukur apa yang
hendak diukur.
MENGHITUNG VALIDITAS
INSTRUMEN

Validitas instrumen ditentukan dnegan mengorelasikan antara skor yang


diperoleh setiap butir pertanyaan atau pertanyaan dnegan skor total.
Rumus yang digunakan untuk mencari nilai korelasi adalah korelasi
Pearson Product Moment yang dirumuskan sebagai berikut :
r = N(∑XY)-(∑X∑Y)
√[N∑X²-(∑X)²][N∑Y²-(∑Y)²
KET :
r = koefisien korelasi
X = skor butir
Y = skor total butir
N = jumlah sampel (responden)
RELIABILITAS
INSTRUMEN
Reliabilitas suatu alat pengukur menunjukkan
konsistensi hasil pengukuran sekiranya alat
pengukur itu digunakan oleh orang yang sama dalam
waktu yang berlainan atau digunakan oleh orang
yang berlainan dalam waktu yang bersamaan atau
waktu yang berlainan.
Secara implisit, reliabilitas ini mengandung
objektivitas karena hasil pengukuran tidak
terpengaruh oleh siapa pengukurnya
MENGHITUNG RELIABILITAS

Perhitungan reliabilitas dilakukan terhadap butir


pertanyaan atau pernyataan yang sudah valid. Ada
beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung
reliabilitas instrumen yang sering digunakan, antara lain
cara pengukuran ulang dan cara belah dua.
Cara pengukuran ulang adalah pertanyaan atau
pernyataan yang sama diberikan kepada responden yang
sama pada waktu yang berbeda.
CARA BELAH DUA
Dilakukan dengan membelah butir- Selanjutnya, dengan nilai
butir pertanyaan atau pernyataan koefisien korelasi product
menjadi dua bagian. Cara moment yang dihasilkan,
dimasukkan ke dalam
pembelahannya bisa dengan
rumus Spearman-Brown
mengacak atau mengumpulkan butir yang diformulasikan
ganjil dengan butir ganjil dan butir sebagai berikut :
genap dengan butir genap.
Selanjutnya, skor setiap butir pada rsb = 2rpm
belahan itu dijumlahkan sehingga 1+ rpm
menjadi skor total untuk belahan KET :
ganjil dan skor total untuk belahan rsb = nilai realibilitas
genap. Skor total dari kedua belahan instrumen
itu dikorelasikan dengan rumus rpm = nilai korelasi
korelasi product moment. product momen

Anda mungkin juga menyukai