Anda di halaman 1dari 34

PEDOMAN

DIAGNOSIS DAN
PENATALAKSANAAN
HIPERGLIKEMIA DALAM
KEHAMILAN
2021
PP Perkeni
Tim Penyusun
Diabetes Melitus
Hiperglikemia Gestasional (DMG)
dalam
Kehamilan Diabetes Melitus dalam
Kehamilan (DMH)
Diabetes Melitus Gestasional
Definisi
Diabetes Melitus
Gestasional (DMG)

Keadaan intoleransi
karbohidrat yang terjadi, baik
dalam berbagai tingkatan
kehamilan maupun pertama
kali diketahui saat kehamilan.
Patofisiologi DMG

Perempuan usia
reproduksi dengan faktor Hamil
risiko:
obesitas, usia, genetik
• Defek sel beta pra-konsepsi Akhir trimester II :
• Resistensi insulin pra-konsepsi Resistensi insulin fisiologis

Diabetes Melitus Gestasional


Int J Mol Sci. 2018;19(11):1-21
Can J Diabetes. 2018;42:S255-282
https://www.nice.org.uk/guidance/ng3
Am J Physiol. 1993;264(1):E60-E67
Int J Women’s Heal Reprod Sci. 2017;5(4):253-263
Dampak Diabetes Melitus Gestasional

IBU BAYI

Jangka pendek
Hipoglikemia neonatal
Hiperbilirubinemia neonatal
Jangka pendek LGA atau makrosomia
Preeklamsia/eklamsia Distosia bahu
Persalinan yang sulit Perawatan intensif perinatal
Operasi sesar Jangka panjang
Jangka panjang Obesitas
DMG kehamilan DMT2
berikut DMT2 Hipertensi
Prematur PJK PJK
Penapisan DMG Menurut
Perkeni 2021
Penapisan
Tahapan Evaluasi Tingkatan Risiko DMG
berdasarkan Karakteristik Klinis Ibu
Pemeriksaan GDS
Penegakan
Diagnosis DMG
(PERKENI
2021)
Uji Diagnostik dengan cara melakukan TTGO

TTGO Alternatif 1 TTGO Alternatif 2 tanpa


TTGO Ideal didahului
didahului puasa, bahan puasa, bahan darah vena
puasa, bahan darah vena
darah kapiler atau kapiler
Dimulai pada kunjungan pertama semua ibu hamil, tanpa
memandang usia kehamilan, di semua fasilitas kesehatan baik
Pos Pelayanan Kesehatan, Puskesmas, Klinik maupun RS

Penapisan DMG
Menurut
PERKENI 2021
Lakukan identifikasi 2 hal sbb:

Kadar glukosa darah sesaat,


Tingkatan risiko mengalami
baik vena maupun kapiler,
DMG menurut karakteristik
sesuai kesiapan fasilitas
klinis ibu hamil
kesehatan.
Penapisan Risiko DMG Menurut Karakteristik Klinis dan
Etnis Ibu
Risiko Kelompok Risiko Berdasarkan Karakteristik Klinis Rekomendasi uji diagnostik
(TTGO)
Rendah • Etnis dengan prevalensi DMG rendah Tidak diperlukan
• Riwayat DM pada first degree relatives (-)
• Usia <25 tahun
• Berat badan sebelum hamil normal
• Berat badan saat lahir normal
• Riwayat gangguan metabolisme glukosa (-)
• Riwayat obstetri yang buruk (-)
Sedang • Tidak termasuk dalam kelompok risiko rendah Dilakukan pada usia kehamilan
maupun tinggi 24–28 minggu
Tinggi: memenuhi dua • Obesitas Dilakukan pada pemeriksaan
atau lebih dari kriteria • Riwayat DM pada first degree relatives (+) kehamilan pertama kali atau
berikut • Riwayat gangguan toleransi glukosa (+) secepat mungkin setelahnya. Bila
• Riwayat melahirkan bayi makrosomia (+) hasilnya normal maka diulang
• Terdapat glukosuria pada usia kehamilan 24–28
• Group etnis dengan prevalensi tinggi minggu.
Diagnosis Diabetes Melitus Gestasional
ADA, 2019 WHO IADPSG ACOG
Satu langkah: TTGO 75 g (mg/dL) : TTGO 75 g (mg/dL): Dua langkah:
TTGO 75 g (mg/dL): GDP 92–125 GDP ≥92 Langkah 1: Diberikan
GDP ≥92, GD 1 jam ≥180 GD 1 jam ≥180 glukosa 50 g (mg/dL):
GD 1 jam ≥180 2 jam 153–199 GD 2 jam ≥153 Bila GD 1 jam >135 atau
GD 2 jam ≥153 Diperlukan 1 nilai abnormal Diperlukan 1 nilai abnormal >140, dilanjutkan langkah 2
Diperlukan 1 nilai abnormal untuk diagnosis, atau dengan untuk diagnosis dengan TTGO 100 g
untuk diagnosis menemukan komplikasi (mg/dL):
DMG GDP ≥105
Dua langkah: GD 1 jam ≥190
Langkah 1: Diberikan GD 2 jam ≥165
glukosa 50 g (mg/dL): Bila GD 3 jam ≥145
GD 1 jam ≥130 maka Diperlukan ≥2 nilai abnormal
dilanjutkan dengan langkah untuk diagnosis
2 TTGO 100 g dengan
kriteria diagnostik menurut
Carpenter- Coustan atau
NDDG

ACOG: American College of Obstetricians and Gynecologist, ADA: American Diabetes Association, DM: diabetes melitus, GD: glukosa darah, GDP: glukosa darah puasa, GDS:
glukosa darah sewaktu, IADPSG: International Association of Diabetes and Pregnancy Study Groups, NDDG: National Diabetes Data Group; PERKENI: Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia, TTGO: tes toleransi glukosa oral, TGT: toleransi glukosa terganggu, WHO: World Health Organization.
Alur Penapisan
DMG
Diagnosis DMG Menurut
Perkeni 2021
Prosedur TTGO pada Ibu Hamil

Tiga hari sebelum pemeriksaan, tetap makan seperti kebiasaan sehari-hari dengan karbohidrat yang
cukup, dan tetap melakukan kegiatan jasmani seperti biasa.

Satu hari sebelum pemeriksaan, berpuasa selama 8–10 jam dimulai malam hari untuk pemeriksaan
glukosa darah puasa keesokan paginya. Diperbolehkan untuk minum air putih tanpa gula.

Keesokan paginya, prosedur TTGO dimulai dengan pengambilan darah vena untuk pemeriksaan kadar
glukosa puasa, disebut GDP.

Keputusan untuk melanjutkan prosedur TTGO setelah pemeriksaan GDP, dilakukan berdasarkan nilai
GDP pada TTGO dan usia kehamilan saat pemeriksaan

Bila TTGO dilanjutkan, maka diberikan 75 g glukosa yang dilarutkan dalam 300 mL air (sebaiknya air
hangat untuk mengurangi rasa mual) dan diminum dalam waktu 5 menit.
Prosedur TTGO pada Ibu Hamil

• Berpuasa kembali selama 1 jam, selanjutnya dilakukan pemeriksaan ulang kadar glukosa darah
vena, disebut GD 1 jam. Bila:
• Kadar GD 1 jam pada TTGO adalah ≥180 mg/dL dan:
a. Usia kehamilan ≥24 minggu, maka pemeriksaan TTGO tidak perlu dilanjutkan,
diagnosis DMG dapat ditegakkan.
b. Usia kehamilan <24 minggu, dengan GDP 92-125 mg/dl, maka TTGO tidak perlu
dilanjutkan, diagnosis DMG dapat ditegakkan.
• KadarGD1jampadaTTGOadalah<180mg/dL,danbukanpoin(b)diatas, maka puasa
dilanjutkan kembali selama 1 jam.
• Kemudian dilakukan pengambilan darah vena kembali untuk pemeriksaan kadar glukosa, disebut
GD 2 jam

Bila fasilitas kesehatan dan daya dukung ibu hamil tidak memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan
kadar glukosa menggunakan bahan darah vena, maka TTGO Alternatif 1 dapat dilakukan dengan
menggunakan bahan darah kapiler. Demikian juga, bila sulit untuk melakukan pemeriksaan kadar glukosa
darah puasa, maka dilakukan TTGO Alternatif 2.
Diagnosis DMG berdasarkan TTGO Baku, TTGO Alternatif 1 dan
2
TTGO Baku Pemeriksaan TTGO glukosa darah vena dengan puasa
Alternatif 2 Jika pasien tidak mampu berpuasa, maka tetap
Nilai diagnostic DMG adalah: dilakukan pemberian larutan 75 gram glukosa tanpa didahului puasa
GDP >92 mg.dL; atau
TTGO Pemeriksaan TTGO tanpa puasa,
GD 1jam >180 mg/dL; atau
Ideal
GD 2jam >153 mg/dL
Menggunakan darah vena

Alternatif 1 Jika pemeriksaan glukosa darah vena tidak dapat Nilai diagnostic DMG adalah:
dilakukan, maka dilakukan pemeriksaan glukosa darah GD 1jam >180 mg/dL; atau
kapiler GD 2jam >153 mg/dL

Pemeriksaan TTGO dengan puasa Menggunakan darah kapiler

Nilai diagnostic DMG adalah: Nilai diagnostic DMG adalah:


GDP >95 mg.dL; atau Alterna-GD 1jam >191 mg/dL; atau
Alterna- GD 1jam >191 mg/dL; atau tif 2 GD 2jam >162 mg/dL
tif 1 GD 2jam >162 mg/dL

Diagnosis DMG dapat ditegakkan bila:


Pada ibu dengan usia kehamilan,
>24 minggu: minimal terdapat 1 nilai diagnsotik DMG pada TTGO yang dilakukan
<24 minggi: minimal terdapat 2 nilai diagnostic DMG pada TTGO yang dilakukan

• Nilai diagnostik DMG yang paling valid adalah melalui prosedur baku TTGO yang menggunakan glukosa darah plasma vena.
• Bila DMG tidak terdiagnosis pada usia kehamilan <24 minggu, maka TTGO diulangi kembali pada usia kehamilan 24–28 minggu.
Nilai diagnostik DMG yang paling valid adalah
melalui prosedur TTGO baku yang menggunakan
glukosa darah plasma vena dan didahului puasa
Hal-hal yang (TTGO Ideal).
perlu
diperhatikan
dalam Bila DMG tidak terdiagnosis pada usia kehamilan
<24 minggu, maka TTGO diulangi kembali pada
Diagnosis DMG usia kehamilan 24–28 minggu.
Penatalaksanaan DMG
Penatalaksanaan Diabetes Melitus Gestasional

Terapi nutrisi Latihan/ Pemantauan Bila terapi nutrisi Pemantauan dan


medis (TNM) aktivitas kadar glukosa medis dan aktivitas pengendalian
melalui fisik darah secara fisik tidak berhasil peningkatan
pengaturan mandiri mencapai target kadar berat badan ibu
nutrisi (PGDM) oleh glukosa darah yang dalam
ibu hamil ditetapkan, maka kehamilan.
maupun ditambahkan terapi
pendamping. farmakologis berupa
insulin. Metformin
dapat dipertimbangkan
melalui konsultasi
secara khusus dengan
petugas kesehatan.
Target Frekuensi Nadi/Jantung pada Latihan Fisik Ibu
Hamil

Frekuensi Jantung/Nadi/1
Frekuensi
Usia Ibu Frekuensi Jantung/Nadi / menit pada ibu hamil
Jantung/Nadi /
(tahun) 1 menit gemuk, obes, kurang
10 detik
bergerak (sedentary)

<20 140–155 23–26 -

20–29 135–150 22–25 102–124

30–39 130–145 21–24 101–120

≥40 125–140 20–30 -

Padayachee C, Coombes JS. Exercise guidelines for gestational diabetes mellitus. World J Diabetes. 2015;6(8):1033-1044
Rekomendasi Peningkatan BB Ibu Hamil

Kenaikkan BB/minggu Rentang Total


pada Trimester 2 dan 3 Kenaikkan BB Selama
IMT Prahamil
Rata-rata (kg) Kehamilan (kg)

BB kurang (<18,5 kg/m2) 0,51 ( 0,44–0,58) 12,5–18

BB normal (18,5–22,9 kg/m2) 0,42 (0,35–0,50) 11,5–16

BB lebih (23,0–24,9 kg/m2) 0,28 (0,23–0,33) 7–11,5

Obesitas (>25 kg/m2) 0,22 (0,17–0,27) 5–9


Modifikasi dari Rasmussen KM dkk., 2009
Terapi Nutrisi Medis
(TNM) pada GDM
• Proporsi makronutrien: karbohidrat minimum 175
gram (700 kalori), protein minimum 71 gram (300
kalori), dan lemak minimum 56 gram (500 kalori),
serta serat minimum 28 gram.
• Proporsi karbohidrat sebesar maksimal 50% dari total
kebutuhan kalori dan menggunakan karbohidrat
dengan indeks glikemik yang rendah lebih disarankan.
• Jumlah kalori:
• 25–30 kkal/kg + 50 kkal pada trimester 1
• 25–30 kkal/kg + 250 kkal pada trimester 2
• 25–30 kkal/kg + 450 kkal pada trimester 3
• Suplementasi zat gizi lain: vitamin C, vitamin E,
vitamin D, zat besi, selenium, dan omega 3.
Aktivitas Fisik
• Dimulai pada usia kehamilan
12 minggu sampai 38–39
minggu.
• Kombinasi antara latihan
aerobik intensitas sedang
dengan latihan ketahanan
(resistance) yang ringan sampai
sedang.
• Lama latihan: 20-30
menit/hari, 3-5 kali/minggu.
• Target: hitung nadi
Kontraindikasi dan Indikasi Penghentian Latihan
Fisik pada Ibu Hamil

Kontraindikasi Latihan Fisik Latihan Fisik Harus Dihentikan

• Gangguan hemodinamik terkait penyakit • Frekuensi nadi melebihi target


kardiovaskular. • Sesak napas baik sebelum maupun sedang
• Abnormalitas restriktif paru melakukan Latihan
• Inkompetensi serviks • Pusing, rasa mau pingsan, mual
• Kehamilan kembar • Sakit kepala
• Risiko/riwayat persalinan prematur • Gerakan janin dirasakan berkurang dari biasa
• Spotting pada trimester 2 atau 3 • Kontraksi uterus, perdarahan atau keluar
• Plasenta previa, >26 minggu kehamilan cairan dari jalan lahir
• Ruptur membran • Nyeri belakang
• Preeklampsia • Nyeri dada
• Pertumbuhan intrauterin yang terganggu • Otot-otot terasa lemah
• Nyeri atau bengkak pergelangan kaki, tangan
atau wajah.
Target Kendali • Target:
• Glukosa darah puasa dan sebelum makan: <95 mg/dL
Glukosa Darah dan • Glukosa darah setelah 1 jam: <140 mg/dL
Pemantauan Kadar • Glukosa darah setelah 2 jam: <120 mg/dL
Glukosa Darah • Tanpa hipoglikemia
Mandiri (PGDM) • PDGM: GDP, GD1jpp, GD2jpp @ 2x/minggu
Terapi Farmakologis

• Insulin merupakan pilihan pertama


pada pasien DMG.
• Insulin basal (NPH, detemir).
• Insulin prandial, baik insulin
human (regular) maupun insulin
analog (aspart, lispro).
• Metformin dapat dipertimbangkan
dengan memperhatikan beberapa
persyaratan.
Alur Pengelolaan Pascapersalinan pada Ibu Riwayat DMG

Ibu DMG pascapersalinan


Dianjurkan gunakan kontrasepsi selama periode evaluasi dan
persiapan kehamilan berikutnya

Pemeriksaan ulang TTGO* atau HbA1c**


Pada 6 minggu – 6 bulan pascapersalinan

• Bukan prediabetes Prediabetes DMT2


• Bukan DMT2

Dikelola adequat Dikelola adequat


Risiko: Risiko: Dikelola adequat
• DMG kehamilan berikutnya • DMG atau DMH pada Bila berencana hamil, dikelola
• Prediabetes kehamilan berikutnya sesuai dengan DMH
• DMT2 • DMT2

* Interpretasi TTGO (tes toleransi glukosa oral) mengikuti standar baku nonhamil.
Pemantauan ulang ** Pemeriksaan HbA1C dilakukan jika terdapat sarana yang memadai dan ibu hamil tidak anemia (Hb
<10 g/dL).
Setiap 1-3 tahun*** *** Pemantauan ulang dilakukan setiap tahun dalam 3 tahun pertama. Bila negatif, pemantauan ulang
dilakukan setiap 3 tahun.
Diabetes Melitus Dengan Kehamilan
Diabetes melitus dengan
kehamilan (DMH)

Definisi:
diabetes melitus dengan
kehamilan (DMH) adalah
penyandang DM tipe 1 atau tipe
2 yang mengalami kehamilan.
Pengelolaan DMH

Prakonsepsi

Antenatal

Postpartum
Perawatan Prakonsepsi

Evaluasi Komorbiditas Terkait


Edukasi Pengelolaan Obat-Obatan Komplikasi DM

• Manajemen diabetes yang • Gunakan insulin • Retinopati


optimal. • Hentikan pengobatan yang • Nefropati
• HbA1C prakonsepsi ≤7,0% berpotensi teratogenic (ACE-I, • PKV
(atau A1C ≤6,5% jika tidak ARB, statin, fibrat) • TSH
terjadi peningkatan frekuensi
hipoglikemia)
Penatalaksanaan Diabetes Melitus pada Kehamilan
1. Target glukosa darah
• GDP: <95 mg/dL
• GD1jpp: <140 mg/dL
• GD2jpp: <120 mg/dL
Hindari Hipoglikemia
Pemantauan glukosa darah mandiri
2. Penatalaksanaan 4. Perawatan Pascamelahirkan
• Konsultasi Tim Medis • Kurangi dosis insulin
professional • Pantau GD segera pasca
• Terapi nutrisi medis melahirkan
• Latihan fisik • Periksa GD bayi baru lahir
• Penambahan berat badan • Metformin dan/atau SU
• Terapi insulin glibenklamid/Gliklazid bisa
• Asetil-salisilat, asam folat digunakan saat menyusui
3. Pengawasan Janin dan Persalinan
• Penilaian kesejahetraan janin,
minggu 30-32 sampai lahir
• Melahirkan atau induksi minggu 38-
39
• GD ketat selama melahirkan, 70-140
mg/dL
Ringkasan

Pengelolaan
Hiperglikemia
Dalam Kehamilan

Anda mungkin juga menyukai