Anda di halaman 1dari 12

MATA KULIAH: ULUMUL QUR'AN

DOSEN PENGAMPU: RAHMATILLAH, M.Ag

KELOMPOK 1:
~ZARINA RISWANTI (2111305003)
~ASTUTI NDA'E (2111305019)
~RESTI JUWITA (2111305029)
JAM' AL-QUR'AN DAN JAM' AL-QUR'AN PADA
MASA NABI DAN KHULAFAUR RASYIDIN
A.Pengertian Jam'Al-Qur'an

Di dalam kampus 'Ulum Al-Qur'an Istilah ini, menurut Dr.Shubhiy


Shalih dalam Mabahits Fi 'Ulum Al-Qur'an mempunyai dua
pengertian, yaitu:
1).al-hifzhu (menghapal)
2).al-kitabah (menulis)
Istilah Jam' Al-Qur'an bisa juga digunakan untuk salah satu pengertian di bawah ini:
1).Menghapal Al-Qur'an di lubuk hati.
2).Menuliskannya pada alat-alat yang tersedia.
3).Menuliskannya secara bersambung ayat-ayatnya dan tersusun surah-surahnya di
dalam satu mushaf.
4).Memindahkan dan menuliskannya berdasarkaan satu qira'at yang mutawir di dalam
satu mushaf.
B.Pengumpulan Al-Qur'an

Al-Hakim berkata dalam al Mustadrak, Al-Qur'an itu


dikumpulkan dalam tiga masa, yaitu:

a).Masa Nabi Muhammad SAW


b).Masa Abu Bakar RA
c).Masa Utsman RA
a).Masa Nabi Muhammad SAW

1).Penulis wahyu Nabi Muhammad SAW


Sekitar kurang lebih enam puluh lima sahabat ditugaskan oleh Nabi
Muhammad SAW bertindak sebagai penulis wahyu.
2).Tradisi Penulisan Al-Qur'an di Kalangan Sahabat
Praktik yang biasa di kalangan sahabat tentang penulisan Al-Qur'an,
menyebabkan Nabi Muhammad melarang orang-orang menulis
sesuatu selain Al-Qur'an.
3).Bentuk Al-Qur'an pada masa Nabi Muhammad SAW
Sebagaimana di tegaskan oleh Zaid bin Tsabit dalam pernyataannya:
“Saat Nabi Muhammad SAW wafat, Al-Qur'an masih belum
dikumpulkan dalam satuan bentuk buku.”
b).Masa Abu Bakar RA

Setelah Rasulullah wafat, para sahabat baik baik dari kalangan Anshar
maupun Muhajirin sepakat mengangkat Abu Bakar sebagai khalifah bagi
kaum muslimin. Disamping itu, ada pula orang-orang yang mengaku
dirinya sebagai Nabi seperti Musailamah Al- Kahzab, melihat fenomena
yang terjadi, Abu Bakar Ash-shiddiq sebagai khalifah mengambil
ketegasan dengan memerangi mereka yang ingkar zakat dan mengaku
sebagai Nabi beserta pengikutnya. Peristiwa ini menggugah hati Umar
bin Khattab untuk meminta khalifah Abu Bakar Ash-shiddiq agar Al-
Qur'an segera dikumpulkan dan di tulis dalam sebuah kitab yang
nantinya dinamakan dengan Mushaf.
b). Masa Utsman RA

Dalam perjalanan selanjutnya, ketika jabatan khalifah di pegang


Utsman bin Affan dan islam tersiar secara luas sampai ke Syam (Syria),
Irak, dan lain-lain. Ketika khalifah Utsman mengerahkan bala tentara
Islam ke wilayah Syam dan Irak untuk memerangi penduduk Armenia
dan Azarbaijan, dari Anas RA. Bahwasanya Hudzaifa bin Al-Yaman
datang kepada Utsman amat terkejut oleh perbedaan mereka dalam
bacaan. Dari itu Hudzaifa mengusulkan kepada Utsman supaya
perselisihan itu segera di padamkan dengan cara menyalin dan
memperbanyak Al-Qur'an, setelah mendengar laporan dari Huzaifah
dan melihat langsung fenomena yang terjadi di kalangan umat islam,
Utsman bin Affan mengutus orang meminjam Mushaf yang ada pada
Hafsah istri Rasulullah SAW untuk di perbanyak.
C. Perbedaan Penghimpunan Al-Qur,an pada Masa
Abu Bakar dan Utsman

Ibnu Tiin Ulama yang lain berkata tentang perbedaan penghimpunan antara masa
Abu Bakar menghimpun Al-Qur'an karena takut hilangnya bagian-bagiandari
Al-Qur'an di sebabkan wafatnya para penghafalnya. Sementara pada masa
Utsman lebih di sebabkan karena bermacam-macamnya ragam qira'at (bacaan)
Al-Qur'an. Sehingga orang-orang pada masa itu membaca Al-Qur'an dengan
bahasa (dialek) mereka masing-masing secara bebas.
Ada beberapa manfaat dari pembukuan Al-Qur'an
menjadi beberapa Mushaf yaitu:

1). Menyatukan kaum muslimin pada satu macam mushaf


yang seragam ejaan dan tulisannya.
2). Menyatukan bacaan kaum muslimin.
3). Menyatukan tertib susunan surat-surat, menurut tertib urut
sebagai yang kelihatan pada mushaf-mushaf sekarang.
ANY
QUESTIONS??
?
Sekian dan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai