2
PENGERTIAN TENAGA KEPENDIDIKAN
(LANJUTAN..)
3
JENIS-JENIS TENAGA KEPENDIDIKAN
Peraturan Pemerintah (PP) No.38 Tahun 1992 tanggal 17 Juli 1992 pasal (1)
sampai (3) disebutkan beberapa jenis tenaga dalam lingkup ketenagaan
pendidikan yaitu sebagai berikut :
1. Tenaga kependidikan
2. Tenaga pendidik
4
JENIS-JENIS TENAGA KEPENDIDIKAN
(LANJUTAN..)
1. Tenaga Kependidikan
Secara umum tenaga kependidikan dapat dibedakan menjadi lima kategori
yaitu :
Tenaga Kependidikan
5
JENIS-JENIS TENAGA KEPENDIDIKAN
(LANJUTAN..)
2. Tenaga Pendidik
Tenaga pendidik terdiri dari :
Konselor
Dosen
Guru
Tutor
Widyaiswara
Pamong
Belajar
Supervisor
Pembimbing
Instruktur
6
PENGADAAN TENAGA PENDIDIK
Kegiatan untuk mengisi formasi yang lowong dalam suatu organisasi pada
umumnya berdasarkan kebutuhan (UU Nomor 43 Tahun 1999 ).
7
PENGADAAN TENAGA PENDIDIK
(LANJUTAN..)
Sumber-sumber tenaga kependidikan:
8
PENGANGKATAN TENAGA PENDIDIK
9
PENGANGKATAN TENAGA PENDIDIK
(LANJUTAN..)
10
PENGEMBANGAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
11
PENGEMBANGAN TENAGA
KEPENDIDIKAN (LANJUTAN..)
Tujuan pengembangan tenaga kependidikan yang efektif secara umum
ialah untuk:
Menambah Mengubah
Menambah
Pengetahuan Keterampilan Sikap
12
PENGEMBANGAN TENAGA
KEPENDIDIKAN (LANJUTAN..)
Secara lebih khusus tujuan pengembangan karir tenaga kependidikan
adalah (Arikunto & Yuliana, 2008):
13
PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Pembinaaan tenaga kependidikan merupakan semua upaya yang dilakukan
oleh lembaga untuk mempertahankan para pegawai agar tetap berada
dilingkungan organisasi dan mengupayakan pula kedinamisan keterampilan,
pengetahuan, serta sikapnya agar mutu kerjanya bisa tetep dipertahankan.
1. Cara-cara pembinaan
MANDIRI KELOMPOK
diberikan kursus-kursus, membaca artikel lokakarya, seminar, simposium promosi
14
PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN
(LANJUTAN..)
2. Sistem Pembinaan
Sistem Prestasi
15
PEMBERHENTIAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
16
PEMBERHENTIAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
Terdapat 3 kategori dalam pemberhentian tenaga kependidikan yang di atur
dalam PP no.32 tahun 1979, PP no.21 tahun 2014 dan peraturan
pemerintah no.4 tahun 1966 pasal 1 dijelaskan sebagai berikut :
Permintaan sendiri, mencapai batas usia pensiun,
Pemberhentian dengan hormat penyerdehanaan organisasi, tidak cakap jasmani
rohani, meninggal dunia atau hilang.