Bab 3
Bab 3
Tujuan pemadatan :
5. Hubungan antara kadar air dengan hasil kepadatan yang dapat dicapai.
(1-n)` = variable
Dalam praktik yang dicari lebih dahulu adalah besarnya berat volume
basah (ɣb) dan besarnya kadar air (W), sehingga :
ɣk = ɣb / (1 + w )
3.2 Pengaruh Kadar air (w)
Suatu tanah yang kohesif (lempung) dalam keadaan kering keras dan
berbongkah-bongkah, sehingga sangat sukar dipadatkan. Untuk ini, apabila
akan dipadatkan diperlukan mesin-mesin gilas yang berat dengan jumlah
lintasan pemadatan yang banyak.
Kesimpulan : Dengan tenaga pemadatan tertentu dan dengan kadar air yang
baik, akan dapat menghasilkan kepadatan yang maksimal. Yang dimaksud
dengan kadar air terbaik adalah jumlah air yang terdapat dalam tanah, jika
tanah tersebut dipadatkan dapat menghasilkan kepadatan yang maksimal.
3.3 Tes Pemadatan Laboratorium
Alat tersebut terdiri dari tiga bagian, yaitu plat dasar, silinder
proctor (tabung), dan alat penumbuk. Tes pemadatan
laboratorium ini dikenal sebagai “Tes Proctor”.
Selain alat tersebut, masih ada peralatan lain yang digunakan dalam tes
5. Oven
cara B = 6,4 kg
cara C = 4,5 kg
cara D = 10,0 kg
Untuk pemadatan berat (modified)
cara A = 3,2 kg
cara B = 7,3 kg
cara C = 5,4 kg
cara D = 11,3 kg
rumus : ɤk = ɤb/1+w sehingga diperoleh ɤk1, ɤk2, ɤk3, ɤk4, ɤk5, dan ɤk6.
Adapun urutan perhitungannya sebagai berikut :
4. Gambarkan hubungan antara berat volume kering dengan kadar air pada
grafik, dengan kadar air sebagai sumbu datar dan berat volume kering
sebagai sumbu tegak. Dari grafik ini dapat ditetapkan:
a. Kadar air optimum, yaitu kadar air pada puncak garis lengkung.
Bila hubungan antara kadar air (w) dan berat volume kering (ɤk)
digambarkan dalam bentuk grafik, hasilnya seperti gambar 3.4. Dari grafik
tersebut dapat dibaca bahwa kadar air optimumnya (w optimum) = 12,5%,
sedangkan kepadatan maksimumnya (ɤk maks) = 118,5 psf.
3.4 Pemadatan Lapangan
1. Pemeriksaan kadar air tanah asli yang akan dipakai untuk penimbunan ,
jika kadar air tanah asli kurang dari woptimum, maka harus disiram air
terlebih dahulu, yang dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan
tangki air dengan cara disemprotkan, sehingga kadar airnya mendekati
yang diharapkan. Biasanya diusahakan sedikit lebih dari woptimum.
Jika tanah terlalu basah, pemadatan agak sukar dan membutuhkan
waktu yang lama karena harus dijemur terlebih dahulu.
2. Tebal tanah yang akan dipadatkan dibuat selapis demi selapis dan setiap lapis
sebelum dipadatkan disyaratkan sebagai berikut :
3. Mencari jumlah lintasan untuk mesin gilas tertentu yang akan dipakai
untuk pelaksanaan pemadatan, sehingga dapat mencapai kepadatan
yang diinginkan.
Dari pengalaman, yang paling hemat jika kombinasi antara jumlah lintasan
dan tebal lapisan sedemikian sehingga pada tanah lempung, tanah ini sudah
menjadi padat dengan 12 lintasan dengan menggunakan sheepfoot roller.
Pada tanah pasir dengan 6 lintasan dengan menggunakan pneumatic roller.
3.6 Mengukur Kepadatan Lapangan dengan Sand Cone
Maksudnya adalah untuk memeriksa kepadatan di lapangan pada lapisan
tanah atau lapisan perkerasan yang telah dipadatkan.
Peralatan yang digunakan untuk untuk tes kepadatan dengan sand cone
adalah :
1. Botol transparan untuk tempat pasir dengan isi lebih kurang 4 liter.
Untuk menentukan berat volume pasir, isilah botol dengan pasir, lalu
ditimbang beratnya (W3).
ɤpasir = W3 - W1 /
V1 ................................................................ 3.1
2)Isi botol dengan cara membuka keran dan dijaga supaya pasir di corong
masih tersisa minimal setengah corong
Wc = W4 -
W5 ..............................................................................
3.2
d. Penggalian tanah/lapis pada tempat dimana pengujian sand cone
akan dilakukan, dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
6) Pastikan di lubang galian tidak ada partikel tanah lepas yang masih
tertinggal.
7) Ambil sebagian tanah hasil galian dari kaleng untuk diuji kadar airnya.
1) Isi botol dengan pasir sampai penuh atau secukupnya (melebihi isi
lubang dan corong).
W10 = W6 - W7 - Wc .....................................................
3.3
VL = W 10 /
ɤpasir ........................................................... 3.4
VL = volume lubang (cm3)
W10 = berat pasir dalam lubang (gram)
Wpasir = berat volume pasir
f. Perhitungan kepadatan tanah atau berat volume tanah kering(ɤk )
Kepadatan tanah atau berat volume tanah kering (ɤk) dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :
ɤk = ɤb / 1 + w
dengan :
ɤb = W8 - W9 / VL
W9 = berat kaleng
VL = volume lubang
a. Berat pasir yang digunakan untuk mengisi lubang dan corong sand cone
sebanyak 867 gram.
Berat tanah basah (gram) 1,70 1,89 2,03 1,99 1,96 1,92
Jika volume tanah tabung yang digunakan untuk percobaan = 950 cc dan berat
jenis tanah = 2,65, maka hitunglah besarnya kepadatan ( ɣ k ) yang dapat
diperoleh
Penyelesaian :
ɣ k = ɣ b / 1+ w
Berat tanah basah (gram) 1700 1890 2030 1990 1960 1920
Berat volume basah (gram/cc) 1,79 1,99 2,14 2,10 2,06 2,02
Berat volume kering (gram/cc) 1,66 1,78 1,87 1,79 1,72 1,67