Anda di halaman 1dari 18

Tujuan dan

Materi
Pembelajaran di
SD
Dety Amelia Karlina
Mengembangkan komponen
pembelajaran di SD
Tujuan pembelajaran
Materi pembelajaran
Pengertian
Tujuan (goals) adalah rumusan yang luas mengenai hasil-hasil
pendidikan yang diinginkan. Di dalamnya terkandung tujuan yang
menjadi target pembelajaran dan menyediakan pilar untuk
menyediakan pengalaman-pengalaman belajar.
Penyusunan tujuan pembelajaran sangatlah penting dalam
rangkaian pengembangan desain pembelajaran. Pada tahap ini,
menentukan tujuan pembelajaran yang menjadi acuan untuk
menentukan jenis materi pembelajaran, strategi pembelajaran,
metode pembelajaran, dan media pembelajaran yang akan
digunakan dalam  proses pembelajaran. Tanpa tujuan yang jelas,
pembelajaran akan menjadi kegiatan tanpa arah, tanpa fokus, dan
menjadi tidak efektif.
Manfaat dari Tujuan Pembelajaran
Nana Syaodih Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4 (empat) manfaat dari tujuan
pembelajaran, yaitu:
(1) Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada
siswa, sehingga anak dapat melakukan perbuatan belajarnya secara lebih mandiri
(2) Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar;
(3) Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran
(4) Memudahkan guru mengadakan penilaian.
Kriteria Tujuan Pembelajaran
Suatu tujuan pembelajaran hendaknya  memenuhi kriteria sebagai berikut :
 Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar.
 Tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur dan dapat
diamati.
 Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki
Hamzah B. Uno (2008) mengemukakan tentang
teknis penyusunan tujuan pembelajaran dalam
format ABCD. :
A = Audience (anak didik/siswa) 
B =Behavior (perilaku yang dapat diamati sebagai hasil belajar), 
C =Condition (persyaratan yang perlu dipenuhi agar perilaku yang diharapkan dapat
tercapai.  
D =Degree (tingkat penampilan yang dapat diterima)
Para ahli pada umumnya sepakat untuk
menggunakan pemikiran dari Bloom (Gulo,
2005) sebagai tujuan pembelajaran, yang
dikenal dengan sebutan taksonomi Bloom
(Bloom’s Taxonomy).
Menurut Bloom perilaku individu dapat
diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) ranah, yaitu:
 a. Ranah kognitif, ranah yang berkaitan aspek-aspek intelektual atau berfikir/nalar,
di dalamnya mencakup: pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension),
penerapan (application), penguraian (analysis), memadukan (synthesis), dan
penilaian (evaluation).
 Level Knowledge (Pengetahuan). Siswa dituntut untuk bisa mengingat atau menghafal
suatu materi (pelajaran). Selain itu siswa akan ditantang untuk bisa menjelaskan kembali
pengetahuan yang sudah diterima sebelumnya.
 Level Comprehension (Pemahaman). Siswa diharuskan untuk bisa melakukan tafsiran,
mengartikan, menerjemahkan dan menjelaskan dengan cara mereka sendiri mengenai
pengetahuan yang sudah pernah diterima sebelumnya.
 Level Application (Penerapan). Menguji keahlian siswa dalam menerapkan pengetahuan
untuk tujuan menyelesaikan masalah yang ada dalam soal maupun kehidupan nyata.
 Level Analysis (Analisis). Kemampuan siswa dalam mempraktekan segala pengetahuan
yang diraih untuk membuat solusi dari kehidupan sehari hari.
 Level Synthesis (Sintesis). Keahlian siswa untuk bisa menghubungkan dan memadukan
berbagai komponen dan aspek dari pengetahuan untuk dijadikan sebuah pengetahuan baru.
 Level Evaluation (Evaluasi). Keahlian siswa untuk menciptakan prediksi atau keputusan
dari sebuah persoalan atau pengetahuan yang telah dipunya. 
 b. Ranah afektif, ranah yang berkaitan aspek-aspek emosional, seperti perasaan,
minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya, di dalamnya mencakup:
penerimaan (receiving/attending), menanggapi, berkeyakinan, penerapan karya,
ketekunan dan ketelitian.
 Kemauan Menerima. Kemauan untuk bisa mengamati suatu fenomena dan mampu
menerima secara lapang, seperti kemauan menerima pendapat orang lain.
 Kemauan Menanggapi. Ketika siswa ikut serta secara aktif dalam acara tertentu,
yang lebih condong pada perilaku inisiatif.
 Berkeyakinan. Penerimaan siswa terhadap sistem nilai tertentu dalam diri personal
masing masing.
 Penerapan Karya. Pengakuan siswa pada sistem nilai yang bersifat subyektif pada
sebuah karya. Contohnya adalah kesadaran pada hak dan kewajiban.  
 Ketekunan dan Ketelitian. Siswa yang telah mempunyai sistem nilai akan bisa
berkomitmen tentang apa yang sudah diyakini tentang sistem nilai tersebut. Ini bisa
terlihat bila siswa telah bisa berperilaku objektif pada setiap hal.
 c. Ranah psikomotor, ranah yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang
melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan fungsi
psikis. Ranah ini terdiri dari : persesi, kesiapan, mekanisme, respons terbimbing,
kemahiran, adaptasi, organisasi.
 Persepsi. Hal yang berhubungan dengan cara pemakaian indra saat melaksanakan suatu aktivitas.
 Kesiapan. Hal yang berkaitan dengan kesanggupan dalam melaksanakan sesuatu hal, seperti kesiapan
fisik, pikiran, hingga mental.
 Mekanisme. Aktivitas yang berhubungan dengan performa respon dalam sebuah habit (kebiasaan). Ini
bisa dilihat saat seseorang bisa menampilkan performa pada bidang keahlian tertentu yang bersifat
spesifik.
 Respons Terbimbing. Berkaitan dengan cara menduplikasi atau meniru suatu aksi dari orang lain. Dan
melakukan aksi tersebut secara identik.
 Kemahiran. Tingkatan ini berhubungan dengan keterampilan pada kinerja gerakan motorik.
 Adaptasi. Berkaitan dengan skill yang telah ada dan berkembang pada masing masing personal.
Sehingga individu tersebut bisa mentransformasikan setiap gerakan yang ada dengan keadaan atau
kondisi tertentu.
 Originasi. Berhubungan dengan metode untuk membuat gerakan baru yang diadaptasi sesuai pada
kondisi tertentu.
MATERI PEMBELAJARAN DI SD
Peran guru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dasar relatif
tinggi. Peran guru tersebut terkait dengan peran siswa dalam
belajar.
Menurut Sungkono dkk (2003:1) Bahan Pembelajaran adalah
seperangkat bahan yang memuat materi atau isi pembelajaran
yang “didesain” untuk mencapai tujuan pembelajaran. Suatu
bahan pembelajaran memuat materi, pesan atau isi mata
pelajaran yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah, atau
teori yang tercakup dalam mata pelajaran sesuai disiplin ilmu
serta informasi lain dalam pembelajaran.

Bahan pembelajaran adalah “desain” suatu materi atau isi


pelajaran yang diwujudkan dalam bentuk benda atau bahan
yang dapat digunakan untuk belajar siswa dalam
prosespembelajaran. Jadi bahan pembelajaran dapat berbentuk
alat peraga, media pembelajaran, dan sumber belajar yang
membantu guru dan siswa dalampembelajaran, serta dalam
bentuk bahan pembelajaran untuk belajar mandiri dalam
pembelajaran jarak jauh.
Bahan Pembelajaran Sekolah dasar merupakan seperangkat bahan yang memuat materi atau isi pembelajaran
Sekolah Dasar (sesuai kurikulum SD) yang “didesain” dalam bentuk bahan yang digunakan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran di Sekolah Dasar. Ada duabentuk bahan
pembelajaran yaitu:

1. Bahan Pembelajaran yang “didesain” lengkap, artinya Bahan Pembelajaran yang memuat semua komponen
pembelajaran secara utuh, meliputi: tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai, kegiatan belajar
yang harus dilakukan siswa, materi pelajaran yang disusun secara sistematis, ilustrasi/media dan peraga
pembelajaran, latihan dan tugas, evaluasi, dan umpan balik. Contoh kelompok bahan pembelajaran ini adalah,
modul pembelajaran, audio pembelajaran, video pembelajaran, pembelajaran berbasis komputer,
pembelajaran berbasis Web/internet.

2. Bahan Pembelajaran yang “didesain” tidak lengkap, artinya Bahan Pembelajaran yang didesain dalam
bentuk komponen pembelajaran yang terbatas, seperti dalam bentuk sumber belajar, media pembelajaran atau
alat
peraga yang digunakan sebagai alat bantu ketika guru dan siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran. Contoh
kelompok bahan pembelajaran ini meliputi, pembelajaran dengan berbagai alat peraga, belajar dengan
transparansi, belajar dengan buku teks, peta, globe, model kerangka manusia, dan sebagainya. Misalnya, guru
akan mengajarkan materi tentang pulau-pulau besar di Indonesia, dengan menggunakan peta datar Indonesia.
Peta dapat diklasifikasikan sebagai bentuk desain bahan pembelajaran yang berisi materi tentang kepulauan
Indonesia.
Doll dalam Sungkono. dkk (2003:1),

 pengembangan mata pelajaran dan bahan pembelajaran bukan pekerjaan yang dilakukan serampangan dan
oleh sembarang orang. Bahan pembelajaran merupakan hasil kerja desain pembelajaran, maka bahan
pembelajaran seharusnya dikembangan oleh para desainer (pengembang) pembelajaran. Guru merupakan
salah satu staf lembaga formal yang memiliki kewenangan dan kewajiban untuk mengembangkan mata
pelajaran dan bahan pembelajarannya. Pihak lain yang juga memiliki kewenangan dan kewajiban
mengembangkan bahan pembelajaran adalah pendidik (educator) dan ahli bidang studi (subject matter
expert). Guru memiliki peranan penting dalam mengembangkan

Anda mungkin juga menyukai