Anda di halaman 1dari 7

STUDI KASUS SEMINAR MSDM

Di buat oleh :

Nama : SAIFUL
NIM : 19120071
Makul : SEMINAR MSDM
KASUS :
 
Bagian Kepegawaian atau HRD mungkin sudah terlalu
sering dipusingkan dengan masalah ketidakdisiplinan
yang terjadi di dalam suatu lembaga pemerintahan
maupun swasta. Masalah kedisiplinan ini memang
sangat sulit untuk dihindarkan, karena hampir di semua
organisasi ada saja orang-orang yang biasa
menyimpang dari prosedur atau peraturan yang
berlaku. Bagaimana langkah HRD dalam mengatasi
masalah kedisiplinan tersebut?
A. Analisis kasus

Sebuah perusahaan/Lembaga baik pemerintah maupun swasta dituntut untuk mampu


meningkatkan produktivitasnya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.
Pencapaian tujuan perusahaan tersebut perlu didukung sumber daya manusia (SDM) yang
mempunyai produktivitas tinggi, oleh karena itu diperlukan pengaturan dan pengolahan
SDM yang baik. Salah satunya melalui penerapan disiplin kerja, seperti dalam hal mentaati
waktu kerja, melakukan pekerjaan dengan baik dan mematuhi peraturan perusahaan dan
norma sosial lainnya. Dari data kehadiran karyawan nampak penurunan kehadiran dari
standar kehadiran yang ditetapkan oleh perusahaan atau Standart Operasional Prosedur
(SOP), karena perlu dikaji persepsi karyawan terhadap disiplin kerja dan produktivitas
kerja. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasi faktor-faktor disiplin kerja dan 2)
Mengidentifikasi produktivitas karyawan pada Perusahaan 3) Menganalisis pengaruh
disiplin kerja karyawan terhadap produktivitas karyawan perusahaan.
Indikasi kasus :
1. Datang terlambat
2. Bolos atau mangkir kerja
3. Mengganti waktu shift tanpa pemberitahuan
4. Memalsukan waktu lembur
5. Sering bermain gadget saat kerja
6. Menggunakan waktu dinas untuk perjalanan pribadi
7. Bertengkar dengan rekan kerja
8. Mencuri fasilitas perusahaan

Akibat :
1. Kerugian perusahaan yang sangat besar
2. Produktifitas perusahaan mengalami penurunan
3. Produktifitas karyawan sangat rendah
LANDASAN TEORI :
Setiap perusahaan pada umumnya menginginkan agar para karyawan yang bekerja
dapat mematuhi tata tertib atau peraturan yang telah ditetapkan. Dengan
ditetapkannya peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis, diharapkan agar para
karyawan dapat melaksanakan sikap disiplin dalam bekerja sehingga produktivitasnya
pun meningkat. Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati,
menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya (Sastrohadiwiryo, 2001 : 291).
Pendapat lain merumuskan bahwa disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan
seseorang menaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran
adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan
tugas dan tanggung jawabnya, kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan
peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak. (Hasibuan, 2002 : 193)
Disiplin yang mantap pada hakekatnya akan tumbuh dan terpancar dari hasil
kesadaran manusia. Disiplin yang tidak bersumber dari hati nurani manusia akan
menghasilkan disiplin yang lemahdan tidak bertahan lama. Disiplin akan tumbuh dan
dapat dibina melalui latihan, pendidikan atau penanaman kebiasaan dengan
keteladanan-keteladanan tertentu, yang harus dimulai sejak ada dalam lingkungan
keluarga, mulai pada masa kanak-kanak dan terus tumbuh berkembang dan
menjadikannya bentuk disiplin yang semakin kuat (Prijodarminto, 1994 : 25).
KESIMPULAN :
Masalah kurangnya kedisiplinan karyawan banyak terjadi baik dalam
perusahaan maupun instansi pemerintahan, salah satu faktor yang
mempengaruhi adalah motivasi kerja. Hal ini berhubungan dengan
manajemen kompensasi, perusahaan/ instansi harus benar-benar
mengelola manajemen kompensasi sehingga dapat mengoptimalkan
kinerja karyawan terutama dalam masalah kedisiplinan. Kompensasi
harus diberikan secara konsisten kepada karyawan sesuai dengan

kesepakatan / kebijakan yang diambil, sehingga karyawan akan


memiliki kinerja yang baik dan ini tentunya akan mendorong
produktifitas kerja dan perusahaan yang positif. Konsisten artinya
dalam pemberian kompensasi baik itu berupa penghargaan maupun
hukuman sesuai dengan aturan atau kesepatakan yang ada, dan
diberikan secara subjektif. Ini akan memunculkan kepuasan kerja pada
setiap karyawan.
SOLUSI :
Untuk meningkatkan kedisiplinan karyawan sebuah perusahaan maupun
instansi pemerintah adalah tugas dari HRD yang dituntut oleh perusahaan
untuk peningkatan disiplin dan produktifitas karyawan, adapun langkah –
langkah yang dapat di tempuh adalah sebagai berikut :
1. Penetapkan peraturan tentang denda bagi karyawan yang datang
terlambat. Misalnya perusahaan telah menetapkan jam masuk jam 9.00
dengan toleransi keterlambatan 15 menit.
2. Meningkatkan gaji karyawan sehingga kebutuhan dasar karyawan
terpenuhi, ketidakdisiplinan mungkin diakibatkan oleh belum tercukupinya
kebutuhan karyawan sehingga membuat karyawan merasa malas bekerja.
3. Ciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif
4. Memberikan penghargaan untuk karyawan yang melaksanakan kinerja
dengan baik untuk memotivasi semua karyawan
5. Dengarkan ide dan pendapat karyawan
6. Serta penuhi hak karyawan secara adil dan transparan sehingga
membuat karyawan semakin nyaman dan termotivasi dalam bekerja.

Anda mungkin juga menyukai