Anda di halaman 1dari 19

HAKIKAT BANGSA

DAN
NEGARA

DISUSUN OLEH :
VIKY NUR
YUNANDA X-4/ 30
Hakikat Bangsa dan unsur
terbentuknya negara
Pengertian Bangsa
Bangsa merupakan bagian dari rakyat atau
sekelompok manusia yang memiliki budaya dan
adat yang sama dan dipersatukan karna
memiliki cita-cita yang sama ,meskipun mereka
berasal dari suku,agama,dan ras yang
berbeda ,namun mereka memiliki sejarah dan
cita-cita yang sama atau biasa disebut dengan
bangsa.
A. BANGSA DAN NEGARA

1) Pengertian Bangsa


Bangsa adalah kelompok
manusia yang terikat dalam suatu
kesatuan bahasa dan kebudayaan
dalam arti umum, dan biasanya
menempati suatu wilayah
tertentu.
Pengertian Bangsa Menurut Para Ahli
Berikut ini pendapat pakar kenegaraan mengenai bangsa :
1. Menurut  Ensklopedi Politik ,bangsa merupakan sekelompok
manusia yang mempunyai persamaan sejarah,nasib cita-cita,suka duka
yang sama.
2. Ernest Renan seorang ahli ilmu kenegaraan dari prancis. bangsa
adalah suatu jiwa atau suatu akal yang terjadi dari dua hal yaitu rakyat
yang harus bersama-sama menjalankan suatu riwayat dan rakyat yang
kemudian mempunyai kemajuan atau keinginan hidup untuk menjadi
satu.
3. Menurut F. Ratzel (Jerman), bangsa terbentuk karena adanya hasrat
tertentu atau adanya keinginan yang sama. Hasrat tersebut timbul
karena adanya rasa kesatuan antara sesama manusia dan tempat
tinggal.
4. Menurut Otto Bauer (Jerman), bangsa merupakan sekelompok
manusia yang mempunyai persamaan karakter. Karakter tersebut
tumbuh karena adanya persamaan senasib dan sepenanggungan
Menurut Joseph Stalin, unsur
terbentuknya bangsa adalah adanya
1. Persamaan sejarah.
 
2. Persamaan cita-cita.
 
3. Kondisi objektif seperti bahasa,
ras, agama, dan adat-istiadat
Pengertian Negara dan Unsur-Unsur
Negara
Pengertian Negara
 1. Secara etimologi kata Negara berasal dari kata state (Inggris),
Staat (Belanda, Jerman), E`tat (Prancis), Status, Statum (Latin) yang
berarti meletakkan dalam keadaan berdiri, menempatkan, atau
membuat berdiri.
 2. Kata Negara yang dipakai di Indonesia berasal dari bahasa
Sansekerta yanitu Negara atau nagari yang artinya wilayah, kota,
atau penguasa.
 3. Menurut George Jellinek, Negara adalah organisasi kekuasaan
dari sekelompok manusia yang mendiami wilayah tertentu.
 4. Menurut R. Djokosoentono, Negara adalah organisasi manusia
atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan
yang sama.
2. Unsur Bangsa

a. Unsur konstitutif adalah


unsur yang menentukan ada
atau tidaknya suatu negara,
yaitu :
1) Rakyat / Penduduk yang
menetap
2) Wilayah tertentu
3) Pemerintah yang berdaulat
b. Unsur Deklaratif adalah
pengakuan dari negara lain atas
atas keberadaannya sebagai
negara,
Rakyat adalah semua orang yang secara nyata berada dalam wilayah
suatu Negara yang tunduk dan patuh terhadap peraturan Negara
tersebut.
 Rakyat dibedakan menjadi dua macam yaitu penduduk dan bukan
penduduk.
 1. Penduduk adalah orang yang berdomisili secara tetap dalam
wilayah suatu Negara dalam jangka waktu yang lama. Penduduk
terdiri dari WNI dan WNA (pekerja asing yang tinggal menetap di
Indonesia). Penduduk juga dibedakan menjadi warga Negara dan
bukan warga Negara.
Warga Negara adalah orang yang secara syah menurut hukum menjadi
warga Negara, yaitu penduduk asli dan WNI keturunan asing. Bukan
warga Negara adalah orang yang menurut hukum tidak menjadi warga
suatu Negara atau WNA.
 2. Bukan penduduk adalah mereka yang berada di wilayah suatu
Negara tidak secara menetap atau tionggal untuk sementara waktu.
Contoh: turis asing yang sedang berlibur.
 
 
Wilayah adalah unsurr mutlak suatu Negara yang terdiri
dari daratan, lautan, dan udara dan terkadang suatu Negara hanya
memiliki daratan dan udara saja karena Negara tersebtu terletak di
tengah benua jadi tidak memiliki lautan atau pantai. Indonesia
memiliki ketiga wilayah tersebut.

 Wilayah Daratan
  penentuan Batas wilayah daratan suatu Negara dengan
Negara lain dapat ditentukan dengan :
 
a. Batas alamiah (gunung, sungai, hutan)
b. Batas buatan (pagar tembok, kawat berduri, patok, pos penjagaan.
c. Batas secara geografis yaitu batas berdasarkan garis lontang dan
garis bujur. Mkisalnya Indonesia terletak antara 6o LU – 11o LS,
95o BT– 141o BT.
Ada dua konsep dasar mengenai batas wilayah lautan, yaitu :
Res nullius, yaitu laut dapat diambil dan dimiliki oleh setiap
Negara.
Res communis adalah laut adalah milik masyarakat dunia,
sehingga tidak dapat diambil atau dimilliki oleh suatu
Negara.
Pada tanggal 10 Desember 1982, PBB
menyeenggarakan konferensi Hukum Laut Internasional III
di Montigo Bay (Jamaika) yang bernama UNCLOS (United
Nations Conference on The Law of The Sea) ditandatangani
119 negara peserta, menetapkan tentang batas lautan suatu
Negara, yang terdiri dari :
 
 1. Laut teritorial, adalah lebarnya 12 mil yang diukur dari pulau terluar
suatu Negara disaat air laut surut.
2. Zona bersebelahan, adalah wilayah laut yang lebarnya 12 mil dari
laut teritorial suatu Negara berarti lebarnya 24 mil laut dari pantai.
3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), adalah wilayah laut suatu Negara
yang lebarnya 200 mil ke laut bebas, di zona ini negar tersebut berhak
mengelola, dan menggali segala kekayaan alam untuk kegiatan
ekonomi Negara tersebut.
Di wilayah ini Negara tersebut berhak menangkap nelayan asing yang
menangkap ikan.
4. Landas kontinen, adalah daratan di bawah permukaan laut di luar
laut teritorial dengan kedalaman 200 m atau lebih.
5. Landas benua, adalah wilayah laut suatu Negara yang lebarnya lebih
200 mil. Di zona ini Negara boleh mengelola kekayaan dengan syarat
membagi keuntungan dengan masyarakat internasional
Wilayah Udara
 
Menurut UU No. 20 tahun 1982, dinyatakan bahwa batas
wilayah kedaulatan dirgantara suatu Negara yang termasuk orbit
geostasioner adalah 35.761 km. Menurut konvensi paris tahun
1919 Negara merdeka dan berdaulat berhak mengadakan
eksplorasi di wilayah udaranya untuk kepentingan radio, satelit,
dan penerbangan.
 
Ada dua teori tentang konsep wilayah udara :
 
Teori udara bebas ada dua yaitu aliran kebebasan ruang udara
tanpa batas dan aliran kebebasan udara terbatas.
Teori Negara berdaulat di udara, yaitu teori keamanan untuk
menjaga keamanan suatu Negara.
Wilayah Ekstrateritorial
 
Wilayah ekstrateritorial adalah
wilayah suatu Negara yang berada di luar
wilayah Negara itu atau wilayah Negara
tersebut berada di wilayah Negara lain, seperti
daerah perwakilan diplomatik di suatu Negara
dan kapal asing yang berlayar di laut bebas
dengan berbendera suatu Negara.
3. Pemerintahan yang berdaulat
 Menurut Jean Bodin sifat kedaulatan ada empat :
  Asli artinya kedaulatan tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih
tinggi.
Permanen artinya kekuasaan itu tetap ada selama Negara tetap
berdiri.
Tunggal atau bulat artinya kekuasaan itu merupakan satu-satunya
kekuasaan tertinggi dalam Negara yang tidak dibagi-bagi kelembaga
Negara lainnya.
Tidak terbatas artinya kekuasaan itu tidak dibatasi oleh kekuasaan
lain. Bila ada yang membatasi maka kekuasaan itu akan lenyap.
Pemerintah suatu Negara berdaulat keluar dan kedalam :
 1. Berdaulat keluar artinya memiliki kedudukan sederajat dengan
Negara-negara lain, sehingga bebas dari campur tangan Negara-lain.
 2. Berdaulat ke dalam artinya berwibawa, berwenang menentukan
dan menegakkan hokum atas warga dan wilayah negaranya.
Pengakuan dari Negara lain
  Pengakuan dari negara lain ada dua jenis yaitu secara de
facto dan de jure.
 1. De facto adalah pengakuan atas fakta adanya suatu Negara telah
terbentuk berdasarkan adanya rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang
berdaulat.
 Contoh pertama Belanda tidak mengakui Indonesia merdeka 17
Agustus 1945, seharusnya Indonesia diserahkan kepada Belanda
karena kemerdekaan Indonesia bertentangan dengan hokum
Internasional menurut Belanda, namun dalam usaha ini Belanda
mengadakan perundingan dengan pihak Indonesia, itu artinya Belanda
telah mengakui keberadaan Negara Indonesia secara de facto.
Contoh kedua disaat Inggris mau melucuti sisa tentara Jepang yang
ada di Indonesia pada akhir perang Dunia ke II pemerintah Inggris
mengadakan perundingan dan kerjasama dengan Republik Indonesia.
Pengakuan de facto ada dua macam :
 
1. De facto bersifat tetap adalah pengakuan dari
Negara lain terhadap suatu Negara yang hanya
menimbulkan hubungan di bidang perdagangan dan
ekonomi.
 
2. De facto bersifat sementara adalah pengakuan dari
Negara lain tanpa melihat perkembangan Negara
tersebut. Bila Negara tersebut bubar maka Negara lain
akan menarik pengakuannya.
2. De jure adalah pengakuan berdasarkan pernyataan resmi
menurut hukum internasional, sehingga suatu Negara
mendapatkan hak-hak dan kewajibannya sebagai anggota
keluarga nagsa-bangsa di dunia.
 Contoh Belanda mengakui Republik Indonesia secara de jure
pada tanggal 27 Desember 1947, Mesir mengakui Indonesia
secara de jure tanggal 10 Juni 1947.
  Pengakuan de jure ada dua macam :
 1. De jure bersifat tetap adalah pengakuan dari Negara lain
yang berlaku selamanya karena kenyataan menunjukkan
pemerintahan yang stabil.
 2. De jure bersifat penuh adalah taerjadinya hubungan antar
Negara yang mengakui dan diakui dalam hubungan dagang,
ekonomi, dan diplomatik. Negara yang mengakui berhak
membuka konsulat, kedutaan di Negara yang diakui.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai