Anda di halaman 1dari 14

NAMA:NURLATIFAH

KELAS:XII IPS 4
MATERI:PENYAKIT MENULAR SEKS
Pengertian Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyakit menular seksual atau biasa dikenal dengan infeksi
menular seksual merupakan infeksi yang umumnya
ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman.
Penyebarannya pun bisa melalui darah, sperma, atau cairan
tubuh lainnya. Selain itu, penyebarannya bisa melalui
pemakaian jarum suntik secara berulang atau bergantian di
antara beberapa orang.
Terdapat beberapa penyakit menular seksual yang disebabkan
oleh hubungan seks tidak aman, berikut ini adalah penyakit
yang sering terjadi:
Macam-Macam Penyakit Menular Seksua
1.Sifilis
Silifis adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri treponema pallidum.
Penyakit ini mempunyai gejala seperti munculnya luka pada alat kelamin atau mulut. Luka ini
pada umumnya akan bertahan antara 1-2,5 bulan dengan tidak ada rasa sakit, tetapi mudah
ditularkan. Segera tangani sifilis, karena jika tidak infeksinya akan berlanjut ke tahap berikutnya
yang mirip dengan gejala flu, kerontokan rambut, hingga pitak. Jika dibiarkan, maka sifilis bisa
menyebabkan kelumpuhan, kebutaan, impotensi dan bahkan terkena masalah pendengaran serta
hilangnya nyawa seseorang.

2.Gonore
Gonore merupakan penyakit seksual yang disebabkan oleh bakteri neisseria gonorrhoeae.
Gonore biasa dikenal dengan kencing nanah karena menyebabkan keluarnya cairan saat buang air
kecil yang menyebabkan rasa nyeri pada penis atau vagina.

3.Klamidia
Klamidia adalah penyakit seksual menular yang paling umum terjadi. Gejalanya memang tidak
akan terasa dan biasanya disebabkan oleh clamidia trachomatis. Namun, klamidia tetap harus
diwaspadai karena penularannya bisa terjadi tanpa disadari oleh orang yang terinfeksi.

4.Kutil Kelamin
Kutil kelamin merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus human
papilomavirus di sekitar alat kelamin. Penyakit ini tidak menimbulkan rasa sakit tetapi biasanya
akan muncul rasa gatal dan memerah.
5.HIV
HIV adalah virus human immunodeficiency yang tersebar melalui cairan tubuh dan menyerang
sistem kekebalan tubuh. HIV di awal penyebarannya tidak akan menujukkan gejala, karena
virus akan “tidur” sementara waktu menunggu sistem imun melemah dan dapat berkembang
menjadi AIDS yang sangat mematikan.

6. Trikomoniasis
Penyakt menular seksual ini disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Penyakit trikomoniasis bisa
menimbulkan keputihan pada wanita atau malah tidak menimbulkan gejala, sehingga sering kali
seseorang secara tidak sadar menularkan penyakit ini ke pasangan seksualnya.

7. Hepatitis B dan hepatitis C


Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis, dan dapat mengakibatkan gangguan hati kronis hingga
kanker hati. Virus ini ditemukan dalam darah atau cairan tubuh penderita. Selain melalui hubungan
seksual, virus ini bisa menular melalui jarum suntik yang dipakai bersama dan transplantasi organ.

8. Tinea cruris
Infeksi menular seksual yang disebabkan oleh jamur ini menyerang kulit di sekitar alat kelamin, paha
bagian dalam, dan bokong. Tinea cruris ditandai dengan ruam merah yang terasa gatal pada kulit yang
terinfeksi. Penularannya adalah melalui kontak langsung dengan penderita atau menyentuh benda
yang telah terinfeksi.
9. Herpes genital
Herpes genital disebabkan oleh infeksi virus. Virus ini bersifat tidak aktif atau bersembunyi
di dalam tubuh tanpa menyebabkan gejala. Penyebarannya terjadi melalui kontak langsung
dengan pasangan yang telah terinfeksi.
10. Candidiasis
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Candida. Candidiasis ditandai dengan ruam atau
lepuhan yang muncul pada kulit, terutama area lipatan kulit. Sama seperti infeksi menular
seksual lainnya, penularan penyakit ini dapat terjadi melalui hubungan seksual dengan
penderita.
11. Granuloma inguinale
Granuloma inguinale atau donovanosis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan
oleh infeksi bakteri Klebsiella granulomatis.  Kondisi ini ditandai dengan munculnya
benjolan dan luka di selangkangan, penis, anus, atau di skrotum.
PENYEBAB PENYAKIT MENULAR SEKS [PMS]

Melalui sentuhan
Transfusi darah trinfeksi

Pembutan tato di badan,tindik


atau pengunaan narkoba
Suka berganti pasangan
Ciri Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual tidak selalu menimbulkan gejala atau bisa hanya menyebabkan gejala
ringan. Oleh karena itu, tidak heran beberapa orang baru mengetahui dirinya menderita penyakit
menular seksual setelah muncul komplikasi atau ketika pasangannya terdiagnosis menderita
penyakit menular seksual.
Gejala yang dapat muncul akibat penyakit menular seksual akan berbeda-beda tergantung jenis
penyakitnya, namun umumnya berupa:

•Muncul benjolan, luka, atau lepuhan di sekitar penis, vagina, anus, atau mulut.
•Vagina atau penis terasa gatal dan terbakar.
•Nyeri ketika buang air kecil atau berhubungan intim.
•Keluar cairan dari penis (kencing nanah) atau vagina (keputihan).
•Nyeri perut bagian bawah.
•Demam dan menggigil.
•Muncul pembengkakan kelenjar getah bening atau benjolan di selangkangan.
•Muncul ruam kulit di badan, tangan, atau kaki.
•Kulit penis kering, ruam, dan kemerahan.

Selain beberapa gejala di atas, wanita juga bisa merasakan gejala lain, yaitu perdarahan di luar
masa menstruasi dan muncul bau tidak sedap dari vagina. Ini juga merupakan salah satu tanda
gejala penyakit kelamin wanita. Sementara pada pria, gejala lain penyakit menular seksual yang
dapat dialami adalah nyeri, sperma berdarah, atau pembengkakan pada testis
Pengobatan Penyakit Menular Seksual
Pengobatan terhadap penyakit menular seksual disesuaikan dengan penyebab infeksi,
melalui pemberian obat-obatan berikut ini:
Antibiotik
Antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai penyakit menular seksual yang disebabkan
oleh infeksi bakteri, seperti gonore, chlamydia, dan sifilis. Antibiotik harus tetap
dikonsumsi, walaupun gejala yang dirasakan telah membaik. Hal ini dilakukan untuk
mencegah infeksi kembali terjadi.
Dokter juga akan menganjurkan pasien untuk tidak berhubungan intim hingga masa
pengobatan berakhir dan gejala menghilang. Jenis antibiotik yang diberikan antara lain
penisilin, doxycycline, amoxicillin, dan erythromycin.
Selain membunuh bakteri, antibiotik seperti metronidazole dapat membunuh parasit pada
penyakit trikomoniasis. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet yang diminum maupun
sediaan yang dimasukkan ke dalam vagina.
Antivirus
Pengobatan dengan obat antivirus hanya bertujuan untuk meredakan
gejala dan mengurangi risiko penyebaran. Jenis obat antivirus yang
digunakan untuk menangani herpes genital adalah acyclovir,
famciclovir, dan valacyclovir. Sementara untuk hepatitis, obat yang
diberikan meliputi entecavir, interferon, dan lamivudine.
Antijamur
Untuk penyakit menular seksual yang disebabkan oleh jamur,
seperti candidiasis, dokter akan memberikan krim antijamur yang
dioleskan ke vagina, seperti nystatin dan clotrimazole. Obat
antijamur dalam bentuk tablet juga dapat diresepkan oleh dokter,
seperti fluconazole dan miconazole.
Dampak penyakit menular seksual

Dampak psikologis yang terjadi ketika terkena pms adalah akan selalu muncul
rasa bersalah marah,sedih,menyesal,malu,kesepian,tidak punya
bantuan,binggung,stress,benci pada diri sendiri,benci pada orang yang
terlibat,takut tidak jelas,insomnia [sulit tidur],kehilangan percaya diri,gangguan
makan ,kehilangan konsentrasi,depresi,berduka,tidak bisa memaafkan diri
sendiri ,mimipi buruk,merasa hampa,halusinasi dll
Komplikasi Penyakit Menular Seksual
Deteksi dan penanganan terhadap penyakit menular seksual perlu dilakukan sejak dini.
Jika dibiarkan, penyakit menular seksual dapat menyebabkan beberapa komplikasi
berikut:
•Peradangan pada mata
•Radang sendi
•Nyeri panggul
•Radang panggul
•Infertilitas
•Penyakit jantung
•Kanker serviks
•Kanker anus
•Abses anus
Penyakit menular seksual juga dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan.
Beberapa penyakit menular seksual, seperti gonore, chlamydia, HIV, dan sifilis dapat
menular dari ibu hamil ke janinnya selama kehamilan atau saat persalinan. Kondisi ini
dapat memicu keguguran dan gangguan kesehatan atau cacat lahir pada bayi.
Mencegah Penyakit Menular Seksual
Langkah utama pencegahan penyakit menular seksual adalah menerapkan perilaku seks
yang aman, yaitu menggunakan kondom dan tidak bergonta-ganti pasangan seksual.
Selain itu, ada beberapa tindakan pencegahan lain yang dapat dilakukan, yaitu:
Kenali pasangan seksual masing-masing.
Lakukan vaksinasi, terutama vaksin HPV dan hepatitis B.
Tidak menggunakan NAPZA, terutama dengan berbagi penggunaan jarum suntik.
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, khususnya yang berkaitan dengan organ
reproduksi.
Pria bisa melakukan sunat untuk mengurangi risiko terkena penyakit menular seksual.
Penderita penyakit menular seksual sebaiknya tidak melakukan hubungan seks hingga
penyakit dinyatakan sembuh oleh dokter. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan
penyakit kepada pasangan.
TERIMAKASIHHH

Anda mungkin juga menyukai