Anda di halaman 1dari 15

Tutor : Dra. Sri Nita, M.

Kes
Kelompok 1

Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya
Oleh:
 Sarah Varanicha Silaen 4101401012
 Gieza Ferrrani 4101401034
 Widya Tria Kirana 4101401045
 Nahtadia Laksitrisari Pohan 4101401056
 K.M. Azandy Akbar 4101401067
 Atifatur Rachmania 4101401178
 Dwi Utami Perwita Sari 4101401189
 Nadila Ayu Putri 4101401100
 Zahra Kamilah 4101401112
 Vita Seprianty 4101401123
Skenario
Akibat perkelahian, ”Abang terminal” (pereman desa)
mengalami luka robek di daerah paha kiri sebelah dalam
yang mengeluarkan banyak darah. Abang terminal
terlihat cemas, berkeringat dingin, dan badannya lemas.
Kulitnya pucat dan dingin.
Saat diperiksa bidan desa, tanda vital : frekuensi nadi
120x/menit (lemah) dan tekanan darah 90/60mmHg.
Lukanya dibalut oleh bidan, namun darah tetap keluar
merembes. Setelah diberi infus dengan cairan Dextrose
5%, ia langsung dikirim ke rumah sakit terdekat yang
berjarak dua jam.
Sampai dirumah sakit, abang terminal sudah
tidak sadar diri dan terlihat sesak nafas. Saat
diperiksa oleh dokter : frekuensi nafas
32x/menit (cepat dan dalam), frekuensi nadi
130x/menit, tekanan darah : 80/50 mmHg,
Glasgow Coma Scale : 10. Dokter menyatakan
bahwa abang terminal telah mengalami
asidosis.
Klarifikasi Istilah
o Darah
o Frekuensi nadi
o Infus
o Cairan dextrose
o Glasgow Coma Scale
o Tekanan darah
o Asidosis
o Frekuensi nafas
o Tanda vital
o Luka robek
Identifikasi Masalah

 Abang terminal mengalami luka robek didaerah paha kiri


sebelah dalam dan mengeluarkan banyak darah, terlihat
cemas, berkeringat dingin, badannya lemas, serta kulit
pucat dan dingin.

 Saat diperiksa bidan, tanda vital : frekuensi nadi


120x/menit (lemah) dan tekanan darah 90/60mmHg
 Luka dibalut oleh bidan, namun darah tetap keluar
merembes. Diberi infus dengan cairan Dextrose 5% ,
kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat yang berjarak 2
jam, namun sesampainya dirumah sakit sudah tidak sadar
dan terlihat sesak nafas.

 Saat diperiksa dokter, frekuensi nafas 32x/menit (cepat


dan dalam), frekuensi nadi 130/menit, tekanan darah
80/50mmHg, Glasgow Coma Scale :10. Dokter menyatakan
bahwa abang terminal telah mengalami asidosis.
Analisis Masalah
 Mengapa luka robek menyebabkan
perdarahan yang banyak dalam kasus ini?
 Bagaimana relevansi antara luka robek yang
dialami Abang terminal dengan berkeringat
dingin, badan lemas, terlihat cemas, serta kulit
pucat dan dingin?
 Bagaimana mekanisme terjadinya tiap gejala
yang ditimbulkan akibat hipovolemia?
 Apa saja klasifikasi luka robek?
 Bagaimana penatalaksanaan luka robek?
 Bagaimana prosedur pemeriksaan tanda vital?
 Bagaimana interpretasi pemeriksaan tanda
vital yang menunjukkan frekuensi nadi
120x/menit saat diperiksa oleh bidan dan
130x/menit saat diperiksa oleh dokter?
 Bagaimana interpretasi pemeriksaan tanda
vital yang menunjukkan tekanan darah 90/60
mmHg saat diperiksa oleh bidan dan 80/50
mmHg saat diperiksa oleh dokter?
 Bagaimana interpretasi pemeriksaan tanda vital
yang menunjukkan frekuensi nafas 32x/menit saat
diperiksa oleh dokter?
 Mengapa hasil pemeriksaan tanda vital dan kondisi
Abang terminal semakin memburuk ketika tiba di
rumah sakit?
 Apa fungsi cairan Dextrose 5%?
 Apa saja jenis-jenis cairan pengganti?
 Apakah sudah sesuai pemberian cairan Dextrose
5% pada kasus ini ? Bila tidak, cairan apa yang
seharusnya diberikan?
 Mengapa darah tetap merembes walau sudah
dibalut?
 Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan vital
yang menunjukkan Glasgow Coma Scale : 10?
 Bagaimana mekanisme penurunan kesadaran
dan sesak nafas disertai mekanisme
pertahanannya?
 Apa etiologi dari asidosis?
 Bagaimana patofisiologi asidosis?
 Bagaimana diagnosis dan prognosis asidosis?
 Bagaimana penatalaksanaan asidosis?
 Bagaimana mekanisme tubuh dalam
menyeimbangkan asam basa?
Hipotesis
Abang Terminal mengalami penurunan
kesadaran dan terlihat sesak nafas akibat
asidosis hipovolemik yang disebabkan oleh
luka robek di daerah paha kiri yang
mengeluarkan banyak darah.

Anda mungkin juga menyukai