Anda di halaman 1dari 27

PAJAK DAERAH & RETRIBUSI DAERAH

Jenis-jenis Pajak
1. Pajak Pusat yaitu jenis pajak yang dikelola oleh pemerintah
pusat
2. Pajak Daerah yaitu jenis pajak yang dikelola oleh pemerintah
daerah tingkat provinsi ataupun kabupaten
Pajak pusat
1. Pajak Penghasilan
2. PPN & PPn BM
3. Bea Materai
4. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
5. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Dasar Hukum Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah

◦ Undang-undang no. 28 tahun 2009 tentang Perubahan atas


Undang-undang No.34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah
◦ Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2021 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah Dalam Rangka Mendukung
Kemudahan Berusaha dan Layanan Daerah
Pengertian Pajak Daerah
◦ Pajak daerah, yang selanjutnya disebut pajak adalah kontribusi wajib
kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
Beberapa pengertian atau istilah PAJAK DAERAH:

1.Daerah otonom ; kesatuan masyarakat hukum yang


mempunyai batas daerah tertentu yang berwenang mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Neagara
Kesatuan RI.
2.Daerah Pajak ; iuran WP yang dilakukan oleh orang pribadi
atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang
seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk
membiayai penyelenggraan pemerintahan daerah dan
pembangunan daerah.
3. Badan ; sekumpulan orang dan/atau modal yang yang
merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha
maupun tidak meliputi : PT, Perseroan komanditer,
BUMN dan BUMD, Firma, Kongsi, Koperasi, Dana
Pensiun, Persekutuan, Perkumpulan, Yayasan,
Organisasi masa, Organisasi Sospol, lembaga, usaha
tetap, dan bentuk badan lainnya.
4. Subjek pajak ; orang pribadi atau badan yang dapat
dikenakan pajak daerah
5. Wajib pajak ; orang pribadi atau badan yang menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
daerah diwajibkan untuk melakukan pembayaran pajak
yang terutang, termasuk pemungutan atau pemotongan
pajak tertntu.
Subjek dan Objek Pajak Daerah
◦ Subjek Pajak Daerah adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan
pajak
JENIS PAJAK DAN OBJEK PAJAK
 Pajak daerah dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Pajak propinsi, terdiri dari:
a.pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air.
b. Bea balik nama kendaraan bermotor dan
kendaraan di atas air.
c.Pajak bahan bakar kendaraan bermotor.
d.Pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah
dan air permukaan.
e.Pajak Rokok
JENIS PAJAK DAN OBJEK PAJAK
2. Pajak kabupaten/kota; terdiri dari:
a. Pajak hotel.
b. Pajak restoran.
c. Pajak hiburan
d. Pajak reklame
e. Pajak penerangan jalan.
f. Pajak mineral bukan logam dan batuan
g. Pajak parkir
h. Pajak air tanah
i. Pajak sarang burung wallet
j. PBB sektor pedesaan dan perkotaan
k. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Sistem Pemungutan Pajak Daerah
Terkait dengan tata cara pemungutan Pajak Daerah yang menjadi kewenangan
dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, dapat dilakukan dengan
2 (dua) cara:
◦Pajak dapat dibayarkan oleh Wajib Pajak setelah Wajib Pajak mendapatkan
Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) atau dokumen lainnya yang
dipersamakan. Cara ini masuk ke dalam official assessment system
◦Wajib Pajak melakukan perhitungan, pembayaran, dan pelaporan secara pribadi
atau sendiri sesuai dengan pajak terutang melalui Surat Pemberitahuan Pajak
Daerah (SPTPD). Cara ini masuk ke dalam self assessment system.
TARIF PAJAK YANG BELUM DINAIKAN

1. pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air sebesar 5 % (lima persen)
2. Bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air sebesar 10 % (sepuluh
persen)
3. Pajak bahan bakar kendaraan bermotor sebesar 5 % (lima persen)
4. Pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan sebesar 20 %
(dua puluh persen)
5. pajak hotel sebesar 10 % (sepuluh persen)
6. Pajak restoran sebesar 10 % (sepuluh persen)
7. Pajak hiburan sebesar 35 % (tiga puluh lima persen)
8. Pajak reklame sebesar 25 % (dua puluh lima persen)
9. Pajak penerangan jalan sebesar 10 % (sepuluh persen)
10. Pajak pengambilan bahan galian golongan C sebesar 20% (dua puluh persen)
11. Pajak parkir sebesar 20 % (dua puluh persen).
KENAIKAN TARIF MAKSIMUM PAJAK DAERAH

Untuk memberi ruang gerak bagi daerah mengatur


sistem perpajakannya dalamrangka peningkatan
pendapatan dan peningkatan kualitas pelayanan,
penghematanenergi, dan pelestarian/perbaikan
lingkungan, tarif maksimum beberapa jenis pajak
daerah dinaikkan, antara lain:
a.Tarif maksimum Pajak Kendaraan Bermotor,
dinaikkan dari 5% menjadi 10%. Khusus untuk
kendaraan pribadi dapat diterapkan tarif progresif.
b.Tarif maksimum Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor, dinaikkan dari 10% menjadi 20%.
c.Tarif maksimum Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor, dinaikkan dari 5% menjadi 10%. Khusus
untuk kendaraan angkutan umum, tarif dapat
ditetapkan lebih rendah.
d. Tarif maksimum Pajak Parkir, dinaikkan dari 20%
menjadi 30%.
e. Tarif maksimum Pajak Mineral Bukan Logam dan
Batuan (sebelumnya Pajak Pengambilan Bahan Galian
Golongan C), dinaikkan dari 20% menjadi 25%.
6. Bagi Hasil Pajak Provinsi
Dalam rangka pemerataan pembangunan dan peningkatan
kemampuan keuangan
kabupaten/kota dalam membiayai fungsi pelayanan kepada
masyarakat, pajak
provinsi dibagihasilkan kepada kabupaten/kota, dengan
proporsi sebagai berikut:
No. Jenis Pajak Provinsi Kab/Kota
1.Pajak Kendaraan Bermotor 70% 30%
2.Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 70% 30%
3.Pajak Bahan Bakar Kend. Bermotor 30% 70%
4.Pajak Air Permukaan 50% 50%
5.Pajak Rokok 30% 70%
6.Earmarking yaitu Untuk meningkatkan kualitas pelayanan
secara bertahap dan terus menerus dan sekaligus menciptakan
good governance dan clean government, penerimaan beberapa
jenis pajak daerah wajib dialokasikan (di-earmark) untuk
mendanai pembangunan sarana dan prasarana yang secara
langsung dapat dinikmati oleh pembayar pajak dan seluruh
masyarakat.
Pengaturan earmarking tersebut adalah:
a. 10% dari penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor wajib
dialokasikan untuk pemeliharaan dan pembangunan jalan,
serta peningkatan sarana transportasi umum.
b. 50% dari penerimaan pajak rokok dialokasikan untuk
mendanai pelayanan kesehatan dan penegakan hukum.
c. Sebagian penerimaan pajak penerangan jalan digunakan
untuk penyediaan penerangan jalan.
 Dengan penetapan UU PDRD ini, diharapkan struktur APBD
menjadi lebih baik, iklim investasi di daerah menjadi lebih
kondusif karena Perda-Perda pungutan daerah yang
membebani masyarakat secara berlebihan dapat dihindari,
serta memberikan kepastian hukum bagi semua pihak.
TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG
RETRIBUSI YANG KADALUWARSA

 tata cara pelaksanaan pemungutan pajak ditetapkan oleh Kepala Daerah.


 Piutang pajak yang tidak mungkin ditagih karena hak untuk melakukan
penagihan sudah kadaluwarsa sehingga dapat dihapuskan.
 Penghapusan piutang pajak propinsi, kabupaten atau kota yang sudah
kadaluwarsa dilakukan dengan keputusan masing-masing ditetapkan oleh
gubernur dan bupati atau walikota.
 Tata cara penghapusan piutang pajak yang sudah kadaluwarsa diatur dengan
peraturan daerah.
◦ Golongan Retribusi adalah pengelompokan
retribusi yang meliputi Retribusi Jasa Umum,
Retribusi Jasa Usaha, dan Retribusi Perizinan
Tertentu;
1. Retribusi Jasa Umum adalah retribusi atas jasa
yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah
Daerah untuk tujuan kepentingan dan
kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh
orang pribadi atau badan;
Retribusi Daerah
Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi,
adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa
atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan
dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk
kepentingan orang pribadi atau badan;
Retribusi Jasa Usaha adalah retribusi atas jasa yang disediakan
oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial
karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta;
Retribusi Perizinan Tertentu adalah retribusi atas kegiatan
tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada
orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan,
pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan
pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang,
prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi
kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.
JENIS RETRIBUSI DAERAH
Dibagi menjadi 3 golongan ;
1. Retribusi jasa umum
a. Retribusi pelayanan kesehatan
b. Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan.
c. Retribusi pengganti biaya cetak kartu tanda penduduk dan akte catatan sipil.
d. Retribusi pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat.
e. Retribusi pelayanan parker di tepi jalan umum.
f. Retribusi pelayanan pasar.
g. Retribusi pengujian kendaraan bermotor.
h. Retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran.
i. Retribusi penggantian biaya cetak peta.
j. Retribusi pengujian kapal perikanan.
2. retribusi jasa usaha
a. Retribusi pemakaian kekayaan daerah
b. Retribusi pasar grosir dan/ pertokoan
c. Retribusi tempat pelalangan
d. Retribusi terminal
e. Retribusi tempat khusus parkir.
f. Retribusi tempat penginapan /pesanggrahan/villag.Retribusi penyedotan kakus
h. Retribusi rumah pemotongan hewan
i. Retribusi pelayanan pelabuhan kapal.
j. Retribusi tempat rekreasi dan olah raga.
k. Retribusi penyebrangan di atas air.
l. Retribusi pengolahan limbah cair
m. Retribusi penjualan produksi daerah.
3. Retribusi perizinan tertentu
a. Retribusi izin mendirikan bangunan.
b. Retribusi tempat penjualan minuman beralkohol.
c. Retribusi izin gangguan.
d. Retribusi izin trayek.

 Objek Retribusi Dearah terdiri dari ;


a. Jasa Umum berupa pelayanan yang disediakan atau
yang diberikan pemerintah daerah untuk tujuan
kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat
dinikmati oleh pribadi atau badan
b. Jasa usaha ; berupa pelayanan yang disediakan
pemerintah daerah dengan menganut prinsip komersial.
c. Perizinan tertentu ; kegiatan tertentu pemerintah daerah
dalam rangka pemberian ijin kepada orang pribadi atau
badan dengan maksud untuk pembinaan, pengaturan,
pengendalian, dan pengawasan atas kegiatan
pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam,
barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna
melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian
lingkungan.
 Subjek Retribusi Daerah ;
a. Retribusi jasa umum adalah orang pribadi atau badan yang
menggunakan/menikmati pelayanan jasa umum yang bersangkutan
b. Retribusi jasa usaha adalah orang pribadi atau badan yang
menggunakan/menikmati pelayanan jasa usaha yang bersangkutan
c. Retribusi perijinan tertentu adalah orang pribadi atau badan yang
memperoleh ijin tertentu dari pemerintah daerah.
 Prinsip dan sasaran penetapan tarif retribusi daerah ;
a. Retribusi jasa umum, berdasarkan kebijakan daerah dengan
mempertimbangkan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan,
kemampuan masyarakat, dan aspek keadilan.
b. Retribusi jasa usaha ; berdasarkan pada tujuan untuk
memperoleh keuntungan yang layak sebagaimana
keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha
swasta sejenis yang beroperasi secara efisien dan
beroerintasi pada harga pasar.
c. Retribusi perijinan tertentu, berdasarkan pada tujuan
untuk menutup sebagian atau seluruh
penyelenggaraan pemberian izin yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai