Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERSEROAN
1. Karakteristik Perusahaan
2. Pembentukan Perseroan
1. Karakteristik Perusahaan
Mengajukan aplikasi/permohonan yg
memuat informasi mengenai nama dan
tujuan didirikan organisasi, jenis sahamn
jumlah modal dasar, dan nama pendiri
perusahaan.
Piagam/akta pendirian perusahaan
Menyiapkan AD/ART
Memerlukan banyak biaya seperti: by
adm, by pengurusan akta, by ijin, pajak,
by promosi dsb.
B. Modal Perseroan
Penjualan hak kepemilikan melalui penjualan lembar
saham
Jika saham satu jenis atau satu kelas saham
disebut saham biasa (common stock)
Hak pemegang saham biasa meliputi: memiliki hak
suara, memperoleh dividen, membeli lebih dahulu
tambahan saham biasa baru yg diterbitkan, dan hak
untuk mendptkan sisa klaim.
Kepemilikan saham dibuktikan dg sertifikat saham
yg bernomor urut tercetak, nama perseroan, nilai
pari saham, nama pemegang saham, kelas saham dan
jumlah saham yg dimiliki.
……………. lanjutan
Kas 510.000
Piutang Pesanan Saham Biasa 1.190.000
Pesanan Saham Biasa 1.600.000
Kelebihan Harga Jual diatas
nilai pari-Saham Biasa 100.000
Kas 1.190.000
Piutang Pesanan Saham Biasa 1.190.000
Pesanan Saham Biasa 1.600.000
Saham Biasa
1.600.000
Neraca setelah pelunasan
PT. Aisha
Neraca (sebagian)
31 Desember 2011
Modal Pemegang Saham
Modal Disetor
Modal Saham:
Saham Preferen (nilai pari Rp1.500/lbr, 3.500 lbr diotorisasi, 1.500.000,-
1.000 lbr diterbitkan& beredar)
Saham Biasa (nilai pari Rp800/lbr 8.000 lbr diotorisasi, 5.600.000,-
5.000 lbr Diterbitkan & beredar)
Total Modal Saham Rp 7.100.000,-
Tambahan Modal Disetor:
Kelebihan Harga Jual diatas nilai Pari-Saham Preferen 500.000,-
Kelebihan Harga Jual diatas nilai Pari-Saham Biasa 1.100.000,-
Total Tambahan Modal Disetor Rp 1.600.000,-
Total Modal Disetor Rp 8.700.000,-
Laba Ditahan 40.000.000,-
Total Modal Pemegang Saham Rp 48.700.000,-
……….. Kesimpulan transaksi tsb
Jumlah saham yg diterbitkan & beredar 7.000 lbr
Besarnya modal disetor dari saham biasa menjadi
Rp5.600.000,-
Penambahan modal disetor Rp. 1.700.000,-
(8.700.000 – 7.000.000)
Setelah dilunasi saldo akun pesanan saham biasa
menjadi nihil, karena telah ditransferke dalam
saldo akun saham biasa.
Akun piutang pesanan saham biasa menjadi nihil
… Ketika saham biasa diterbitkan tanpa
nilai pari :
Asumsi perush menerbitkan 10.000 lbr saham biasa
tanpa nilai pari dengan harga jual Rp. 900,-
Kemudian menerbitkan kembali 2.000 lbr saham
tanpa nilai pari dengan harga jual Rp 860,-
Maka Jurnalnya:
Kas 9.000.000
Saham Biasa 9.000.000
Kas 1.720.000
Saham Biasa 1.720.000
Jika terjadi kelebihan dari nilai yg ditetapkan,
jurnalnya:
Kas xxx
Saham Biasa xxx
Kelebihan Hrg Jual diatas nilai yg ditetapkan xxx
… Ketika saham diterbitkan dalam pertukaran aktiva,
mk aktiva yg diperoleh dicatat sebesar nilai wajarnya :
Asumsi perush memperoleh seperangkaat peralatan
yg nilai wajarnya sulit ditentukan, dalam pertukaran
tsb perush menerbitkan 12.000 lbr saham biasa
yang bernilai Rp. 525,-
Harga pasar saham biasa saat ini Rp. 630,-
Maka Jurnalnya:
Peralatan 7.560.000
Saham Biasa 6.300.000
Kelebihan Hrg Jual diatas
nilai yg ditetapkan
1.260.000
E. Akuntansi untuk Saham yang
Diperoleh Kembali
Saham yang diperoleh kembali (treasury sock) adalah
saham milik perusahaan yang telah diterbitkan dan
beredar, kemudian dibeli kembali oleh perusahaan.
Alasan perusahaan membeli kembali sahamnya adalah:
1. diberikan sbg bonus kpd pejabat & karyawan perush.
2. meningkatkan volum berdagangan saham di bursa efek
dg harapan dapat mendongkrak harga pasar saham
3. memperoleh tambahan saham untuk akuisisi &
mengurangi saham yang beredar.
Metode yang digunakan adalah metode harga pokok
Saham yang diperoleh kembali akan didebet sebesar hrg
yg dibayarkan untuk memperolehnya, dan kredit thd modal.
Asumsi bahwa neraca berikut merupakan bagian dari
modal pemegang saham PT Total sebelum pembelian
treasury stock
PT . TOTAL
Neraca (sebagian)
Modal Pemegang Saham
Modal Disetor
Modal Saham:
Saham Preferen (nilai pari Rp.1.400,- per lembar, 3.500
lbr diotorisasi, 1.000 lbr diterbitkan & beredar) Rp 1,400,000
Saham Biasa (nilai pari Rp.600,- per lembar, 8.000 lbr
diotorisasi, 7.000 lbr diterbitkan & beredar) Rp 4,200,000
Total Modal Saham Rp 5,600,000
Tambahan Modal Disetor
Kelebihan Harga jual diatas nilai pari saham preferen Rp 300,000
Kelebihan Harga jual diatas nilai pari saham biasa Rp 1,340,000
Total Tambahan Modal Disetor Rp 1,640,000
Total Modal Disetor Rp 7,240,000
Laba Ditahan Rp 40,000,000
Total Modal Pemegang Saham Rp 47,240,000
Pada tanggal 9 Januari 2010, perusahaan memperoleh kembali 3.000 lembar
saham biasanya dengan harga Rp.840,- per lembar. Nilai pari saham biasa
adalah Rp.600,- per lembar, dimana saham biasa ini pertama kali diterbitkan
dengan harga Rp.800,- per lembar.
Jurnalnya :
Saham yang diperoleh Kembali 2.520.000
Kas 2.520.000
Besarnya modal disetor tidak berubah
Dilaporkan di neraca sebesar nilai pari
dikalikan dengan jml lbr saham
Tidak mempunyai hak suara maupun hak
untuk menerima deviden
Asumsi bahwa neraca berikut merupakan bagian dari
modal pemegang saham PT Total setelah pembelian
treasury stock PT . TOTAL
Neraca (sebagian)
Modal Pemegang Saham
Modal Disetor
Modal Saham:
Saham Preferen (nilai pari Rp.1.400,- per lembar, 3.500 lbr
diotorisasi, 1.000 lbr diterbitkan & beredar) Rp 1,400,000
Saham Biasa (nilai pari Rp.600,- per lembar, 8.000 lbr
diotorisasi, 7.000 lbr diterbitkan & 4.000 lbr beredar) Rp 4,200,000
Total Modal Saham Rp 5,600,000
Tambahan Modal Disetor
Kelebihan Harga jual diatas nilai pari saham preferen Rp 300,000
Kelebihan Harga jual diatas nilai pari saham biasa Rp 1,340,000
Total Tambahan Modal Disetor Rp 1,640,000
Total Modal Disetor Rp 7,240,000
Laba Ditahan Rp 40,000,000
Dikurangi Saham yang diperoleh kembali (3.000)
lembar Rp (2,520,000)
Total Modal Pemegang Saham Rp44,720,000
Pada tanggal 15 Januari 2010, perusahaan menjual kembali
1.200 lembar treasury stock dengan harga Rp.880,- per
lembar.
Jurnalnya :
Kas 1.056.000
Saham yang dibeli Kembali 1.008.000
Modal Disetor dari saham
yang dibeli kembali 48.000
Kelebihan harga jual diatas harga pokok
treasury stock yg dijual kembali dicatat sbg
tambahan modal disetor.
bagian modal pemegang saham PT Total setelah penjualan kembali 1.200
lembar treasury stock adalah sbb:
PT . TOTAL
Neraca (sebagian)
Modal Pemegang Saham
Modal Disetor
Modal Saham:
Saham Preferen (nilai pari Rp.1.400,- per lembar, 3.500 lbr
diotorisasi, 1.000 lbr diterbitkan & beredar) Rp1,400,000
Saham Biasa (nilai pari Rp.600,- per lembar, 8.000 lbr
diotorisasi, 7.000 lbr diterbitkan & 5.200 lbr beredar) Rp4,200,000
Total Modal Saham Rp 5,600,000
Tambahan Modal Disetor
Kelebihan Harga jual diatas nilai pari saham preferen Rp 300,000
Kelebihan Harga jual diatas nilai pari saham biasa Rp1,340,000
Modal Disetor dari Saham yang Diperoleh Kembali Rp 48,000
Total Tambahan Modal Disetor Rp 1,688,000
Total Modal Disetor Rp 7,288,000
Laba Ditahan Rp40,000,000
Dikurangi Saham yang diperoleh kembali (1.800 lbr) Rp (1,512,000)
Total Modal Pemegang Saham Rp45,776,000
Jika seandainya pada tanggal 19 Januari 2010 perusahaan
menjual lagi treasury stock-nya sebanyak 1.000 lembar dengan
harga Rp. 790,- per lembar, maka:
Jurnalnya :
Kas 790.000
Modal Distr dr Shm yg diperoleh Kembali 48.000
Laba Ditahan 2.000
Saham yg Diperoleh Kembali 840.000
Saham yg diperoleh kembali (1.000lbr /
3.000lbr) x Rp. 2.520.000,- = Rp. 840.000
Harga jual Rp. 790.000 shg kurang dari HPP
sebesar Rp. 50.000
Krn pd tgl 15 jan 2010 terdapat tambahan modal
disetor Rp. 48.000 maka sisanya mengurangi
laba ditahan sebesar Rp. 2.000,-
F. Pemecahan Saham
Untuk memperkecil nilai pari dengan cara menerbitkan
sejumlah tambahan lembar saham biasa yg besarnya
sebanding dg jumlah penurunan nilai parinya.
Tujuan utamanya untuk menurunkan harga per lembar
saham shg dpt menarik lebih banyak investor.
Proses pemecahan saham tidak mempengaruhi saldo akun
laporan keuangan, namun diungkapkan dalam catatan
Laporan keuangan
Jika perush memiliki 3.000 lbr saham biasa yg beredar dg
hrg pasar Rp.1.500,- per lbr. Nilai pari Rp.1.200,- per lbr.
Dewan komisaris mengumumkan pemecahan saham
menjadi 3 lbr shg nilai pari per lembar akan turun menjadi
Rp. 400,- per lbr dan jumlah lbr saham biasa menjadi
90.000 lembar.
G. Akuntansi Untuk Dividen
Distribusi laba bersih kepada pemegang saham
dilakukan dalam bentuk deviden, berupa uang kas
atau saham biasa.
Pengumuman Deviden akan mempengaruhi laba
ditahan perusahaan
Baik deviden tunai maupun deviden saham akan
dilaporkan sbg pengurang laba ditahan pada saat
deviden diumumkan, tidak menunggu sampai
deviden dibagikan
1. Deviden Tunai
Ada tiga hal penting perush membayar deviden tunai:
- tersedianya laba ditahan,
- cukup uang kas,
- adaya tindakan resmi dari dewan komisaris
Deviden tunai dibayarkan dari laba ditahan, dan tidak
ada kaitannya dengan saldo akun kas
Ada tiga tanggal penting sehubungan dg pembagian
deviden, yaitu : tanggal pengumuman, tanggal
pencatatan, dan tanggal pembayaran.
Pada tanggal 6 Desember 2010, dewan komisaris PT. Kingezla
mengumumkan deviden tunai sebesar Rp. 75,- atas 100.000 lbr
saham biasa yang beredar dengan nilai pari Rp. 1.450,- per lbr
Jurnal pada tanggal 6 Desember 2010:
Deviden Tunai7.500.000,-
Utang Deviden Tunai 7.500.000,-
Jurnalnya:
Ikhtisar L/R xxx
Laba ditahan yg tdk dicadangkan xxx
(menutup saldo laba bersih)
Laba Bersih 420.000.000
Deviden Tunai (161.500.000) Laba ditahan
periode Deviden Saham ( 88.500.000) berjalan
Laba Ditahan, Akhir 320.000.000
Format laporan laba ditahan dengan pencadangan
PT. Arbakhisan
Laporan Laba Ditahan
Untuk Tahun yg Berakhir 31 Desember 2011