Anda di halaman 1dari 34

RESPIRASI

• Respirasi adalah suatu proses


perombakan bahan makanan dengan
menggunakan oksigen, sehingga diperoleh
energi dan gas CO2 . Energi yang
dihasilkan dalam proses ini tidak langsung
digunakan untuk aktivitas sel dalam
pembentukan ATP dari ADP dan H3PO4.
Proses Pernapasan dibagi dalam 4 tahap :
1. Pemasukan dan pengeluaran udara
antara air dan insang atau paru-paru.
2. Difusi oksigen dan karbondioksida antara
insang dan darah.
3. Transport oksigen dan karbondioksida di
dalam darah dan cairan tubuh ke dan
dari sel
4. Pengaturan pernapasan
• Ikan membutuhkan oksigen sebagai salah
satu kebutuhan dasar bagi kelangsungan
hidupnya. Oksigen dibutuhkan oleh sel
untuk berbagai reaksi metabolisme.
• Kelangsungan hidup ikan sangat
ditentukan oleh kemampuannya
memperoleh oksigen yang cukup dari
lingkungannya.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan ikan akan O2 antara lain :
1. Ukuran dan umur (stadia hidup) : ikan-
ikan kecil membutuhkan lebih banyak O2,
2. Aktivitas ikan : yang aktif berenang
perlu lebih banyak O2,
3. Jenis kelamin : ikan betina
membutuhkan lebih banyak O2.
• Pernapasan pada hewan tingkat rendah
seperti protozoa, porifera, dan cacing
berlangsung secara difusi. Difusi air atau
udara terjadi melalui permukaan tubuh
misalnya pada amoeba atau melalui
pembuluh-pembuluh kapiler darah.
Pernapasan melalui seluruh permukaan
tubuh disebut pernapasan langsung.
• Pada vertebrata, pernapasannya tidak
langsung karena menggunakan
perantaraan alat-alat pernapasan.
• Hewan yang menyesuaikan diri dengan
lingkungan air umumnya bemapas dengan
insang. Ada yang insangnya dilengkapi
tutup insang (operkulum), misalnya ikan
bertulang sejati (Osteichthyes/
Teleostei), dan ada pula yang insangnya
tidak bertutup insang, misalnya pada ikan
bertulang rawan (Chondrichthyes/
Elasmobranchi
• Di samping itu, ada pula kelompok ikan
paru-paru, yang bernapas dengan
pulmosis.
• Ikan yang hidup di tempat berlumpur
mempunyai labirin yang merupakan
perluasan insang berbentuk lipatan
berongga tidak teratur. Labirin berfungsi
untuk menyimpan cadangan oksigen
sehingga ikan tahan pada kondisi
kekurangan oksigen. Misal pada ikan lele
dan ikan gabus.
• Dibandingkan yang terdapat dalam udara,
oksigen dalam air lebih sedikit. Di udara
terdapat 20 % O2 dan sisanya adalah gas N2
(jumlahnya paling banyak) dan gas-gas lainnya.
• Dalam 1 liter (=1000 mL) udara terdapat jumlah
O2 sebanyak 20 % x 1000 mL = 200 mL pada
umumnya terjadi pada tekanan udara 150 mm
Hg atau kira-kira sama dengan tekanan 0.2 atm.
• Dalam air yang jenuh udara, persentase
kelarutan gas dan tekanan partialnya adalah
sama dengan udara. 1 liter air pada suhu 15 o C
hanya mengandung 7 ml O2.
Beberapa perbandingan antara kandungan oksigen
dalam air dan udara.

Standard temperature and pressure (STP=0 oC dan 760 mm Hg)


Berat 1 liter O2 = 1,428 mg
Dalam udara terdapat ± 20 % O2 = 285 mg O2 /liter udara
Pada kondisi STP, 1 liter air jenuh udara mengandung 14,6 mg O2 atau
hanya 5,1 % kandungan oksigen udara
Kandungan O2 dalam air semakin menurun bila temperatur semakin
tinggi. Pada air jenuh udara mengandung :
Pada 10 oC 11,3 mg O2/liter
Pada 20 oC 9,1 mg O2/liter
Pada 30 oC 7,5 mg O2/liter
10 mg O2 terlarut dalam air = 7 ml O2 pada berbagai temperatur
• Rendahnya jumlah oksigen dalam air
menyebabkan ikan atau hewan air :
1. Harus memompa sejumlah besar air ke
permukaan alat respirasinya untuk mengambil
O2. Tidak hanya volume besar yang dibutuhkan
tetapi juga energi untuk pemompaan juga lebih
besar karena air 800 x lebih padat dibandingkan
udara.
2. Menurunkan proporsi tekanan partial (O2) dari
total O2 yang digerakkan dalam air.
Contoh :
5 ml O2 dalam 1 liter udara menggerakkan 5/200
O2 menyebabkan perubahan PO2 dari 150
menjadi 146 mmHg.
• Didalam air 5 ml O2 menggerakkan 5/7 dari total
gas menjadikan P O2 hanya 43 mmHg sehingga
ikan lebih sulit mempertahankan gradient difusi
O2 kedalam darahnya bersamaan dengan
dengan pergerakan O2 yang sangat banyak
dalam air.
Akibatnya hemoglobin ikan secara umum
menggunakan tekanan partial rendah (agar
afinitas menjadi tinggi) dibandingkan
hemoglobin vertebrata
darat.
3. Mencegah penggunaan permukaan alat
pernapasan yang sangat besar karena terkait
dengan problem osmoregulasi.
• Kelarutan oksigen di dalam air menurun
dengan meningkatnya suhu dan mencapai
nol pada air mendidih.
• Kelarutan juga menurun bila kandungan
garam meningkat sehingga pada air laut
mengandung oksigen 20 % lebih rendah
dibanding air tawar pada temperatur yang
sama.
Kandungan oksigen air tawar dan air laut pada
berbagai temperatur dengan tekanan 1 atmosfir.

Temp. AIR TAWAR AIR LAUT


(oC) ml O2/l ml O2/l ml O2/l ml O2/l

0 10,22 14,60 8,20 11,71


5 8,93 12,75 7,26 10,37
10 7,89 11,27 6,52 9,31
15 7,05 10,07 5,93 8,47
20 6,35 9,07 5,44 7,77
25 5,77 8,24 5,00 7,14
30 5,28 7,54 4,58 6,54
Tekanan Parsial
• Tekanan partial gas :P O2, P CO2, P N2.
• Berdasarkan teori kinetik gas, diketahui bahwa
tekanan pada membran apapun atau pada
permukaan lainnya ditentukan oleh jumlah
molekul yang membentur suatu satuan luas
membran pada saat tertentu dikalikan dengan
energi kinetik rata-rata dari molekul tersebut.
• Jadi tekanan partial suatu gas dalam suatu
campuran merupakan jumlah kekuatan tubrukan
molekul dari gas tertentu pada permukaan
tersebut.
• Tiap-tiap gas tidak tergantung kepada gas
lain dalam kemampuan nya untuk melarut
di dalam suatu cairan.Prinsip ini juga
berlaku untuk larutan gas di dalam darah.
• Peningkatan jumlah karbondioksida yang
terlarut di dalam cairan tubuh tidak
mempengaruhi secara berarti jumlah
oksigen yang dapat di larutkan di dalam
cairan yang sama.
DIFUSI GAS MELALUI MEMBRAN ALAT
PERNAPASAN
• Difusi gas adalah pergerakan gas dari daerah
konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi rendah.
• Disamping perbedaan tekanan, beberapa faktor
lain yang mempengaruhi kecepatan difusi adalah :
1. daya larut gas di dalam cairan
2. luas penampang lintang cairan
3. jarak yang harus ditempuh oleh gas yang
berdifusi.
4. berat molekul
5. suhu cairan
• Insang merupakan alat pernapasan yang
terdapat pada banyak organisme air, yang
berfungsi untuk mengekstrak oksigen
yang larut dalam air dan mengeluarkan
karbon dioksida. Insang pada beberapa
spesies seperti kelomang, telah
beradaptasi untuk memungkinkan
respirasi di darat asalkan mereka tetap
lembab.
• Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis
berwarna merah muda dan selalu lembab.
Bagian terluar dari insang berhubungan
dengan air, sedangkan bagian dalam
berhubungan erat dengan kapiler-kapiler
darah. Tiap lembaran insang terdiri dari
sepasang filamen, dan tiap filamen
mengandung banyak lapisan tipis (lamela).
• Pada filamen terdapat pembuluh darah yang
memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan
O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar.
Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh
tutup insang yang disebut operculum, sedangkan
insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi
oleh operculum.
• Insang tidak saja berfungsi sebagai alat
pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai
alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan,
alat pertukaran ion, dan osmoregulator.
• Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang
merupakan perluasan ke atas dari insang dan
membentuk lipatan-lipatan sehingga
merupakan rongga-rongga tidak teratur.
Rongga labirin berfungsi menyimpan udara
sehingga jenis ikan tersebut dapat hidup di air
kotor dan kekurangan oksigen.
• Untuk menyimpan cadangan O2, selain
dengan labirin, ikan mempunyai gelembung
renang yang terletak di dekat punggung.
• Mekanisme pemapasan ikan bertulang sejati
meliputi dua tahap, yakni fase inspirasi dan
ekspirasi.
• Fase inspirasi : Fase inspirasi merupakan
fase pengambilan air ke dalam insang.
Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut:
tutup insang menutup, mulut terbuka,
akibatnya tekanan dalam mulut rendah dan
air dari luar masuk ke dalam rongga mulut.
• Gerakan tutup insang ke samping dan selaput
tutup insang tetap menempel pada tubuh
mengakibatkan rongga mulut bertambah besar,
sebaliknya celah belakang insang tertutup.
Akibatnya, tekanan udara dalam rongga mulut
lebih kecil daripada tekanan udara luar. Celah
mulut membuka sehingga terjadi aliran air ke
dalam rongga mulut.
• Fase ekspirasi : Fase ekspirasi adalah
fase pengeluaran air. Setelah air masuk ke
dalam rongga mulut, celah mulut menutup,
tutup insang membuka, tekanan yang lebih
besar di dalam rongga mulut menyebabkan
air ke luar melewati celah tutup insang
tersebut. Pada saat air ke luar melalui
lembaran insang, oksigen berdifusi ke
dalam kapiler darah, sedangkan CO2
berdifusi dari darah ke dalam air. Jadi
pertukaran 02 dan CO2 pada ikan terjadi
pada fase ekspirasi.
.
Sistem Pernapasan pada ikan bertulang
rawan
• Insang ikan bertulang rawan tidak mempunyai
tutup insang (operkulum) misalnya pada ikan
hiu. Masuk dan keluarnya udara dari rongga
mulut, disebabkan oleh perubahan tekanan
pada rongga mulut yang ditimbulkan oleh
perubahan volume rongga mulut akibat
gerakan naik turun rongga mulut. Bila dasar
mulut bergerak ke bawah, volume rongga
mulut bertambah, sehingga tekanannya lebih
kecil dari tekanan air di sekitarnya.
• Akibatnya, air mengalir ke rongga mulut
melalui celah mulut yang pada akhirnya
terjadilah proses inspirasi. Bila dasar
mulut bergerak ke atas, volume rongga
mulut mengecil, tekanannya naik, celah
mulut tertutup, sehingga air mengalir ke
luar melalui celah insang dan terjadilah
proses ekspirasi CO2. Pada saat inilah
terjadi pertukaran gas O2 dan CO2.
Sistem Pernapasan pada ikan paru-paru (
Dipnoi )
• Pada ikan paru-paru (Dipnoi) mempunyai
cara pernafasan yang menyerupai amfibi.
Di samping insang, ikan paru-paru
mempunyai satu atau sepasang
gelembung udara seperti paru-paru, yang
dapat digunakan untuk membantu
pernapasan, disebut pulmosis.
• Gelembung ini dikelilingi banyak pembuluh
darah. Pulmosis dihubungkan dengan
kerongkongan oleh duktus pneumatikus.
Saluran ini merupakan jalan masuk dan
keluarnya udara dari mulut ke gelembung
dan sebaliknya, sekaligus memungkinkan
terjadinya difusi udara ke kapiler darah.
• Ikan paru-paru hidup di rawa-rawa dan di sungai.
Bila airnya kering dan insangnya tidak berfungsi,
dia masih mampu bertahan hidup karena bernapas
menggunakan gelembung udaranya. Berdasarkan
kenyataan ini, maka dapat disimpulkan bahwa ikan
paru-paru merupakan makhluk peralihan dari ikan
ke amfibia.
• Ada tiga jenis ikan paru-paru di dunia, yaitu ikan
paru-paru afrika, ikan paru paru amerika selatan,
dan ikan paru - paru queensland (Australia).
Respirasi pada Katak (Amphibi)
• Katak merupakan vertebrata yang dalam
perkembangan hidupnya mengalami
metamorfosis. Saat baru menetas dari
telur hingga usia tertentu katak masih
berupa berudu, hidup di air seperti ikan.
Pada saat itu berudu bernapas dengan
insang. Mula-mula berupa insang luar, dan
setelah berumur lebih kurang 12 hari,
insang luar diganti insang dalam.

Anda mungkin juga menyukai