Anda di halaman 1dari 34

SEMINAR HASIL PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH INDUSTRI TEMPE


(STUDIANALISIS
KASUS PABRIK TEMPE DAN
PENDAPATAN HARBER
NILAIKELURAHAN KERENG
TAMBAH INDUSTRI BANGKIRAI
TAHU
KECAMATAN
(Studi SABANGAU
Kasus Usaha Samino diKOTA PALANGKA
Kelurahan RAYA)
Bukit Tunggal
Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya)

DERLAN GIRSANG
CBA 112 004

DOSEN PEMBIMBING : DOSEN PARTISIPAN :


1. Ir.Pordamantra,M.Eng 1. Dr. Betrixia Barabara, SP, M.Si
2. H. Ahmad Zaki Yamani, SP , MP 2. Trisna Anggreini, SP, M.Sc
2.
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2020
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan Penelitian


Sektor pertanian merupakan sektor Dalam rangka peningkatan ketahanan
utama dalam perekonomian bangsa pangan di tingkat nasional ketersedian
Indonesia. Hampir semua sektor bahan pangan kedelai diperlukan
yang ada di Indonesia tidak lepas upaya peningkatan produksi setiap
dari sektor pertanian. Potensi alam tanaman dapat ditentukan beberapa
yang dimiliki Indonesia menjadikan faktor lingkungan, cara budidaya,
negara Indonesia menjadi negara perancanaan berjangka panjang dan
yang subur. tepat sasaran.
Tanaman kedelai merupakan salah Pembangunan pertanian diharapkan
satu komoditas nomor tiga setelah untuk meningkatkan produksi
padi dan jagung yang dikonsumsi pertanian guna memenuhi kebutuhan
kedelai sebagai bahan baku industri pangan dan industri dalam negeri,
seperti industri tempe, tahu, kecap, meningkatkan ekspor, meningkatkan
susu kedelai, tauco dan lain-lain. pendapatan petani.
Memperluas kesempatan kerja dan
mendorong pemerataan kesempatan
berusaha. Kedelai merupakan salah
satu tanaman hortikultura bernilai
ekonomis tinggi yang memberikan
hasil cukup besar bagi pembangunan.
Tabel 1.1. Data Rata-rata Harga Kedelai di Kota Palangka Raya Menurut Bulan Pada
Tahun 2015
Bulan Harga Kedelai Selisih Harga Kedelai
(Rp/Kg) Impor dan Lokal
(Rp/Kg)
Impor Lokal
Januari 11.500 8.500 3.000
Februari 11.500 8.500 3.000
Maret 11.500 8.500 3.000
April 11.500 8.500 3.000
Mei 11.500 8.500 3.000
Juni 11.500 8.500 3.000
July 11.500 8.500 3.000
Agustus 11.500 8.500 3.000
September 12.813 10.688 2.125
Oktober 13.000 11.000 2.000
November 13.000 11.000 2.000
Desember 13.000 11.000 2.000
Rata-Rata 11.984 9.307 3.212
Berdasarkan data dari Dinas Disperindak
Kota Palangka Raya bahwa terdapat 9
industri pengolahan kacang kedelai menjadi
tahu. Secara rinci industri tahu tersebut dapat
dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel. 1.2. Industri Tahu di Kota Palangka Raya Tahun 2016
NO. Nama Nama Alamat Desa/kelurahan Kecamatan
Perusahaan Pemilik
1. Artha Jaya Samino JL. Rajawali Bukit Tunggal Jekan Raya
No. VIII
2. Karya Jaya H. Kani JL. Dr. Murjani Pahandut Pahandut
3. Mutiara (NF) Suwardi JL. Murjani Pahandut Pahandut
4. Sari Indah G. Budianto JL. Kalimantan Pahandut Pahandut
5. Citra Jaya Hj. Tuti JL. Meranti Panarung Pahandut
6. Trisno Jaya Titik Sutikah JL. Dr. Murjani Pahandut Pahandut
Bawah
7. Mustafa (NF) Mustafa JL. Meranti Panarung Pahandut
8. Nurhamid Nurhamid JL. Sanggabuana 1 Palangka Jekan Raya
9. Supatmi (NF) Supatmi Jl. Tingang Bukit Tunggal Jekan Raya
Dari Tabel 1.2, diatas dapat
dilihat sembilan gambaran
perusahaan industri tahu
yang masih berproduksi
secara optimal di Kota
Palangka Raya. Industri
tahu bapak Samino salah
satu usaha indusri tahu yang
memproduksi tahu tanpa
bahan pengawet yang
beralamat di Jalan Rajawali
No VIII RT. C 004 RW. 002
Kelurahan Bukit Tunggal,
Kecamatan Jekan Raya,
Kota Palangka Raya.
1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana proses pengolahan kacang


1 kedelai diusaha industri tahu bapak
Samino.

Berapa besar total biaya, total penerimaan,


2
pendapatan dan RCR, di usaha industri
tahu bapak Samino.

Berapa besar nilai tambah dari bahan baku


3
kacang kedelai menjadi tahu di usaha
indutri tahu bapak samino.
1.3. Tujuan Penelitian

1 Mengetahui Pengolahan Biji Kedelai di usaha Industri Tahu Bapak


Samino Jln. Rajawali VIII. Kelurahan Bukit Tunggal Kecamatan
Jekan Raya Kota Palangka Raya.

2 Menghitung pendapatan usaha industri tahu Bapak Samino di Jln.


Rajawali VIII. Kelurahan Bukit Tunggal Kecamatan Jekan Raya Kota
Palangka Raya.

3 Untuk Mengetahui besarnya nilai tambah kedelai menjadi tahu pada


usaha industri Bapak Samino Jln. Rajawali VIII. Kelurahan Bukit Tunggal
Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kedelai
2.2. Alat dan Bahan Pembuatan Tahu
2.2.1. Kebutuhan Alat
2.2.2. Kebutuhan Bahan
2.2.3. Pembuatan Tahu
2.3. Pengertian Industri
2.3.1. Industri Kecil Atau Usaha Kecil
2.4. Analisis Usaha
2.4.1. Biaya
2.4.2. Penerimaan
2.4.3. Pendapatan
2.4.4. RCR (Revenue Cost Ratio)
2.5. Teori Produksi
2.6. Teori Nilai Tambah
2.7. Penelitian Terdahulu
2.8. Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

3.2. Metode Penentuan Data

3.3. Metode Pengolahan Data

3.4. Metode Analisis Data


Tempat dan
Waktu
Penelitian

Selama 5
Bulan
Penelitan ini dilaksanakan di
Industri Tahu Bapak Samino
yang berlokasi di Jalan
Rajawali No VIII RT. C 004
RW. 002 Kelurahan Bukit
Tunggal, Kecamatan Jekan
September Raya, Kota Palangka Raya.
2019

Bulan januari
2020
3.2. METODE PENGUMPULAN DATA

Pengamatan metode pengumpulan data yang dilakukan


dengan mengadakan pengamatan langsung pada objek
peneitian.

Wawancara langsung kepada responden, yaitu pemilik usaha


pengolahan tahu, dengan menggunakan daftar pertanyaan
(kuesioner) yang telah disusun sebelumnya.

Dokumentasi yaitu satu metode pengumpulan data yang dilakukan


dengan mencatat data-data yang terkait dari intansi-intansi terkait
seperti Dinas, BPS dan Disperindak. Selai itu dikumpulkan juga data
dari sekunder yang bersumber dari literatur, dan jurnal yang terkait
dengan penelitian ini.
3.3. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dari lapangan diolah dalam bentuk


tabel sederhana (tabulasi) kemudian disesuaikan
dengan tujuan penelitian. Pengolahan data yang
sifatnya kuantitatif dilakukan dengan deskriptif,
sedangkan yang sifatnya kuantitatif dilakukan dengan
bantuan alat hitung atau komputer. Setelah data selesai
diolah kemudian akan disajikan sehingga dapat ditarik
kesimpulan dari penelitian

3.4. Metode Analisis Data

A. Untuk menjawab tujuan penelitan pertama dari


peneitian ini yaitu mengetahui pengolahan kedelai
menjadi tahu, maka dilakukan analisis deskriptif.
Deskriptif adalah hasil pengamatan di lapangan yang
ditabulasikan dan diuraikan dalam bentuk kalimat atau
secara kualitatif.
B. Untuk 1. Total Biaya Produksi
mejawab
tujuan
kedua
Keterangan:
TC = Biaya total/Total Cost (Rp)
TFC = Total Biaya/Fixed Cost (Rp)
TVC = Tatal Biaya Variabel/Variable Cost (Rp)

2.Total Penerimaan

Keterangan :
I = Pendapatan/Income
TR = Total Penerimaan/Total Revenue (Rp)
TC = Total Biaya /Total Cost (Rp)
3. Pendapatan

Keterangan :
I = Pendapatan/Income
TR = Total Penerimaan/Total Revenue (Rp)
TC = Total Biaya /Total Cost (Rp)

4. RCR (Revenue Cost Ratio)

Keterangan:
RCR = Revenue Cost Ratio
TR = Penerimaan Total
TC = Biaya Total

RCR > 1, berarti usaha industri tahu mendapat keuntungan.


RCR = 1, berarti usaha industri tahu dalam keadaan impas.
RCR < 1, berarti mengalami kerugian.
C. Untuk
menjawab
tujuan
ketiga

Perhitu
ngan
analisis
nilai
tambah
IV. GAMBARAN UMUM USAHA INDUSTRI TAHU
SAMINO
4.1. Sejarah Berdiri Industri Adapun visi dan misi industri
pengolahan tahu Bapak
Samino ini yaitu
“meningkatkan pendapatan
hasil industri dan
Industri tahu Bapak Samio berdiri memperluas lapangan
pekerjaan
pada tahun 1998, pemilik industri
adalah bapak Samino, umur 53 4.2. Permodalan Industri
Modal dasar yang
tahu, pendidikan terakhir sekolah dingunakan untuk
dasar (SD). Industri tahu ini mengembangkan usaha
beralamat di Jalan Rajawali No VIII industri tahu ini sebesar Rp
153.000.000,-
RT. C 004 RW. 002 Kelurahan Bukit
4.3. Tenaga Kerja
Tunggal, Kecamatan Jekan Raya,
Kota Palangka Raya. 4.4. Kewajiban Industri

4.5. Bahan Baku dan Pemasaran

4.6. Peralatan yang Digunakan


V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Proses Pembuatan Tahu

1. Pemilihan Kedelai

2. Perendaman Kedelai

3. Menggiling Kedelai

4. Perbusan air Ditungku

5. Berebusan Bubur Kedelai

6. Menyaring Bubur Kedelai

7. Menimbulkan Sari Tahu

8. Pencetakan Tahu
5.2. Keadan Umum Responden

5.2.1. Karateristik
Responden

Tabel. 5.1. Umur Pengrajin Tahu di Industri Bapak Samino di Kelurahan Bukit Tunggal
Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya
No. Umur Responden Jumlah Persentase (%)

1 20-30 3 60,00
2 31-40 1 20,00
3 40-50 1 20,00

  Total 5 100
Sumber: Data yang Diolah, 2020
5.2.2. Tingkat Pendidikan Responden

Tabel. 5.2. Tingkat Pendidikan Responden di Industri Bapak Samino di Kelurahan Bukit Tunggal
Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya
No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 SD 1 20,00
2 SMP 1 20,00
3 SMA 3 60,00

  Total 5 100
Sumber: Data yang Diolah, 2020
5.2.3. Pengalaman Berusaha

Tabel. 5.3. Pengalaman Pengrajin Responden di Industri Bapak Samino di Kelurahan Bukit
Tunggal Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya
No. Pengalaman (Tahun) Jumalah Responden Persentase (%)

1 1-5 3 60,00
2 6-10 1 20,00
3 11-25 1 20,00

  Total 5 100
Sumber: Data yang Diolah, 2020
5.3. Produksi Tahu

Tabel. 5.4. Produksi Tahu dalam Satu Kali Cetakan


No. Jenis Tahu Cetak Sari Kedelai Cetak/Potong
Kg/cetak

1 Tahu Kecil 1 7 350


2 Tahu Besar 1 10 260

  Total 2 17 610
Sumber: Data yang Diolah, 2020
Tabel. 5.5. Produksi Tahu di Industri Samino dalam Satu Kali Proses Produksi
No. Jenis Tahu Sari Kedelai Jumla Cetak Produksi
(Kg)   (Potong)

1 Tahu Kecil 105 15 5.250


2 Tahu Besar 50 5 1.300

  Total 155 20 6.550


Sumber: Data yang Diolah, 2020
5.4 Biaya Produksi
Tabel. 5.6. Biaya Penyusutan Peralatan yang Digunakan dalam Proses Pengolahan Tahu di Usaha
Industri
NO. Nama Alat Jumlah Harga Jumlah Biaya Umur Penyusutan
(Unit) (Rp/satuan) (Satuan (Rp) Ekonomis Rp/Hari
) (Tahun)

1 Mesin Giling Unit 12.000.000 1 12.000.000 5 6.575,34


2 Tungku Unit 3.000.000 1 4.000.000 5 2.191,78
3 Pisau Unit 15.000 4 60.000 2 82,191
4 Drum Plastik Unit 200.000 2 400.000 1 1.095,90
5 Dongkrak Unit 150.000 4 600.000 5 328,76
6 Mesin Sanyo Unit 1.200.000 1 1.200.000 5 657,53
7 Selang Air Unit 150.000 1 150.000 1 410,95
8 Pipa Besi Unit 1.200.000 1 1.200.000 5 657,53
9 Besi Gantungan Unit 150.000 1 150.000 3 136,98
10 Tong Besar Unit 200.000 5 1.000.000 1 2.739,72
11 Ember Uit 30.000 50 1.500.000 1 4.109,59
12 Saringan Tahu Unit 50.000 2 100.000 1 273,97
13 Meja Cetak Unit 250.000 2 500.000 2 684,93

  Jumlah     22.860.000   19.945


Sumber: Data yang Diolah, 2020
5.4 1. Biaya Tenaga Kerja
Tabel. 5.7. Biaya Tenaga Kerja di Industri Tahu Samino dalam Satu Kali Proses Produsi
No. Uraian Jumlah Satuan Biaya (Rp)
Orang

1 Tenaga Kerja Dalam Keluarga 2 HOK 200.000


2 Tenaga Kerja Luar Keluarga 3 HOK 300.000

  Jumlah 5 HOK 500.000


Sumber: Data yang Diolah, 2020
5.4 2. Biaya Bahan Baku
Tabel. 5.8. Pengunaan Bahan Baku Utuk Pengolahan Kacang Kedelai Menjadi Tahu dalam Satu
Kali Produksi
No. Bahan Baku Jumlah Harga Satu Kali
(Kg) (Rp/Kg) Produksi

1 Kacang Kedelai 200 7.200 1.440.000


Sumber: Data yang Diolah, 2020
5.4.3. Rincian Biaya Tetap
Tabel. 5.9. Rincian Biaya Pada industri Tahu Samino dalam Satu Kali Proses Produksi
No. Jenis Biaya Jumlah Biaya (Rp)

1 Penyusutan Alat 19.945


2 Tenaga Kerja Dalam Keluarga 200.000

  Jumlah 219.945

Sumber: Data yang Diolah, 2020


5.4.4. Rincian Biaya Variabel
Tabel 5.10. Rincian Biaya Variabel pada Industri Tahu dalam Satu Kali Proses Produsi
No. Jenis Biaya Jumlah Biaya (Rp)

1 Tenaga Kerja Luar Keluarga 300.000


2 Biaya Bahan Baku Kedelai 1.440.000
3 Bahan Bakar Kendaraan (Pick Up) 100.000
4 Listrik 20.000

  Jumlah 1.860.000
5 Biaya Imput Lain  
  Kayu Bakar 120.000
  Plastik Kemasan 20.000
Karung Ampas Tahu 36.000

 
Jumlah 176.000
 
Total 2.036.000
Sumber: Data yang Diolah, 2020
5.4.5. Biaya Total
Tabel 5.11. Biaya Total Produksi Tahu di Industri Tahu Samino dalam Satu Kali Produksi
No. Uraian Jumlah (Rp)
1 Biaya Tetap 219.945
2 Biaya Variabel 2.036.000

  Total 2.255.945
Sumber: Data yang Diolah, 2020

Berdasarkan pada Tabel 5.11, diketahui biaya tetap yaitu Rp 219.945 per harinya, sedangkan
pada biaya variabel lebih besar berkisar Rp 2.036.000 per harinya, dimana biata total
keseluruhan Rp 2.255.945 per harinya. (Lampiran 3)
5.5. Analisis Penerimaan dan Pendapatan

5.5.1. Analisis Penerimaan

Tabel 5.12. Jumlah Penerimaan Industri Tahu Samino dalam Satu Kali Produksi
No. Jenis Tahu Ukuran Harga Total Produksi Jumlah
(Cm) (Rp) (Rp)

1 Tahu Kecil 4x4 400 5.250 2.100.000


2 Tahu Besar 8x8 800 1.300 1.040.000
3 Ampas Tahu 20.000 12 240.000

  Total Penerimaan       3.380.000


Sumber: Data yang Diolah, 2020

Sehingga total produksi tahu sebanyak 6.550 potong dan penerimaan sebesar Rp 2.140.000
dalam satukali produksi. Ditambah dengan ampas tahu sebesar Rp 240.000, maka total
penerimaan keseluruhan adalah Rp 3.380.000, dalam satu kali proses produksi. (Lampiran 3)
5.5.2. Analisis Pendapatan

Tabel 5.13. Analisis Penerimaan dan Pendapatan Industri Tahu Samino dalam Satu Kali Proses
Produksi
No. Uraian Jumlah (Rp)
1 Total Penerimaan 3.380.000
2 Total Biaya Produksi 2.255.945

  Pendapatan 1.124.055
Sumber: Data yang Diolah, 2020

Pada Tabel 5.13, total pendapatan di industri tahu dalam satu kali proses produksi dapat
diihat total pendapatan yang diperoleh dari selisih antara total penerimaan sebesar Rp
3.380.000 dan total biaya produksi sebesar Rp 2.255.945. Sehingga pendapatan yang
diperoleh sebesar Rp 1.124.055. (Lampiran 3)
5.5.3. Revenue cost Ratio (RCR)

Tabel 5.14. Nilai Revenue Cost Ratio yang diperoleh dalam Satu Kali Proses Produsi

No. Uraian Jumlah (Rp)


1 Total Penerimaan 3.380.000
2 Taotal Biaya Produksi 2.255.945

  RCR 1,50
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2020

Dapat dilihat pada Tabel 5.14. RCR yang diperoleh oleh industri tahu Samino sebesar 1,50.
Nilai RCR diperoleh dari jumlah total penerimaan dibagi dengan total baya yag diperoleh
dari satu kali proses produksi di industri tahu Samino yaitu total penerimaan sebesar Rp
3.380.000 dibagi dengan total biaya sebesar Rp 2.255.945. Industri tahu Samino dikatakan
layak untuk diusahakan dan dikembangkan karena memperoleh niai RCR>1. (Lampiran 3)
5.6. Nilai Tambah
VI. PENUTUP
< Back

SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai