Anda di halaman 1dari 12

INFLUENCE OF XYLANASE-SUPPLEMENTED

FEED ON THE DEVELOPMENT OF SELECTED


BACTERIAL GROUPS IN THE INTESTINAL TRACT
OF BROILER CHICKS
Larami Epipania Pandiangan
24030118140133
Tujuan Penelitian
◦ Mempelajari kolonisasi bakteri dalam usus ayam boiler dari umur 24 jam hingga
28 hari
◦ Mengetahui pengaruh preparasi enzim pereduksi viskositas terhadap komposisi dan
kuantitas Lactobacillus spp., enterobacteria dan kokus gram positif anaerob pada
ayam broiler yang sedang tumbuh.
◦ Bakteri target :
◦ Lactobacillus spp
◦ Enterobacteria
◦ Bakteri cocci gram positif anaerob
Xylanase
◦ Pemberian xylanase bertujuan :
◦ Mendorong pertumbuhan ayam
◦ Menurunkan viskositas organ pencernaan
◦ Menurunkan waktu transit dan memperbanyak nutrisi yang dapat dicerna

◦ Perubahan fisik pencernaan seperti viskositas dan waktu transit pencernaan dapat mengakibatkan
perubahan morfologi jaringan inang. Perubahan biokimia dalam pencernaan, sebagai produk komposisi
pakan atau respon fisiologis dari inang, akan mempengaruhi ketersediaan dan konsentrasi substrat dan
dengan demikian pembentukan produk mikroba.
Bakteri
◦ Lactobacillus spp
◦ Bersaing dengan mikroorganisme pathogen dalam kolonisasi
◦ Reduksi pH
◦ Produksi bakteriosin
◦ Enterobacteria
◦ Pembentuk koloni pertama dalam lingkungan kaya nutrisi
◦ Beberapa galurnya menghasilkan faktor adhesi (Sebagian besar pathogen)
◦ Bakteri cocci gram positif anaerob
◦ Mencakup banyak strain penghasil asam laktat
Metode Penelitian
◦ Sampel berupa 36 ekor ayam, dibagi dalam 2 kelompok
◦ Temperatur dijaga pada 34oC pada 3 hari pertama lalu turun hingga 20oC
◦ Pemberian pakan dengan komposisi :
◦ Gandum 70%
◦ Tepung kedelai 17%
◦ Tepung ikan 3%
◦ Sojamin 2.5%
◦ Lemak 2%
◦ Mineral premix 1%
◦ Xilanase 0.24 g/kg (300 FXU)/kg khusus untuk kelompok perlakuan xylanase
◦ Sampling dilakukan pada hari 4, 7, 14, 21, dan 28
◦ Persiapan 3 media selektif yang berbeda beda untuk 3 bakteri yang akan diteliti
Sampling
◦ Pengambilan saluran pencernaan
◦ 3 ayam dari masing masing kelompok diambil, lalu dibunuh dan diambil saluran pencernaan secara lengkap
◦ Saluran pencernaan disimpan dalam aluminium foil
◦ Sampel diikat, dipisah, dan dipindah ke aluminium foil baru
◦ Isi sampel diperas dalam tabung polipropilen 15 mL dan ditaruh dalam water bath
◦ Aliquot dari sampel disterilkan
◦ Sampel diencerkan dalam larutan Ringer
◦ Media diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC
◦ Bakteri dalam jaringan mukosa yang berhubungan
◦ Sampel dipotong secara longitudinal dan dilarutkan dalam larutan Ringer 10 mL selama 30 menit pada 4 oC sambal pengocokan
dengan interval 5 menit
◦ Kelebihan cairan dihilangkan lalu sampel dipindah ke cawan petri dan dibilas larutan Ringer
◦ Mukosa dikerok dan diletakkan pada tabung polipropilen steril 1.5 mL yang telah ditimbang sebelumnya
◦ Sampel diencerkan dalam 500 μL larutan Ringer, dikocok kuat dan diletakkan dalam water bath
◦ Sampel dikocok dalam vortex mixer sebelum diencerkan lebih lanjut
Sampling
◦ Pengukuran viskositas
◦ Isi pencernaan di jejunum dan ileum dari 3 ayam per kelompok dikumpulkan dan disimpan dalam water bath
◦ Sentrifugasi pada 10000 g selama 5 menit
◦ Analisa dengan viscometer Brookfield pada 40oC
◦ Analisa asam lemak rantai pendek
◦ Preparasi, sampel dideprotonisasi dengan 400 μL 1N asam perklorat lalu ditambah 100 μL 4 N KOH lalu
disentrifugasi pada 10000 g selama 5 menit
◦ Kromatografi untuk menentukan konsentrasi asam asetat, propionate, dan butirat. Sampel (200mg berat basah)
disuspensikan dalam 300 μL 0.5 nM asam oksalat dengan asam kaproat (20 μg/mL) sebagai standart internal.
Supernatan dianalisis dengan kromatografi gas menggunakan kolom kapiler
◦ Total colony forming units (CFU) dihitung pada masing masing media selektif dengan mikroskop stereo. Data
dihitung mean dan standart deviasinya dengan log CFU/gr berat basah alat pencernaan. Sampel dianalisis dalam
rangkap tiga
Hasil dan diskusi
◦ Lactobacillus spp

Viskositas tinggi dapat memperlambat perjalanan digesta dan dengan


demikian menyebabkan CFU yang lebih tinggi.

Perkembangan Lactobacillus spp. di jaringan berbeda dari di saluran pencernaan.


Pada jaringan, CFU lebih tinggi pada kelompok yang diberi xilanase dan perubahan
CFU terjadi lebih lambat
Pemeriksaan lebih dekat jaringan duodenum dan jejunum
mengungkapkan perubahan dominan Lactobacillus spp. di sepanjang
saluran usus pada hari ke 30. Tiga dari lima bentuk koloni yang paling
terisolasi (90% dari total CFU) menunjukkan perubahan signifikan pada
CFU.

◦ Enterobacteria
Dalam 14 hari pertama, CFU dugaan Enterobacteria cenderung lebih
rendah pada kelompok diberi xilanase, dengan perbedaan yang
signifikan pada hari ke 7 dan 14, kecuali Caecum. Jumlah koloni
tertinggi ditemukan pada hari ke-4, tetapi penurunan yang kuat terjadi
pada hari ke-4.

Perkembangan enterobacteria pada jaringan tidak berbeda dari


perkembangan di organ pencernaan, kecuali untuk jumlah CFU.
◦ Bakteri cocci gram positif anaerob
Perkembangan cocci gram positif lebih lambat dibandingkan Lactobacillus
spp. dan Enterobacteria di jejunum dan caecum, sedangkan sampel digesta
duodenum dan ileum mengikuti perkembangan CFU yang sama.

Perbandingan CFU yang diperoleh dari jaringan duodenum dan jejunum pada
hari ke 30 menunjukkan bahwa Enterococcus spp. tidak dominan pada
sampel jaringan duodenum, tetapi peningkatan CFU terjadi pada jejunum,
menggantikan cocci gram positif lainnya sebagai spesies dominan.
◦ Analisa asam lemak volatil

Konsentrasi asam asetat dalam sampel ileum, bagaimanapun, lebih


tinggi pada kelompok kontrol pada hari ke 7 dan 14, sedangkan asam
butirat mencapai konsentrasi yang lebih tinggi pada hari ke-7 dan ke-14
kelompok yang diberi perlakuan xilanase. Konsentrasi asam laktat
umumnya menurun seiring waktu pada kelompok yang diberi perlakuan
xilanase

Perbandingan CFU organ pencernaan dari cocci gram positif,


Lactobacillus spp. dan Enterobacteria di ileum menunjukkan, bahwa
hanya cocci gram positif yang menurun secara signifikan. Dengan
demikian, dapat disimpulkan, bahwa dalam 2 minggu pertama
kehidupan, cocci gram positif heterofermentatif bertanggung jawab atas
konsentrasi asetat yang lebih tinggi dalam sampel organ pencernaan dari
kelompok kontrol.

Anda mungkin juga menyukai