KE 5
Kelompok 5:
MAKNA LAMBANG SILA KE 5
PADI dan KAPAS melambangkan sila ke lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia. Padi dan kapas digunakan karena merupakan kebutuhan dasar setiap
manusia, yakni pangan dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai
kemakmuran yang merupakan tujuan utama bagi sila kelima ini.
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI
PANCASILA SILA KE 5
– Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
– Sikap adil terhadap sesama.
– Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
– Menghormati hak orang lain.
– Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI
PANCASILA SILA KE 5
– Tidak menggunakan hak dan wewenang untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
– Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya
hidup mewah.
– Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
– Suka bekerja keras.
– Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
– Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan social
IMPLEMENTASI DI TEMPAT
KERJA
– Bidang Kesehatan
Dalam pelayanan poliklinik, tidak membeda-bedakan pasien. Pasien
dipanggil sesuai antrian.
Memberikan terapi sesuai diagnosis pasien.
Tidak membeda-bedakan pasien dari JKN maupun umum.
Memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap pasien.
IMPLEMENTASI DI TEMPAT
KERJA
– Bidang Pendidikan
Menanamkan pada siswa untuk tidak
mencontek pada saat ulangan.
Tidak membeda-bedakan dalam
memperlakukan siswa berdasarkan status
social.
Tidak KKN
Memberikan reward & punishment secara adil
IMPLEMENTASI DI TEMPAT
KERJA
– Bidang Teknis
Merespon atau menanggapi keluhan masyarakat tentang masalah infrastruktur
secara adil tanpa membedakan status social
Pembangunan infrastruktur yang merata hingga ke pelosok
Penyelenggaraan lelang proyek secara transparan dan terbuka
Implementasi yang tidak sesuai
harapan masyarakat:
Bidang hukum
Hukum memang harus ditegakkan tetapi keadilan terhadap hukum tersebut juga
harus ditegakkan. Contoh kecil yang menggambarkan bukti ketidakadilan hukum di
Indonesia ini adalah banyaknya kasus korupsi yang menyeret pejabat publik yang
merugikan negara sampai milyaran rupiah dengan kasus rakyat kecil nenek Minah
yang tersandung kasus pencurian 2 buah Kakao dimana pemeberian hukuman tidak
sesuai dengan apa yang mereka perbuat dan lebih memberatkan rakyat kecil.
Sehingga hukum itu dapat diibaratkan sebagai pisau, lancip dibawah dan tumpul
diatas. Padahal dalam UUD 1945 Pasal 28D Ayat (1) Tentang Hak Asasi Manusia hasil
amandemen disebutkan bahwa “setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan
hukum”. Tetapi pada kenyataanya jauh dari apa yang diharapkan, ini menjadi bukti
bahwa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia belum sepenuhnya bisa ditegakkan
dengan baik.
Bidang kesehatan
Keadilan dalam bidang ekonomi di negara kita belum bisa terwujud sebagaimana yang telah
diharapkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila. Justru masalah yang paling miris di
bidang ekonomi yaitu masalah kemiskinan. Kemiskinan ini menjadi bukti dari penegakkan keadilan
yang tidak sempurna, padahal dalam konstisusi telah ditetapkan bahwa fakir miskin dan anak-anak
terlantar dipelihara oleh negara, tapi pada kenyataanya malah menyimpang dari apa yang telah
ditetapkan pada konstitusi, fakir miskin dan anak-anak terlantar dibiarkan keliaran dijalan-jalan untuk
mengemis, bahkan mereka tidur di bawah kolong jembatan hanya dengan beralaskan kardus bekas.
Masalah lain yang mencerminkan tidak adanya keadilan dalam bidang ekonomi adalah
pengeksploitasian terhadap buruh-buruh pabrik untuk bekerja selama berjam-jam tetapi dengan
tingkat upah yang sangat rendah. Sehingga dari eksploitasi tersebut perusahaan memperoleh
keuntungan yang sangat besar, karena perusahaan bisa mempekerjakan buruh yang murah dan yang
mau bekerja keras untuk kemajuan perusahaanya.
KESIMPULAN