Anda di halaman 1dari 87

RPS 4

GENERATOR DC
Nama : Alvin Raviksyah Putra
Kelas : 2 D3 LA
NRP : 2320500028

1
Generator DC / Arus Searah

1. Definisi Generator
2. Bagian-bagian / Struktur Generator DC
3. Prinsip Kerja Generator DC
4. Reaksi Jangkar pada Generator DC
5. Jenis-jenis Generator DC
6. Efisiensi Generator DC
7. Kerja Paralel Generator DC
8. Contoh Soal
2
1. Definisi Generator
 Generator ialah suatu mesin yang mengubah tenaga mekanis
menjadi tenaga listrik.

 Tenaga mekanis disini digunakan untuk memutar kumparan kawat


penghantar dalam medan magnet ataupun sebaliknya memutar
magnet diantara kumparan kawat penghantar.
 Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut adalah arus
searah (DC) atau arus bolak-balik (AC), hal ini tergantung dari
susunan atau konstruksi dari generator, serta tergantung dari sistem
pengambilan arusnya. 3
 GeneratorDC pada dasarnya sama dengan generator
AC, kecuali generator DC mempunyai suatu komutator.

 Lilitanpenghantar yang diputar memotong garis-garis


medan magnet yang diam maka pada penghantar akan
timbul tegangan bolak-balik & disearahkan dengan
komutator E══KNǿ

4
Komutator

Suatu alat yang berfungsi untuk mengubah tegangan


bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC)
5
Penampang Sederhana Generator DC

6
7
2. Bagian-bagian / Struktur

1. ROTOR : bagian Generator DC yang berputar, tersusun atas :


 Poros
 Inti
 Komutator
 Kumparan/Lilitan

2. STATOR : bagian Generator DC yang diam, tersusun atas :


 Kerangka
 Kutub Utama dan Belitan
 Kutub Bantu dan Belitan
 Bantalan dan Sikat

3. CELAH UDARA : ruangan antara Stator dan Rotor

Presentasi MLD : Generator DC 8


Bagian-bagian/Struktur Generator DC

Gambar bagian-bagian Generator DC

9
10
RANGKA
 Secara umum fungsi dari rangka untuk Generator dc, yaitu :
1. Merupakan sarana pendukung mekanis untuk mesin secara keseluruhan
2. Membawa flux magnetik yang dihasilkan kutub-kutub mesin
>> Untuk mesin kecil rangkanya dari besi tuang
>> Mesin besar rangkanya dari baja tuang

 KUTUB
Magnet penguat / magnet medan (kutub) terdiri atas inti kutub & sepatu kutub.
- Inti kutub terbuat dari lembaran2 besi tuang / baja tuang
- Sepatu kutub dilaminasi & dibaut ke inti kutub

 KOMUTATOR DAN SIKAT


Komutator terbuat dari batang tembaga yang dikeraskan yang berfungsi untuk mengumpulkan arus induksi
dari konduktor jangkar dan mengkonversinya menjadi arus dc melalui sikat.
Sikat terbuat dari karbon, grafit, logam grafit yang dilengkapi dengan pegas penenkan dan kotak sikatnya
11
12
Komponen

Gambar Stator
13
Gambar Rotor
14
Gambar Celah Udara
15
Prinsip Kerja Generator DC

Teori yang mendasari terbentuknya GGL induksi pada generator


ialah Percobaan Faraday.
Percobaan Faraday membuktikan bahwa pada sebuah kumparan
akan dibangkitkan GGL Induksi apabila jumlah garis gaya yang
diliputi oleh kumparan berubah-ubah.
Ada 3 hal pokok terkait dengan GGL Induksi ini, yaitu :

1. Adanya flux magnet yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet.


2. Adanya kawat penghantar yang merupakan tempat terbentuknya EMF.
3. Adanya perubahan flux magnet yang melewati kawat penghantar listrik.

16
Prinsip Kerja
B
B C
A
C
A
D
D

B
B
A
C C
A
D
D

17
Prinsip Kerja
Keterangan gambar :
 Pada gambar Generator DC Sederhana dengan sebuah penghantar kutub
tersebut, dengan memutar rotor ( penghantar ) maka pada penghantar akan
timbul EMF.
 Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga
sisi A-B dan C-D terletak tegak lurus pada arah fluks magnet.
 Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap
sumbu putarnya yang sejajar dengan sisi A-B dan C-D.
 GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai
dengan perubahan fluks magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap detik
sebesar :

d
E t   N Volt
dt
18
Kenapa harus melalui
energi gerak ?
 Ingat emf (induksi elektromagnetik)

ε = kuat medan listrik


N = jumlah lilitan
Φ = fluks

19
Dapat diperoleh dengan

1. dengan mengubah-ubah besar B (medan magnet)


2. dengan memvariasikan luas permukaan A (permukaan)
3. dengan memvariasikan besar sudut antara A dan B
20
Pada generator, ketiga cara tersebut dapat dicapai dengan
memutar bidang lilitan terhadap Magnet ataupun sebaliknya
yang ada pada generator.

21
Kutub Elektro Magnet

Keuntungan :

-memperkuat meninkatkan
medan magnet
-mengontrol kuat
medan>>kontrol tegangan

22
Prinsip Kerja Generator DC

23
EMF yang di bangkitkan pada penghantar jangkar adalah tegangan bolak-
balik sebagai fungsi sudut rotasi (Gambar a).
 Tegangan bolak-balik tersebut disearahkan oleh komutator, kemudian
tegangan tersebut dikumpulkan oleh sikat kemudian diberikan ke terminal
generator untuk ditransfer ke beban
(Gambar b).

Gambar a Gambar b
24
Gambar b

25
Medan
Magnet

sikat
Komutator

Generator Generator
Loop Tunggal Multi Loop

Tegangan
Tegangan

Waktu Waktu

Bentuk Tegangan Output dari Komutator


26
 Arus yang mengalir pada penghantar jangkar karena beban tersebut,
akan membangkitkan medan yang melawan atau mengurangi medan
utama yang dihasilkan oleh kutub sehingga tegangan terminal turun ini
disebut reaksi jangkar.
 Dalam menentukan arah arus dan tegangan (GGL atau EMF) yang
timbul pada penghantar setiap detik berlaku hukum tangan kanan
Fleming

27
PRINSIP KERJA GENERATOR
 Apabila penghantar listrik dilalui oleh medan magnet
yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan
timbul EMF (hk Faraday)
 Ada 3 hal pokok :
1. Adanya fluks magnet yang
dihasilkan oleh kutub-kutub magnet
2. adanya kawat penghantar yang
merupakan tempat terbentuknya
EMF
3. Adanya fluk magnetik yang
berubah-ubah yang mengalir
melewati penghantar listrik 28
Aturan Tangan Kiri

telunjuk >> arah medan


magnet
ibu jari/jempol >> arah gerak
konduktor
jari tengah >> arah arus

29
 Biasanya jumlah penghantar lebih dari satu dan
jumlah kutubnya tidak hanya sepasang. Kumparan-
kumparan tersebut dihubungkan

 1. secara Seri (untuk mendapatkan kapasitas


arus yang lebih besar)
2. secara Pararel (untuk mendapatkan
kapasitas arus yang lebih besar)

30
 Besarnya tegangan EMF yang dihasilkan
adalah :
zP
E= Nφ , E = KN φ
A

E : Tegangan induksi
Z : Jumlah lilitan / kumparan
P : Jumlah pasang kutub
N : Kecepatan Rotor
φ : Fluks
31
Prinsip Penyearahan dengan
Komutator

32
PRINSIP PENYEARAHAN
TEGANGAN LISTRIK
 Pembangkitan tegangan yang dihasilkan oleh generator dc pada prinsipnya sama seperti
generator ac, yaitu tegangan yang dihasilkan berupa tegangan ac. Hanya saja diperlukan satu
proses penyearahan di dalam generator dc ini.

Prinsip penyearahan yang dilakukan oleh komutator pada generator dc dilakukan secara
mekanis.

Pada dasarnya dalam prinsip penyarahan ini, terjadi perpindahan arah arus yang terjadi pada
kumparan jangkar yang berputar pada medan magnet menyebabkan ggl induksi membentuk
gelombang searah.

Pada prakteknya, hasil penyearahan ini tidak sepenuhnya linear karena adanya pengaruh
induktansi kumparan dan tahanan sikat. Solusi yang bisa dilakukan untuk membuatnya linear
yaitu dengan menetralkan ggm yg timbul akibat induktansi tsb., salah satunya dg menambahkan
kutub bantu, dimana ggm-nya sama dan berlawanan dg ggm induktansi.

33
Generator DC  Generator yang menghasilkan
arus searah

34
Reaksi Jangkar pada Generator DC
 Sikat berada di tengah tegak lurus fluks. Jangkar dalam keadaan diam  Maka : E=0 dan
Ia=0
 Kemudian jangkar diputar searah jarum jam  maka : E≠0 , Ia≠0 , =f(Ia). Arah fluks tegak
lurus fluks medan, disebut fluks lintang.
 Sikat tidak berada tegak lurus fluks magnet, maka pada sikat timbul percikan bunga api
karena perpindahan komutasi tegangan ≠ 0.
 Cara mengatasi bergesernya garis netral adalah dipasang kutub bantu yang arah medannya
melawan reaksi jangkar.

 atau dipasang belitan kompensasi yang akan menimbulkan medan magnet, dan arahnya
dibuat sedemikian rupa sehingga melawan reaksi jangkar.
35
REAKSI JANGKAR

Apabila generator beroperasi


dengan tanpa beban, garis
Netral terletak tepat antara
kutub-kutub.

Garis G
Netral Ne aris
Lama Ba tral
ru

Berbeban

36
REAKSI JANGKAR

 Reaksi jangkar adalah pergeseran dari bidang netral karena


gangguan dari medan magnetik yg ditimbulkan oleh arus pada
jagkar terhadap medan utama.
37
KOMPENSASI REAKSI
JANGKAR

 Compensating winding melekatkan gulungan kecil pada


permukaan kutub utama yg dirangkai secara seri dengan jangkar
sehingga menghasilkan medan magnet yg berubah ubah thd arus
jangkar.
 Interpole dilakukan dengan menempatkan kutub kecil tambahan
diantara kutub medan magnet utama. Medan yang dihasilkan
interpole menghasilkan effek yang sama dengan yang dihasilkan
oleh compensating winding. 38
 Fluks  yang dihasilkan oleh arus DC (If) yang lewat kutub
dituliskan sebagai fungsi :  = f (If)
 Hubungan antara arus DC (If) dengan fluks  tersebut tidak
linear, tetapi membentuk suatu kurva
 Sehingga jika dengan alat yang sama dan kecepatan putar
konstan, maka hubungan antara E dan If juga membentuk
seperti kurva  = f (If)
Hubungan Arus DC dengan Fluks () dan EMF (E)

39
Jenis-Jenis Generator DC
Berdasarkan penguatan nyang diberikan pada belitan medan ,
Generator DC dibagi menjadi:

A. Generator DC dengan penguat terpisah


B. Generator DC dengan penguat sendiri
a. Generator DC Shunt
b. Generator DC Seri
c. Generator DC Kompon (campuran)
i. Generator DC Kompon Panjang
ii. Generator DC Kompon Pendek 40
Generator DC dengan Penguat
Terpisah

Disebut sebagai Generator DC dengan penguat terpisah,


bila arus kemagnetan diperoleh dari sumber tenaga listrik arus
searah di luar generator.

Generator DC dengan penguat terpisah hanya dipakai


dalam keadaan tertentu. Dengan terpisahnya sumber arus
kemagnetan dari generator, berarti besar kecilnya arus
kemagnetan tidak terpengaruh oleh nilai-nilai arus ataupun
tegangan generator.
41
GENERATOR DC PENGUATAN TERPISAH
 Rangkaian Ekivalen

 Ket : Vf = tegangan medan


EA = tegangan jangkar Ib = arus beban
If = arus medan IA = arus jangkar
Rf = hambatan medan RA = hambatan jangkar
Lf = lilitan medan VT = teg.terminal/beban 42
Karakteristik
 1). Karakteristik kejenuhan tanpa beban
Perumusan secara matematis sbb :
E=kN  dg k = suatu konstanta

- Kutub medan belum jenuh : Arus medan naik flux magnet naik EA naik
- Kutub medan sudah jenuh : diperlukan peningkatan arus medan yg
lebih tinggi untuk menaikkan tegangan EA yg sama dibanding saat
belum jenuh

2). Karakteristik kejenuhan berbeban


- Pada keadaan berbeban, tegangan akan berkurang akibat efek
demagnetisasi dari reaksi jangkar. Pengurangan ini dapat diatasi dengan dengan
peningkatan. Ampere-lilitan medan yang sesuai.
43
B. Generator DC dengan Penguat Sendiri

Disebut sebagai Generator DC dengan penguat sendiri, bila arus


kemagnetan bagi kutub-kutub magnet berasal dari generator DC itu
sendiri.

Pengaruh nilai-nilai tegangan dan arus generator terhadap arus


penguat tergantung cara bagaimana hubungan lilitan penguat magnet
dengan lilitan jangkar. Berdasarkan hubungan lilitan penguat magnet
dengan lilitan jangkar generator DC penguat sendiri dibedakan
menjadi :

44
GENERATOR DC SHUNT
Karakteristik Generator DC shunt :
• Kumparan medan SHUNT dihubungkan paralel
dengan jangkar.
• Terdiri dari banyak lilitan yang relatif kecil.
• Tegangan awal yang diperlukan untuk build - up
dihasilkan oleh magnet sisa pada besi dari kutub
medan.
• Tegangan output generator diatur oleh resistor
variable yang dipasang seri dengan kumparan
medan. 45
PRINSIP KERJA DC SHUNT
 Memerlukan fluks magnet residu pada stator.
 Pada
saat tegangan yang ditimbulkan naik,arus pada
kumparan medan juga naik.
 Penambahan arus akan memperkuat medan magnet dan
memungkinkan generator untuk build–up pada tegangan
kerja output yang dirancang.
 Penambahan beban mengakibatkan turunnya tegangan
output generator.

46
B.1 Generator DC Shunt
 Fluks medan diperoleh dari rangkaian medan yang dihubungkan
paralel dengan terminal generator

I A= Ifp + Ib

VT = EA - IA.RA

I f = VT
Rfp

47
PENGHITUNGAN GENERATOR DC SHUNT

ea  vt Bila saklar dibuka

Pada saklar tertutup ea menghasilkan arus, maka :

dif dif
ea  ( Ra  R f  Re )if  ( La  L f ) serta vt  ( Re  R f )if  Lf
dt dt

48
Untuk idealnya, (Re+Rf)>>Ra,,,maka :

vt  ea ea  F (if ) vt  ( Re  R f )if

Maka :

vt  F .if

49
PERSAMAAN YANG MENGGAMBARKAN KONDISI
STEADY STATE DARI OPERASI SEBELUMNYA

  f (if )
ea  km  F (if )
vt  ( Re  R f )if

vt  RL .iL
vt  ea  Ra .ia
Maka, didapat :

ia  iL  if 50
Karakteristik Generator DC Shunt

Pembangkitan Tegangan Arus Dc Paralel

Karakteristik Terminal Generator DC Paralel

51
B.2 Generator DC Seri
 Fluks medan diperoleh dari rangkaian medan yang
dihubungkan seri dengan kumparan jangkar dari
generator

VT = EA – IA (RA+RFS)

IA = IFS = IB

52
Generator Seri
 Di dalam generator seri, medannya
terhubung dalam rangkaian seri
dengan pelindung dan rangkaian
luar.

 Generator jenis ini, voltasenya


meningkat sebanding dengan
kenaikan bebannya. Ketika arus
masuk ke dalam mesin, akan
menyebabkan medan magnetik yang
lebih kuat.
53
B.3. Generator Majemuk (Compound)
 Merupakan rangkaian perpaduan antara generator seri dan
paralel (shunt).

 Berdasarkan jenis rangkaian:


- Majemuk Pendek
- Majemuk Panjang

 Berdasarkan cara kerja:


- Majemuk kumulatif/Cumulatively Compounded
- Majemuk Differensial/Differentially Compounded
54
Generator Compound

Merupakan gabungan dari


generator shunt dan generator
seri pada kutub yang sama.

55
B.3.a. Generator DC Kompon Panjang

Generator DC kompon panjang adalah generator


DC kompon yang lilitan penguat serinya terletak
pada rangkaian jangkar.

Ia = Is
V = E – Ia.Ra – Is.Rs
V = E – Ia.(Ra+Rs)
V = Iz.Z

Ia = If + Iz

56
B.3.b. Generator DC Kompon Pendek

Generator DC kompon pendek adalah generator DC kompon yang lilitan


penguat serinya terletak pada rangkaian beban.

V = E – Ia.Ra – Is.Rs
V = Iz.Z

Ia = If + Iz
Is = Iz
Vf = If.Rf

57
GENERATOR DC KOMPON
KUMULATIF
Rangkaian Ekivalennya ( Ada 2 bentuk ) :
- Kompon Panjang - Kompon Pendek

Ket : pelambangan sama dengan sebelumnya, penambahan huruf ‘s’ berarti pemasangannya seri
sedang ‘p’ berarti paralel
58
Karakteristik
 Generator kompon pendek
Dirumuskan sbb : V = Ea - Ia Ra – Is Rs
V = IL . RL
Ia = IL + If
Is = IL
Vf = If . Rf

 Generator kompon panjang


Dirumuskan sbb : V = Ea – IaRa – Is Rs
Is = Ia
V = Ea – Ia ( Ra + Rs )
Vf = If Rf
Ia = IL + If

59
Karakteristik Generator DC Majemuk

 Fenomena karakteristik :

1. IA naik  IA.(RA + Rfs) naik  Vt turun

2. IA naik  gaya gerak magnet seri naik  Fluks


meningkat  Vt naik
60
GENERATOR KOMPON DIFFERENSIAL

Karakteristik
 Rangkaian Ekivalennya :
- Sama dengan Generator kompon kumulatif hanya saja ggm-nya saling mengurangi
 Generator kompon differensial juga memiliki bentuk kompon panjang dan pendek.
 Peningkatan beban arus beban naik (IL) arus jangkar naik (Ia)
jatuh tegangan Ia ( Ra + Rs ) naik tegangan terminal (V) turun
ggm kumparan serinya ( Fs ) naik ggm total turun fluks dan Ea turun tegangan terminal (V) turun
 Adapun perumusannya sbb :
F = Fp – Fs – Fj ( total ggm )
Ket : Fp = ggm hasil kumparan medan parallel = N f . If
Fs = ggm hasil kumparan medan seri = Ns . Ia
61
Fj = ggm hasil kumparan jangkar
Pengaturan Tegangan

1. Change the Speed Rotation (ω)

2. Change the Field Current (IF)

62
Mengubah Kecepatan Sudut (ω)

EA = K φ ω

V T = E A – IA RA

63
Change the Field Current (IF)

IF = VT / RF
τ = NF IF
τ&Ф
EA = K Ф ω
VT = EA – IA RA

τ = magnetomotive force 64
Efisiensi Generator DC
a. Rugi-rugi Tembaga :
 Rugi-rugi Jangkar,Pj = Ia . Ra Watt
 Rugi-rugi Shunt, Psh = Ish . Rsh Watt
 Rugi-rugi Seri,Ps = Is . Rs Watt

b. Rugi-rugi Inti :
 Rugi-rugi Hysterisis
 Rugi-rugi Eddy current

c. Rugi-rugi Mekanis :
 Rugi-rugi gesekan poros
 Rugi-rugi angin akibat putaran jangkar
 Rugi-rugi gesekan akibat gesekan sikat dengan komutator
65
Rugi histerisis dan arus eddy dirumuskan :
Arus Eddy
Pe  K Bmaks f 
2

2
Ph  KfB maks

Rugi-rugi Histerisis

K = tetapan pembanding
Bmaks = kerapatan fluks maksimum
f = frekuensi
τ = tebal lapisan 66
Efisiensi
Rugi besi dan gesekan, Pg = Pm – Pj
Rugi tembaga total, Pt = Pj - Pout
Pj
Efisiensi mekanis, m  x 100%
Pm

Pout
Efisiensi listrik, l  x 100%
Pj
Pout
t  x 100%
Efisiensi total, Pm
67
KERJA PARALEL GENERATOR
DC
 Adapun Beberapa generator DC dapat kita operasikan secara
paralel. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga
kontinuitas pasokan daya listrik, dan memasok beban yang
cukup besar melebihi kapasitas yang mungkin dipasok oleh
satu generator saja.
 syarat-syarat pengoperasian paralel generator sbb :
 Terminal-terminal generator harus dihubungkan dengan kutub-
kutub yang sama polaritasnya.
 Tegangan kerja generator sama.

Jika 2 generator / lebih diparalel maka arusnya menjadi ;


Ig1 + Ig2 = Itotal

68
Kerja Paralel Generator DC
Tujuannya apa?
1. Beban butuh daya yang besar
2. Maintenance mudah
3. Rusak bukan masalah

Syarat :
1. Rated tegangan sama
2. Rated putaran sama
3. Polaritas harus sama
4. Tipe generator sama (shunt,seri,kompon)
69
Aplikasi Generator DC

1. Hamster Night-Light

2. Tachometer

3. Wind Turbine

4. Magnetic Brake

5. HandHeld DC Generator
70
Tachometer
 Sering disebut RPM-meter
 Menggunakan generator mini
 Tegangan output generator sebagai acuan
tachometer

71
Wind Turbine

Digunakan sebagai
pembangkit listrik
yang menghasilkan
daya besar dan
rendah polusi

72
Magnetic Brake

73
HandHeld DC Generator
Sebuah generator DC mini yang dapat digenggam oleh tangan. Bekerja
dengan cara diengkol terlebih dahulu.

74
Question 1

 Hitung EMF yang dibangkitkan oleh 4 kutub, jangkar


belitan gelombang yang mempunyai 45 slot dengan 18
penghantar per slot apabila dijalankan pada 1200 rpm.
Flux per kutub 0,016 weber

75
Solution
 Ea = ФzN P volt
60 a
 Ф = 0.016 wb
 N = 1200 rpm
 z = 45x18 = 810
P = 4
 a = 2  belitan gelombang
 Ea = 0.016 x 810 x 1200 . 4
60 2
= 518,4 volt
76
Question 2

Sebuah generator dengan penguatan terpisah 150 V, 1800


rpm, diberi penguatan tetap.
 Tentukanlah tegangan tanpa beban generator tersebut pada
kecepatan 1500 rpm?

77
Solution

Ea = K Фn

Vf tetap  Ф tetap, maka Ea ≈ n, jadi

E2400 = n2400 . E1800 = 2400 . 150 = 200 V


n1800 1800

E1500 = n1500 . E1800 = 1500 . 150 = 125 V


n1800 1800

78
Question 3
Sebuah generator kompound panjang 120 Kw,
600 V, Rf = 150 ohm, Ra = 0,03 ohm, Rs = 0,01 ohm
dan Id = 54 A
 Tentukan :
tahanan divertor (RD) pada beban penuh
tegangan yang dibangkitkan generator pada
beban penuh

79
Solution
 Ea = VL + IaRa + IsRs
 Ia = If + IL
 Ia = Is + Id

a. IL = P.1000 = 120 x 1000 = 200 A


VL 600
If = Vf = 600 = 4 A
Rf 150
Ia = If + IL = 4 + 200 = 204 A
IDRD = IsRs
RD = IsRs
ID
Is = Ia – Id = 204 – 54 = 150 A
RD = 150 x 0.01 = 0.0278 ohm
54
b. Ea = VL + IaRa + IsRs
= 600 + (204 x 0.03) + (150 x 0.01)
= 607.62 V
80
Question 4
Sebuah generator DC dengan belitan kompound
panjang memberi tegangan 240 V pada keluaran
beban penuh 100 A. Tahanan dari belitan-belitan
mesin adalah belitan jangkar 0,1 ohm. Belitan
medan seri 0,02 ohm. Belitan medan kutub bantu
0,025 ohm. Belitan medan shunt 100 ohm. Rugi besi
pada beban penuh 1000 watt. Rugi angin dan
gesekan total 500 watt.
 Hitung efisiensi beban penuh dari mesin!

81
Solution
 Keluaran = Pout = 240 x 100 = 24000 watt
 Tahanan Untai Jangkar Total = Ra = 0.1 + 0.02 + 0.025 = 0.145 ohm
 Ish = 240 = 2.4 A
100
 Ia = IL + Ish = 100 + 2.4 = 102.4 A
 Rugi Cu Untai Jangkar = Ia square.Ra = (102.4) square x 0.145 = 1521
watt
 Rugi Cu medan Shunt = Ish.V = 2.4 x 240 = 576 watt
 Rugi Besi = 1000 watt
 Rugi Gesekan = 500 watt
 Rugi Total = 1521 + 1500 + 576 = 3597 watt

 ŋ= 24000 = 0.871 = 87.1 %


2400 + 3597
82
Question 5

Sebuah generator shunt 100 Kw, 250 V, pada jangkar


diinduksikan tegangan 285 V,dengan rated load.
 Tentukan tahanan jangkar dan VR jika arus medan
shunt 6 A dan tegangan tanpa beban 264 V

Presentasi MLD : Generator DC 83


Solution

P = VI
IL = P = 100.1000 = 400 A
V 250
Ia = IL + If = 400 + 6 = 406 A
Ea = V + IaRa
285 = 250 + 406Ra
Ra = 0.086 ohm
VR = VNL – VFL = 264 – 250 x 100 % = 5.6 %
VFL 250
84
Question 6

Dua generator shunt A dan B bekerja paralel dan


karakteristik2 bebannya boleh diambil garis lurus.
Tegangan generator A turun dari 240 V pada beban nol
ke 220 V dengan 200 A, sedangkan generator B turun
245 V pada beban nol ke 220 V dengan arus 150 A.
 Tentukan arus yang disediakan tiap-tiap mesin untuk
bebas 300 A dan tentukan pula tegangan bus-bar pada
beban ini

85
Solution
Generator A
Jatuh Tegangan 200 A = 240 – 220 = 20 V
Jatuh Tegangan Per Ampere = 20 / 200 = 0.1 V // A
Generator B
Jatuh Tegangan Per Ampere = 245 – 220 = 1/6 V // A
150
V = 240 – I1 dan V = 245 – I2
10 6
240 – I1 = 245 – I2
10 6
5I2 – 3I1 = 150 ….. (i)
I2 + I1 = 300 ….. (ii)

86
Solution
I1 = 300 – I2
5I2 – 3 (300 – I2) = 150
I2 = 1050 = 131 A
8
I1 = 300 – 131 = 169 A
V = 240 – 169 = 223.1 V
10
I1 = 169 A ; I2 = 131 A ; V = 223.1 V

87

Anda mungkin juga menyukai