GENERATOR DC
Nama : Alvin Raviksyah Putra
Kelas : 2 D3 LA
NRP : 2320500028
1
Generator DC / Arus Searah
1. Definisi Generator
2. Bagian-bagian / Struktur Generator DC
3. Prinsip Kerja Generator DC
4. Reaksi Jangkar pada Generator DC
5. Jenis-jenis Generator DC
6. Efisiensi Generator DC
7. Kerja Paralel Generator DC
8. Contoh Soal
2
1. Definisi Generator
Generator ialah suatu mesin yang mengubah tenaga mekanis
menjadi tenaga listrik.
4
Komutator
6
7
2. Bagian-bagian / Struktur
9
10
RANGKA
Secara umum fungsi dari rangka untuk Generator dc, yaitu :
1. Merupakan sarana pendukung mekanis untuk mesin secara keseluruhan
2. Membawa flux magnetik yang dihasilkan kutub-kutub mesin
>> Untuk mesin kecil rangkanya dari besi tuang
>> Mesin besar rangkanya dari baja tuang
KUTUB
Magnet penguat / magnet medan (kutub) terdiri atas inti kutub & sepatu kutub.
- Inti kutub terbuat dari lembaran2 besi tuang / baja tuang
- Sepatu kutub dilaminasi & dibaut ke inti kutub
Gambar Stator
13
Gambar Rotor
14
Gambar Celah Udara
15
Prinsip Kerja Generator DC
16
Prinsip Kerja
B
B C
A
C
A
D
D
B
B
A
C C
A
D
D
17
Prinsip Kerja
Keterangan gambar :
Pada gambar Generator DC Sederhana dengan sebuah penghantar kutub
tersebut, dengan memutar rotor ( penghantar ) maka pada penghantar akan
timbul EMF.
Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga
sisi A-B dan C-D terletak tegak lurus pada arah fluks magnet.
Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap
sumbu putarnya yang sejajar dengan sisi A-B dan C-D.
GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai
dengan perubahan fluks magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap detik
sebesar :
d
E t N Volt
dt
18
Kenapa harus melalui
energi gerak ?
Ingat emf (induksi elektromagnetik)
19
Dapat diperoleh dengan
21
Kutub Elektro Magnet
Keuntungan :
-memperkuat meninkatkan
medan magnet
-mengontrol kuat
medan>>kontrol tegangan
22
Prinsip Kerja Generator DC
23
EMF yang di bangkitkan pada penghantar jangkar adalah tegangan bolak-
balik sebagai fungsi sudut rotasi (Gambar a).
Tegangan bolak-balik tersebut disearahkan oleh komutator, kemudian
tegangan tersebut dikumpulkan oleh sikat kemudian diberikan ke terminal
generator untuk ditransfer ke beban
(Gambar b).
Gambar a Gambar b
24
Gambar b
25
Medan
Magnet
sikat
Komutator
Generator Generator
Loop Tunggal Multi Loop
Tegangan
Tegangan
Waktu Waktu
27
PRINSIP KERJA GENERATOR
Apabila penghantar listrik dilalui oleh medan magnet
yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan
timbul EMF (hk Faraday)
Ada 3 hal pokok :
1. Adanya fluks magnet yang
dihasilkan oleh kutub-kutub magnet
2. adanya kawat penghantar yang
merupakan tempat terbentuknya
EMF
3. Adanya fluk magnetik yang
berubah-ubah yang mengalir
melewati penghantar listrik 28
Aturan Tangan Kiri
29
Biasanya jumlah penghantar lebih dari satu dan
jumlah kutubnya tidak hanya sepasang. Kumparan-
kumparan tersebut dihubungkan
30
Besarnya tegangan EMF yang dihasilkan
adalah :
zP
E= Nφ , E = KN φ
A
E : Tegangan induksi
Z : Jumlah lilitan / kumparan
P : Jumlah pasang kutub
N : Kecepatan Rotor
φ : Fluks
31
Prinsip Penyearahan dengan
Komutator
32
PRINSIP PENYEARAHAN
TEGANGAN LISTRIK
Pembangkitan tegangan yang dihasilkan oleh generator dc pada prinsipnya sama seperti
generator ac, yaitu tegangan yang dihasilkan berupa tegangan ac. Hanya saja diperlukan satu
proses penyearahan di dalam generator dc ini.
Prinsip penyearahan yang dilakukan oleh komutator pada generator dc dilakukan secara
mekanis.
Pada dasarnya dalam prinsip penyarahan ini, terjadi perpindahan arah arus yang terjadi pada
kumparan jangkar yang berputar pada medan magnet menyebabkan ggl induksi membentuk
gelombang searah.
Pada prakteknya, hasil penyearahan ini tidak sepenuhnya linear karena adanya pengaruh
induktansi kumparan dan tahanan sikat. Solusi yang bisa dilakukan untuk membuatnya linear
yaitu dengan menetralkan ggm yg timbul akibat induktansi tsb., salah satunya dg menambahkan
kutub bantu, dimana ggm-nya sama dan berlawanan dg ggm induktansi.
33
Generator DC Generator yang menghasilkan
arus searah
34
Reaksi Jangkar pada Generator DC
Sikat berada di tengah tegak lurus fluks. Jangkar dalam keadaan diam Maka : E=0 dan
Ia=0
Kemudian jangkar diputar searah jarum jam maka : E≠0 , Ia≠0 , =f(Ia). Arah fluks tegak
lurus fluks medan, disebut fluks lintang.
Sikat tidak berada tegak lurus fluks magnet, maka pada sikat timbul percikan bunga api
karena perpindahan komutasi tegangan ≠ 0.
Cara mengatasi bergesernya garis netral adalah dipasang kutub bantu yang arah medannya
melawan reaksi jangkar.
atau dipasang belitan kompensasi yang akan menimbulkan medan magnet, dan arahnya
dibuat sedemikian rupa sehingga melawan reaksi jangkar.
35
REAKSI JANGKAR
Garis G
Netral Ne aris
Lama Ba tral
ru
Berbeban
36
REAKSI JANGKAR
39
Jenis-Jenis Generator DC
Berdasarkan penguatan nyang diberikan pada belitan medan ,
Generator DC dibagi menjadi:
- Kutub medan belum jenuh : Arus medan naik flux magnet naik EA naik
- Kutub medan sudah jenuh : diperlukan peningkatan arus medan yg
lebih tinggi untuk menaikkan tegangan EA yg sama dibanding saat
belum jenuh
44
GENERATOR DC SHUNT
Karakteristik Generator DC shunt :
• Kumparan medan SHUNT dihubungkan paralel
dengan jangkar.
• Terdiri dari banyak lilitan yang relatif kecil.
• Tegangan awal yang diperlukan untuk build - up
dihasilkan oleh magnet sisa pada besi dari kutub
medan.
• Tegangan output generator diatur oleh resistor
variable yang dipasang seri dengan kumparan
medan. 45
PRINSIP KERJA DC SHUNT
Memerlukan fluks magnet residu pada stator.
Pada
saat tegangan yang ditimbulkan naik,arus pada
kumparan medan juga naik.
Penambahan arus akan memperkuat medan magnet dan
memungkinkan generator untuk build–up pada tegangan
kerja output yang dirancang.
Penambahan beban mengakibatkan turunnya tegangan
output generator.
46
B.1 Generator DC Shunt
Fluks medan diperoleh dari rangkaian medan yang dihubungkan
paralel dengan terminal generator
I A= Ifp + Ib
VT = EA - IA.RA
I f = VT
Rfp
47
PENGHITUNGAN GENERATOR DC SHUNT
dif dif
ea ( Ra R f Re )if ( La L f ) serta vt ( Re R f )if Lf
dt dt
48
Untuk idealnya, (Re+Rf)>>Ra,,,maka :
vt ea ea F (if ) vt ( Re R f )if
Maka :
vt F .if
49
PERSAMAAN YANG MENGGAMBARKAN KONDISI
STEADY STATE DARI OPERASI SEBELUMNYA
f (if )
ea km F (if )
vt ( Re R f )if
vt RL .iL
vt ea Ra .ia
Maka, didapat :
ia iL if 50
Karakteristik Generator DC Shunt
51
B.2 Generator DC Seri
Fluks medan diperoleh dari rangkaian medan yang
dihubungkan seri dengan kumparan jangkar dari
generator
VT = EA – IA (RA+RFS)
IA = IFS = IB
52
Generator Seri
Di dalam generator seri, medannya
terhubung dalam rangkaian seri
dengan pelindung dan rangkaian
luar.
55
B.3.a. Generator DC Kompon Panjang
Ia = Is
V = E – Ia.Ra – Is.Rs
V = E – Ia.(Ra+Rs)
V = Iz.Z
Ia = If + Iz
56
B.3.b. Generator DC Kompon Pendek
V = E – Ia.Ra – Is.Rs
V = Iz.Z
Ia = If + Iz
Is = Iz
Vf = If.Rf
57
GENERATOR DC KOMPON
KUMULATIF
Rangkaian Ekivalennya ( Ada 2 bentuk ) :
- Kompon Panjang - Kompon Pendek
Ket : pelambangan sama dengan sebelumnya, penambahan huruf ‘s’ berarti pemasangannya seri
sedang ‘p’ berarti paralel
58
Karakteristik
Generator kompon pendek
Dirumuskan sbb : V = Ea - Ia Ra – Is Rs
V = IL . RL
Ia = IL + If
Is = IL
Vf = If . Rf
59
Karakteristik Generator DC Majemuk
Fenomena karakteristik :
Karakteristik
Rangkaian Ekivalennya :
- Sama dengan Generator kompon kumulatif hanya saja ggm-nya saling mengurangi
Generator kompon differensial juga memiliki bentuk kompon panjang dan pendek.
Peningkatan beban arus beban naik (IL) arus jangkar naik (Ia)
jatuh tegangan Ia ( Ra + Rs ) naik tegangan terminal (V) turun
ggm kumparan serinya ( Fs ) naik ggm total turun fluks dan Ea turun tegangan terminal (V) turun
Adapun perumusannya sbb :
F = Fp – Fs – Fj ( total ggm )
Ket : Fp = ggm hasil kumparan medan parallel = N f . If
Fs = ggm hasil kumparan medan seri = Ns . Ia
61
Fj = ggm hasil kumparan jangkar
Pengaturan Tegangan
62
Mengubah Kecepatan Sudut (ω)
EA = K φ ω
V T = E A – IA RA
63
Change the Field Current (IF)
IF = VT / RF
τ = NF IF
τ&Ф
EA = K Ф ω
VT = EA – IA RA
τ = magnetomotive force 64
Efisiensi Generator DC
a. Rugi-rugi Tembaga :
Rugi-rugi Jangkar,Pj = Ia . Ra Watt
Rugi-rugi Shunt, Psh = Ish . Rsh Watt
Rugi-rugi Seri,Ps = Is . Rs Watt
b. Rugi-rugi Inti :
Rugi-rugi Hysterisis
Rugi-rugi Eddy current
c. Rugi-rugi Mekanis :
Rugi-rugi gesekan poros
Rugi-rugi angin akibat putaran jangkar
Rugi-rugi gesekan akibat gesekan sikat dengan komutator
65
Rugi histerisis dan arus eddy dirumuskan :
Arus Eddy
Pe K Bmaks f
2
2
Ph KfB maks
Rugi-rugi Histerisis
K = tetapan pembanding
Bmaks = kerapatan fluks maksimum
f = frekuensi
τ = tebal lapisan 66
Efisiensi
Rugi besi dan gesekan, Pg = Pm – Pj
Rugi tembaga total, Pt = Pj - Pout
Pj
Efisiensi mekanis, m x 100%
Pm
Pout
Efisiensi listrik, l x 100%
Pj
Pout
t x 100%
Efisiensi total, Pm
67
KERJA PARALEL GENERATOR
DC
Adapun Beberapa generator DC dapat kita operasikan secara
paralel. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga
kontinuitas pasokan daya listrik, dan memasok beban yang
cukup besar melebihi kapasitas yang mungkin dipasok oleh
satu generator saja.
syarat-syarat pengoperasian paralel generator sbb :
Terminal-terminal generator harus dihubungkan dengan kutub-
kutub yang sama polaritasnya.
Tegangan kerja generator sama.
68
Kerja Paralel Generator DC
Tujuannya apa?
1. Beban butuh daya yang besar
2. Maintenance mudah
3. Rusak bukan masalah
Syarat :
1. Rated tegangan sama
2. Rated putaran sama
3. Polaritas harus sama
4. Tipe generator sama (shunt,seri,kompon)
69
Aplikasi Generator DC
1. Hamster Night-Light
2. Tachometer
3. Wind Turbine
4. Magnetic Brake
5. HandHeld DC Generator
70
Tachometer
Sering disebut RPM-meter
Menggunakan generator mini
Tegangan output generator sebagai acuan
tachometer
71
Wind Turbine
Digunakan sebagai
pembangkit listrik
yang menghasilkan
daya besar dan
rendah polusi
72
Magnetic Brake
73
HandHeld DC Generator
Sebuah generator DC mini yang dapat digenggam oleh tangan. Bekerja
dengan cara diengkol terlebih dahulu.
74
Question 1
75
Solution
Ea = ФzN P volt
60 a
Ф = 0.016 wb
N = 1200 rpm
z = 45x18 = 810
P = 4
a = 2 belitan gelombang
Ea = 0.016 x 810 x 1200 . 4
60 2
= 518,4 volt
76
Question 2
77
Solution
Ea = K Фn
78
Question 3
Sebuah generator kompound panjang 120 Kw,
600 V, Rf = 150 ohm, Ra = 0,03 ohm, Rs = 0,01 ohm
dan Id = 54 A
Tentukan :
tahanan divertor (RD) pada beban penuh
tegangan yang dibangkitkan generator pada
beban penuh
79
Solution
Ea = VL + IaRa + IsRs
Ia = If + IL
Ia = Is + Id
81
Solution
Keluaran = Pout = 240 x 100 = 24000 watt
Tahanan Untai Jangkar Total = Ra = 0.1 + 0.02 + 0.025 = 0.145 ohm
Ish = 240 = 2.4 A
100
Ia = IL + Ish = 100 + 2.4 = 102.4 A
Rugi Cu Untai Jangkar = Ia square.Ra = (102.4) square x 0.145 = 1521
watt
Rugi Cu medan Shunt = Ish.V = 2.4 x 240 = 576 watt
Rugi Besi = 1000 watt
Rugi Gesekan = 500 watt
Rugi Total = 1521 + 1500 + 576 = 3597 watt
P = VI
IL = P = 100.1000 = 400 A
V 250
Ia = IL + If = 400 + 6 = 406 A
Ea = V + IaRa
285 = 250 + 406Ra
Ra = 0.086 ohm
VR = VNL – VFL = 264 – 250 x 100 % = 5.6 %
VFL 250
84
Question 6
85
Solution
Generator A
Jatuh Tegangan 200 A = 240 – 220 = 20 V
Jatuh Tegangan Per Ampere = 20 / 200 = 0.1 V // A
Generator B
Jatuh Tegangan Per Ampere = 245 – 220 = 1/6 V // A
150
V = 240 – I1 dan V = 245 – I2
10 6
240 – I1 = 245 – I2
10 6
5I2 – 3I1 = 150 ….. (i)
I2 + I1 = 300 ….. (ii)
86
Solution
I1 = 300 – I2
5I2 – 3 (300 – I2) = 150
I2 = 1050 = 131 A
8
I1 = 300 – 131 = 169 A
V = 240 – 169 = 223.1 V
10
I1 = 169 A ; I2 = 131 A ; V = 223.1 V
87