Anda di halaman 1dari 14

PPT PRAKARYA

Materi Kerajinan
Nama Anggota: -Erlim Daya Lelunu
-Puput Nurdiani
-Reina Dewimasitoh
Kelas: XII MIPA 3
Guru Pembimbing: Srimaryatie, S.Pd

SMA NEGERI 1 SEPANG


BAB V
Wirausaha Produk Kerajinan untuk Pasar Global
Tahap 1
Tahapan pertama 1. Pembentukan organisasi dan pembagian tugas
2. Menetapkan target dan strategi
adalah persiapan organisasi dan perencanaan produksi, produk ini disebut 3. Membuat jadwal kegiatan
juga tahapan Research and Development atau dikenal dengan R&D. 4. Menetapkan biaya produksi dan harga jual, pembiayaan serta
alur keuangan.
Tahapan kedua
Tahap 2
adalah produksi hingga penjualan. Tahapan ini disebut juga dengan 5. Melakukan produksi
Production and Distribution. 6. Melakukan Quality Control (QC)
7. Melakukan pengemasan
Tahapan ketiga 8. Melakukan promosi, penjualan, dan distribusi

adalah evaluasi dari seluruh kegiatan wirausaha yang telah dilakukan. Evaluasi Tahap 3
bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan melakukan perencanaan 9. Evaluasi kerja dan keuangan
perbaikan, agar wirausaha dapat berkembang menjadi lebih baik. 10. Penyusunan laoporan evakuasi
Pasar sebagai Salah Satu Faktor Kunci Wirausaha Kerajinan

Berdasarkan luasannya, pasar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:

 pasar lokal adalah pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli di


suatu daerah setempat saja.
 pasar nasional adalah pasar yang barang-barang dagangannya dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat di suatu negara
 pasar global atau pasar internasional adalah pasar global yang dapat
dipahami sebagai pasar di luar pasar lokal dengan selera global.
Perkembangan teknologi informasi memungkinkan kerajinan memiliki
pasar yang lebih luas, tidak hanya konsumen lokal, namun juga
konsumen global.
Sasaran pasar global dapat dibatasi menjadi dua yaitu, wisatawan yang datang dan
konsumen yang akan melakukan pembelian secara online. Kedua pasar sasaran ini sama-
sama memiliki ketertarikan terhadap produk yang unik dan khas yang mudah dibawa atau
dikirimkan. Pengembangan kerajinan dilakukan untuk membuat produk kerajinan yang
ada lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen, misalnya membuat kerajinan cenderamata
yang lebih ringan, lebih kecil dan mudah dibawa, sehingga sesuai dengan kebutuhan
wisatawan. Pengembangan produk untuk pasar global harus memperhatikan aturan yang
berlaku di negara tujuan, terkait standar bahan baku, proses produksi, pengemasan, dan
distribusi. Perancangan produk didasari beberapa faktor pertimbangan, yaitu fungsi
produk, pengguna produk, material, teknik pembuatan, nilai estetis, dan harga jual. Untuk
memulai proses perancangan, harus dilakukan penetapan pasar sasaran, bahan baku, dan
jenis material apa saja yang akan digunakan, serta teknik yang dapat digunakan untuk
pembuatan produk.
B. Perancangan dan Produksi Kerajinan untuk Pasar Global
Data tentang pasar sasaran dan Produksi Kerajinan untuk Pasar Lokal
potensi kerajinan yang terdapat di Tahapan produksi secara umum terbagi atas pengolahan
daerah sudah diketahui. Hal-hal bahan atau pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing.
tersebut akan menjadi dasar bagi
langkah selanjutnya, yaitu  Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku
perancangan produk kerajinan untuk agar siap diproduksi.
pasar global. Proses perancangan
produk diawali dengan:  Dilanjutkan dengan proses Pembentukan, Pembentukan
1. Mencari Ide Produk dengan Curah bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar
Pendapat material, dan bentuk produk yang akan dibuat. Secara
2. Rasionalisas umum, material padat dapat dikelompokkan menjadi
3. Prototyping atau Membuat Studi material solid dan tidak solid (lembaran dan serat). Material
Model solid seperti logam, kaca, plastik, atau kayu dapat dibentuk
4. Penentuan Desain Akhir
dengan cara dipotong.
 Tahap berikutnya adalah perakitan dan finishing. Metode Produksi
Perakitan dilakukan apabila produk yang dibuat
terdiri atas beberapa bagian. Perakitan dapat Produksi dapat dilakukan dengan metode tradisional
memanfaatkan bahan pendukung, seperti lem, paku, (satu orang melakukan setiap tahapan produksi) atau
benang, tali atau teknik sambungan tertentu. Tahap modern (satu orang hanya melakukan satu tahap
terakhir adalah Finishing, dilakukan sebagai tahap produksi). Metode modern ini sering juga disebut
terakhir sebelum produk tersebut dimasukkan ke dengan metode ‘ban berjalan’ karena metode ini serupa
dalam kemasan. Finishing dapat berupa dengan kegiatan produksi di pabrik yang menggunakan
penghalusan atau pelapisan permukaan. mesin ban berjalan atau conveyer. Pemanfaatan metode
modern lebih efisien dalam penggunaan waktu, sehingga
sesuai untuk produksi dalam jumlah banyak. Metode
tradisional kurang tepat digunakan untuk produksi dalam
jumlah banyak karena produk yang dihasilkan sulit
untuk mencapai standar bentuk yang samaPemanfaatkan
metode produksi dan pengaturan
Keselamatan Kerja

Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja


yang memperhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan
Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan
kerja dibuat berdasarkan bahan, alat, dan proses
produksi yang digunakan. Proses pembahanan dan
pembentukan material solid seringkali menghasilkan
sisa potongan atau debu yang dapat melukai bagian
tubuh pekerjanya, maka dibutuhkan alat keselamatan
kerja berupa kaca mata melindung dan masker. Selain
alat keselamatan kerja, yang tak kalah penting adalah
sikap kerja yang rapi, hatihati, teliti dan penuh
konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan
dan keselamatan kerja.
Kemasan sebagai Bagian Penting Kerajinan untuk Pasar Global
Kemasan untuk produk kerajinan berfungsi untuk melindungi produk dari benturan dan cuaca serta
memberikan kemudahan membawa. Kemasan juga berfungsi untuk menambah daya tarik, dan sebagai
identitas atau brand dari produk tersebut.
Fungsi kemasan didukung oleh pemilihan material, bentuk, warna, teks, dan grafis yang tepat.
Material yang digunakan untuk membuat kemasan beragam bergantung dari produk yang akan
dikemas. Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan informasi teknis maupun
memperkuat identitas atau brand.

Kemasan produk kerajinan berfungsi melindungi produk dari debu dan kotoran serta memberikan
kemudahan distribusi. Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer. Kemasan
sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk distribusi disebut kemasan
tersier. Kemasan produk yang memiliki pasar sasaran wisatawan, haruslah menarik karena produk
kerajinan tersebut berfungsi sebagai cenderamata. Bentuk kemasan harus serasi dengan produk
kerajinannya. Kemasan cenderamata dapat dibuat sederhana dan menarik, tidak harus terlalu mewah atau
mahal.
C. Penghitungan Harga Jual Produk Kerajinan untuk Pasar Global
Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen yang dihitung dari biaya
produksi dan biaya lain di luar produksi, seperti biaya distribusi dan promosi. Biaya produksi adalah biaya-
biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang.
Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead (biaya listrik,
bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi). Jumlah
biaya biaya yang dikeluarkan tersebut menjadi Harga Pokok Produksi (HPP).

1. Full Costing
Metode penghitungan Pendekatan full costing memperhitungkan semua unsur biaya produksi.
Harga Pokok Produksi dapat
dibuat dengan dua 2. Variable Costing
pendekatan, yaitu: Pendekatan variable costing memisahkan penghitungan biaya produksi
yang berlaku variabel dengan biaya tetap.
No Nama Buah Juni Juli Agustus September Total
1 Apel 3000 2650 1240 2000 8890
2 Mangga 2500 2300 1390 1280 7470
3 Durian 2250 2200 1700 1580 7730
4 nanas 1750 2330 1200 1580 6860
5 Melon 2300 2440 1500 1540 7780

Laporan Penjualan Buah


100%
80%
60%
40%
20%
0%
Juni Juli Agustus September

Apel Mangga Durian nanas Melon


Metode Penetapan Harga Jual Produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply Demand Approach)


Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price)
dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga
terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
2. Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan
yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.
3. Pendekatan Pasar (Market Approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang
mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, dan sosial budaya.
D. Media Promosi Produk Kerajinan untuk Pasar Global

Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran. Strategi pemasaran produk


memanfaatkan bauran dari strategi product, place, price, dan promotion atau dikenal pula
dengan sebutan 4P produk (product), harga (price), penjualan (place), dan promosi
(promotion).
Tujuan promosi adalah untuk mengenalkan produk kepada calon pembeli dan membuat
pembeli membeli produk. Promosi yang tepat akan diikuti oleh empat bentuk respon dari
calon pembeli, yaitu:
1. Perhatian (attention) dari calon pembeli disebabkan oleh promosi yang menarik
didengar dan dilihat, serta unggul daripada promosi produk pesaing.
2. Ketertarikan (interest) dari calon pembeli.
3. Keinginan(desire) calon pembeli untuk memiliki produk.
4. Tindakan (action) membeli.
E. Penjualan Produk Kerajinan untuk Pasar Global secara Langsung dan Online

Produk kerajinan untuk pasar global dapat memiliki sasaran wisatawan yang datang atau pun pasar yang lebih
luas. Penjualan kepada para wisatawan dapat dilakukan secara langsung dari produsen kepada wisatawan ataupun
dengan sisten konsinyasi dengan menitipkan produk kerajinan pada toko souvenir. Penjualan kepada pasar yang
lebih luas, dapat menjangkau tidak hanya konsumen yang datang, melainkan juga konsumen yang di luar kota, luar
pulau, bahkan luar negeri. Pemasaran dan penjualan dengan jangkauan yang luas dapat menggunakan media
online, yaitu dengan internet.
Pemanfaatan teknologi internet memungkinkan produsen melakukan pemasaran dan
penjualan langsung. Produsen memasang gambar dan informasi mengenai produk kerajinannya pada sosial media atau
website. Gambar dan informasi harus menarik dapat dipahami oleh para calon pembeli. Pembeli yang tertarik akan
berusaha untuk menghubungi produsen. Produsen dan konsumen selanjutnya akan berkomunikasi secara online baik
melalui email, sms, whatsapp atau telepon untuk membuat kesepakatan pembelian dan cara pembayaran. Pembayaran
dilakukan melalui bank, sedangkan pengiriman dilakukan melalui jasa pengiriman barang.
HA NK S!
T

Anda mungkin juga menyukai