k3 Almi Rinaldi
k3 Almi Rinaldi
B Y: A L M I R I N A L D I
KELAS REGULER
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TAHUN 2021
P E N Y E B A B , A K I B AT, P E N C E G A H A N D A N
PENANGGULANGAN KECELAKAAN KERJA
Pengertian kecelakaan kerja
Setiap jenis dan tempat pekerjaan memiliki risiko bahaya yang berbeda- beda. hal ini dipengaruhi oleh :
“lokasi, proses kerja, material kerja, maupun alat-alat yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan.
Salah satu pekerjaan yang memiliki risiko bahaya tinggi adalah rumah sakit. pada umumnya
masyarakat maupun pekerja di rumah sakit kurang menyadari berbagai potensi bahaya yang ada.
“penyakit akibat kerja di rumah sakit dapat menyerang semua tenaga kerja, baik tenaga medis maupun
nonmedis
Terjadinya kecelakaan di tempat kerja sebagian besar disebabkan oleh:
1.Faktor manusia (unsafe act), yaitu perilaku yang tidak aman.
2. Faktor lingkungan (unsafe condition).
oleh sebab itu, untuk menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga medis,
tenaga nonmedis maupun orang lain yang berkunjung ke rumah sakit,
diperlukan suatu upaya untuk meminimalisir risiko bahaya yang ada, sehingga
semua yang berada di rumah sakit dapat beraktivitas dengan perasaan aman
dan nyaman.
Tenaga kerja non medis yang bekerja di rumah sakit, misalnya pekerja pada
unit laundry ataupun housekeeping tidak luput dari risiko bahaya infeksi
maupun kecelakaan kerja lainnya
1. KECELAKAAN KERJA DILABORATORIUM
Terjadinya kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh beberapa hal, tetapi analisis
terjadinya kecelakaan kerja menunjukan bahwa hal-hal berikut adalah sebab-sebab
terjadinya kecelakaan kerja di laboratorium :
kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang bahan kimia dan proses-proses
serta perlengkapan atau peralatan yang digunakan dalam melakukan kegiatan.
kurangnya kejelasan petunjuk kegiatan labolatorium dan juga kurangnya
pengawasan yang dilakukan selama melakukan kegiatan labolatorium.
kurangnya bimbingan terhadap siswa atau mahasiswa yang sedang melakukan
kegiatan labolatorium.
kurangnya atau tidak tersedianya perlengkapan keamanan dan
perlengkapan perlindungan kegiatan labolatorium.
kurang atau tidak mengikuti petunjuk atau aturan-aturan yang
semestinya harus ditaati.
tidak menggunakan perlengkapan pelindung yang seharusnya
digunakan atau menggunakan peralatan atau bahan yang tidak
sesuai.
tidak bersikap hati-hati di dalam melakukan kegiatan.
kecelakaan di laboratorium dapat berbentuk 2 jenis yaitu :
kecelakaan medis, jika yang menjadi korban adalah pasien.
kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban adalah petugas laboratorium itu
sendiri.
Pakai sepatu anti slip, jangan pakai sepatu dengan hak tinggi, tali sepatu longgar, hati-hati
bila berjalan pada lantai yang sedang dipel (basah dan licin) atau tidak rata konstruksinya dan
pemeliharaan lantai dan tangga.
2. Risiko terjadi kebakaran (sumber: bahan kimia, kompor) bahan desinfektan yang mungkin mudah menyala (flammable)
dan beracun. Kebakaran terjadi bila terdapat 3 unsur bersama sama yaitu: oksigen, bahan yang mudah terbakar dan panas.
Akibatnya:
a) Timbulnya kebakaran dengan akibat luka bakar dari ringan sampai berat bahkan kematian.
bahaya terkena bagian mesin yang bergerak. contohnya vanbelt, roda gigi, piston, punch & dies,
tuas dan lain-lain. pergerakan ini bisa memunculkan resiko pada keselamatan operator contohnya
terjepit, terpotong, tersrempet dan lain-lain. . perlu juga diberikan papan peringatan agar
operator sadar akan potensi bahaya bagian mesin yang bergerak.
bahaya terkena uap atau cairan panas. beberapa mesin yang yang dipakai di
lingkungan produksi memakai pasokan steam untuk mengoperasikannya. kesalahan
mekanisme yang dikerjakan oleh operator atau kebocoran pada valve bisa menimbulkan
kemungkinan terkena cairan panas. harus diberi peringatan yang jelas perlengkapan
peralatan yang memunculkan bahaya panas contohnya hot plate diberi tulisan “awas
panas.
bahaya kerja diruang tertutup. harus ada mekanisme ketat bila ada tangki yang
langkah pembersihannya personil harus masuk kedalam. pastikan jika bahan di dalam
tangki tidak ada bahan yang bersifat toksis, serta personil kerja diperlengkapi dengan
perlengkapan yang ideal dan melakukan semua safety mekanisme dengan benar,
3 . K E C E L A K A A N A K I B AT K E R J A T E RT U S U K J A R U M S U N T I K D I R U M A H S A K I T
pastikan keselamatan kerja di lingkungan kerja yang lain. tempat pembuatan tato, tempat
tindik, serta lingkungan kerja lain yang pekerjanya berisiko terkena luka jarum suntik.
gunakan pakaian dan pelindung yang sesuai ketika menangani barang yang berpotensi
berbahaya, misalnya kantong sampah, atau ketika anda sedang mengambil tumpukan
sampah.
berhati-hatilah ketika memasukkan tangan ke tempat yang tidak dapat anda lihat, seperti
tempat cucian, lubang, bagian belakang ranjang dan sofa, dll.
gunakan alas kaki yang kuat ketika berjalan atau bekerja di area yang dikenal dengan pemakaian obat-
obatan, seperti taman, pantai, pusat transportasi umum, dll.
hindari hal-hal menganggu yang tidak perlu ketika bekerja menggunakan jarum dan jarum suntik.
anda harus selalu tetap berkonsentrasi pada pekerjaan dan apa pun yang sedang anda lakukan.
jangan lengah atau bekerja di tempat yang penerangannya buruk ketika anda menggunakan jarum.
berhati-hatilah dengan pasien yang gelisah dan panik, yang dapat dengan mudah bergerak ketika anda
menyuntik atau mengeluarkan jarum. tenangkan mereka dan masukkan jarum hanya jika anda telah
merasa yakin aman untuk melakukannya.
hal yang anda butuhkan :
air bersih atau larutan saline untuk membersihkan luka
tindakan berikut :
Isolasi : hentikan operasional di lokasi kecelakaan dan cegah perluasan aliran B3 atau limbah B3.
Tanggulangi : tangani B3 atau limbah B3 yang tumpah lalu buang peralatan penanggulangan yang
Laporkan : buat catatan dan laporkan insiden serta penanggulangan yang dilakukan ke pihak perusahaan dan
Jika keadaan kecelakaan B3 yang terjadi dianggap parah, maka bisa diberlakukan keadaan darurat agar
berikan pelatihan kepada pekerja mengenai bahaya terpeleset, tersandung dan terjatuh.
6 . K E C E L A K A A N A K I B AT K E R J A T E R J A D I K E B A K A R A N