Anda di halaman 1dari 28

Kelompok II

Nama Anggota

HELNA MENSI : 2020-01-14201-016


MERY AGUSTINA : 2020-01-14201-021
MONIKA : 2020-01-14201-022
RAHMAD NURHUDA : 2020-01-14201-029
TASYA PUTRI AGATHA : 2020-01-14201-041
WIRIANI : 2020-01-14201-042
ASUHAN KEPERAWATAN
ASMA
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asma Bronkial
Asma bronkial adalah gangguan fungsi aliran udara
paru-paru yang ditandai oleh kepekaan saluran nafas
terhadap berbagai rangsangan dengar karakteristik
bronkospasme, hiper sekresimukosa dan infeksi
saluran pernapasan.
Sedangkan mernurut Manahutu E.Y (1992) bahwa
Asma bronkial adalah penyakit dengan karakteristik
peningkatan hiperaktivitas bronkus terhadap berbagai
rangsangan.
B. Konsep Dasar Penyakit Asma Bronkial
1. Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan terdiri dari saluran pernapasan
(rongga hidung, rongga mulut, foring, laring, trakea,
bronkus,
. bronkiolus dan alveoli).
Laring membagi saluran pernapasan menjadi 2 bagian:
a. Saluran pernapasan atas
b. Saluran pernapasan bawah
• Rongga Hidung
• Rongga mulut
• Faring
• Laring
• Trakea
• Bronkus
• Bronkiolus Duktus Alveolaris dan Alveolus
• Paru-paru
2. Pernapasan (Respirasi)
Fungsi Saluran Pernapasan :
a. Sebagai saluran
b. Sebagai alat difusi/pertukaran gas
c. Sebagai saringan
d. Melembabkan
e. Menyesuaikan suhu udara pernapasan dengan suhu tubuh.
Proses pernapasan terdiri dari 4 tahap yaitu :
a. Ventilasi
Peristiwa masuknya dan keluarnya udara ke dalam paru-paru (inspirasi dan ekspirasi).
b. Difusi
Pertukaran oksigen dan karbondioksida yaitu, perpindahan oksigen dari alveoli ke dalam
darah dan karbondioksida dari darah ke alveoli.
c. Perfusi
Peristiwa distribusi darah di dalam paru-paru.
d. Transportasi Gas
Proses distribusi oksigen ke seluruh jaringan. Proses transportasi dipengaruhi oleh kondisi
pompa jantung dan vaskuler (sistem kardiovaskuler), serta kosentrasi hemoglobin.
C. Etiologi
Etiologi yang pasti dari asma belum diketahui, dari hasil
penelitian yang dilakukan, menjelaskan bahwa saluran nafas
penderita asma mempunyai sifat yang sangat khas, yaitu
sangat peka terhadap berbagai rangsangan.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan asma adalah sebagai
berikut:
1.Faktor Pencetus
2.Faktor Keturunan
•Patofisiologi

D. Patofisiologi
E. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang sering muncul pada penyakit Asma Bronkial sebagai
berikut:
1. Batuk keras karena gatal di tenggorokan.
2. Dipsnoe yang hebat.
3. Cianosis pada ekstrenitas atas dan bawah.
4. Nafas berbunyi / mengi (wheezing).
5. Nadi cepat dan dangkal.
6. Keringat dingin dan takut pada waktu serangan biasanya pada malam hari.
7. Produksi spontan.
F. Konflikasi
1. Bronkitis kronik
Bronchitis kronik terjadi pada musim
dingin. Menghirup udara yang dingin
dapat menyebabkan bronkospasme
sehingga menjadi asma. Bronkiolus
menjadi menyempit dan tersumbat.
2. Pneumonia
3. Gagal nafas
Asma merupakan kondisi yang
mengganggu fentilasi dikarenakan adanya
sumbatan pada jalan nafas.
4. Emfisema
G. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan pada
penderita asma adalah
1. Uji Foal Paru-paru (spirometri)
2. Rontgen Thoraks
3. Lab
H. Penatalaksanaan Medis Asma Bronkial
1. Usaha Pencegahan
• Usaha menghindari faktor pencetus.
• Imunoterapi
2. Obat-obatan untuk pencegahan
• Kortikosteroid
• Kromolin
• Cetotiven
3. Pengobatan pada serangan asma
• Bronkodilator
Obat pelega, melebarkan jalan nafas terutama dengan jalan merelaksasikan otot polos bronkus, contohnya antagonis beta 2, metilkantin, anti
kolinergik.
• Kortikostroid
• Antibiotik : bila ada infeksi
• Terapi cairan melalui infus
• Terapi oksigen : 2-4 L/menit
• Fisioterapi dada dan terapi intalasi
i. Tinjauan Teori
1. Pengkajian keperawatan
2. Diagnosa keperawatan yang mungkil timbul
beserta intervensinya
3. Evaluasi
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Tanggal masuk : 25 September 2007

Ruang : Anggrak Bawah

Nomor Register : 0004

Diagnosa Medis : Asma Bronkial


1. Identitas Klien
Nama : Ny. Y
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 39 tahun
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Suku : Jawa
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Alamat rumah : Jln. Kayumanis Barat RT 011 RW 04 Kayumanis – Jakarta Timur
Sumber biaya : Pribadi
Sumber informasi : Klien, keluarga dan catatan medis
2. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Klien mengatakan nafasnya sesak sejak satu hari sebelum masuk
Rumah Sakit disertai batuk berdahak
Kronologis Keluhan
Sejak dua minggu sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh
batuk berdahak yang berwarna putih kental dan nafasnya sesak
Faktor Pencetus
Sejak dua minggu sebelum masuk Rumah Sakit klien nafasnya
sesak setelah membersihkan rumah, klien mempunyai riwayat
asma sejak usia 5 tahun. Klien mengatakan sakitnya kambuh bila
terkena debu.
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1) Riwayat Imunisasi
Klien mengatakan tidak ingat imunisasi apa saja yang sudah diberikan
2) Riwayat alergi (obat, makanan, binatang dan lingkungan)
Klien mengatakan mempunyai alergi terhadap makanan yaitu ikan teri, dan bila ada debu klien langsung
nafasnya sesak, untuk yang lainnya tidak.
3) Riwayat dirawat di rumah sakit
Klien mengatakan sebelumnya pernah di rawat di rumah sakit Islam pada tahun 2005. Klien mengatakan
rutin berobat jalan di Poli Asma Rumah Sakit Persahabatan.
4) Riwayat Pemakaian Obat
Klien mengatakan memakai inhalasi dengan menggunakan obat combivant.
d. Riwayat Psikososial dan Spiritual
Orang yang dekat dengan klien saat ini suami dan anak-anaknya yang selalu menemani
selama dirawat, hubungan klien dengan keluarga terbina sangat baik.
Orang yang selama ini dekat dengan klien selaian suaminya yaitu ibunya, klien selalu bertanya
tentang penyakitnya. Dampak sakit terhadap keluarga yaitu keluarga merasa khawatir dengan
penyakit yang diderita klien, klien tampak gelisah dengan ekspresi wajah tegang.
Dengan keyakinan agama Islam klien dan keluarga selalu berdoa semoga penyakit yang
dialaminya saat ini bisa sembuh dan bisa segera pulang ke rumah sakit untuk berkumpul
bersama keluarganya.
e. Kondisi Lingkungan Rumah
Lingkungan rumamh klien sangat padat, ukuran rumah yang sempit untuk kapasitas
keluarga, pembuangan sampah yang sembarangan dan ventilasi rumah kurang sehingga
pencahyaan di rumah kurang.
f. Pola Kebiasaan sehari-hari
1) Nutrisi
a) Pada saat di rumah
Klien mengatakan frekuensi makan tidak tentu karena nafsu makannya kurang jenisnya seperti nasi, lauk dan sayur, klien mengatakan
alergi terhadap ikan teri
b) Pada saat di rumah sakit
Klien makan ± 3 kali/hari, habis ½ porsi, klien mengatakan nafsu makannya berkurang karena merasa mual dan tidak menyukai makanan
yang disediakan di rumah sakit. Jenis makanan di rumah sakit yaitu nasi, lauk, sayur dan buah. Berat badan saat ini 65 kg, berat badan
sebelum sakit 68 kg dan tinggi badan 155 cm.
2) Eliminasi
Frekuensi BAK di rumah ataupun di rumah sakit yaitu 4-5 x/hari dengan warna kuning jernih, baunya khas dan tidak ada keluhan.
Sedangkan frekuensi BAB di rumah ataupun di rumah sakit yaitu 1x/hari, warnanya kuning tengguli, baunya khas dan tidak ada keluhan.
3) Personal Hygiene
Di rumah klien mandi 2x/hari memakai sabun, oral hygiene 2x/ahri, memakai pasta gigi, mencuci rambut 3 x dalam satu minggu dengan
menggunakan shampo.
Di rumah sakit klien mandi hanya di lap saja, oral hygiene 2x/hari.
4) Aktivitas dan Latihan
Klien tidak bekerja sehari-hari hanya tinggal di rumah sebagai ibu rumah tangga, klien jarang berolahraga. Keluhan bila melakukan
aktivitas yang berlebihan yaitu sesak.
3. Pengkajian fisik
a. Sistem Penglihatan
Posisi mata simetris, kelopak mata normal, pergerakan bola mata normal, konjungtiva normal, kornea normal, sklera anikterik,
pupil isokor, otot mata tidak ada kelainan, fungsi penglihatan baik, klien tidak menggunakan kaca mata.
b. Sistem Pendengaran
Daun telinga normal dan tidak sakit bila digunakan, bentuk nnormal, serumen tidak ada, kondisi telinga normal, cairan dari
telinga tidak ada. Perasaan penuh dalam telinga tidak ada, tinitus tidak ada, fungsi pendengaran normal, klien tidak memakai
otot bantu.
c. Sistem Wicara
Keluhan kesulitan berbicara tidak ada.
d. Sistem Pernapasan
Jalan nafas terdapat sputum kental berwarna putih, yang menimbulkan nafas sesak bila melakukan aktivitas. Bila bernafas
klien nampak menggunakan otot-otot bantu nafas, frekuensi nafas 80x/menit, irama nafas tidak teratur, kedalaman nafas
memanjang, ronchi +/+, wheezing +/+ klien menggunakan oksigen 3 liter/menit.
e. Sistem Kardiovaskuler
Sirkulasi periper tekanan darah 150/100 mmHg, denyut nadi 96x/menit dengan irama teratur dan denyutnya kuat. Temperatur
kulit hangat dengan suhu 360C, warna pucat, tidak terdapat kelainan pada bunyi jantung
f. Sistem Hematologi
Pada opemeriksaan laboratorium tangal 24 Desember 2007, Hg 13,9 gr/dl, Ht 4,2 vol %, leukosit 18.900, erinbrosit 6,11
juta/ul, trombosit 241 ribu/ul, untuk pemeriksaan geding mecanigum (BT-CT) tidak dilakukan dan pemeriksaan abumin tidak
dilakukan.
g. Sistem Pencernaan
Keadaan kulit normal dan bersih, jumlah gigi lengkap terdapat caries, saliva normal. Pada abdomen teraba lemas membunal
4. Data Penunjang
Pemeriksaan laboraturium :
5. Penata laksanaan
a. Oksigen 3 liter/menit
b. Infus NacL 0,9% + 1 ½ ampul amynophilin 24 jam/kolf
c. Metil prednisolon 3 x 125 mg
d. Ceftriaxone injeksi 1 x 2 gr
e. Ambroxol syrup 3 x C
f. Inhalasi Combivent 3 x 1/hari
6. Resume
Ny. Y, usia 39 tahun dirawat diruang Anggrek Bawah dengan diagnosa medis asma
bronkial sebelumnya saat di rumah tepatnya 2 minggu sebelum masuk Rumah Sakit, klien
nafasnya sesak setelah membersihkan rumah, klien mempunyai riwayat asma sejak usia 5
tahun, klien mengatakan sakitnya kambuh bila terkena debu. Klien mengeluh batuk
berdahak yang berwarna putih kental, sehingga keluarga membawa klien ke IGD
Persahabatan pada tanggal 25 September 2007 di IGD Persahabatan klien dilakukan
pemeriksaan, akhirnya dianjurkan dirawat untuk pengobatan lebih lanjut, klien
mendapatkan pengobatan.
B. Analisa Data
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai