Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERWATAN KELUARGA

DENGAN
PENYAKIT TBC

Kelompok 3
Nuramelia datuela
Tirsa paputungan
Lilis pora
Megiwati Ano
DEFINISI
TBC adalah penyakit infeksi menular dan menahun
yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
Tuberculosis, kuman tersebut biasanya masuk kedalam
tubuh manusia melalui udara (pernafasan) kedalam
paru-paru, kemudian kuman tersebut menyebar dari
paru-paru ke organ tubuh yang lain melalui penyebaran
darah, kelenjar limfe, saluran pernafasan, penyebaran
langsung ke organ tubuh lain (Sylvia Anderson 1995 :
753)
ETIOLOGI

Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang


disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa.
Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam
sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada
tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang
jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan,
penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai
Koch Pulmonum (KP).
TANDA DAN GEJALA
1. Batuk-batuk dengan atau tanpa dahak lebih dari 3 minggu.
2. Demam ringan, tetapi kadang-kadang dapat mencapai 40 410C.
3. Sesak nafas
4. Nyeri dada
5. Batuk darah
6. Badan terasa lemas
7. Kehilangan nafsu makan
8. Berat badan turun
9. Rasa kurang enak badan (malaise)
10. Berkeringat malam padahal tidak ada kegiatan.
11. Penatalaksanaan
TANDA DAN GEJALA

1. Batuk-batuk dengan atau 6. Badan terasa lemas


tanpa dahak lebih dari 3
7. Kehilangan nafsu makan
minggu.
8. Berat badan turun
2. Demam ringan, tetapi
kadang-kadang dapat 9. Rasa kurang enak badan
mencapai 40 410C. (malaise)
3. Sesak nafas 10. Berkeringat malam padahal
4. Nyeri dada tidak ada kegiatan.

5. Batuk darah
 Droplet Nucles yang merupakan
partikel 1-10 mikron, dikeluarkan
oleh penderita penyakit TBC dengan
cara batuk-batuk, bersin, bicara,
CARA PENULARAN penderita meludah ke tanah
kemudian kuman tersebar ke udara.
Oleh karena itu penyakit ini disebut
“Airbone Infection”. Orang dapat
terinfeksi kalau droplet tersebut
terhirup ke dalam saluran
pernafasan.
PATOFISIOLOGI
Individu rentan yang menghirup basil tuberculosis dan menjadi terinfeksi. Bakteri dipindahkan melalui jalan
nafas ke alveoli,tempat dimana mereka berkumpul dan mulai untuk memperbanyak diri dalam sistem imun tubuh
dengan melakukan reaksi inflamasi. Fagosit (neurofil & makrofagi) menelan banyak bakteri, limfosit spesifik
tuberculosis melisis (menghancurkan) basil dan jaringn normal. Reaksi jaringan ini mengakibatkan penumpukan
eksudat dalam alveoli akan terjadi gangguan pertukaran gas karena sputum menumpuk akan menutupi jalan nafas,
dan sputum bergerak maju ke bronkus, maka akan terjadi ganguan jalan nafas. (Brunner & Suddart, 2002 : 585).

Komplikasi:
a. Pneumonia (radang parenkim paru)
b. Efusi pleura (cairan yang keluar ke dalam rongga pleura)
c. Pneumotorak (adanya udara dan gas dalam rongga selaput dada)
d. Empiema
e. Lasingitis
f. Menjalar ke organ lain (spt, usus)
PENATALAKSANAAN

Pengobatan untuk individu dengan TB aktif memerlukan waktu lama


karena basil resisten terhadap sebagian besar antibiotic dan cepat bermutasi
apabila terpajan antibiotic yang semula masih efektif. Saat ini terapi untuk
pasien dengan infeksi aktif adalah kombinasi empat obat dan berlangsung
paling kurang 9 bulan dan biasanya lebih lama. Apabila pasien tidak
berespons terhadap obat-obatan tersebut, maka obat dan protocol
pengobatan lain akan dicoba. Individu yang memperlihatkan uji kulit
tuberculin positif setelah sebelumnya negative biasanya mendapat
antibiotic selama 6-9 bulan untuk membantu respons imunnya dan
meningkatkan kemungkinan eradikasi basil total.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN KELUARGA:
TAHAPAN KELUARGA DENGAN TBC

I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Ibu S
2. Umur KK : 39 tahun
3. Alamat : Jalan kaca piring II/33 RT.01 RW.03,
kelurahan patrang
4. Pekerjaan KK : Penjahit
5. Pendidikan KK : SD
6. Komposisi keluarga :
no nama Jenis Hub. Dg kk Umur pendidikan agama pekerjaan Keterangan
kelamin

1 AN. E P anak 5th TK Islam - Imunisasi


lengkap

2 TN. SU L anak 32th SMP Islam Buruh -


bangunan
ANALISA DATA

No Data Masalah Kemungkinan Diagnosa keperawatan


diagnosa penyebab
1. Tahap I Resiko Keluarga tidak Resiko penularan infeksi
DS : terjadinya mampu (penyakit) pada anak E
- Ibu S, air limbah dibiarkan mengalir di selokan di sekitar rumah.
- Ibu. H mangatakan kandang ayam berada di dalam rumah infeksi memodifikasi berhubungan dengan
- Menurut keluarga, kandang ayam seharusnya berada di luar. (penularan lingkungan rumah ketidakmampuan keluarga
Tetapi tidak ada biaya untuk membuat kandang. penyakit) untuk memodifikasi lingkungan
- kamar anak E berdekatan dengan kamar Ibu S dan kandang
ayam menyelesaikan rumah untuk
DO: permasalahan menyelesaikan
-Tidak terdapat Jendela kamar di kamar ibu S. lingkungan permasalahan lingkungan
-Lingkungan tidak layak ( kandang hewan di sekitar rumah). disekitar rumah disekitar rumah (paparan
- air kotor di buang di selokan.
- Sanitasi rumah buruk agen infeksi, kondisi hidup
- ventilasi kurang, tembok dari bambu. kurang bersih)
Tahap II
Keluarga tidak mampu memelihara atau memodifikasi
lingkungan yang sehat.
2 Tahap I Perubahan penampilan Transisiperan sebagai single Perubahan penampilan
DS : peran parent peran keluarga terutama ibu
- Ibu S mengatakan hanya merawat Anak E S berhubungan dengan
sendirian. transisi peran sebagai single
- Ibu S mengatakan, kurangnya perhatian yang parent
diberikan kepada anak E
- ibu S merasa kesulitan saat anak E berkata kangen
dengan bapaknya (Bp. T)
DO:
- Ibu S hanya lulusan SD
- Anak E Berpisah dengan bapak T sejak balita
- Perhatian dari ayah kurang kepada anak E.
- Ibu S tidak memperhatikan kebersihan anak
E setelah bermain (cuci tangan, kuku kotor)
- Anak E malu saat ditemui orang lain
Tahap II
Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal dampak
situasi pada perubahan peran
3 Tahap I Kerusakan Ketidaksanggupan Kerusakan
DS : penatalaksanaan mengambil keputusan penatalaksanaan
- ibu S menyatakan bahwa rumahnya pemeliharaan rumah pemeliharaan rumah
masih butuh perbaikan berhubungan dengan
- ibu S mengatakan akan memindahkan ketidakmampuan
kandang ayam Keluarga menentukan
- ibu S menyatakan menyewakan keputusan yang tepat
rumahnya yang satunya untuk menangani
DO : masalah pemeliharaan
- Rumah berdebu rumah keluarga
- Lantai dari semen
- kandang dan rumah hanya
berbatasan dengan dinding bamboo
Tahap II
Ketidak mampuan keluarga dalam
mengambil keputusan (salah
mengambil keputusan)
Ibu S tidak mengerti mengenai sifat,
berat dan luasnya masalah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko penularan infeksi (penyakit) pada anak E berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan rumah untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan disekitar rumah (paparan agen infeksi, kondisi hidup
kurang
No
bersih) Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah 1 3/3x1=1/3 Ibu S menyadari keadaan kesehatannya sekarang ini dapat mengakibatkan
Aktual = 3 anak E tertular penyakitnya.

2. Kemungkinan masalah diubah 2 1/2x2=1 Keadaan kesehatan ibu S yang menderita TB paru ini dapat diubah dengan
Sebagian = 1 cara melakukan pengobatan ke puskesmas Patrang.
 

3. Potensial masalah dicegah 1 2/3x1= 2/3 Proses pengobatan secara berkala dan teratur serta interaksi yang
Cukup = 2 diperhatikan dapat meminimalkan penularan penyakit.

4. Menonjolnya masalah 1 2/2x1=1 Masalah sangat dirasakan ada dan memerlukan penanganan untuk
Masalah ada dan perlu menghindari dampak lainnya.
ditangani=2

    Jumlah 3  
2. KERUSAKAN PENATALAKSANAAN PEMELIHARAAN RUMAH BERHUBUNGAN
DENGAN KETIDAKMAMPUAN KELUARGA MENENTUKAN KEPUTUSAN YANG
TEPAT UNTUK MENANGANI MASALAH PEMELIHARAAN RUMAH KELUARGA
No. Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah 1 3/3x1=1/3 Kandang ayam yang terletak tepat di samping rumah menjadikan ancaman dalam
Aktual = 3 munculnya penyakit yang lain misalnya flu burung.
 
 

2. Kemungkinan masalah 2 1/2x2=1 Perlunya kesadaran ibu S untuk segera memindahkan letak kandang ayam di belakang
diubah rumah.
Sebagian = 1
 

3. Potensial masalah dicegah 1 1/3x1=1/3 Biaya untuk membuat kandang ayam yang baru masih belum mencukupi.
Rendah = 1

4. Menonjolnya masalah 1 1/2x1=1/2 Ancaman dirasakan ada tetapi keluarga merasa ada hal yang lebih penting untuk terlebih
Masalah ada dan tidak dahulu diselesaikan.
perlu segera ditangani=1
INTERVENSI (DX KEP 1)

1. Berikan penjelasan pada keluarga mengenai masalah-masalah yang dapat


ditimbulakan dari tata lingkungannya
2. dukung keluarga untuk mengambil keputusan dalam melakukan perubahan tata
ruang rumah
3. Lakukan konsultasi pada keluarga khususnya ibu S tentang pemindahan kandang
ayam.
4. instruksikan pada keluarga untuk menjaga hygiene pribadi untuk melindungi tubuh
terhadap infeksi
5. Anjurkan kepada keluarga untuk membersihkan lingkungan dengan benar
dap infeksi
INTERVENSI(DX KEP 2)

1.Bantu keluarga mengenal masalah


2.Diskusikan dengan ibu S mengenai rasa tidak menerima kondisi
bahwa ibu S melakukan peran ganda
3.Ajarkan perilaku baru yang dibutuhkan oleh ibu S untuk memenuhi
suatu peran.
4.bantu ibu S dalam mengidentifikasi kekuatan diri
5.bantu ibu S dalam mengidentifikasi berbagai peran dalam hidup.
THANKYOU...

Anda mungkin juga menyukai