Anda di halaman 1dari 8

PRILAKU ORGANISASI

KELOMPOK 1
ADINDA MUTIARA JIHAN ( 181010551000 )
AGUS DWIYANTO ( 181010550008 )
ANDI NUR SEPTIANTO ( 181010550863 )
ARIANUS SUBA ( 181010550586 )
DHEANADA SISTRA ( 181010505665 )
GUNANZAH HIDAYAT ( 181010550679 )
PENGERTIAN PRILAKU ORGANISASI

• Prilaku organisasi merupakan suatu bidang studi ilmu terapan yang mengkaji hubungan antar manusia
dalam organisasi, baik manusia sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok, serta hubungan
antara manusia dan organisasi. Artinya, bahwa perilaku organisasi bisa mendeskripsikan, menjelaskan,
memprediksi, dan dapat mengendalikan perilaku manusia dalam organisasi.
• Pengertian perilaku organisasi menurut para ahli, yaitu:
• 1. Robbins & Judge (2008) yaitu perilaku organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang
dimiliki oleh individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi, yang bertujuan
menerapkan ilmu pengetahuan guna meningkatkan keefektifan suatu organisasi.
• 2. Thoha (2014) mengemukakan perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek
tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.
TUJUAN PERILAKU ORGANISASI

• Menciptakan hubungan yang baik di tempat kerja


Sulit untuk membangun hubungan kerja yang bermakna. Sebagai seorang pemimpin, kita harus mewaspadai setiap kasus konflik atau situasi
yang dapat menghambat hubungan karyawan. Mencari tahu masalah nyata yang merusak hubungan karyawan mungkin merupakan
pekerjaan yang menakutkan, tapi itu penting untuk dilakukan.
• Memotivasi karyawan
Motivasi adalah elemen penting ketika kita berbicara tentang keterlibatan karyawan. Tanpa motivasi, sulit untuk meningkatkan
produktivitas. Kurangnya motivasi dapat menyebabkan karyawan tidak memberikan upaya 100% mereka untuk suatu pekerjaan.
• Membangun tempat kerja yang aman secara psikologis
Studi perilaku organisasi membantu seorang pemimpin untuk memahami pengaruh mereka terhadap karyawan. Hal tersebut akan
menentukan sikap pemimpin terhadap karyawannya, yang menggambarkan tentang bagaimana pemimpin membuat tempat kerja aman
secara psikologis. Ini adalah tempat kerja yang akan menginspirasi dan membangun moral.
• Membentuk sikap karyawan
Mencapai kesuksesan dalam jangka panjang bisa menjadi tugas yang sulit. Dan mempertahankan konsistensi bahkan lebih menantang
secara signifikan. Namun, itu semua akan tergantung pada bagaimana karyawan berperilaku di tempat kerja.
• Efisiensi lebih tinggi dalam tim
Studi tentang perilaku dalam suatu organisasi sangat penting untuk kolaborasi tim. Karena itu akan memberi kita wawasan tentang
persamaan dan perbedaan yang dimiliki orang-orang. Memahami dinamika akan membantu seorang pemimpin dalam memfasilitasi
kesatuan tim yang lebih baik.
MANFAAT PERILAKU ORGANISASI

• Perilaku organisasi adalah studi sistematis tentang tindakan dan sikap yang ditunjukkan orang dalam
organisasi. Ini juga membantu setiap individu untuk memahami perilakunya.
• Perilaku organisasi telah terbukti berperan penting bagi manajer dalam menyelesaikan pekerjaan
mereka secara efektif.
• Perilaku organisasi menekankan pada interaksi dan hubungan antara organisasi dan perilaku individu.
Studi ini dapat menjadi upaya positif dalam memenuhi kesepakatan psikologis antara organisasi dan
individu.
• Perilaku organisasi memberikan kepuasan kerja kepada karyawan dan membantu dalam
mengembangkan perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan dalam organisasi.
• Perilaku organisasi membantu dalam membangun iklim yang memotivasi dalam organisasi.
• Perilaku organisasi membantu dalam membangun hubungan industrial yang ramah.
• Perilaku organisasi memperlancar kemajuan pemasaran dengan memberikan wawasan yang lebih
dalam tentang perilaku konsumen serta memotivasi dan mengelola karyawan lapangan.
PENTINGNYA PERILAKU ORGANISASI

• Supartha dan Sintaasih (2017) mengatakan pentingnya mempelajari perilaku organisasi karena mau
tidak mau banyak masalah dalam organisasi yang membutuhkan pemecahan melalui pendekatan
konsep perilaku organisasi. Sebagai gambaran dapat dilihat dari adanya perubahan yang begitu cepat
melanda organisasi, sehingga para manajer dituntut untuk dapat segera menangani perubahan
tersebut. Misalnya manajemen diuji kemampuannya dalam hal merespon globalisasi, mengelola
beragam tenaga kerja, meningkatkan kualitas dan produktivitas, memperbaiki keterampilan karyawan,
dan mampu menciptakan perilaku yang beretika.
• Berdasarkan pernyataan tersebut, para manajer diharapkan dapat mempelajari perilaku organisasi,
karena sangat penting dalam membantu para manajer untuk memperbaiki, mendorong atau merubah
perilaku kerja, baik individu, kelompok, maupun organisasi secara keseluruhan untuk mencapai tujuan
organisasi. Dengan mempelajari perilaku organisasi, maka para manajer memiliki keterampilannya
untuk menangani perilaku pegawainya untuk dapat bekerja dengan baik sehingga dapat mencapai
efektivitas organisasi.
PRINSIP-PRINSIP PERILAKU ORGANISASI
Sofyandi dan Garniwa (2007) mengemukakan bahwa prinsip-prinsip perilaku organisasi tidak hanya
dilakukan oleh pegawai, namun dapat dilakukan oleh pemimpin sehingga terdapat unsur-unsur yang perlu
dipertimbangkan dalam perilaku organisasi :
• 1. Aspek psikologis tindakan manusia itu sendiri sebagai hasil studi psikologis;
• 2. Adanya bagian lain yang diakui cukup relevan bagi usaha mempelajari tindakan manusia dalam
organisasi;
• 3. Perilaku organisasi sebagai suatu disiplin, mengakui bahwa individu dipengaruhi oleh bagaimana
organisasi diatur dan siapa yang mengawasi mereka. Oleh sebab itu, struktur organisasi memegang
peranan penting dalam membahas perilaku organisasi.
• 4. Walau disadari akan adanya keunikan masing-masing individu, perilaku organisasi lebih banyak
menekankan pada tuntutan manajer bagi tercapainya tujuan organisasi secara keseluruhan.
KARAKTERISTIK PERILAKU ORGANISASI
• Bidang studi terpisah dan bukan hanya sebagai suatu disiplin
Menurut definisi, disiplin adalah ilmu yang diterima secara luas, yang didasarkan pada landasan teoretis. Tapi, perilaku organisasi memiliki
orientasi multi-interdisipliner dan, dengan demikian, tidak didasarkan pada latar belakang teoritis tertentu.
• Pendekatan interdisipliner
Pada dasarnya, perilaku organisasi merupakan pendekatan interdisipliner untuk mempelajari tentang perilaku manusia di tempat kerja.
Perilaku organisasi mencoba mengintegrasikan pengetahuan yang relevan yang diambil dari disiplin ilmu terkait seperti psikologi, sosiologi,
dan antropologi agar dapat diterapkan untuk mempelajari dan menganalisis perilaku organisasi.
• Sebuah ilmu terapan
Perilaku organisasi pada dasarnya adalah penerapan berbagai penelitian untuk memecahkan masalah organisasi yang terkait dengan
perilaku manusia. Garis dasar perbedaan antara ilmu murni dan perilaku organisasi yaitu ilmu murni berkonsentrasi pada penelitian
fundamental, sedangkan perilaku organisasi berkonsentrasi pada penelitian terapan.
• Sebuah ilmu normatif
Perilaku organisasi juga merupakan ilmu dalam arti normatif. Sementara ilmu positif membahas satu-satunya hubungan sebab-akibat,
perilaku organisasi menentukan bagaimana temuan penelitian terapan dapat diterapkan pada tujuan organisasi yang diterima secara sosial.
Dengan demikian, perilaku organisasi berkaitan dengan apa yang diterima oleh individu dan masyarakat yang terlibat dalam suatu
organisasi.
• Pendekatan humanistik dan optimis
Perilaku organisasi menerapkan pendekatan dalam arti humanis. terhadap orang-orang yang bekerja dalam organisasi, sehingga berkaitan
dengan pemikiran dan perasaan manusia. Perilaku organisasi didasarkan pada keyakinan bahwa orang memiliki keinginan bawaan untuk
mandiri, kreatif dan produktif.
• Pendekatan sistem
Pendekatan sistem telah dikembangkan oleh para ilmuwan perilaku untuk menganalisis perilaku manusia dalam kerangka sosio
psikologisnya. Kerangka sosio psikologis manusia membuat manusia menjadi kompleks dan pendekatan sistem sosial yang mencoba
mempelajari kompleksitasnya dan menemukan solusi untuk itu.
PENDEKATAN DALAM PERILAKU
ORGANISASI
• 1. Pendekatan sumber daya manusia (supportif), yaitu untuk membantu pegawai agar berprestasi lebih
baik, menjadi orang yang lebih bertanggung jawab, dan kemudian berusaha menciptakan suasana di
mana mereka dapat menyumbang sampai pada batas kemampuan yang mereka miliki, sehingga
mengarah kepada peningkatan keefektifan pelaksanaan tugas.
• 2. Pendekatan kontingensi, yaitu pendekatan kontingensi mengandung pengertian bahwa adanya
lingkungan yang berbeda menghendaki praktek perilaku yang berbeda pula untuk mencapai keefektifan;
• 3. Pendekatan produktivitas, yaitu pendekatan produktivitas sebagai ukuran seberapa efisien suatu
organisasi dapat menghasilkan keluaran yang diinginkan. Jadi, produktivitas yang lebih baik merupakan
ukuran yang bernilai tentang seberapa baik penggunaan sumber daya dalam masyarakat
• 4. Pendekatan sistem, terutama diterapkan dalam sistem sosial, di mana di dalamnya terdapat
seperangkat hubungan manusia yang rumit yang berinteraksi dalam berbagai banyak cara. Ini berarti,
dalam mengambil keputusan para manaer harus mengkaji hal-hal di luar situasi langsung untuk
menentukan dampaknya terhadap sistem yang lebih besar sehingga memerlukan analisis biaya dan
manfaat.

Anda mungkin juga menyukai