Anda di halaman 1dari 9

DOSEN PENGAMPU :

RATNA SARI DEWI, SKM, M.Kes

PEMBIAYAAN DAN
PENGANGGARAN KESEHATAN
DISUSUN OLEH :
DEVI OCTAFIA A91813201003)
Contoh Penganggaran Direct Cost
Biaya langsung ( Direct Cost) adalah biaya yang terkait langsung
dengan pelayanan kesehatan dan harus ditanggung oleh seorang pasien
selama rawat inap di rumah sakit.

Contoh biaya langsung meliputi biaya rawat inap pasien per


malam, biaya pemeriksaan, konsultasi,
penunjang/laboratorium/alat, biaya tindakan medis, obat serta
biaya administrasi.

Hal ini sesuai pendapat Hilton (2005) bahwa biaya langsung adalah
biaya yang terjadi pada suatu segmen dan terjadinya karena adanya
segmen tersebut. Biaya ini merupakan biaya yang dapat ditelusuri
dengan jelas dan nyata ke bagian segmen tertentu yang akan dianalisis.
Contoh Penganggaran Indirect Cost

Biaya tidak langsung ( Indirect Cost) adalah biaya yang


dikeluarkan untuk aktivitas yang tidak berhubungan
langsung dengan proses pengobatan atau penyembuhan.

Contoh biaya tidak langsung pasien rawat inap terdiri


dari biaya transportasi (pergi dan pulang dari rumah
sakit). Biaya makanan ekstra untuk pasien dan
penunggu pasien serta biaya family care termasuk biaya
tidak langsung.
Sumber Pendapatan Puskesmas
A. APBD
Sesuai dengan azas desentralisasi, sumber pembiayaan
pemerintah datang dari APBD kabupaten/kota. Dana yang
disediakan pleh pemerintah dibedakan atas dua macam, yakni:
 Dana anggaran pembangunan dan mencakup dana
pembangunan gedung, pengadaan peralatan serta pengadaan
obat, dan;
 Dana anggaran rutin yang mencakup gaji karyawan,
pemeliharaan gedung dan peralatan, pembelian barang habis
pakai serta biaya operasional
Lanjutan
 Anggaran tersebut disusun oleg dinas kesehatan kabupaten/kota
untuk diajukan dalam Daftar Usulan (DUK) Kegiatan ke
pemerinta kabupaten/kota untuk seterusnya dibahas bersama
DPRD kabupaten/kota. Puskesmas diberikan kesempatan
mengajukan kebutuhan untuk kedua anggran tersbut melalui
dinas kesehatan kabupaten/kota. Anggaran yang telah disetujui
tercantum dalam dokumen keuangan diturunkan secara bertahap
ke puskesmas melalui dinas kesehatan kabupaten/kota.
 Untuk beberapa mata anggran tertentu, misalkan pengadaan obat
dan pembangunan gedung serta pengadaan alat, anggaran
tersebut dikelola langsung oleh dinas kesehatan kabupaten/kota
atau oleh puskesmas jika anggaran tersebut merupakan program
an kegiatan di masyarakat
B. PAD (pendapatan asli daerah)

 Sesuai dengan kebijakan pemerintah, masyarakat dikenakan


kewajiban membiayai upaya kesehatan perorangan yang
dimanfaatkannya, dan besar biaya (retribusi) ditentukan oleh
masing-masing pemerintah daerah. Seluruh pendapatan
puskesmas disetor secara berkala ke kas negara melalui dinas
kesehatan kabupaten/kota. Total dana retribusi dari puskesmas
ini kemudian menjadi bagian dari sejumlah pendapatan asli
daerha (PAD). Selain dari retribusi yang dipungut dari kantong
pasien sebagai pemanfaat layanan, puskesmas juga menerima
dana dari berbagai sumber anatar lain, seperti BPJS, Jampersal,
dll.
C. Bantuan Biaya Dari Dalam dan Dari Luar Negeri
 Bantuan luar negeri, dapat dalam bentuk hibah (grant)
atau pinjaman (loan) untuk investasi atau pengembangan
pelayanan kesehatan. Selain itu, juga diperolah bantuan
biaya dari pihak lain untuk penatalaksanaan terhadap
penyakit-penyakit tertentu, misalnya oleh organisasi sosial
ataupun pemerintah negara lain. Seperti bantuan dana dari
luar negeri untuk penanganan HIV dan virus H5N1 yang
diberikan oleh WHO kepada negara-negara berkembang
(termasuk indonesia)
Sumber lain pendapatan puskesmas yaitu :
 Dana asuransi swasta lain (kerja sama)
 Dana swasta (program)
dana PNPM (program)

Anda mungkin juga menyukai