Anda di halaman 1dari 8

RANKINE CYCLES

Kelompok 9 :
• Muhammada Tufiq Septyadi 5019201115
• Prayoga Fajar Samekta 5019211165
• Ridha Wulan Suci 5019211170

Thermodynamics
Dosen : Adi Iswantoro, S.T, M.T

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


Rankine Cycle

Rankine Cycle adalah siklus termodinamika yang mengubah panas menjadi kerja. Panas disuplai secara
eksternal pada aliran tertutup, yang biasanya menggunakan air sebagai fluida yang bergerak. Siklus ini
menghasilkan 80% dari seluruh energi listrik yang dihasilkan di seluruh dunia. Siklus ini dinamai untuk
mengenang ilmuwan Skotlandia, William John Maqcuorn Rankine. Siklus Rankine adalah model operasi
mesin uap panas yang secara umum ditemukan di pembangkit listrik. Sumber panas yang utama untuk siklus
Rankine adalah batu bara, gas alam, minyak bumi, nuklir, dan panas matahari.

Siklus Rankine kadang-kadang diaplikasikan sebagai siklus Carnot, terutama dalam menghitung efisiensi.
Perbedaannya hanyalah siklus ini menggunakan fluida yang bertekanan, bukan gas. Fluida pada Siklus
Rankine mengikuti aliran tertutup dan digunakan secara konstan. Banyak ketidakpraktisan pada siklus Carnot
dapat disempurnakan dengan memanaskan uap di dalam boiler dan mengembunkannya sepenuhnya dalam
kondensor. Sehingga didapat siklus Rankine, yang merupakan siklus ideal untuk uap pembangkit listrik.

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


The Process of Rankine Cycle
• 1-2 Isentropic compression in a pump
• 2-3 Constant pressure heat addition in a boiler
• 3-4 Isentropic expansion in a turbine
• 4-1 Constant pressure heat rejection in a condenser

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


Air memasuki pompa pada keadaan 1 sebagai cairan jenuh dan dikompresi secara
isentropik terhadap tekanan operasi boiler. Suhu air sedikit meningkat selama
proses kompresi isentropik ini karena sedikit penurunan volume spesifik air. Air
memasuki boiler sebagai cairan terkompresi pada keadaan 2 dan keluar sebagai
uap super panas pada keadaan 3. Uap yang dipanaskan pada keadaan 3 memasuki
turbin, di mana ia mengembang secara isentropis dan menghasilkan kerja dengan
memutar poros yang terhubung ke listrik generator. Tekanan dan suhu uap
menurun selama proses ini pada keadaan 4, di mana uap memasuki kondensor.
Pada kondisi ini, uap biasanya merupakan campuran cair-uap jenuh dengan
kualitas tinggi. Uap dikondensasikan pada tekanan konstan di dalam kondensor,
yang pada dasarnya merupakan penukar panas yang besar, dengan membuang
panas ke media pendingin seperti danau, sungai, atau atmosfer. Uap meninggalkan
kondensor sebagai cairan jenuh dan memasuki pompa, menyelesaikan siklus.

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


Energy Analysis of the Ideal Rankine Cycle
Keempat komponen yang terkait dengan siklus Rankine (pompa,

boiler,turbin, dan kondensor) adalah steady flow device, dan dengan

demikian keempat proses yang membentuk siklus Rankine dapat

dianalisis sebagai proses aliran tetap. Perubahan energi kinetik dan

potensial uap biasanya relative terhadap persyaratan kerja dan

perpindahan panas dan oleh karena itu biasanya dihiraukan. Maka

persamaan energi Steady flow per satuan massa uap berkurang menjadi :

Boiler dan kondensor tidak melibatkan kerja apapun, dan pompa dan
turbin diasumsikan isentropik. Maka hubungan kekekalan energi
untuk masing-masing perangkat dapat dinyatakan sebagai berikut:

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


Efisiensi konversi pembangkit listrik di Amerika Serikat seringkali dinyatakan dalam laju panas, yang
merupakan jumlah panas yang disuplai, dalam Btu, untuk menghasilkan 1 kWh listrik. Semakin kecil
laju panas, maka lebih besar efisiensinya. Mempertimbangkan bahwa 1 kWh =3412 Btu dan dengan
mengabaikan kerugian yang terkait dengan konversi daya poros menjadi tenaga listrik, hubungan antara
laju panas dan efisiensi termal dapat menjadi diekspresikan sebagai :

Misalnya, laju panas 11.363 Btu/kWh setara dengan efisiensi 30 persen. Efisiensi termal juga dapat
diartikan sebagai rasio area yang dilingkupi oleh siklus pada diagram T-s dengan area di bawah proses
penambahan panas.

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia

Anda mungkin juga menyukai