Anda di halaman 1dari 40

KEBIJAKAN TEKNIS DAN PENYELENGGARAAN

PERIZINAN USAHA MIKRO OBAT TRADISIONAL


(UMOT) DAN INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN
(IRTP) DALAM RANGKA PEMBINAAN

DIREKTORAT PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN


2019
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

SISTEMATIKA PRESENTASI

1. Dasar Hukum
2. Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
(Online Single Submission)
3. Dukungan Pemerintah dan Peran Pemerintah Daerah
terhadap Pembinaan Produksi dan Distribusi Kefarmasian
DASAR HUKUM

PERATURAN
UNDANG-UNDANG PERATURAN PEMERINTAH PERATURAN MENTERI
PRESIDEN/INPRES

• UU No. 8/1999 tentang • PP 72/1998 tentang Pengamanan • Perpres 44/2016 tentang Daftar • Permenkes 006/2012 tentang
Perlindungan Konsumen Sediaan Farmasi dan Alat Bidang Usaha yang tertutup dan Obat Tradisional
• UU 36/2009 tentang Kesehatan Kesehatan Bidang terbuka dengan • Permenkes 007/2012 tentang
• UU 18/2012 tentang Pangan • PP 69/1999 tentang Label dan persyaratan di Bidang Registrasi Obat Tradisional
• UU 23/2014 tentang Pemerintah Iklan Pangan Penanaman Modal • Permenkes 033/2012 tentang
Daerah • PP 28/2004 Keamanan Mutu dan • Inpres 6/2016 tentang Percepatan Bahan Tambahan Pangan
Gizi Pangan Pengembangan IF dan Alkes • Permenkes 34 Tahun 2014
• PP 24/2018 tentang Pelayanan • Perpres 91/2017 tentang tentang Perubahan atas
Perizinan Berusaha Terintegrasi Percepatan Pelaksanaan Usaha Permenkes 1148 Tahun 2011
Secara Elektronik • Permenkes 64/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan
• Permenkes 30 Tahun 2017
tentang Perubahan Kedua atas
Pemenkes 1148 Tahun 2011
• Permenkes 26 Tahun 2018
Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik
Sektor Kesehatan
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

Dasar Hukum Teknis Obat


Tradisional
DASAR PELAKSANAAN
INDUSTRI DAN USAHA OBAT TRADISIONAL

Permenkes 007/2012
Permenkes 006/2012
tentang Registrasi Obat
tentang Obat Tradisional
Tradisional

PENINGKATAN DAYA
SAING INDUSTRI
DAN USAHA OBAT
TRADISIONAL
PERMENKES 006/2012
TENTANG INDUSTRI DAN USAHA OBAT TRADISIONAL

BENTUK INDUSTRI DAN USAHA OT DNI


IOT, IEBA, UKOT, UMOT, UJR, UJG 100% MODAL DALAM NEGERI

Izin/Usaha Produk PJT Izin

IOT Semua Apoteker Kemkes


IEBA Ekstrak Apoteker Kemkes
UKOT Semua bentuk sediaan OT, TTK Dinkes Prov
kecuali tablet & efervesen Apoteker untuk yg
memproduksi sediaan
kapsul

UMOT Param, tapel, pilis, cairan obat TTK Dinkes Kab/Kota


luar dan rajangan
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

Dasar Hukum Teknis Pangan


DASAR PELAKSANAAN
PENGAMANAN MAKANAN DAN MINUMAN

UU NO 18/2012
UU NO. 36/2009 TENTANG
TENTANG PANGAN PP NO. 28/2004
KESEHATAN
KEAMANAN PANGAN TENTANG KEAMANAN
BAB 16 PENGAMANAN MAKANAN MUTU DAN GIZI PANGAN
DAN
MINUMAN
PENYELENGGARAANNYA
UPAYA PENGAMANAN MAKANAN DAN MINUMAN
(Pasal 109 – 112 UU No. 36/2009 tentang Kesehatan)

1. Pelaku Usaha (Produsen, Distributor) makanan dan Minuman


a. Makmin hasil teknologi rekayasa genetik harus aman bagi manusia, hewan dan lingkungan
b. Dilarang menggunakan KATA-KATA MENGECOH DAN KLAIM TIDAK BENAR dalam produksi &
promosi makmin
2. Makanan dan Minuman :
a. sesuai standar dan/atau persyaratan kesehatan
b. mendapat izin edar
c. dikemas wajib diberi tanda atau label sesuai dengan ketentuan
d. yg TIDAK MEMENUHI SYARAT (standard, persyaratan kesehatan) ditarik, dicabut izin edar,
disita, dan dimusnahkan
3. Pemerintah berwenang dan bertanggung jawab MENGATUR-MENGAWASI PRODUKSI,
PENGOLAHAN, PENDISTRIBUSIAN makmin
UU NO. 18/2012 TENTANG PANGAN

Pasal 5 BAB VII KEMANAN PANGAN


Lingkup pengaturan Penyelengaraan Pasal 67
Pangan meliputi: Keamanan pangan sebagai bentuk upaya kesehatan, untuk
b. Ketersediaan Pangan menjaga pangan tetap aman, higiene, bermutu dan bergizi
e. Kemanan Pangan Pasal 68
f. Label dan Iklan Pangan
 Jaminan penyelenggaraan Keamanan Pangan
g. Pengawasan
 Pemerintah menetapkan NSPK
h. Sistem informasi Pangan
 Pemerintah dan/Pemda membina, mengawasi,
BAB IV Ketersediaan Pangan pelaksanaan NSPK
Pasal 42 Penganekaragaman Pangan Pasal 69
Penyelenggaraan keamanan pangan melalui :
Melalui:  Sanitasi Pangan (Ps. 70-72)
• Pengoptimalan pangan lokal  Pengaturan BTP (Ps. 73-76)
• Penguatan UMKM di bidang Pangan  Pengaturan Pangan Rekayasa Genetika (Ps. 78-79)
• Pengembangan indsutri Pangan yang
 Pengaturan Iradiasi pangan (Ps. 80-81)
berbasis Pangan Lokal
 Penetapan Standar Kemasan Pangan (Ps. 82-85)
 Jaminan keamanan dan mutu pangan (Ps. 86-94)
 Jaminan produk halal (Ps. 95)
PP NO. 28/2004
TENTANG KEAMANAN MUTU DAN GIZI PANGAN

Pengawasan dan Pembinaan


Ps. 42-51
Dikecualikan:
(Tidak perlu izin
edar) PENGAWASAN
Pangan olahan dan PEMERINTAH
Pangan wajib - Pangan yg
IRTP  PEMBINAAN menetapkan
memiliki IZIN memiliki masa
SERTIFIKAT pangan siap saji pedoman
EDAR  simpan < 7hr
PRODUKSI IRT dan olahan pemberian
diterbitkan suhu ruang
 diterbitkan rumah tangga sertifikat
Badan POM
Bupati/Walikota -Pangan  produksi IRT
sampel/peneliti Bupati/Walikota
an/konsumsi
sendiri
TUJUAN PENYELENGGARAAN
SPP-IRT

Meningkatkan pengetahuan produsen dan karyawan tentang pengolahan


pangan dan peraturan perundang-undangan di bidang keamanan pangan agar
dihasilkan produk pangan yang aman, bermutu dan bergizi

Menumbuhkan kesadaran dan motivasi produsen dan karyawan tentang


pentingnya pengolahan pangan yang higienis dan tanggung jawab terhadap
keselamatan konsumen.

Meningkatkan daya saing dan kepercayaan konsumen terhadap produk yang


dihasilkan IRTP
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara


Elektronik Sektor Kesehatan
(Online Single Submission)
PERIZINAN BERUSAHA TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK
ONLINE SINGLE SUBMISSION
INPRES 6/2016
PERCEPATAN PENGEMBANGAN
INDUSTRI FARMASI DAN ALAT
KESEHATAN

PERPRES 91/2017
PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA

PP 24/2018
PELAYANAN PERIZINAN BERUSAHA
Prinsip Dasar: TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK
1. Perizinan terstandardsasi
2. Terintegrasi dengan K/L/D
3. Menggunakan IT dan dapat diakses dan digunakan oleh Pelaku
Usaha
4. Kepercayaan kepada Pelaku Usaha untuk memenuhi komitmen PMK 26/2018
5. Pengawasan dibantu/dilakukan oleh profesi bersertifikat PELAYANAN BERUSAHA TERINTEGRASI
6. Memastikan terpenuhinya aspek Keselamatan, Kesehatan, SECARA ELEKTRONIK SEKTOR KESEHATAN
Keamanan, dan Lingkungan (K3L)
PP No. 24/2018
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik

Nomor Induk Berusaha (NIB) adalah identitas Pelaku Usaha yang


diterbitkan oleh Lembaga OSS setelah Pelaku Usaha melakukan
Perizinan Berusaha dilakukan melalui Online Pendaftaran
Single Submission (OSS)
Izin Usaha adalah izin yang diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan
atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/wali
Izin diberikan di awal berdasarkan pernyataan kota setelah Pelaku Usaha melakukan Pendaftaran dan untuk
komitmen penyelesaian izin memulai usaha dan/atau kegiatan sampai sebelum pelaksanaan
komersial atau operasional dengan memenuhi persyaratan
dan/atau Komitmen
Perubahan proses bisnis maupun manajemen K/L
dimana terdapat pergeseran dari pemberi izin Izin Komersial atau Operasional adalah izin yang diterbitkan oleh
menjadi pengawas Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga,
gubernur, atau bupati/wali kota setelah Pelaku Usaha mendapatkan
Izin Usaha dan untuk melakukan kegiatan komersial atau
operasional dengan memenuhi persyaratan dan/atau Komitmen
PERIZINAN BERUSAHA TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK (OSS)

PP No. 24/2018 Permenkes No. 26/2018


PBTSE PBTSE Sektor Kesehatan

Percepatan dan peningkatan penanaman modal dan


Mengatur mengenai persyaratan, tata cara, dan masa
berusaha melalui perizinan berusaha terintegrasi secara
berlaku perizinan Sektor Kesehatan
elektronik (OSS)

Pelayanan Publik Prodis Kefarmasian (Lampiran PP 24/2018):


Sistem Perizinan yang 1. Sertifikat Produksi IF
terintegrasi dengan
2. Sertifikat Produksi IOT
Sistem Perizinan K/L/D
3. Sertifikat Produksi IEBA
4. Sertifikat Produksi IKOS
5. Sertifikat Distribusi PBF
6. Sertifikat Produksi UKOT
7. Sertifikat Distribusi Cabang PBF
Sistem Perizinan 8. Sertifikat Produksi UMOT
Daerah 9. Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga

Penyelenggaraan, Pembinaan, dan Pengawasan


tetap mengacu pada Permenkes Teknis terkait
BISNIS PROSES PERIZINAN BERUSAHA PRODIS KEFARMASIAN MELALUI OSS

Monitoring dan Pengawasan


NIB Komit
Komit
Registrasi dan men Izin men Izin Kegiatan
Perizin Izin Komer
OSS Izin Usaha Komersial
an Usaha Komer sial
Dasar sial

Sertifikat Produksi/Distribusi
IF
PBF Sertifikat
IKOS CPOB/CPKB/CPOTB/CDOB
IOT-IEBA
UKOT-UMOT Izin Edar
SPP-IRT

Permohonan Perizinan Berusaha berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)
KBLI PERIZINAN BERUSAHA PRODIS KEFARMASIAN

Perizinan Berusaha dilaksanakan KBLI


melalui OSS

Sertifikat Produksi Industri Farmasi 21012

Sertifikat Produksi Industri Farmasi 21011


Bahan Obat
Sertifikat Distribusi PBF 46492, 46693

Sertifikat Produksi IOT/IEBA 21021, 21022

Sertifikat Produksi UKOT/UMOT 21022

Sertifikat Produksi Kosmetika 20232

Sertifikat Produksi Pangan IRT 10211, 10214, 10291, 10311, 10312, 10313, 10330, 10411, 10413, 10422, 10424,
10532, 10611, 10612, 10621, 10622, 10629, 10633, 10710, 10721, 10722, 10723,
10729, 10732, 10733, 10739, 10740, 10750, 10761, 10763, 10771, 10772, 10773,
10779, 10792, 10793, 10794, 10799
PERUBAHAN NOMENKLATUR PERIZINAN BIDANG PRODIS KEFARMASIAN

Surat Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian


No. S-30/SES.M.EKON/01/2019 tanggal 16 Januari 2019

Perizinan Jenis Perizinan Perizinan Jenis


Berusaha Berusaha Perizinan
Izin Usaha Industri Farmasi Izin Usaha Sertifikat Produksi Industri Farmasi Izin Komersial/
Operasional
Sertifikat Distribusi Pedagang Besar Izin Komersial/
Sertifikat Distribusi Farmasi Izin Usaha Farmasi Operasional
Sertifikat Distribusi Cabang Izin Usaha Sertifikat Distribusi Cabang Izin Komersial/
Farmasi Pedagang Besar Farmasi Operasional
Izin Usaha Industri Obat Izin Usaha Sertifikat Produksi Industri Obat Izin Komersial/
Tradisional (IOT)/Industri Tradisional atau Ekstrak Bahan Operasional
Ekstrak Bahan Alam (IEBA) Alam

Izin Usaha Kecil dan Mikro Obat Izin Usaha Sertifikat Produksi Usaha Kecil dan Izin Komersial/
Tradisional Mikro Obat Tradisional Operasional
PERAN K/L/D DALAM PERIZINAN BERUSAHA PRODIS KEFARMASIAN MELALUI OSS

Instansi Jenis Izin IF PBF PBF IOT/IEBA IKOS UKOT SPP-IRT


Cabang /UMOT
Lembaga Izin Usaha dan √ √ √ √ √ √ √
OSS Izin Komersial
Pemda Komitmen Izin Sertifikat Sertifikat Sertifikat
Komersial Distribusi Produksi Produksi
Cabang PBF UKOT/UMOT Pangan IRT
Pemda Pembinaan √ √ √ √ √ √ √
(Dinkes) dan Sosialisasi
Kemenkes Komitmen Izin Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat
(melalui e- Komersial Produksi IF Distribusi Produksi Produksi
Licensing) PBF IKOT/IEBA Kosmetika
Kemenkes Pembinaan √ √ √ √ √ √ √
dan Sosialisasi
BPOM Komitmen Izin • Sertifikat Sertifikat Sertifikat • Sertifikat • Sertifikat • Sertifikat
Komersial CPOB CDOB CDOB CPOTB CPKB CPOTB
• Izin Edar • Izin Edar • Notifikasi Bertahap
• Izin Edar
BPOM Pengawasan √ √ √ √ √ √ √
dan Sosialisasi
SERTIFIKAT PRODUKSI UMOT

OSS Nomor Induk Berusaha


(NIB)
30
Izin Lokasi
Menit

Izin Usaha UMOT

IZIN KOMERSIAL **

Pembangunan dan
Pemenuhan Komitmen

Kabupaten -Sertifikat Produksi UMOT 4 HK*


/Kota
*) Setelah Berkas Lengkap setelah persyaratan diterima sesuai dan lengkap
**) Dengan komitmen pemenuhan persyaratan Dinas Kesehatan setempat
PERSYARATAN UMOT
PERSYARATAN UMOT

Izin UMOT Sertifikat Produksi UMOT (Permenkes 26/2018)


• Akta pendirian Badan Usaha • Memiliki NIB
• Susunan Direksi dan Komisaris • Daftar sediaan Obat Tradisional yang akan
• KTP/Identitas Direksi dan Komisaris diproduksi
• Pernyataan Direksi dan Komisaris • Penanggung Jawab Teknis
• Bukti penguasaan tanah dan bangunan
• TDP dalam hal permohonan bukan
perseorangan
• SIUP dalam hal permohonan bukan
perseorangan •Pemda menerbitkan Sertifikat Produksi UMOT
• NPWP
• Surat keterangan domisili
• Rekomendasi dari Kepala Balai setempat dan
Kepala Dinas Kab/Kota
SERTIFIKAT PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA (SPP-IRT)
SKEMA SPP-IRT MELALUI OSS

IZIN USAHA IZIN OPERASIONAL/KOMERSIAL

Sertifikat Penyuluhan
Keamanan Pangan
Pemda Kab/Kota
cq Dinas Kesehatan
NIB
(Nomor Izin Usaha Mikro
Induk SPP-IRT
(IUM)
Monitoring &
Berusaha)
3 evaluasi oleh
Berita Acara Pemeriksaan terhadap bulan Pemda Kab/Kota
Pemenuhan Aspek Higiene Sanitasi
dan Dokumentasi
Pemda Kab/Kota cq Dinas Kesehatan
• Aspek Higiene dan Sanitasi (Kesling)
• Dokumentasi (Farmalkes)

SISTEM PERIZINAN DAERAH


CONTOH NIB DAN IZIN USAHA
CONTOH SERTIFIKAT PRODUKSI
PENYELESAIAN HAMBATAN PERIZINAN BERUSAHA

Surat Sekretaris Menteri koordinator Bidang Mekanisme penyelesaian Komitmen


Perekonomian No. S-347/SES.M.EKON/08/2018 Sertifikat Distribusi PBF Cabang melalui
tanggal 9 Agustus 2018 hal Pemrosesan DPMPTSP Provinsi dan penyampaian
Penyelesaian Izin Komersial berupa Pemenuhan notifikasi ke OSS
Sertifikat Distribusi PBF Cabang di Daerah

Surat Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alkes No. Template Sertifikat Prodis Kefarmasian
FP.01.01/IV/1391/2018 tanggal 10 Oktober 2018 sebagai acuan bagi penerbitan Sertifikat
hal Template Sertifikat Produksi dan Distribusi Produksi UKOT dan UMOT atau Distribusi
pada Perizinan Terintegrasi e-Licensing PBF Cabang
Kefarmasian

Surat Sekretaris Menteri koordinator Bidang Informasi perubahan beberapa


Perekonomian No. S-30/SES.M.EKON/01/2019 nomenklatur jenis izin Sektor Kesehatan
tanggal 16 Januari 2019 hal Perubahan yang terdapat pada Lampiran PP No. 24
Nomenklatur Jenis Izin Pada Sistem OSS Tahun 2018
PENGAWASAN ATAS PELAKSANAAN PERIZINAN BERUSAHA

Wajib melakukan Pengawasan yang dimaksud Sanksi


pengawasan atas: adalah: • Peringatan
• Pemenuhan komitmen • Pemeriksaan dokumen termasuk • Notifikasi pembatalan perizinan
• Pemenuhan standar, sertifikasi, laporan kegiatan usaha berusaha
lisensi dan/atau pendaftaran • Ketenagaan • Penghentian sementara kegiatan
• Usaha dan/atau kegiatan • Sarana dan prasarana berusaha
• Lokasi/tempat • Pengenaan denda administratif
dan/atau
• Pencabutan perizinan berusaha
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

Dukungan Pemerintah dan Peran Pemerintah


Daerah terhadap Pembinaan
Produksi dan Distribusi Kefarmasian
PEMBAGIAN PERAN
UU No. 23/2014 tentang Pemerintah Daerah
Pembinaan dan Pengawasan
Berjenjang

Pusat

Provinsi

Kab/
Kota
PERAN PEMDA KAB/KOTA
UU NO. 23/2014 tentang PEMERINTAH DAERAH

 Menerbitkan izin
UMOT
 Menerbitkan izin
produksi makmin
pada IRT
 Pengawasan post
market produk
makmin IRT
Tujuan Pembinaan OT

Obat
Tradisiona
l - Melindungi masyarakat terhadap produk yang
tidak berkualitas
- Mendorong industri agar mampu berdaya saing
Aman, Bermutu,
Bermanfaat - Mendorong pengembangan Obat Tradisional
dan Kosmetika
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN SARANA PRODUKSI
OBAT TRADISIONAL
Permenkes No. 26 tahun 2018
PP No. 17 Tahun 1986 Tentang : Permenkes No. 006 tahun 2012
tentang Pelayanan Perizinan
Kewenangan Pengaturan, tentang Industri dan Usaha Obat
Berusaha Terintegrasi Secara
Pembinaan, Pengembangan Industri Tradisional
Elektronik Sektor Kesehatan
• Pelaksanaan kewenangan • Pasal 88 • Pasal 43
pembinaan dan pengembangan • Menteri, gubernur, dan/atau • (1) Pembinaan terhadap IOT,
industri industri bahan obat dan bupati/wali kota wajib IEBA, UKOT, dan UMOT dilakukan
obat jadi termasuk obat asli melakukan pengawasan atas: a. secara berjenjang oleh Direktur
Indonesia, diserahkan kepada pemenuhan Komitmen; b. Jenderal, Kepala Dinas Kesehatan
Menteri Kesehatan. pemenuhan standar, sertifikasi, Provinsi dan Kepala Dinas
lisensi dan/atau pendaftaran; Kesehatan Kabupaten/Kota.
dan/atau usaha dan/atau • (2) Pembinaan terhadap Usaha
kegiatan. Jamu Racikan dan Usaha Jamu
Gendong dilakukan oleh Kepala
• Pengawasan dilakukan melalui Dinas Kesehatan Provinsi dan
pemeriksaan: dokumen termasuk Kepala Dinas Kesehatan
laporan kegiatan usaha, Kabupaten/Kota.
ketenagaan, sarana prasarana;
dan/atau lokasi/tempat
TUJUAN PEMBINAAN IRTP
MENINGKATKAN DAYA SAING IRTP MELALUI PEMENUHAN PERSYARATAN
TERHADAP ASPEK KEAMANAN PANGAN
PERAN PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DAYA
SAING INDUSTRI/ USAHA BIDANG PRODUKSI DAN
DISTRIBUSI KEFARMASIAN
 Penguatan regulasi
 Produk memenuhi standar dan • Penguatan SDM Pembina Dalam rangka pembinaan
• Peningkatan mutu perizinan oleh Dinkes Provinsi dan
persyaratan
 Peningkatan mutu SDM • Peningkatan mutu data dan Dinkes Kab/Kota, Kemenkes
Pembina pelaporan telah menyusun Daftar Tilik
sarana
• Binwasdal sesuai peraturan Pembinaan dan
 Inovasi
Pemantauan untuk UMOT
dan Form Monitoring
Pembinaan Sarana
Daya Saing Produksi PIRT
Sarana Pelaku Masyarakat
Usaha

• Penguatan kerja sama lintas


sektor A-B-G-C • Pemberdayaan masyarakat
• Dukungan Pemda Stakeholder • Fasilitasi
Lain
• Pengembangan komprehensif
hulu-hilir
UPAYA PENGUATAN PERAN DINKES KAB/KOTA
DALAM PENGAMANAN PANGAN

Peningkatan Kompetensi Penguatan materi standar


Penerbitan NSPK
Nakes Daerah BTP
 Kodeks Makanan Indonesia  TOT PKP bagi Nakes • Partisipasi pada Codex
2018 Provinsi committee on food
 e- KMI  Pelatihan PKP bagi Nakes additives
 Standarisasi Materi Kab/Kota  Dana Dekon • Penyusunan standar
Penyuluhan Keamanan mutu bahan/ produk
Pangan  Aplikasi SIPUS- pangan
IRTP • Penyusunan data
 Audiovisual CPPB-IRT paparan BTP
PENUTUP
• Perlunya pemahaman semua stakeholder terkait PP Nomor 24 Tahun
2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
1 Elektronik (PBTSE) dan Permenkes Nomor 26 Tahun 2018 tentang
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor
Kesehatan

• Pelaku Usaha memerlukan persiapan administratif berupa dokumen-


2 dokumen yang dibutuhkan untuk diupload ke sistem dalam rangka
pemutakhiran data dan permohonan Sertifikat Produksi.

• Pemerintah Prov dan Kab/Kota khususnya Dinkes Provinsi dan Dinkes


Kab/Kota, K/L terkait, dan asosiasi industri diharapkan juga dapat
3
mensosialisasikan pelaksanaan perizinan berusaha terintegrasi secara
elektronik
TERIMA KASIH
Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian
Tel: 021-5201590 ext 1356

Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan


Kementerian Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai