Anda di halaman 1dari 28

UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 1970

TENTANG
KESELAMATAN KERJA

OLEH : Drs. Herman Prakoso Hidayat, M.M


DASAR HUKUM

1. UUD 1945
2. UU No 13 TAHUN 2003
(UU NO. 14 TAHUN 1969)
3. UU No. 1 tahun 1970

Policy Nasional K3 berada ditangan Menteri yang


bertanggungjawab dibidang ketenagakerjaan
DASAR HUKUM

• UUD 1945 Pasal 27 ayat (2) :


Tiap-tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan
DASAR HUKUM
UU NO. 13 TAHUN 2003 KETENAGAKERJAAN
Pasal 86
(1) Setiap pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja
b. Moral dan kesusilaan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama.
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja / buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan
upaya K3.
(3) Perlindungan sebagaimana pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan dengan peraturan perundangan yang berlaku.
UU No. 13 Tahun 2003 KETENAGAKERJAAN

Pasal 87

(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem


manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
yang terintegrasi dengan sistem manajemen
perusahaan

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem


manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dengan Peraturan Pemerintah
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

TUJUAN (considerants)

Memberikan perlindungan atas keselamatan


Tenaga Orang Sumber-
kerja lain sumber
produksi
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Terdiri Dari

11 Bab 18 Pasal 12
Januari
1970
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

11 Bab
I. Istilah
II. Ruang Lingkup
III. Syarat-syarat Keselamatan Kerja
IV. Pengawasan
V. Pembinaan
VI. P2K3
VII. Kecelakaan
VIII. Kewajiban dan Hak Kerja
IX. Kewajiban Bila memasuki Tempat Kerja
X. Kewajiban Pengurus
XI. Ketentuan - Ketentuan Penutup
UNDANG-UNDANG
KESELAMATAN KERJA
Undang-Undang No.1 Tahun 1970
(Tambahan Lembaran Negara No.1918)
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 1 Tenaga
kerja

-Tetap

a ?
Ap
-Temporary

a
erj
ISTILAH2

tk
pa
m
Te

usaha
Sumber bahaya
Barang/jasa
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Tempat kerja :

Di darat, dalam tanah,

permukaan air, dalam air,

di udara wilayah hukum RI

Jenis-jenis usaha (tempat kerja) yang diwajibkan


melaksanakan syarat K3, tempat kerja yang mempunyai
sumber bahaya, yg berkaitan dengan :
- Keadaan mesin,pesawat,alat kerja, peralatan dan bahan
- Sifat pekerjaan
- Cara bekerja
- lingkungan
- Proses produksi
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
(pasal 3)
• Mencegah dan mengurangi kecelakaaan
• Mencegah dan mengurangi peledakan
• Memberikan alat alat perlindungan diri pada para pekerja
• Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, gas hembusan
• Mencegah dan mengendalikan timbulnya PAK baik physik maupun
psikis, peracunan, infeksi dan penularan
• Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
• Menyelenggarakan suhu dan kelembaban udara yg baik
• Menyelenggarakan penyegaran udara dan ketertiban
• Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya.
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pola penerapan K3
Pasal 4

Pemeriksaan/ Pemeriksaan/ Test


perhitungan pengujian
teknis Berkala

-Pemasangan
-Pembuatan - Pemakaian
-dll
- Peredaran
Perencanaan - Pengangkutan

Pengesahan Pengesahan Termasuk


gambar rencana Pemakaian produk
dari Luar
Negeri
SISTEM KELEMBAGAAN PENGAWASAN K3
UU No. 1 TAHUN 1970

Pasal 5
MENAKER
DIREKTUR

PEG. AHLI DOKTER


PENGA K3 P2K3
PEMERIKSA
WAS

KAB/KOTA LUAR - POLI PRSH Perusahaan


KEMNAKER - JASA KESEH

- INDUSTRI
PEMERINTAH SWASTA
- JASA ----PJIT
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal 6
Ketentuan banding bagi yang tidak menerima keputusan direktur

Pasal 7
Pengusaha membayar retribusi yang diatur oleh peraturan
perundangan
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

KEWAJIBAN PENGURUS

Pasal 8

• Pemeriksaan kesehatan badan, kondisi mental dan


kemampuan tenaga kerja :
Baru
Yang hendak dipindah ke tugas lain
( potensi bahaya)

• Oleh Dokter yg ditunjuk oleh perusahaan dan dibenarkan oleh


Direktur
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 9 Pembinaan

• Menjelaskan dan menunjukkan pada tenaga kerja baru :


 Kondisi dan bahaya di tempat kerja
 Semua pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan
 Menyediakan APD
 Menjelaskan cara dan sikap bekerja aman
• Mempekerjakan setelah yakin memahami K3
• Melakukan pembinaan
 pencegahan kecelakaan
 pemberantasan kebakaran
 peningkatan K3
 pemberiaan P3K
• Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 10
P2K3
( PANTIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)

 Fungsi
 Wadah kerjasama peningkatan bidang K3
antara :
- Pihak perusahaan (managemen)
- Pihak pekerja
 Susunan
 Diatur dan tetapkan oleh Menteri
 Peraturan pelaksana Permen No. 04/Men/1987
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal 11
Kewajiban melaporkan kecelakaan kerja

• Pengurus wajib melaporkan kecelakaan yang terjadi di


tempat kerja

• Tata cara Pelaporan diatur oleh Peraturan Perundangan


Permen No. 03/Men/1998
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 12
Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja

Kewajiban Hak
• Memberikan keterangan • Meminta pengurus
pada Pegawai Pengawas untuk melaksanakan
• Memakai APD
Syarat K3
• Memenuhi dan mentaati • Menyatakan
syarat K3 keberatan, jika syarat
K3 belum terpenuhi
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal 13
Perlindungan terhadap orang lain

• Mentaati semua petunjuk/aturan K3


di tempat kerja
• Kewajiban menggunakan APD yang
ditetapkan
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 14
Kewajiban Pengurus

 Menempelkan UU No. 1 Tahun 1970


 Memasang gambar dan bahan pembinaan K3
 Menyediakan secara cuma-cuma APD dan petunjuk
K3 untuk tenaga kerja dan orang lain
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 15
SANKSI

1. Denda Rp. 100.000


2. Kurungan 3 bulan
Sanksi yang terkait Pelaksanaan
K3
Pasal 186 (UU No. 13 Tahun 2003)

(1) Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat
(2)dan ayat (3), Pasal 93 ayat (2), Pasal 137, dan Pasal 138 ayat (1), dikenakan sanksi
pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 4 (empat) tahun
dan/atau denda paling sedikit Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan paling
banyak Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah).

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan tindak pidana

pelanggaran.
Sanksi Administratif
Pasal 190
(UU No 13 Tahun 2003)
(1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenakan sanksi administratif
atas pelanggaran ketentuan ketentuan sebagaimana diatur dalam
Pasal 5, Pasal 6, Pasal 15, Pasal 25, Pasal 38 ayat (2), Pasal 45 ayat
(1), Pasal 47 ayat (1), Pasal 48, Pasal 87, Pasal 106, Pasal 126 ayat
(3), dan Pasal 160 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang ini serta
peraturan pelaksanaannya.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berupa :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi;
h. pencabutan ijin.
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 16
Kewajiban Pengusaha

Pengusaha menyesuaikan dalam


waktu satu tahun setelah
diundangkan
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal 17

Pemberlakuan peraturan lama sepanjang tidak bertentangan

Pasal 18

Nama Undang-Undang ini adalah


Undang-Undang Keselamatan kerja
TERIMAKASIH
DAN
SELAMAT BEKERJA

Anda mungkin juga menyukai