0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kesiapan mental siswa dalam menghadapi ujian, terutama motivasi belajar. Motivasi belajar adalah dorongan untuk belajar yang penting dimiliki siswa agar meraih kesuksesan. Motivasi dapat berubah tergantung informasi dan lingkungan yang mempengaruhinya. Contohnya, motivasi siswa dapat meningkat setelah mendapat informasi pentingnya suatu mata pelajaran atau menur
Dokumen tersebut membahas tentang kesiapan mental siswa dalam menghadapi ujian, terutama motivasi belajar. Motivasi belajar adalah dorongan untuk belajar yang penting dimiliki siswa agar meraih kesuksesan. Motivasi dapat berubah tergantung informasi dan lingkungan yang mempengaruhinya. Contohnya, motivasi siswa dapat meningkat setelah mendapat informasi pentingnya suatu mata pelajaran atau menur
Dokumen tersebut membahas tentang kesiapan mental siswa dalam menghadapi ujian, terutama motivasi belajar. Motivasi belajar adalah dorongan untuk belajar yang penting dimiliki siswa agar meraih kesuksesan. Motivasi dapat berubah tergantung informasi dan lingkungan yang mempengaruhinya. Contohnya, motivasi siswa dapat meningkat setelah mendapat informasi pentingnya suatu mata pelajaran atau menur
Kelas : IX Mata pelajaran : Bimbingan Konseling SMP SWASTA KATOLIK TRISAKTI 2 MEDAN A.KESIAPAN MENTAL DALAM BELAJAR
Kalau kita membaca judul di atas maka kita dapat mengatakan
bahwa pertanyaan tersebut sangat sederhana, tetapi kalau kita mau menjawab secara benar dan jujur maka kita semua perlu sekali untuk merenung sejenak sebelum menjawab pertanyaan yang sederhana tersebut. Jawaban dari pertanyaan yang sederhana tesebut antara peserta didik yang satu akan berbeda dengan yang lain. Mungkin ada sekelompok peserta didik yang menjawab: ”saya belum siap sama sekali untuk ujian”.,Mungkin ada yang menjawab: ”saya cukup siap untuk ujian”. dan juga ada sekelompok siswa yang menjawab: ”saya sudah sangat siap untuk ujian”. Tugas pokok seorang peserta didik (pelajar) adalah belajar, yang mana sudah cukup lama kurang lebih 10 (sepuluh) tahun peserta didik yang duduk di bangku kelas IX melaksanakan kegiatan yang disebut belajar. Namun tidak sedikit diantara para peserta didik yang tidak memiliki pengetahuan (ilmu) untuk belajar. Dengan kata lain kegiatan belajar itu perlu dipelajari (learning to learn). Learning to learn mengandung arti bahwa dalam kegiatan belajar itu peserta didik perlu sekali mempelajarinya, sehingga peserta didik dapat belajar secara efektif dan efisien. Dengan belajar efektif dan efisien maka peserta didik dapat belajar dengan hasil yang optimal. Sebelum melaksanakan kegiatan belajar, hal yang sangat penting adalah adanya kesiapan- kesiapan mental (psikis) yang harus dimiliki oleh para peserta didik. Dengan kata lain sebelum belajar para peserta didik perlu menyiapkan kondisi mental yang mendukung. Adapun kondisi mental yang harus disiapkan antara lain: • Motivasi • Konsenterasi • Rasa percaya diri A. Motivasi Belajar Sebagai ilustrasi, terjadi pada 3 (tiga) peserta didik yang mana peserta didik pertama yang tampak segan dalam belajar, karena tidak mengetahui kegunaan mata pelajaran sekolah. Hasil belajar peserta didik tersebut tergolong rendah. Seteleh guru memberi informasi tentang pentingnya kegunaan mata pelajaran, peserta didik tersebut mengubah perilaku belajarnya. Peserta didik tersebut tampak semakin rajin belajar dan hasil belajar akhir semester menjadi tergolong baik. Peserta didik kedua tampak segan belajar karena urusan pergaulan dengan teman sekolahnya. Awalnya peserta didik ke dua ini sangat rajin belajar dan termasuk siswa yang berprestasi dalam kelasnya. Tapi karena suatu hal, terjadi keretakan persahabatan dengan sahabat karibnya satu kelas. Keretakan hubungan tersebut mengubah perilaku belajarnya menjadi malas dan hasil belajarnya menurun. Setelah guru pembimbing menghubungi sekelas dan orangtua peserta didik tersebut, peserta didik tersebut mengubah perilaku belajarnya. Peserta didik tersebut tampak belajar lebih bersemangat, dan hasil belajarnya menjadi lebih baik. Peserta didik ketiga adalah peserta didik yang rajin dan bersemangat belajar tinggi. Padahal peserta didik tersebut juga mengalami keadaan yang mengganggu konsenterasi belajarnya, yang mana peserta didik tersebut berasal dari keluarga yang kurang mampu sehingga terpaksa masih tinggal bersama- sama keluarga orang tuanya (tinggal di rumah nenek). Namun demikian peserta didik tersebut mampu mengatasi gangguan dan hambatan belajarnya. Peserta didik tersebut menggunakan kesempatan jam istirahat untuk belajar di perpustakaan, yang mana pada saat yang sama teman-temannya ramai-ramai ke kantin. Dengan kesadaran yang tinggi tentang kondisi orangtua dan pentingnya masa depan, peserta didik ketiga selalu selalu pandai menggunakan waktu luang. Usaha yang dia lakukan ternyata tidak sia-sia, dia selalu menduduki peringkat atas setiap penerimaan rapot. Dari tiga contoh peserta didik tersebut di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa salah satu faktor yang penting dalam belajar adalah adanya motivasi dalam diri peserta didik. Pada contoh peserta didik pertama, motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta didik memperoleh informasi yang benar Pada contoh peserta didik yang kedua motivasi dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali. Pada contoh peserta didik ketiga, motivasi belajar tinggi karena memiliki kesadaran yang tinggi tentang masa depan dan ingin memenuhi harapan orang tua. Motivasi pada hakekatnya adalah suatu kekuatan atau dorongan psikis pada diri individu untuk melakukan kegiatan atau tindakan dalam rangka mencapai tujuan. Motivasi belajar adalah suatu dorongan (keinginan) atau kekuatan mental pada peserta didik yang menjadi penggerak untuk belajar. Dari ulasan di atas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa motivasi sangatlah penting untuk dimiliki peserta didik dalam rangka untuk meraih kesuksesan dalam belajar. Dalam rangka keberhasilan ujian maka dalam belajarnya seorang peserta didik perlu sekali memiliki semangat yang tinggi, ulet dan pantang menyerah dalam belajarnya. Sesuai dengan hakekat belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan mengulang- ulang maka seorang peserta didik jika dalam belajar belum menguasai materi yang dipelajari dengan baik maka peserta didik tersebut haruslah bersemangat dan kerja keras untuk mengulang dan mengulang dalam mempelajari materi tersebut sampai benar- benar menguasainya dengan baik.