Anda di halaman 1dari 12

KESIAPAN MENJADI REMAJA

RABU , 24 FEBRUARI 2021


KELASA : VII
MATA PELAJARAN : BIMBINGAN KONSELING
SMP SWASTA KATOLIK TRISAKTI 2 MEDAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. PESERTA DIDIK MAMPU MEMAHAMI
PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
2. PESERTA DIDIK MAMPU MEMAHAMI
PROBLEMA YANG DIHADAPKAN MASA
REMAJA .
Ada dua hal yang terjadi pada seseorang dalam tahap
kehidupannya, tak terkecuali pada masa remaja. Dua hal itu
adalah pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
proses perubahan fisik, tubuh baik pertambahan maupun
pengurangan dalam ukuran, proporsi, fungsi, kuantitas dan
kualitasnya.
Sedangkan perkembangan adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan proses perubahan fungsi jiwa/ psyche/
psikologis seseorang .
Pertumbuhan pada masa remaja
Masa remaja sesorang ditandai dengan pertumbuhan yang sangat luar
biasa pesatnya dibandingkan dengan masa ank-anak dan masa
dewasa, apalagi masa tua. Pertumbuhan di masa remaja berbeda
antara laki-laki dan perempuan :
Untuk laki-laki ditandai dengan :
• pertambahan tinggi badan;
• kulit menjadi lebih kasar;
• tumbuh bulu di beberapa bagain tubuh seperti di tangan, kaki,
ketiak, dada, sekitar alat kelamin, janggut kumis dan jambang;.
• suara menjadi lebih besar;
• mimpi basah;
• tumbuh jakun di leher
• tubuh membentuk segitiga terbalik, yakni pundak dan dada mekar
dan lebih besar dibanding pinggul;
• tubuh berotot dan kekar;.
Untuk perempuan ditandai dengan:
• pertambahan tinggi dan lebar tubuh;
• kulit tumbuh lebih halus, terutama pada wajah;
• tumbuh bulu lembut di ketiak dan sekitar alat
kelamin;
• suara lebih kecil
• tubuh membentuk segitiga, dimana pinggul
membesar. Sesuari dengan fungsi kodrati wanita
yakni hamil dan melahirkan;
• tubuh feminin
Perkembangan pada masa Remaja
Sementara secara umum disamping menghadapi problema
adaptasi sehubungan dengan
pertumbuhan yang cukup menyita energi dan konsentrasi,
remaja juga dihadapkan pada tuntutan psikologis berkaitan
dengan masanya. Secara garis besar tugas perkembangan
remaja tiap tahap telah dibahas di bab I maka di sini hanya
akan dikemukakan secara umum tuntutan perkembangan yang
biasanya dihadapi remaja. Perkembangan remaja meliputi:
Perkembangan emosionalnya yang belum stabil. Emosi itu bukan hanya
marah,
melainkan mencakup segala pergolakan hati meliputi::
– rasa simpati yakni perasaan mengalami hal yang dialami oleh orang
lain yang ditindaklanjuti dengan tindakan terhadap obyek simpati;
– rasa empati, yakni perasaan ikut mengalami apa yang dialami oleh
orang lain;
– marah;
– sedih;
– rindu;
– senang susah;
– benci;
– bosan;
– jenuh dan sebagainya.
Konsep dirinya belum matang,masih mencari jati diri, gampang terombang-ambing
terpengaruh sana-sini, baru akan mantap jika sudah dewasa.
Inilah yang kemudian menjadikan beberapa persoalan yang akhirnya menjadi
tuntutan
psikologis bagi remaja untuk bisa mengatasinya. Lebih dari itu secara umum remaja
menghadapi problema sebagaimana dijelaskan di bawah ini :
A. Remaja dihadapkan persoalan untuk dapat menerima keadaan fisiknya
dan dapat memanfaatkannya secara efektif
Sebagian besar remaja belum dapat menerima keadaan fisiknya. Hal tersebut
terlihat dari penampilan remaja yang cenderung meniru penampilan orang lain
atau tokoh tertentu. Misalnya si Marisa merasa kulitnya tidak putih seperti
bintang film, maka Marisa akan berusaha sekuat tenaga untuk memutihkan
kulitnya. Perilaku Marisa yang demikian tentu menimbulkan masalah bagi
dirinya sendiri dan orang lain. Mungkin Marisa akan selalu menolak bila diajak
ke pesta oleh temannya sehingga lama-kelamaan Marisa tidak memiliki teman,
dan sebagainya.
Remaja seharusnya dapat dibantu orang tua untuk
memperoleh kebebasan emosionalnya .

Usaha remaja untuk memperoleh kebebasan emosional sering disertai


perilaku “pemberontakan” dan melawan keinginan orang tua.
Bila tugas perkembangan yang sering menimbulkan pertentangan
dalam keluarga dan tidak dapat diselesaikan di rumah ini berlartut-
larut, maka remaja akan mencari jalan keluar dan ketenangan di
luar rumah. Tentu saja hal tersebut akan membuat remaja memiliki
kebebasan emosional dari luar orangtua sehingga remaja justru
lebih percaya pada teman-temannya yang senasib dengannya. Jika
orang tua tidak menyadari akan pentingnya tugas perkembangan
ini, maka remaja dalam kesulitan besar. Hal yang sama juga
dilakukan remaja terhadap orang-orang ‘yang dianggap sebagai
pengganti orang tua’, guru misalnya.
Remaja seharusnya mampu bergaul lebih matang dengan teman
sesama jenis maupun lain jenis kelamin

Pada masa remaja, seseorang seharusnya menyadari akan pentingnya pergaulan.


Seorang remaja yang menyadari akan tugas perkembangan yang harus
dilaluinya untuk bergaul dengan kedua jenis kelamin, maka bisa digolongkan
dalam golongan remaja yang sukses memasuki tahap perkembangan ini. Ada
sebagaian besar remaja yang tetap tidak berani bergaul dengan lawan
jenisnya sampai akhir usia remaja. Hal tersebut menunjukkan adanya
ketidakmatangan dalam perkembangan remaja tersebut.
Seharusnya  mengetahui dan menerima kemampuan sendiri
Banyak remaja yang belum mengetahui kemampuannya. Bila remaja ditanya
mengenai kelebihan dan kekurangannya pasti mereka akan lebih cepat menjawab
tentang kekurangan yang dimilikinya dibandingkan dengan kelebihan yang
dimilikinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa remaja tersebut belum mengenal
kemampuan dirinya sendiri. Bila hal tersebut tidak diselesaikan pada masa remaja
ini tentu saja akan menjadi masalah untuk perkembangan selanjutnya (masa
dewasa atau bahkan sampai tua sekalipun).
Banyak bertanya, belajar, membaca, berdiskusi dan menc oba hal-hal baru akan
sangat
membantu mengatasi hal ini, sehingga saat meninggalkan masa remaja akan bisa
Berlangsung dengan baik .

 Seharusnya memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma
Skala nilai dan norma biasanya diperoleh remaja melalui proses identifikasi dengan
orang yang dikaguminya terutama dari tokoh masyarakat maupun dari bintang-
bintang yang dikaguminya. Dari skala nilai dan norma yang diperolehnya akan
membentuk suatu konsep mengenai harus menjadi seperti siapakah “Aku” (Who
Am Y)?, sehingga hal tersebut dijadikan pegangan dalam mengendalikan gejolak
dorongan dalam dirinya. Maka penting bagi orang tua dan orang-orang ‘yang
dianggap sebagai pengganti orang tua’ untuk mampu menjadikan diri mereka
sendiri sebagai idola bagi para remaja tersebut.( marsiman)

Anda mungkin juga menyukai