Anda di halaman 1dari 7

METODE

IDENTIFIKASI
RESIKO
KELOMPOK 13

AHMAD SANUSI (2019031006)

ANNISA LINTANG GUMANTI (2019031013)

NABILA MAHARANI (2019031084)


PENGERTIAN HAZOPS

Hazard and Operability Study, atau dikenal sebagai analisis HAZOP adalah teknik standar yang
digunakan dalam penyusunan pembentukan keamanan di sistem baru atau modifikasi terhadap
potensi atau masalah.
KAPAN DIGUNAKAN HAZOP

Studi Hazard Operability harusnya dilakukan pada tahap awal dari fase desain sebisa
mungkin, untuk dapat mendapatkan pertimbangan ke desain. Namun, di sisi lain, untuk
menyelesaikan sebuah Hazop, kita membutuhkan desain yang komplit. Sehingga, untuk
memenuhi kedua hal tersebut, Hazop biasanya dilakukan sebagai pemeriksaan terakhir
Ketika desain detail telah dilengkapi.
Hazard Operability juga bisa dilakukan pada fasilitas yang sudah ada (eksisting) untuk
mengidentifikasikan tindakan yang perlu diimplementasikan untuk mengurangi risiko dan
masalah operabilitas.
CONTOH HAZOP
FMEA (FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS)

FMEA adalah sebuah metode analisis kesalahan yang muncul dari proses perancangan suatu
pekerjaan rancangan. Failure mode and effects analysis berupa sebuah lembar yang berisi poin-poin
penting dalam proses pembuatan rancangan yang dapat berpotensi terjadinya kesalahan.
KAPAN FMEA DILAKUKAN?

FMEA dibagi menjadi 2, setiap jenisnya memiliki waktu penggunaan yang sangat spesifik. Berikut macamnya:
PFMEA (Process Failure Mode Effect Analysis)
Tujuan PFMEA adalah pada fase proses, untuk itu pembuatannya harus dilakukan ketika terdapat desain
produk baru, adanya teknologi baru dan proses baru, adanya perubahan pada desain ataupun proses yang
ada, perangkat pendukung yang baru, ataupun sumber daya yang baru.
DFMEA (Design Failure Mode Effect Analysis)
Sedangkan pada FMEA, pembuatannya adalah pada tahap melakukan desain produk dan sebelum
menerbitkan prototype dari desain itu sendiri. Biasanya, FMEA ini dibuat oleh bagian riset di dalam
perusahaan yang bertugas dalam membuat produk secara detail.
CONTOH FMEA

Usaha Kecil Menengah (UKM) industri tas merek X merupakan sentra penghasil berbagai
macam jenis tas. Oleh karenanya diperlukan analisis menggunakan FMEA untuk
mengidentifikasi dan menganalisa kesalahan (failure) pada tiap tahapan proses produksi
sehingga harapanny9a didapatkan produk yang berkualitas dan mampu bersaing dengan
merek lain.

Anda mungkin juga menyukai