Anda di halaman 1dari 24

 PENDIDIKAN PANCASILA DI

PERGURUAN TINGGI DAN


ANCAMAN PATOLOGI BUDAYA
 Mengapa disebut mahasiswa?
Karena maha berarti lebih dari, mahasiswa berarti siswa yang
berkelas
K : Kritis, selalu ingin tahu secara sesuatu secara ilmiah
Logis dan Rasional, mahasiswa harus berpikir kritis dengan otak
yang sehat dan apa yg dipikirkan harus dinyatakan dengan
benar
Analistik, menguraikan segala sesuatu secara ilmiah hingga detail
Sinergi, bekerjasama dengan pihak yg lain yg saling
menguntungkan
Sistematika, aturan yang disepakati bersama, terdiri atas beberapa
bagian, urutannya tidak boleh bolak-balik
 Bangsa Indonesia perlu kesadaran Budaya Pancasila yang
tinggi dlm kehidupan bermasyarakat,krn itu Pancasila hrs di
pelajari di Perguruan tinggi krn Pancasila mempunyai fungsi
:
1. Sebagai dasar negara(Mendirikan suatu negara butuh dasar negara&
Imperative/bersifat memaksa utk dilaksanakan). Untuk merdeka perlu
adanya dasar negara supaya memperoleh pengakuan dr negara lain.
2. Sebagai Pedoman hidup Bangsa Indonesia(Setiap WNI wajib
melaksanakan sila sila dlm Pancasila dlm kehidupan sehari –hari
/Cth :toleransi beragama cth:cara berpakaian jgn asal ikut budaya
barat,jgn terlalu hedonisme/kenikmatan duniawi
3. Sebagai pandangan hidup Bangsa Indonesia(Ketika menghadapi
permasalahan tentu tugas peyelenggara negara yg menyelesaikan) untuk
selesaikan konflik hidup bermasyarakat)Cth: Konflik suku madura&
Dayak di sampit
 4. Sebagai Ideologi Negara :
Mewujudkan cita –cita negara butuh suatu
Ideologi (logos –Ilmu) dan( Ide=Cita –cita)

5. Sebagai the way of life :


- Pancasila sbg jalan kehidupan Bangsa Indonesia
walaupun banyak jalan berbeda tetapi tetap
Bangsa Indonesia memiliki satu tujuan yaitu :
Adil,Makmur, Sejahtera
6. Pancasila sebagai system filsafat
 Menurut George Simmel(1917)
Patologi Budaya(Penyakit dlm budaya) ialah
Potensi yang terjadi dalam
masyarakat yang dapat mengancam dan menghancurkan
keutuhan Budaya masyarakat itu sendiri, sehingga Budayanya
tidak mampu lagi memberikan nilai-nilai dan unsur sesuai yang
diharapkan masyarakat itu sendiri,
menurut George Simmel ada 2 budaya”
Subjektif (Pelaku/Manusia)
Budaya
Objektif(Peraturan)
 Yang keduanya sering menjadi sumber Konflik Budaya
disebut Patologi Budaya.’
 Cth : Seorang pejabat(Subjektif) melakukan korupsi
melanggar peraturan (tdk boleh korupsi) yg sdh
ditetapkan(Objektif) maka timbul :Patologi Budaya
 Umumnya hal ini terjadinya pada masyarakat
modern karena disitulah sering terjadinya Konflik
Budaya mengalir dengan deras : yaitu Masyarakat
mempunyai keinginan yang tinggi namun tidak
punya kemampuan untuk mencapainya ini disebut
dpt
 Menimbulkan Kesenjangan antara keinginan dan
kemampuan(cth:Masyarakat memiliki keinginan utk
membangun,namun masyarakat tdk memiliki
kemampuan membangun akhirnya mencari dana kpd
pihak asing(bantuan modal&tekhnology)bentuk
ketergantungan kpd pihak asing di sebut Patology
Budaya krn dpt menghancurkan kemandirian bangsa
Indonesia
1. Faham atheisme/tdk mengakui adanya Tuhan
2. Tidak mengakui pluralisme /keanekaragaman agama
3. Bertindak radikal atas nama agama tertentu
4. Menekan dan menindas umat minoritas
5. Agama dipakai untuk mencapai tujuan politik
1.Tindak kekerasan dan pembunuhan
2.Tindak pemerkosaan

3.Fitnah dan provokasi kotor

4.Perilaku rasialis dan ketidakadilan

5.Fenomena penjualan bayi dan anak-anak


6.Teroris
7.Narkoba dan sex bebas
 1. Kekuatan yang ingin menghancurkan eksistensi
NKRI (cth:GAM/Aceh merdeka,GPM Papua merdeka)
 2. Faham anti nasionalisme&patriotisme
 3. Faham SARA(Suku,ras,agama,
antar etnis)
 4. Kesenjangan antara Pusat dan Daerah
 5. Konflik sosial antar suku dengan
kekerasan
6. Tawuran Pelajar/Mahasiswa
 1. Tindakan yang selalu menolak musyawarah
 2. Tindakan kampanye negatif dalam pemilu
 3. Pelanggaran terhadap hukum dan HAM
 4. Tindakan elit politik yang KKN atau korup
 5. Penindasan terhadap warga masyarakat
yang lemah
1. Kondisi SDM rakyat yang rendah
2. Fenomena ketidakjujuran para penegak
hukum
3. Pembangunan kurang memihak rakyat
4. Negara kurang mampu membantu kaum
miskin
 Untuk menghilangkan/menyembuhkan
Patologi Budaya yang
menyebabkan Kesenjangan perlu 3
K:
 1. Konsisten/tetap
 2. Koheren(mengakui adanya nilai kebenaran dan kebaikan yg
bersifat intersubyektif)Cth:hubunga harmonis antar
agama suku/golongan melalui musyawarah lintas 5
agama)
 3. Koresponden (hubungan harmonis antar manusia dengan
manusia dan manusia dengan alam semesta)cth:Green Peace/kelompok
pecinta alam(flora/tumbuhan dan fauna/binatang) diIndonesia.
Perlu Revitalisasi Pancasila dalam hidup
ber masyarakat
berbangsa
negara
 Oleh karena itu langkah MPR – RI
memasyarakatkan istilah 4 PILAR :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
LETAK = 95º BT s/d 141º BT PULAU : 17.508 – 4 = 17.504
6º LU s/d 11º LS
LUAS TOTAL WILAYAH= ± 7.150.000 KM²
DARAT ± 1.940.000 KM²
LAUTAN ± 5.210.000 KM²
JLM PEND ± 241 JT

POTENSI
POTENSI

Anda mungkin juga menyukai