Anda di halaman 1dari 34

FILSAFAT HUKUM,

TEORI-TEORI HUKUM eddy o.s hiariej

& KEADILAN
ReFeReNsI

1. Hans Kelsen, 1944, General Theory Of Law And State, Russell &
Russell, New York.
2. Jeremy Bentham, 2006, Teori Perundang-Undangan : Prinsip-
Prinsip Legislasi, Hukum Perdata Dan Hukum Pidana, Penerjemah
Nurhadi, Nuansa, Bandung
3. John Rawls, 2006, Teori Keadilan, Pustaka Pelajar.
4. John Finch, 1979, Introduction To Legal Theory, Sweet & Maxwell,
London.
5. H.L.A Hart, 1994, The Concept of Law, Clarendon Press, Oxford.
6. H.L.A. Hart, 2009, Law, Liberty and Morality, Genta Publishing
7. W. Friedmaan, 1993, Teori & Filsafat Hukum : Telaah Kritis Atas
Teori-Teori Hukum, PT Radja Grafindo Persada, Jakarta
Referensi

7. Sudikno Mertokusumo, 2001, Penemuan Hukum,


sebuah pengantar, Liberty, Yogyakarta.
8. Sudikno Mertokusumo, 2003, Mengenal Hukum, Suatu
Pengantar, Liberty, Yogyakarta.
9. Muhamad Erwin, 2012, Filsafat Hukum : Refleksi Kritis
Terhadap Hukum, Rajwali Pers, Jakarta.
10. Herman Bakir, 2007, Filsafat Hukum : Desain dan
Arsitektur Kesejarahan, Refika Aditama, Bandung.
11. Frank van Dun, 2008, Het Fundamenteel
Rechtsbeginsel, Murray Rothbard Instituut.
Manusia

Keherananan/Kekaguman

Perenungan

Filsafat

Epistimologi

Logika Metodologi Filsafat Ilmu

Ontologi Aksiologi

Etika (Filsafat Tingkah Estetika (Filsafat


Metafisika Umum Metafisika Khusus Laku) Keindahan)

Filsafat Filsafat Filsafat


Kosmologi Antropologi Filsafat Hukum
Teologi

Penggolongan Keberadaan Sifat Keberadaan


Apa sesuatu itu
Sesuatu Sesuatu
Aliran dan Mahzab dalam Filsafat Hukum
Hukum Alam
(Universal)
Rasional/Irrasional

Positivisme Realisme Sociological


Utilitarian Mazhab Sejarah
Hukum Hukum Jurisprudence
Tata Laku Guna Pilihan Masa - Budaya Fakta Pola Hidup

Critical Legal
Studies
KRITIS
Keterangan:
Universal  Berlaku secara umum yang berarti dapat ditemui di mana saja dalam.
Potivis  Tata baku yang diberlakukan dalam kehidupan berorganisasi, dibuat dengan
tujuan praktis menyeluruh per-periodik.
Sejarah  Jiwa Kedaerahan yang cenderung konsevatif namun lambat laun dapat terkikis
karena perubahan dan peralihan zaman.
Sosiologi  Pola hidup yang mempengaruhi tingkat penerimaan yang bersangkut paut
dengan berbagai kondisi seperti, kondisi geografis, tingkat intelektual, dan
kekayaan alam.
Utilitarian  Dampak kemanfaatan akan pilihan dari ragam pertimbangan
SIFAT DAN MANFAAT DARI FILSAFAT HUKUM

Diharapkan tidak bersifat arogan/apriori dalam


Holistik / Menyeluruh pembentukan hukum, penemuan hukum, dan dalam
pengambilan keputusan hukum

Mendasar Kita diajak untuk memahami hukum tidak dalam


arti hukum positif semata

Spekulatif Mengajak kita untuk berpikir inovatif tentang


hukum

Membimbing kita untuk menganalisis masalah-masalah


Reflektif Kritis hukum secara rasional dan kemudian mempertanyakan
jawaban itu secara terus-menerus

Mampu menegaskan permasalahan yang ada


Disiplin sesuai dengan adanya yang telah ditentukan untuk
itu

Berupaya untuk
Perfect Menyimak keraguan dalam diri manusia
Alam harus dipelihara oleh manusia untuk mencapa
mencapai
tujuan

Norma Dasar bersifat kekal, abadi, dan universal

Titik tolak sesuai dengan kepentingan alam untuk


kebaikan
Mazhab Hukum
Alam Tolak ukur kebaikan terletak pada moral

Tujuan Hukum: Ius Quia Iustum

Kosmopolitan

Berfungsi regulatif, komplementer, korektif, &


pemberi sanksi
Aliran Mazhab
Hukum Alam

Irrasional Rasional

Berlaku universal dan abadi Bersumber pada rasio manusia

Bersumber dari rasio Tuhan Rasio manusia terlepas dari tertib


Ketuhanan
Membagi hukum dalam 4 golongan Membagi hukum dalam 2 golongan

Hukum Kodrat Hukum Kodrat


Lex Aeterna Lex Divina Lex Naturalis Lex Positivis
Primer Sekunder

Hugo de Groot, Samuel


Pufendorf, & Immanuel Kant
Thomas Aquinas, John Salisbury,
Dante Aligheri, Piere Dubois &
William Olcam
Mazhab Positivisme Hukum

Memisahkan hukum dengan keadilan


Keadilan dimaknai sebagai legalitas
Jalan tengah antara mazhab hukum alam & positivisme
empiris
Positivisme Teori hukum positif, tetapi bukan hukum positif, melainkan
hukum teori hukum umum

Tata aturan sebagai suatu sistem tentang perilaku manusia


Hukum tidak hanya merujuk pada suatu aturan tunggal, tetapi
seperangkat aturan yang memiliki satu kesatuan sebagai
sistem
Teori Hukum Umum

Nomostatic Nomodinamic
POSITIVISME HUKUM

ANALITIS MURNI

John Hans
Austin : Kelsen :
Hukum Keadilan dan Hukum harus
Dipisahkan
Huku Norma
Hukum Tuhan Hukum yang Dibuat
untuk Manusia Manusia untuk m
Manusia Perintah Laranga Keboleha
n n
Hukum yang Hukum yang
sebenarnya Tidak
sebenarnya
Hukum yang Hukum yang Bukan
Dibuat oleh Dibuat oleh Penguasa,
Penguasa seperti: Kebiasaan,
Hukum = Undang- Hukum Adat
Undang
Syarat Hukum harus
memiliki: Syarat Hukum:
• Command Harus dipisahkan dari anasir-anasir
• Sanction politik, ekonomi, dan lain-lain
• Duty
• souverignity
Concept of Law
HART
Koreksi terhadap pemikiran Austin
(bahwa hukum adalah perintah)

Concept of law Primary Rules

Secondary Rules

Rules of Charge Rules of Ajudication Rule of Recognation


Mazhab Utilitarian

Menjamin kebahagiaan

Mazhab Utilitarian Tujuan hukum adalah kemanfaatan

Utilitarisme

Utilitarisme Perbuatan Utilitarisme Aturan

Richard B. Brandt
Jeremy John Stuart Rudolf von
Bentham Mill Jhering

Prinsip Kegunaan
Suatu Aturan
JEREMY BENTHAM
Alam

Kebahagiaan Kesusahan

Manusia

Memperbanyak Kebahagiaan Mengurangi Kesusahan

Hukum

Memelihara Kebaikan Mencegah Kejahatan

Memelihara Kemanfaatan

Jaminan Kebahagiaan

JAMINAN KEBAHAGIAAN UNTUK INDIVIDU


DAHULU KEMUDIAN UNTUK UMUM
John Stuart Mill

Kebahagiaan diukur Kebahagiaan secara


secara kualitatif kolektif terhadap semua
orang
RDOLF VON JHERING

HUKUM Untuk Melindungi KEPENTINGAN

Mengejar Kesenangan Menghindari Penderitaan

Memelihara Kemanfaatan

Jaminan Kebahagiaan

KEBAHAGIAAN BAGI KEPENTINGAN SOSIAL DAHULU,


KEMUDIAN UNTUK KEPENTINGAN INDIVIDU
MAZHAB SEJARAH
(Friedrich Carl Von Savigny dan Puchta)

Hukum itu adalah semangat suatu bangsa (Volkgeist)

Hukum itu asal mulanya dari hukum adat

Hukum itu produk bangsa yang jenius


SEHINGGA Hukum itu tidak bisa berlaku umum (hanya bisa
diterapkan bagi bangsa tempat ia dibuat)

Hukum itu berasal dari naluri suatu bangsa


Hukum itu merupakan ekspresi dari jiwa suatu
bangsa
HUKUM TIDAK STATIS

HUKUM
HUKUM BERGERAK
BERGERAK TERUS-MENERUS
TERUS-MENERUS
SESUAI
SESUAI DENGAN
DENGAN PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN ZAMAN
ZAMAN
DAN DINAMIKA MASYARAKAT
DAN DINAMIKA MASYARAKAT

REALISME HUKUM HUKUM ADALAH ALAT UNTUK


MENCAPAI TUJUAN SOSIAL
Frank & Holmes

HARUS ADA PEMISAHAN ANTARA DAS


SOLLEN DAN DAS SEIN

HUKUM ADALAH APA YANG DILAKUKAN


SEBENARNYA OLEH PENGADILAN DENGAN
ORANG-ORANGNYA
Sociological Jurisprudence

Hukum yang baik disesuaikan dengan hukum


yang hidup dalam masyarakat

Dialektika antara Positivisme Hukum sebagai


tesis & mazhab sejarah sebagai anti tesis

Roscoe pound
Hukum sebagai lembaga kemasyarakatan
untuk memenuhi kebutuhan sosial

Ada 3 golongan hukum

Public Interest Kepentingan Umum Kepentingan Individual

Eugen Ehrlich  Kekuasaan tak terbatas sebagai sarana penyimpangan hukum


terhadap masyarakat
Aliran Hukum Positif Mazhab Sejarah

Hukum: Perintah Penguasa Hukum: Timbul dan Berkembang


bersama Masyarakat

Lebih Mementingkan Akal Lebih Mementingkan Pengalaman

Sociological Jurispridence:
Menganggap keduanya sama pentingnya

Hukum : Menjaga keseimbangan antara kepentingan


penguasa dengan kepentingan masyarakat

Keseimbangan antara Hukum Formal dengan Hukum


yang hidup dalam Masyarakat
Kritik terhadap teori-teori hukum terutama positivisme

Interpretasi hakim menentukan

Ada kontradiksi dalam doktrin hukum

Hukum adalah politik yang mempertahankan


liberalisme

Liberalisme menyuburkan dominasi dan hirarkhi


Critical legal studies
masyarakat/negara

Liberalisme merusak moral individu dan kehidupan


politik masyarakat

Komitmen terhadap kebebasan individu dengan


batasan untuk emansipasi kemanusiaan

Menolak liberalisme

Kontradiksi antara individu dengan individu lan


maupun dengan masyarakat
Aliran Hukum Kritis

Menentang bahwa :

Hukum itu sudah Hukum itu sudah Hukum itu Netral Hukum itu Otonom
tertentu pasti

ALIRAN HUKUM KRITIS


Hukum itu Kepentingan

Hukum itu Berpihak pada Kekuasaan dan Kekayaan


HUKUM Hukum Bukan Cara Penyelesaian yang Baik
Hukum itu Memihak pada Kelas yang Berkuasa

Hukum itu Identik dengan Politik


Teori Hukum Sosialis &
Komunis

Karl Marx

Keseluruhan hubungan dari produksi Seluruh cita hukum berkaitan dengan


yang membangun struktur ekonomi negara yang merupakan sarana untuk
masyarakat sebagai dasar timbulnya mengawasi alat-alat produksi termasuk
supra struktur hukum dan politik mereka yang dicabut hak miliknya.
Negara dan hukum digunakan untuk
memindahkan alat-alat produksi ke
tangan masyarakat
Teori Etis  Geny

Hakekat keadilan adalah penilaian terhadap suatu perlakuan


Teori Keadilan atau tindakan dengan mengkajianya berdasarkan suatu
norma yang menurut pandangan subjektif melebihi norma-
norma lainnya

Isi Keadilan oleh Aristoteles

Justitia Distributiva Justitia Commutativa


Teori Keadilan oleh
John Rawls

setiap orang mempunyai hak yang sama


atas kebebasan dasar yang paling luas,
seluas kebebasan yang sama bagi semua
orang

Maximum of liberty Equality for all Kesetaraan dalam kesempatan


& penghapusan
Teori Keadilan
John Finch

Unsur Keadilan Jenis Keadilan

Keterkaitan dengan pihak lain General Justice

Adanya kewajiban pada seseorang untuk Distributive


memenuhi hak orang lain Justice
Commutative
Kesetaraan
Justice
Sistem Hukum
Friedman

Unsur sistem hukum Fungsi

Struktur Hukum 1. Menyelesaikan sengketa


2. Memberi hukuman bagi perilaku yang
Substansi Hukum
menyimpang
Budaya Hukum
3. Pendorong perubahan sosial perilaku
manusia
4. Pencatatan atau dokumentasi
Rule of Law

Berfungsi untuk mencegah


penggunaan sewenang-
wenang

Unsur-unsur

Prosedural Substantif
Kontrol Internal dan
Institusi Penjaga
 Hukum harus tertulis
 Tindakan negara harus tunduk o Semua aturan hukum dan interpretasi  Ada/tidaknya prosedur pemeriksaan
pada hukum hukum harus tunduk pada prinsip internal untuk pencegahan perbuatan
aparat pemerintah yang melawan
 Substansi hukum harus jelas, keadilan dan due process hukum
pasti, berlaku umum, relatif o Perlindungan hak-hak individu, baik  Ada/tidaknya lembaga peradilan yang
konstan dan harus secara normatif maupun mandiri, bebas dari pengaruh dalam
disosialisasikan pelaksanaannya menafsirkan atau menerapkan hukum
 Persetujuan rakyat menentukan o Keberadaan negara bermanfaat untuk dan setiap orang memiliki akses ke
dan mempengaruhi isi hukum pengadilan
kesejahteraan ekonomi dan sosial  Ada/tidaknya lembaga-lembaga yang
dan tindakan negara
individu memiliki kewenangan menjaga rule of
o Perlindungan terhadap hak-hak law
kelompok dan generasi yang akan
datang
DEFENISI ASAS HUKUM
 Bellefroid  Pengendapan hukum positif dalam suatu
masyarakat
 van Eikema Hommes  tidak boleh dianggap sebagai
norma hukum konkrit akan tetapi perlu dipandang sebagai
dasar-dasar umum atau petunjuk-petunjuk bagi hukum yang
berlaku
 Paul Scholten  kecenderungan yang disyaratkan oleh
pandangan kesusilaan pada hukum dan bersifat umum.
 Sudikno Mertokusumo  bukanlah peraturan hukum konkrit
tetapi pikiran dasar yang umum sifatnya atau latar belakang
dari peraturan konkrit yang terdapat dalam dan di belakang
setiap sistem hukum yang terjelma dalam peraturan
perundang-undangan dan putusan hakim sebagai hukum
positif dan dapat ditemukan dengan mencari sifat-sifat
umum dalam peraturan konkrit tersebut
Asas
Hukum

Karakter Ciri-Ciri

Berlandaskan pada kenyataan masyarakat dan


Abstrak
nilai-nilai yang dipilih sebagai pedoman oleh
kehidupan bersama
Berfungsi mengesahkan dan mempunyai Bersifat Umum
pengaruh yang normatif yang mengikat para
pihak & melengkapi sistem hukum agar luwes Cita-Cita & Suatu
Ada yang dituangkan & ada yang tidak Anggapan
dituangkan dalam bentuk peraturan hukum
konkrit Dinamis
Ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat
khusus Tidak Mengenai
“.....dat rechtsbeginselen geen permanent Hirearkhi
geficeerde inhoud hebben; zij kunnen ook niet
worden beoordeeld los van de historische
dimensie en van de maatschappelijke context
waarin zij zijn ingebed....”
BEBERAPA ASAS HUKUM
1. Lex superior derogat legi inferior
2. Lex posterior derogat legi priori
3. Lex specialis derogat legi generali
4. Lex specialis sistematis
5. Lex consumen derogat legi consumte
6. Cogitationis peonam nemo patitut
7. Lex dura, sed tamen scripta
8. Nemo ius ignorare consetur / iedereen wordt geacht de wet te kennen = fictie hukum
9. Ignorantia leges excusat neminem
10. Tabellionis officium fideliter exercebo
11. Argumentum ad populum
12. Propter veritatem et justitiam
13. Ubi societas ibi ius
14. Fiat justitia et pereat mundus
15. Solus populi suprema ets lex
16. Lex imperfecta
17. Ubi jus incertum, ibi jus nullum
18. Summum ius summa inuria, summa lex summa
crux
19. Ius curia novit
20. Stare dicisis et quieta non movere
21. Nit agit exemplum litem quo lite resolvit
22. Similia similibus curantor
23. Pacta convent quae neque contra leges neque dalo
malo inita sunt omnimodo observanda sunt
24. Good faith / te goede trouw
25. Res judicata proveritate habetur
26. Nemo judex idoneus in propria causa
27. Actor sequitur forum rei
28. Exeptio plurium litis consortium
29. Secundum allegat iudicare
30. Judex Ne Procedat Ex Officio
16. Actus dei nemini facit injuriam
17. Equitas sequitur legem
33. Actori in cumbit probatio/Actori incumbit onus probandi/Actore
non probante, reus absolvitur
34. Negativa non sunt probanda
35. Fides etiam hosti servanda
36. Res inter alibs acta
37. Pacta tertiis nec no cent nec prosunt
38. Exceptio adimpleti contarctus
39. Par in parem inhebet imperium
40. Nullum delictum, noela poena sine lege praevia
41. Presumption of innocent
42. Nova constitutio futuris formam imponere debet, non praeteritis
43. Ex aequo et bono
44. In dubio pro reo
45. Lex favor reo
46. Reformatio in melius
47. Jus istud non humanis generis propium est, sed omnium
animalium, quae in caelo, quae in terra, quae in mari nascuntur
48. Lex ratio summa insita in natura, quae juber ea, quae facienda
sunt, prohibitque contraria
49. Lex non hominum ingeniis excogitata
50. Mihi lex esse von videtur, quae justa non fuerit
51. Quod fieri per leges lecebat, quia id nec divina prohibit et
nondum prohibuerat lex humana
52. Quaedam, rationalis ordinatio ad bonum commune, ab eo qui
cura communitatis habet promulgata
53. Principem legibus civilibus derogare posse, dum tamen id fiat
sine farude cujusdam
54. Vigilantibus jus seriptum est
55. Ne bis in idem / double jeopardy
56. Moneat lex prius quam feriat
57. Exeptio format regulam / exeptio frimat vim legis in casibus non
exceptis
58. Titulus est lex & rubrica est lex
59. Actio libera in causa
60. Persona standi in judicio
61. Juris ignerantia nocet, facti non nocet
62. In criminalibus, probationes bedent esse luce clariores
63. Quod licet jovi non licet bovi
64. Minima non curat praetot
65. Nulta sed non multum
66. Manifesta non egent prosatione
67. Lex meminen cogit ad impossibilia
68. Errare humanum est, turpe in errope perseverare
69. Reo negate actori incumbit probatio
70. Ultra posse neno obligator
71. Melius est accipere quamfacere injuriam
72. Ut sementem feceris, ita meted

Anda mungkin juga menyukai