Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN

SISTEM
MARKETING MIX
4P

01
PT. INDOFOOD

NILAM KOMALASARI (201911399)


PROFIL
PT . INDOFOOD, TBK
SEJARAH
Pada awalnya, PT Indofood Tbk. adalah perusahaan yang
bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang
didirikan pada tahun 1971. Perusahaan ini mencanangkan suatu
komitmen untuk menghasilkan produk makanan bermutu,
aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis,
kandungan gizi, rasa, praktis, aman, dan halal untuk dikonsumsi
senantiasa menjadi prioritas perusahaan ini untuk menjamin
mutu produk yang selalu prima.
Akhir tahun 1980, PT Indofood Tbk. mulai bergerak di pasar
Internasional dengan mengekspor mi instan ke beberapa negara
ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, China, Belanda,
Inggris, Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika.
Perkembangan
Perusahaan
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian
No.228 tanggal 14 Agustus 1990. berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang
Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 Perseroan
mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood. Pada awalnya, PT
Indofood Tbk. adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang
didirikan pada tahun 1971.
PT. Indofood mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya pesebaran distribusi produk
yang dipasarkan. Saat ini, PT. memliki 36 pabrik, lebih dari 10 merek dengan 150 rasa dan tipe
distributor yang melayani hampir 150.000 outlet.
PT. Indofood merupakan salah satu bagian dari noodle division, PT. Indofood memiliki areal kantor
dan pabrik seluas 61.640 m². Cabang Bandung daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan kota
Bandung, Cimahi, Cikampek, Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur,
Indramayu, dan Sumedang.
PT. Indofood Sukses Grup yang bergerak dibidang mie instan merupakan pelopor dalam industri
makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan menjadi perusahaan pengolahan mie terdepan dan
memegang market leader pada masing-masing brand yang dimilikinya.
STRATEGI PRODUC
T
MANAJEMEN PADA Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu
bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan
ELEMEN MARKETING terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang
disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm,
MIX (4P) bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia
dalam versi jumbo dengan massa 120 gram

Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera


orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi
keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti
dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie,
mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional (mie
dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional
daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.
PRICE
Indomie selain dapat dibeli
STRATEGI perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket
MANAJEMEN PADA 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30
ELEMEN MARKETING atau 40 indomie. Harga Indomie juga
sangat murah dan terjangkau bagi semua
MIX (4P) kalangan masyarakat, di Indonesia,
perbungkus indomie dihargai hanya sekitar
Rp. 900
PLACES
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan
distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai hampir
ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang)
semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005,
STRATEGI sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas
melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok
MANAJEMEN PADA ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail
yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap
ELEMEN MARKETING gudang dapat melayani masing-masing area geografis

MIX (4P) dalam waktu


(www.indofood.com).
yang sesingkat
Di Yogyakarta
mungkin
agen-agen
Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie
dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang
menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie
goreng sebagai menu utama)
PROMOTION
STRATEGI Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada
pada posisi mature, sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat
MANAJEMEN PADA kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan.
ELEMEN MARKETING Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie
masih tetap harus mengadakan promosi untuk me-remind customer
MIX (4P) bahwa Indomie masih exsist, dan selalu berinovasi untuk
merejuvenasi produk maupun strategi promosinya.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan
menerapkan strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future.
Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan
competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain
itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di
samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya
dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and
higher margin.
HAMBATAN
MARKETING MIX 4P
KENDALA EKSTERNAL

01 Budget
Budget atau anggaran biaya merupakan kendala pertama dan utama yang
muncul dalam setiap special event yang akan diadakan oleh Harian Surya.

COMPANY STANDUP MEETING


Faktor budget merupakan faktor yang berasal dari internal perusahaan,
kendala mengenai anggaran ini selalu ditemui pada setiap proses
perencanaan sebuah event di Harian Surya karena pada dasar nya perusahaan
atau marketing communication Harian Surya memang tidak menyediakan
dana secara langsung untuk event-event tersebut.
HAMBATAN
MARKETING MIX 4P
KENDALA EKSTERNAL

02 Banyak ditiru oleh kompetitor


Special event yang sering diadakan oleh Harian Surya saat ini justru semakin
banyak ditiru oleh banyak kompetitor baik itu ditiru oleh sesama perusahan yang

COMPANY STANDUP MEETING


bergerak di bidang media massa, event organizer maupun perusahaan-perusahaan
swasta non media lainnya. Hal ini menjadikan sebuah hambatan sekaligus sebuah
tantangan 99 yang harus di lewati oleh marketing communication Harian Surya.
Tantangan nya adalah haruslebih kreatif lagi dalam mengemas sebuah event
semenarik dan semeriah mungkin dan dapat menyedot perhatian massa dalam
jumlah besar.
HAMBATAN
MARKETING MIX 4P
KENDALA EKSTERNAL

03 Kurang Sumber Daya Manusia


Dunia special event merupakan dunia yang membutuhkan banyak
tenaga namun kekurangan tenaga atau sumber daya manusia sering

COMPANY STANDUP MEETING


ditemui dalam setiap event yang diselenggarakan Harian Surya.
kekurangan tenaga ini mengakibatkan proses kerja pada divisi
marketing communication Harian Surya menjadi terhambat dan
tumpang tindih (overlapping).
1 Perencanaan strategi pemasaran tidak
matang

2 Target pasar yang terlalu lebar

KENDALA INTERNAL
3 Target pasar yang salah

4 Tidak melaksanakan bauran pemasaran


(Marketing Mix) secara optimal

K/B 5 Masalah pemasaran yang dipengaruhi


oleh harga

6 Sasaran dan tujuan yang kurang tepat

7 Jumlah pemasok yang tidak mencukupi


KESIMPULAN
Marketing Mix merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
terus menerus mencapai tujuan pemasaranya di pasar sasaran. Pada sisi lainnya terdapat
penyesuaian pada marketing mix, di mana produsen tersebut menyesuikan elemen – elemen
marketing mix untuk masing– masing pasar sasaran. Variabelvariabel yang ada di dalam
marketing mix ini bisa digunakan secara efektif apabila disusun sesuai dengan keadaan dan
situasi yang sedang dialami dalam suatu perusahaan. Dari definisi di atas dapat diambil
kesimpulan pengertian dari marketing mix adalah faktor – faktor yang dikuasai dan dapat
digunakan oleh marketing manajer guna mempengaruhi keputusan pembelian konsumennya.
Faktor – faktor tersebut antara lain product, price, place, promotion, people, process dan
physical evidence.
Rekomendasi
Product
• Mempertahankan variasi product yang ada
• Lebih berinovasi dengan produk-produknya

Promotion
• Strategi bundling (menjual secara paketan)
• Membuat strategi musiman seperti Valentine’s day, Natal maupun
malam pergantian tahun 3.Price
• Menambah variasi system pembayaran
• Mempertahakan diskon-diskon yang ada
• Bekerjasama dalam pengadaan diskon dengan bank
Daftar Pustaka
• Buchory, A Herry dan Salasin Djaslim. (2010) . Manajemen Pemsaran (Teori, aplikasi dan Tanya Jawab). Edisi I,
Bandung Linda Karya
• Chandra, Gregorius.(2002).Strategi dan Program Pemasaran, edisi pertama, cetakan pertama, Andi Yogyakarta.
• Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
• Industri Restoran dan Kafe Tumbuh Pesat. (2012, Agustus 30). Retrieved from
http://www.centroone.com/news/2012/01/1r/industri - restoran -dan -kafe -tumbuh -pesat/?fullSite
• Kotler, P. and Armstrong, G. (2001).Principle of Marketing : 9thnEdition. New Jersey: prentice Hall
• Kotler, P. (2005). Manajemen Pemasaran: Buku 1 Edisi Milenium. Jakarta: PT. Prenhallindo.
• Kotler, Philip. and Keller, K.L. (2009). Marketing Management: 13th Edition.New Jersey: Upper Saddle River.
• Malhotra, N. (2005). Riset penelitian: Pendekatan terapan. (Ed.4). Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
• Nirwana.(2004). Prinsip -prinsip Pemasaran Jasa. Dioma, Malang
Sekian,
Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai