Anda di halaman 1dari 10

PEMAHAMAN DAN

IMPLEMENTASI
HUKUM PROGRESIF
DALAM PRAKTEK
HUKUM DI INDONESIA

Parningotan Malau
Dosen Fakultas Hukum
Universitas Riau Kepulauan
(UNRIKA)

Jum’at, 19 Oktober 2021


Reformasi Belum Berhasil Mengangkat Hukum Konvesional
Hukum Ketaraf yang Ideal
:
Kekecewaan Dimulai dari
asumsi
Dicaricara yg lebih dasar :
TERPURUK Korupsi bermakna pengubahan
lebih cepat, pembalikan
Komersialisasi mendasar,pembebasan,
Komodifikasi terobosan dll.
penjelajahan dimulai
GAGASAN dari pikiran, filsafat dan
pandangan yg
mendasarinya

Ke arah Hukum Progresif


keamajuan Hukum pro-rakyat
/perbaikan Menuju kepada
Hukum pro-keadilan ideal hukum

Satjipto Rahardjo
Menggugat Tidak menerima Konsep pemikiran yg ditawarkan untuk
keberadaaan hukum sbg institusi diimplemntasikan dalam tataran agenda
hukum modern yg absolut dan final akademik dan agenda aksi
Pangkal Pikiran Hukum Progresif

“Hukum adalah suatu institusi yang bertujuan mengantarkan


manusia kepada kehidupan yang adil, sejahtera, dan membuat
bahagia.”

Pernyataan ini merupakan ideal hukum yg menuntut untuk


diwujudkan. Sebagai konsekuensinya, hukum suatu proses yg secara
terus-menerus membangun dirinya menuju ideal tersebut. Inilah
esensi hukum progresif.
Hukum Adalah Untuk Manusia

Maka hukum tidak ada untuk dirinya sendiri,


melainkan untuk sesuatu yang lebih luas dan lebih
besar. Maka setiap ada masalah dalam dan dengan
hukum, hukumlah yang ditinjau dan diperbaikii, bukan
manusia dipaksa-paksa untuk dimasukkan ke dalam
skema hukum
HUKUM PROGRESIF YANG MEMBEBASKAN
Hukum Sebagai Masalah Manusia dan Kemanusiaan

Semangat
“membebasakan diri” dari
Hukum modern tradisi yg berhukum
membuat jurang Konvensional
yang selama ini
dianggap telah
mapan dalam
berhukum Linier

Status
Quo
Legalistk
Filsafat
positivistik
Hukum Progresif Koreksi Hukum Modern

● Koreksi terhadap kelemahan sistem hukum modern yg sarat


dengan birokrasi serta ingin membebaskan diri dari dominasi
tipe hukum yang liberal.
● Menolak pendapat bahwa ketertiban (order) hanya bekerja melalui
institusi-institusi kenegaraan.
● Tidak menjadikan hukum sebagai teknologi yang tidak bernurani,
melainkan suatu institusi yg bermoral
Analitycal Jurisprudence/

Rechtsdogmatiek
Interessenjurisprudence
Hukum Otonom

Hukum Freie Rechtslehre


Responsif
Hukum Critical Legal
Progresif Studies

Aliran Legisme Legal Realism Natural Law

Hukum Represif
Sociological Jurisprudence

Hukum Prigresif vs. Hukum Modern


De en
dik
asi ti m
m
Ko

Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan Spritual

Ditujukan kepada ideal hukum dan menolak


status quo; Hukum sebagai institusi moral.
Tidak menurut kata-kata hitam-putih
(according to the letter), tetapi menurut Emp
i nasi makna lebih dalam ( to the very meaning) ati
ter m
De dari undang-undang atau hukum.
HUKUM PROGRESIF DALAM AGENDA AKSI
Dimulai dari suatu
1 DIALEKTIKA asumsi dasar :
Penemuan Hukum
Aliran Legisme Aliran Sejarah

2
3

Rechtsvinding

Aliran Freie rechtslehre


(Freie rechtsbewegung,
Freie rechtsschule)
Hukum Bukan Institusi yang absolut & Final

Hukum bukan institusi yang absolut dan final:


tergantung pada bagaimana manusia (Hakim) itu
mengimplementasikannya, sangat ditentukan oleh
kemampuannya untuk mengabdi kepada manusia.

Anda mungkin juga menyukai